Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Pidato. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Pidato. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Agustus 2018

Pidato Hari Kemerdekaan untuk Pembina Upacara SD, SMP, SMA dan Desa

Gegap gempita membahana memenuhi setiap sudut di negeri ini. Di pelosok-pelosok desa, dari gang-gang di perumahan, di lapangan-lapangan, di lembaga-lembaga negara dan di berbagai tempat di pelosok negeri ini. Warna merah putih juga mendominasi di pelbagai tempat. DItambah lagi lomba-lomba yang begitu seru.

Mereka sedang merayakan hari kemerdekaan ke 73 (17 Agustus 1945-2018). Kali ini, untuk ikut menyemarakkan suasana peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, saya akan berbagi teks pidato.




Assalamualaikum Wr, Wb
Salam sejahtera bagi kita semua

Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanallahu wataala yang telah memberikan nikmat tak terhingga kepada umat manusia.

Salawat serta salam kita haturkan kepada Rasululah yang telah mengantar kita dari abad kejahiliahan ke masa yang terang benderang.

Anak-anakku, siswa siswi SD.....
Pada hari ini, kita semua berkumpul di lapangan ini dalam suasana yang begitu membahagiakan. Ya, hari ini kita berada di sini untuk turut bergembira bersama-sama dengan segenap rakyat Indonesia, merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73.

Tidak ada salahnya untuk sejenak, kita membayangkan suasana bangsa Indonesia pada tahun sebelum 1945. Sebuah tahun di mana saat itu bangsa kita mengalami penindasan, penjarahan dan penjajahan dari bangsa asing. Berduyun-duyun bangsa bangsa asing Portugal, Inggris, Belanda kemudian Jepang datang ke bumi nusantara untuk mengambil kekayaan.

Perjuangan demi perjuangan telah dilakukan untuk mengusir para penjajah, namun bangsa Belanda justru semakin kokoh mencengkeramkan kuku-kuku penjajahannya di bumi nusantara.

Dengan menggunakan bambu runcing, para pahlawan bertempur dengan gagah berani. Disusul dengan diplomasi-diplomasi yang tanpa kenal takut yang menguras pikiran, tenaga bahkan berpotensi mengancam jiwa para pahlawan.

Mereka, Bung Karno, Bung Hatta, Sjahrir, Bung Tomo, Jenderal Sudirman, Supriyadi dan para pahlawan yang begitu banyak jumlahnya mengorbankan jiwa mereka, mengorbankan kepentingan pribadi demi membebaskan diri dari belenggu penjajahan.

Hingga akhirnya, atas berkat rahmat Allah, hari bersejarah itu tiba jua. Di depan rakyatnya, Dwitunggal Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka berdua menyatakan dengan lantang dan tanpa kenal takut, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berdaulat. Merdeka !

Murid-muridku
Sekali lagi syukurilah nikmat kemerdekaan ini, teruskanlah semangat juang pahlawan bangsa. Di depan sana, tantangan semakin berat.. Bung Karno telah menunaikan tugasnya dengan baik, sekarang dan seterusnya tugas kalianlah untuk menjaga bangsa Indonesia. Kalianlah yang kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini.

Merdeka !
Merdeka !

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas kesalahan.

Wabilahi taufik walhidayah wassalamualaikum wr wb

Senin, 16 April 2018

Amanat Pembina Upacara dalam Rangka Hari Kartini untuk SD, SMP dan SMA


Tanggal 21 April menjadi hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada hari itu lahirlah seorang putri yang kelak pada masa dewasanya, menjadi sosok pahlawan. Dia adalah R.A. Kartini.

Adapun di bawah ini merupakan contoh amanat pembina upacara dalam rangka hari kartini pada tanggal 21 April 2018.



Yang terhormat kepala sekolah
yang saya hormati para guru dan karyawan
dan yang saya banggakan
para siswa SD/ SMP/ SMA......


Hadirin yang saya hormati,

Puji syukur kita haturkan kepada Allah yang telah memberikan kesehatan dan hidayah sehingga pada pagi ini kita bisa melaksanakan upacara bendera di lapangan sekolah

Para peserta upacara yang saya banggakan

Saya menhimbau agar kalian semua selalu tetap rajin belajar dengan penuh kedisiplinan. Selanjutnya, perlu saya ingatkan bahwa pada bulan April ini, kita wajib mengingat dan mengenang sosok pahlawan emansipasi wanita yang hari kelahirannya kita peringati setiap tanggal 21 April.

Beliau adalah Raden Ajeng Kartini. Dilahirkan sebagai seorang putri bangsawan, Kartini tumbuh menjadi gadis yang lincah, rajin dan pemberani. Beliau dengan cepat merasakan adanya ketidakadilan dalam sistem budaya yang berlaku di sekitarnya.

Perempuan kerap dianggap remeh dan di beberapa tempat sering mengalami perlakuan, penindasan dan ketidakadilan dari para laki-laki. Singkatnya, kaum lelaki menganggap dirinya berhak melakukan apa saja terhadap kaum perempuan.

Tentu saja hal tersebut sangat mengusik Kartini siang dan malam. Belum lagi adanya tradisi-tradisi yang mengekang fisik dan jiwa kaum perempuan seperti adanya kewajiban dipingit selama berhari-hari.

Untuk itulah, beliau menumpahkan keresahannya tersebut dengan menulis surat kepada sahabat-sahabatnya di Eropa. J.H. Abendanon kemudian membukukan surat-surat tersebut dalam buku berjudul Dari Kegelapan Menuju Cahaya. Belakangan, buku tersebut ditulis ulang dan diberi judul baru, Habis Gelap Terbitlah Terang.

Bukan hanya menulis surat, Kartini juga bertindak nyata dengan melakukan berbagai aktivitas untuk mengangkat derajat kaum perempuan, misalnya dengan mendirikan sekolah yang mengajarkan banyak hal bagi perempuan.

Semua itu adalah sejarah bangsa yang sangat penting untuk kita ingat dan ambil hikmahnya. Lebih dari itu, kita harus meneruskan jejak perjuangan Kartini dan juga pahlawan lainnya.

Demikian, amanat yang saya sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan.

Wabilahi Taufik Walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.




Sabtu, 24 Maret 2018

Pidato Perpisahan SMA Kelas 12 Singkat dan Sesuai EYD

Dalam dunia pendidikan khususnya di lingkup SMA ada kegiatan yang terus dilaksanakan setiap tahun, yaitu Acara Penglepasan Peserta Didik Kelas 12 yang telah lulus. Acara tersebut lebih akrab kita sebut dengan acara perpisahan.

Bagi kalian yang kebetulan ditunjuk sebagai salah satu wakil dari kelas 12 SMA yang harus menyampaikan pidato perpisahan, sebaiknya teruskan membaca artikel ini.

Pidato perpisahan disusun dengan tujuan untuk menyampaikan ucapan perpisahan karena telah lulus ujian. Dalam pidato tersebut biasanya memuat permintaan maaf, ucapan terima kasih dan permohonan doa restu agar lancar dalam meraih cita-cita.

Di bawah ini contoh pidato perpisahan SMA Kelas 12 yang singkat, padat dan jelas serta sesuai ejaan dan kaidah berbahasa Indonesia yang benar.



Yang terhormat Bapak Kepala SMA Negeri
Yang saya hormati Ibu/ Bapak Guru SMA Negeri....
Yang saya hormati Orang tua kami, Wali murid Kelas 12
yang saya hormati para tamu undangan
Yang saya hormati para hadirin
Yang saya banggakan rekan-rekan Kelas 12
Dan yang saya sayangi perwakilan adik kelas 1 dan 2

Assalamualaikum Warah Matullahi Wabarakaatuh

Puji syukur senantiasa kita haturkan kepada Allah Subhanallahu Wataala atas limpahan nikmat dan karunia kepada kita sehingga bisa berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat.
Salawat dan salam selalu kita sampaikan kepada pemimpin besar , Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam...

Para hadirin yang kami hormati

Perkenankanlah, kami berdiri di tempat ini di hadapan ibu bapak semua untuk menyampaikan kata-kata yang begitu penting untuk kami ucapkan.

Saya berdiri di sini mewakili, rekan-rekan kami, siswa kelas 12-yang tinggal menghitung hari, akan meninggalkan sekolah ini dengan membawa ijazah dan kenangan selama kami berada di sini.

baca juga : Contoh Pidato Perpisahan Kelas 6 SD yang Mengharukan

Untuk beberapa saat, terlintas dalam benak kami, peristiwa di mana kami mulai mendaftarkan diri untuk bersekolah di SMA tercinta ini, hingga kemudian diterima sebagai siswa kelas 1. Saat itu, kami sama sekali belum mengenal ibu dan bapak guru dan juga teman-teman. Seiring berjalannya waktu, di sela-sela kami belajar keras menempuh ilmu, kami mengenal ibu/ bapak guru dan teman-teman. Kami menyebut semuanya adalah keluarga besar SMA......

Setelah melalui proses, tak terasa setahun berlalu, kami naik ke kelas dua hingga akhirnya setelah melalui serangkaian tes yang menguras pikiran, akhirnya kami lulus juga.

Untuk itu semua kami bermaksud menghaturkan permohonan maaf kepada keluarga besar SMA N...yang terdiri dari ibu bapak guru, karyawan dan juga adik kelas 1 dan 2. Pasti banyak sekali kesalahan yang telah kami perbuat kepada ibu bapak guru. Kenakalan kami, kebodohan kami dan berbagai hal yang mengecewakan ibu bapak guru.

Kami juga meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada ayah dan ibu yang harus selalu bersabar ketika kami sulit untuk dinasehati.

Kami harus mengucapkan terima kasih kepada ibu/ bapak guru yang telah mendidik kami.

Akhirnya, tibalah waktunya bagi kami untuk undur diri dari SMA yang telah memberikan banyak sekali ilmu yang bermanfaat. Sungguh berat hati kami harus meninggalkan sekolah ini. Akan tetapi, kami harus terus melangkah untuk menggapai masa depan yang masih membentang di depan.

Kami mohon doa restu kepada Ibu bapak Guru dan karyawan dan juga kepada orang tua kami agar kami semua selalu diberi kelancaran dalam menggapai cita-cita kami.

Kemudian, kepada adik-adik kelas kami, tetaplah rajin belajar setiap hari.

Demikianlah pidato yang kami sampaikan, kami mohon maaf atas tutur kata yang kurang berkenan.

Wabilahi taufik walhidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Senin, 12 Februari 2018

Contoh Pidato tentang Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu merupakan hal yang sangat penting bagi tiap orang. Negara Indonesia memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia untuk menuntut ilmu. Tak heran, pemerintah menyelenggarakan pendidikan gratis bagi warga negara Indonesia.

Keinginan pemerintah untuk mencerdaskan rakyatnya bukan tanpa tujuan, harapannya, rakyat Indonesia akan menjadi masyarakat yang cerdas yang berguna bagi dirinya sendiri juga bagi bangsa dan negara.

Dalam rangka menyosialisasikan pentingnya menuntut ilmu, di bawah ini merupakan contoh pidato tentang pentingnya menuntut ilmu.



Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Yang terhormat Kepala Sekolah..... yang saya hormati Para Hadirin dan tamu undangan.
Puji syukur senantia kita panjatkan kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kita semua. Kehadiran kita di sini merupakan salah satu nikmat-Nya.

Para hadirin yang berbahagia
Dalam era teknologi yang telah berkembang sedemikian rupa, kita semua merasakan banyak sekali informasi yang masuk ke dalam benak kita. Dengan berbekal gawai yang segenggaman tangan, kita bisa mendapatkan miliaran informasi dari berbagai belahan dunia tanpa henti. Informasi tersebut mengalir deras bagai air terjun. Seandainya kita hendak membaca miliaran informasi tersebut, niscaya kita tidak akan mampu.

baca juga : Pidato Anak Sekolah tentang Kesehatan Jantung

Tentu saja kita tidak perlu melahap semua informasi tersebut. Hal bijak yang bisa kita lakukan adalah mencari dan menerima informasi sesuai dengan kebutuhan kita. Semua informasi tersebut bisa menjadi hal yang bermanfaat atau sebaliknya menjadi hal yang sia-sia belaka.
Lalu lintas informasi yang tanpa henti tersebut bisa terjadi karena adanya teknologi yang kita sebut internet. Secara sederhana kita bisa menyebut bahwa internet merupakan teknologi yang menghubungkan miliaran komputer di seluruh dunia.
Sebelum lahir, teknologi internet  dianggap hal yang hampir mustahil. Sama mustahilnya dengan keinginan Bill Gates agar seluruh rumah tangga memiliki perangkat komputer di rumahnya. Nyatanya semua hal mustahil tersebut bisa dilakukan. Baik internet maupun perangkat komputer telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-mari manusia zaman sekarang.
Para hadirin yang berbahagia,
Teknologi bisa berkembang seperti itu  karena ada sekelompok manusia yang sepenuh hati menuntut ilmu. Ya, setelah mereka belajar giat menuntut ilmu dengan didasari antusiasme tinggi dan daya juang yang tak kenal lelah, mereka berhasil mewujudkan cita-cita mereka-yang mustahil bagi sebagian orang.
Sampai di sini kita cukup menyadari bahwa dengan ilmu, manusia bisa melakukan apa saja yang dicita-citakannya. Ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi umat manusia jika ingin terus berkreasi dan mengoptimalkan sejauh mana dia bisa bercita-cita dan bagaimana dia mewujudkan cita-citanya.

Untuk itu, saya mengajak kepada diri saya sendiri maupun para hadirin yang ada di ruangan ini, terutama rekan-rekan seperjuangan dalam sekolah. Mari bersama-sama menuntut ilmu dengan tekun dan penuh semangat.

baca juga : Amanat Pembina Upacara SD, SMP dan SMA tentang Sopan Santun

Kita harus percaya bahwa ilmu yang kita peroleh selama bersekolah akan memberi manfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain.
Masih belum terlambat bagi kita untuk serius belajar IPA, Matematika, IPS, Agama, dan lain-lain. Kita harus percaya bahwa Tuhan telah menganugerahi kita otak yang mampu kita gunakan untuk menyerap ilmu yang bermanfaat.
Mari bersama-sama menuntut ilmu demi kemajuan diri kita sendiri, orang lain maupun bangsa dan negara. Selamat berjuang menuntut ilmu !

Wabilahitaufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamis, 01 Februari 2018

Pidato Anak Sekolah tentang Kesehatan Jantung

Menyampaikan pidato merupakan kegiatan yang penting bagi para pelajar. Pidato sangat berguna untuk menyampaikan gagasan dan ide terhadap sesuatu hal. Selain masalah teknis seperti materi yang lengkap, seorang pelajar juga perlu menguasai masalah non teknis seperti kepercayaan diri.

Menyampaikan pidato harus dengan percaya diri, agar audiens bisa menangkap maksud dari pidato dengan tepat dan jelas.

Pidato di bawah ini merupakan kumpulan pidato tentang jantung dan cara merawatnya agar selalu sehat serta terhindar dari penyakit berbahaya.



Contoh Pidato 1

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Yang terhormat Kepala SD/ SMP/ SMA.....yang saya hormati para guru dan karyawan, yang saya banggakan rekan-rekan siswa SD/ SMP/ SMA dan yang saya hormati para tamu undangan.

Dengan segenap rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmatnya kepada kita semua, saya hendak menyampaikan pidato dengan tema tentang kesehatan jantung.

Para hadirin yang berbahagia,

Perlu kita ketahui bersama, jantung merupakan organ yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Ia memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Jika terjadi kegagalan fungsi pada jantung, akibatnya sungguh fatal.

baca juga :  Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Kejujuran

Karena begitu pentingnya peran jantung bagi tubuh manusia, sudah semestinya kita semua menjaga jantung agar tetap berfungsi dengan baik. Ada cara yang bisa kita lakukan untuk merawat agar jantung kita tetap sehat yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, misalnya mengurangi makanan berkolesterol tinggi, memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran, serta berolahraga secara teratur.

Makanan berkolesterol tinggi begitu mudah kita temui di lingkungan sekitar misalnya daging ayam tanpa kulit, daging bebek tanpa kulit, ikan air tawar. Boleh saja mengonsumsi makanan tersebut namun dalam porsi sewajarnya, tidak perlu setiap hari makan makanan tersebut. Jangan lupa, berbanyaklah minum air putih, ya kira kira 6-7 gelas perhari.

Selanjutnya, untuk merawat jantung kita perlu juga mengonsumsi buah-buahan. Buah sangat bermanfaat bagi tubuh termasuk jantung. Silakan mengonsumsi buah jeruk, alpuat, blewah dan apel. Buah tersebut sangat bagus bagi kesehatan jantung.

Melakukan aktivitas olahraga juga sangat baik bagi kesehatan jantung. Misalnya aerobik, jalan, bersepeda dan berenang. Lakukan olahraga secara wajar dan tidak berlebihan.

Demikianlah pidato tentang kesehatan jantung. Marilah kita jaga kesehatan jantung kita, agar kita selalu sehat dan bugar sepanjang hari. Mudah-mudahan informasi dalam pidato di atas bisa bermanfaat bagi kita semua. Atas atensinya saya ucapkan terima kasih, atas kesalahan saya sampaikan permohonan maaf.

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Pidato 2

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Shalom
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Rahayu

Yang terhormat Kepala SD/ SMP/ SMA.....yang saya hormati para guru dan karyawan, yang saya banggakan rekan-rekan siswa SD/ SMP/ SMA dan yang saya hormati para tamu undangan.

Puji syukur mari kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemurahan-Nya sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul di ruangan ini.

Para hadirin yang saya hormati

Manusia memiliki banyak sekali organ tubuh yang penting dan saling bekerja tanpa kita sadari. Salah satunya adalah jantung. Jantung kita terus berdetak tanpa kita perintah, ia akan terus berdetak bahkan saat kita tidur.

baca juga : Amanat Pembina Upacara SD, SMP, SMA tentang Sopan Santun

Di dalam jantung terdapat seperangkat jaringan khusus yang masing-masing disebut benjol serambi jantung (nodus sinoatrialis), benjol telinga bilik-jantung (nodus auriculoventricularis) dan ikatan His. Ikatan His terbagi lagi menjadi banyak cabang kecil yang bagaikan jala, meliputi bagian dalam oto bilik jantung sebelah kiri dan kanan. Jaringan khusus itu memiliki keunikan tertentu yang dapat dengan otomatis memberi isyarat dan menimbulkan eksitasi pada otot jantung dan dengan begitu menyebabkan jantung berdetak. Ini menyebabkan, jantung berdetak secara otomatis tanpa kita menyadarinya.

Jantung sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Fungsinya sangat vital dan tidak boleh dianggap remeh. Jantung yang terus berdetak bertugas memompa darah ke seluruh bagian tubuh manusia. Ia berdetak 60-100 kali permenit.

Menjaga jantung agar tetap sehat adalah tugas kita semua sebagai manusia. Lalu bagaimanakah caranya. Bagi kita para pelajar, menjaga kesehatan jantung tidaklah susah. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk itu.

Pertama, jangan coba-coba merokok. Menghisap rokok sama saja mengirim racun ke jantung kita agar segera gagal berfungsi.  Rokok bisa menjadi pemicu penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perife. Jangan merokok

Kedua, Makanlah makanan sehat yaitu dengan lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya akan serat, usahakan agar seimbang dan mencukupi kebutuhan serat kalian setiap hari. Makanan kaya serat antara lain oatmeal, kacang-kacangan, biji-bijian, beras, gandum, jeruk, stroberi, dan daging apel. Jadikan makan buah dan sayur sebagai rutinitas sehari-hari.

Ketiga. Kurangi makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat tinggi, sayangnya nasi termasuk dalam makanan jenis ini. Makanlah nasi secukupnya.

Keempat. Lakukan olahraga seperti naik sepeda, jalan, berenang dan lain-lain.

Saya kira itulah cara-cara agar jantung kita bisa terawat dengan baik. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Shalom
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Rahayu

Amanat Pembina Upacara SD, SMP, SMA tentang Sopan Santun

Amanat pembina upacara merupakan salah satu rangkaian kegiatan upacara bendera yang selalu ada. Para guru/ karyawan akan memberikan sedikit nasihat kepada putra-putri peserta didik yang sudah berbaris rapi di halaman sekolah.

Salah satu tema aktual yang sering disampaikan pembina upacara adalah tema tentang sopan santun. Bersikap sopan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh peserta didik demi menunjang proses belajarnya di sekolah.

Di bawah ini merupakan amanat pembina upacara Sekolah Dasar tentang sopan santun, tata krama, etika dan etiket yang bisa bapak ibu gunakan sebagai bahan pidato saat upacara bendera.



Contoh 1 

Yang Terhormat Bapak/ Ibu Kepala SD....
Yang saya hormati para guru dan karyawan
yang saya banggakan siswa SD....

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Shalom
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Rahayu

Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada kesempatan pagi ini kita berkumpul bersama untuk melaksanakan upacara bendera hari senin.

Anak-anakku murid SD.....

Dalam suasana pagi yang berbahagia ini, bapak bermaksud menyampaikan beberapa hal yang penting yang menjadi perhatian kita bersama. Yang pertama, bapak hendak mengevaluasi jalannya upacara bendera pada pagi ini. Secara umum, para petugas upacara sudah menjalankan tugas dengan baik. Begitu juga dengan peserta upacara, semua terlihat berbaris rapi dan memperlihatkan kedisiplinan yang baik.

baca juga : Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Kejujuran

Yang kedua, bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang memiliki tata krama, etika, etiket dan sopan santun yang baik. Hubungan pergaulan antar sesama manusia diatur dengan baik melalui aturan sopan santun. Jika orang tua bertemu orang yang lebih muda, wajib baginya untuk menyayangi. Sebaliknya, jika para pemuda atau anak-anak bertemu dengan sosok yang lebih dewasa wajib baginya untuk menghormati. Begitupun jika usianya setara.

Hal itu merupakan warisan kebudayaan yang sudah diturunkan para pendahulu kita, para kakek dan nenek kita, jauh sebelum kita terlahir ke dunia. Tujuannya agar tercipta kehidupan masyarakat yang harmonis dan tidak timbul persoalan antar sesama manusia.

Sopan santun harus terus kita lakukan, apalagi kalian semua merupakan peserta didik yang saban hari menerima ilmu dari para guru dan maupun menyerap ilmu dari buku-buku yang kalian baca. Kalian wajib menjaga sopan santun terhadap sesama teman dan juga terhadap bapak/ ibu guru yang hampir setiap hari momong dan mendidik kalian. Bapak/ ibu guru pun akan melakukan hal yang sama, menjaga sopan santun dengan cara menyayangi kalian.

Apabila seluruh anggota keluarga besar sekolah ini menjaga tata krama, etika, etiket dan sopan santun, terciptalah suasana pendidikan yang harmonis sehingga tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kalian akan tercapai. Kalian akan menerima ilmu yang optimal yang sangat bermanfaat untuk mengarungi kehidupan kalian kelak.

Apabila masih belum jelas mengenai sopan santun, sila bertanya pada rekan-rekan kalian, bapak/ ibu guru maupun orangtua di rumah.

Kiranya cukup sekian, amanat bapak. Saya percaya ada tutur kata yang kurang berkenan di hati kalian, untuk itu saya mohon maaf

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.
Shalom
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Rahayu

Contoh 2

Yang Terhormat Bapak/ Ibu Kepala SD....
Yang saya hormati para guru dan karyawan
yang saya banggakan siswa SD....

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas karunianya kita semua bisa melaksanakan kegiatan rutin upacara bendera setiap hari senin.

Anak-anakku yang saya banggakan

baca juga : contoh amanat pembina upacara tentang Kebersihan diri dan lingkungan

Tak terasa ujian mid semester/ semester sudah akan tiba. Bapak ibu guru tentu sedang bekerja keras mempersiapkan diri kalian agar bisa menghadapi ujian dengan baik. Akan tetapi, di luar itu semua ada hal penting yang perlu kalian perhatikan dengan seksama. Selain belajar giat menimba ilmu di sekolah, kalian juga tak boleh abai terhadap perilaku selama di sekolah. Kalian harus menanamkan nilai nilai sopan santun di dalam diri kalian.

Sebab, walaupun nilai sopan santun tidak diperoleh melalui ujian, namun bapak ibu guru akan menilai sopan santun kalian selama belajar di sekolah ini. Tujuannya, selain untuk menyukseskan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan kurikulum yang berlaku, juga sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan suasana belajar di sekolah.

Sopan santun bukan hal yang baru dalam budaya bangsa kita tercinta ini. Di rumah, kalian pasti sering mendapat nasihat dari ayah ibu, bagaimana cara bicara dengan orang yang lebih tua. Dalam tradisi masyarakat jawa, ada aturan tata berbahasa yang perlu kalian pahami dengan baik.

Meskipun sulit, perlahan tapi pasti selama kalian belajar di sekolah ini, kalian akan bisa menjalankan sopan santun dengan baik. Sopanlah saat berbicara dengan teman, saat berbicara dengan bapak ibu guru. Kalian juga harus sopan dalam tingkah laku.

Demikian yang dapat, bapak/ ibu sampaikan. Ada kekurangan saya mohon maaf.

Wassalamuaaikum warahmatullahi wabarakatuh

Rabu, 24 Januari 2018

Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Kejujuran

Jujur berarti lurus hati; tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya). Tidak curang (misalnya dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku). Berperilaku jujur pada zaman serba cepat ini, sepertinya semakin berat untuk dilakukan. Akan tetapi, sebagai seorang pendidik, sudah semestinya memberikan dorongan dan semangat kepada murid-muridnya untuk berperilaku jujur.

Dorongan tersebut bisa disampaikan setiap hari di kelas atau pada saat upacara bendera.

Di bawah ini merupakan contoh amanat pembina upacara tentang pentingnya kejujuran bagi para murid-murid SD, SMP maupun SMA.



Yang terhormat Bapak....selaku Kepala Sekolah Dasar.....
Yang saya hormati para Guru dan Karyawan
dan yang saya banggakan para siswa SD....

Assalamualaikum Warah Matullahi Wabarakatuh

Berbahagia sekali pada kesempatan pagi ini kita semua diizinkan oleh Allah Subhanallahu Wataala untuk berkumpul di lapangan ini. Untuk itu, saya mengajak diri saya maupun para peserta upacara untuk senantiasa memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah

Anak-anakku yang berbahagia

Hari ini saya teringat dengan sosok istimewa yang begitu kita hormati. Beliau adalah Nabi Muhammad. Rasulullah merupakan sosok teladan yang sangat perlu kita ikuti setiap perilakunya. Salah satu perilakunya yang begitu dihormati oleh masyarakat Arab saat itu adalah kejujurannya. Tidak heran, jika orang-orang kemudian memberikan gelar Al Amin kepada beliau.

Anak-anakku semua

Tidakkah kalian ingin mendapatkan gelar sebagaimana Rasulullah ?
Jika kalian menghendaki gelar seperti itu, hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di lingkungan sekitar, di sekolah dan dimanapun tempatnya.

Jujur merupakan perilaku yang sangat terpuji yang wajib dimiliki oleh kalian semua.

Jika berada di rumah, kalian harus jujur kepada seluruh anggota keluarga yaitu ayah, ibu, adik atau kakak kalian. Contoh perilaku jujur yang bisa kalian terapkan di rumah. Jika kalian mendapat nilai kurang memuaskan hendaknya tunjukkanlah kepada ayah atau ibu kalian, jangan disimpan apalagi diganti dengan nilai yang lebih baik.

Contoh lainnya, jika pada suatu ketika ayah bertanya kepada kalian, "apakah kamu sudah salat?"  Jawablah sejujur-jujurnya.

Kemudian contoh perilaku jujur dalam lingkungan sekitar. Misalnya pada suatu ketika, tanpa sengaja sepedamu menabrak atau menyerempet sepeda motor/ mobil hingga lecet. Kalian harus berani bertanggung jawab dengan mengatakan bahwa kalianlah yang telah menyebabkan sepeda motor/ mobil tetangga kalian lecet atau rusak.

Contoh lain kejujuran di sekolah adalah dengan tidak mencontek saat ulangan. Ya, ulangan merupakan sarana untuk mengetahui sejauh mana kalian menguasai materi yang telah diajarkan oleh bapak atau ibu guru. Jika, setiap ulangan mencontek, berarti kalian sama sekali tidak menguasai pelajaran.

Anak-anakku semua

Berperilaku jujur, bukanlah hal yang susah. Coba biasakanlah berkata apa adanya, tanpa ada unsur kebohongan. Niscaya kalian akan menjadi anak yang jujur dan insya allah menjadi orang yang berguna kelak.

Demikianlah, amanat dari bapak, mudah-mudahan bermanfaat. Jika ada kesalahan tutur kata, saya mohon maaf setulus-tulusnya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selasa, 16 Januari 2018

Amanat Pembina Upacara SD tentang Rajin Belajar

Kewajiban para pelajar tiada lain adalah belajar giat. Meskipun demikian, masih banyak peserta didik yang belum menyadari kewajibannya tersebut. Banyak dari mereka yang justru sibuk melakukan kegiatan di luar pelajaran sekolah misalnya bermain-main tanpa tujuan yang jelas.

Sebagai guru atau pendidik, sudah sepatutnya mengingatkan peserta didik agar terus rajin belajar. Karena bagaimanapun, para pendidik memiliki tanggung jawab moral agar anak-anak bisa sukses dalam pelajaran di sekolah sebagai bekal masa depannya.




Di bawah ini merupakan contoh amanat pembina upacara hari senin agar para murid bisa termotivasi untuk rajin belajar dan rajin membaca buku. Silakan disimak dengan baik.

Assalamualaikum warah matullahi wabarakatuh
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Yang terhormat bapak ....selaku Kepala Sekolah
yang saya hormati para guru dan karyawan
dan yang saya banggakan para murid SD......


Anak-anakku semua

pada kesempatan pagi hari ini, ada beberapa hal yang akan saya sampaikan. Dimulai dari evaluasi saya pribadi terhadap jalannya upacara pada pagi hari ini. Secara umum, para petugas upacara sudah cukup bagus dalam menjalankan tugasnya. 

Kemudian, hal berikutnya yang hendak saya sampaikan adalah mengenai tugas utama para pelajar. Sejenak cobalah ingat-ingat apa tujuan kalian bersekolah di SD tercinta ini. Mungkin banyak yang menjawab, tidak ingat pak. Betul sekali, kalian berada di sekolah ini, bukan keinginan kalian sendiri melainkan keinginan ayah/ ibu kalian. Ayah ibu kalian memasukkan kalian ke lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga berada di tempat ini, memiliki tujuan agar kalian mendapatkan ilmu. 

baca juga : Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Kebersihan diri dan lingkungan

Ayah ibu kalian sangat mengharapkan kalian akan mendapatkan banyak ilmu yang akan berguna bagi kehidupan kalian kelak. 

Untuk itu, jangan kecewakan harapan orangtua kalian. Belajarlah dengan tekun agar ilmu-ilmu yang diajarkan bapak ibu guru bisa kalian serap dengan baik.

Ada beberapa tips ringan untuk belajar baik ketika di sekolah maupun di rumah. Jika di sekolah, perhatikanlah setiap materi yang diajarkan bapak ibu guru. Perhatikan dengan penuh konsentrasi agar materi bisa kalian terima dengan baik. Kalian juga tidak perlu menghiraukan teman kalian yang mencoba mengajak bercanda atau berbicara. Sebab, bisa-bisa kalian tertinggal pelajaran.

Nah, sesampainya di rumah. Bacalah kembali materi pelajaran yang diberikan bapak ibu di sekolah. Atur waktu yang tepat untuk belajar. Jika masih kebingungan mengatur waktu, cobalah kalian meminta tolong ayah dan ibu untuk mengatur waktu sekaligus menemani kalian saat belajar.

Jika ada PR, segera kerjakan. Setelah itu, persiapkan materi pelajaran untuk esok hari. Bacalah materi yang kira-kira akan diberikan oleh Ibu bapak guru.

Kira-kira itu saja yang bisa saya sampaikan. Saya mohon maaf jika ada kesalahan

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuh.

Demikian contoh amanat pembina upacara tentang rajin belajar.

Senin, 15 Januari 2018

Contoh Amanat Pembina Upacara SD tentang Kebersihan Diri dan Lingkungan

Upacara Bendera merupakan kegiatan rutin di setiap sekolah Dasar Negeri. Setiap peserta didik wajib mengikuti. Dalam susunan upacara bendera, terdapat Amanat Pembina Upacara. Biasanya pihak yang mengisi amanat adalah Kepala Sekolah, para guru dan karyawan.

Nah, di bawah ini merupakan contoh amanat pembina upacara tingkat Sekolah Dasar yang bertema kebersihan diri dan lingkungan sekolah.


Contoh Amanat Pembina Upacara 1


Yang terhormat Bapak....selaku Kepala Sekolah Dasar.....
Yang saya hormati para Guru dan Karyawan
dan yang saya banggakan para siswa SD....

Assalaamualaikum warah matullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanallahu wataala atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga pada hari ini kita semua bisa berkumpul bersama di lapangan sekolah dalam keadaan sehat walafiat, Amin.

Anak-anakku yang saya banggakan

Pada kesempatan ini, ada sedikit hal yang hendak saya sampaikan. Pertama, saya menganggap petugas upacara bendera sudah bertugas dengan baik.

Kedua, ada satu hadis nabi Muhammad yang begitu akrab di telinga kita semua, Kebersihan adalah sebagian dari Iman. kata-kata tersebut begitu sederhana diucapkan, namun begitu sulit untuk dilaksanakan. Meskipun demikian, setiap hal yang sulit pasti bisa dilaksanakan, jika ada upaya dan usaha dari kita semua.

Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini sekolah kita memiliki halaman yang cukup luas. Halaman merupakan tempat untuk beraktivitas di luar ruangan. Di halaman kita biasa melaksanakan upacara bendera, senam pagi, olahraga, bermain bersama teman dan aktivitas lainnya.

Agar halaman kita selalu tampak indah dan bersih, kita perlu menjaganya dengan cara tidak membuang sampah di halaman sekolah. Membuang sampah harus di tempat sampah yang sudah disediakan di berbagai sudut sekolah. Apabila kalian menemukan sampah plastik maupun dedaunan yang mengotori halaman, hendaknya kalian pungut sampah tersebut dan masukkanlah ke dalam tempat sampah.

Selain menjaga kebersihan di halaman, kalian juga harus menjaga kebersihan ruangan kelas masing-masing. Laksanakanlah tugas piket dengan sebaik-baiknya. Ada yang menyapu lantai, membersihkan papan tulis, menata meja kursi dan sebagainya.

Saya mengharapkan, agar kalian membiasakan diri menjaga kebersihan. Dengan demikian, bukan hanya lingkungan sekolah yang selalu bersih, melainkan juga lingkungan rumah kalian juga akan selalu bersih dan indah.

Demikian amanat yang bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kesalahan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh Amanat Pembina Upacara 2

baca juga : Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Disiplin

Yang terhormat Bapak....selaku Kepala Sekolah Dasar.....
Yang saya hormati para Guru dan Karyawan...
dan yang saya banggakan para siswa SD....

Assalaamualaikum warah matullahi wabarakatuh

Puji ke hadirat Allah Subhanallahu wataala  yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita semua bisa berkumpul bersama di lapangan sekolah dalam keadaan sehat walafiat, Amin.

Anak-anakku

Sebelum menyampaikan beberapa hal penting, saya hendak memberikan evaluasi terhadap para petugas upacara bendera. Sejauh ini, kalian sudah melaksanakan tugas dengan baik.

Anak-anakku

Coba kalian perhatikan diri kalian sendiri. Perhatikanlah baju yang kalian kenakan, baik itu atasan maupun bawahan. Perhatikanlah juga sepatu yang kalian kenakan. Apa pendapat kalian.
Bagaimana pendapat kalian , apakah pakaian kalian sudah terlihat bersih dan rapi ? apakah kalian sudah mengenakan kaus kaki dan sepatu dengan benar ?

Anak-anakku

Saya berharap agar pakaian yang kalian kenakan adalah pakaian yang bersih yang sudah dicuci. Jika pakaian kalian kotor, harus segera dicuci. Bagi anak kelas 4 hingga kelas 5, di rumah pasti sudah bisa mencuci sendiri, betul ?
Mencuci pakaian sendiri merupakan bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri sekaligus membantu orang tua.
Memakai sepatu juga harus sepatu yang bersih. Untuk itu kalian harus rutin mencuci sepatu, minimal satu minggu sekali.

Selain kebersihan pakaian, coba perhatikanlah halaman sekolahmu ? Apa yang kalian lihat ? apakah ada kotoran berupa plastik atau daun yang jatuh ke halaman ? sangat sedikit bukan ?
Halaman di sekolah kita terlihat bersih karena kerja sama di antara kita berjalan dengan baik. Kalian semua sudah berhasil menjaga kebersihan sekolah dengan baik. Akan tetapi, semua itu harus kalian pertahankan, sebab kotoran akan selalu datang setiap hari.

Pesan saya, jagalah selalu kebersihan dan jangan buang sampah sembarangan sebab bisa menimbulkan penyakit dan bencana alam.

Demikianlah amanat yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf jika ada salah kata.

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.



Demikian contoh amanat pembina upacara khususnya untuk Sekolah Dasar yang bertema Kebersihan Lingkungan.

Jumat, 12 Januari 2018

Contoh Amanat Pembina Upacara Bendera tentang Disiplin

Upacara Bendera merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah. Biasanya para guru akan menyampaikan amanat kepada para peserta didik. Ada beragam tema yang diangkat oleh para guru, salah satunya adalah tema tentang kedisiplinan.

Pidato di bawah ini merupakan contoh amanat/ pidato pembina upacara dengan tema disiplin di sekolah. terutama SD, SMP dan SMA



Yang Terhormat Kepala Sekolah Dasar.....
Yang saya hormati para Guru dan Karyawan
dan yang saya banggakan para siswa SD....

Assalaamualaikum warah matullahi wabarakatuh

Puji syukur kita haturkan kepada Allah Subhanallahu Wataala atas karunianya sehingga pada hari ini kita semua bisa melaksanakan upacara di halaman sekolah kita ini.

Anak-anakku semua

Ada beberapa hal yang hendak saya sampaikan pada kesempatan pagi hari ini. Hal yang pertama berupa evaluasi terhadap para petugas upacara bendera. Sejauh ini, petugas sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kemudian, hal yang kedua adalah perihal kedisiplinan dalam melaksanakan upacara bendera. Upacara bendera merupakan kegiatan yang membutuhkan disiplin tinggi bukan hanya bagi petugas upacara melainkan juga bagi para peserta upacara. Anak-anak yang berbaris harus benar-benar mengikuti aba-aba yang diperintahkan oleh pemimpin Regu maupun pemimpin upacara.

Misalnya ketika Pemimpin Upacara memberikan aba-aba siap, seluruh peserta upacara harus dalam posisi sikap sempurna. Atau ketika pemimpin upacara memberikan aba-aba penghormatan, seluruh peserta upacara harus melaksanakan sikap hormat.

Selain kedisiplinan dalam baris berbaris, yang tidak kalah penting adalah kedisiplinan dalam berpakaian. Dalam lingkungan sekolah, setiap siswa yang mengikuti upacara harus selalu memakai baju seragam yaitu baju yang sama antara satu dengan lainnya. Pakaian seragam yang dipakai murid sekolah dasar adalah baju berwarna putih, celana/ rok berwarna merah, topi khusus berwarna merah, dasi, ikat pinggang, kaos kaki berwarna putih. Semua seragam itu harus dikenakan ketika melaksanakan upacara bendera. Apabila ada anak yang tidak memakai seragam dengan lengkap, akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah.

Kemudian, hal yang terakhir yang hendak saya sampaikan adalah, mengapa kita harus disiplin ?
Ada banyak manfaat yang bisa anak-anak dapatkan jika membiasakan disiplin, namun hanya beberapa hal saja yang akan saya sampaikan diantaranya.

Pertama, anak-anak akan terbiasa hidup teratur. Jika setiap mengikuti upacara bendera, anak-anak selalu bersikap disiplin baik berpakaian maupun berbaris, anak-anak akan terbiasa melakukan kegiatan dengan teratur.

Kedua, anak-anak akan terlihat rapi dan tertib. Jika setiap anak berseragam dengan benar dan berbaris dengan rapi, anak-anak akan terlihat sangat rapi dan tertib.

Ketiga, dengan disiplin, anak-anak akan terbiasa mematuhi peraturan di sekolah dan juga peraturan yang nanti akan berlaku bagi anak-anak setelah nanti dewasa.

Demikianlah, amanat dari saya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Saya juga mohon maaf jika ada kesalahan kata dan sikap.

Wassalamualaikum warah matullahi wabarakatuh.



Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Disiplin di Sekolah

Yang Terhormat Kepala Sekolah Dasar.....
Yang saya hormati para Guru dan Karyawan
dan yang saya banggakan para siswa SD....

Assalaamualaikum warah matullahi wabarakatuh

Puji syukur kita haturkan kepada Allah Subhanallahu Wataala atas karunianya sehingga pada hari ini kita semua bisa melaksanakan upacara di halaman sekolah kita ini.

Anak-anakku semua

Pada kesempatan pagi ini, bapak akan menyampaikan amanat dengan tema disiplin di sekolah, namun sebelumnya, bapak akan memberikan evaluasi terhadap petugas upacara bendera. Menurut bapak, petugas upacara sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Anak-anakku semua

Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Disiplin merupakan hal yang sangat penting yang harus anak-anak lakukan setiap hari. Meskipun pada awalnya, membiasakan diri untuk disiplin bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, anak-anak akan terbiasa disiplin.

Lalu bagaimanakah cara agar bisa disiplin di sekolah. Caranya tentu saja dengan mengikuti semua tata tertib dan aturan yang berlaku di sekolah. Di antaranya, mematuhi jam masuk sekolah. Jika sekolah mewajibkan semua murid masuk di kelas pada pukul 07.00, anak-anak harus sudah tiba di sekolah sebelum pukul 07.00.

Disiplin lainnya misalnya mematuhi tata tertib tentang berpakaian di sekolah. Jika pada hari senin diwajibkan memakai seragam merah putih, anak-anak harus mematuhinya. Jika hari jumat diwajibkan memakai seragam pramuka, anak-anak juga harus mematuhinya.

Mematuhi perintah guru juga merupakan bentuk pelaksanaan disiplin. Misalnya, ibu bapak guru menyuruh belajar di rumah, kalian juga harus belajar dengan sungguh-sungguh.

Dengan disiplin kalian akan mendapat banyak manfaat antara lain. Menjadi anak yang rajin, sopan, pintar, bersemangat dan selalu menyenangkan orang lain.

Saya kira itu yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan berguna bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kesalahan.

Wassalamuaaikum Warah matullahi wabarakatuh.





Senin, 08 Januari 2018

Pidato Kebersihan untuk Anak SD, SMP dan SMA

Kebersihan lingkungan sekolah sebenarnya bukan hanya tanggung jawab penjaga sekolah melainkan semua penghuni sekolah baik murid, guru, karyawan dan kepala sekolah. Sudah selayaknya menjaga kebersihan menjadi kebiasaan.

Untuk menumbuhkan semangat menjaga kebersihan, para peserta didik perlu mendapat pemahaman bahwa menjaga kebersihan merupakan hal penting. Adapun di bawah ini merupakan pidato tentang kebersihan untuik anak SD, SMP dan SMA.


Pidato Kebersihan untuk Anak SD


Berikut ini contoh pidato kebersihan untuk anak SD.


Yang terhormat Bapak Joko Bambang Edi selaku Kepala Sekolah Dasar.....
yang saya hormati para guru dan karyawan
yang saya banggakan teman-teman siswa SD Negeri....


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pertama mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanallahu wataala yang telah melimpahkan karunia dan nikmatnya kepada kita semua, sehingga pada pagi hari ini kita semua bisa berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat.

Para hadirin yang saya hormati,

Ada hadis yang begitu populer di masyarakat, Kebersihan separuh dari Iman. Hadis ini secara jelas mengajak kita semua untuk selalu mengutamakan kebersihan dalam berbagai hal. Baik kebersihan diri sendiri, kebersihan di lingkungan rumah maupun kebersihan di lingkungan sekolah.

Kebersihan diri mencakup kebersihan tubuh kita antara lain kebersihan gigi, kebersihan kulit juga kebersihan rambut serta kebersihan pakaian. Untuk menjaga kebersihan tubuh kita perlu mandi sehari dua kali yakni pada pagi hari dan sore hari disertai dengan gosok gigi dan bila perlu membersihkan rambut kita. Yang tak kalah penting adalah kebersihan pakaian. Kita harus selalu menjaga agar pakaian kita selalu bersih dengan cara segera mencuci ketika sudah selesai dipakai.

baca juga : Contoh Pidato dalam Rangka Hari Kartini 21 April

Dalam hal kebersihan lingkungan rumah, kita harus selalu turut menjaga kebersihan rumah kita masing-masing dengan cara rajin bersih-bersih rumah bersama anggota keluarga baik itu ayah, Ibu dan saudara kita. Kebersihan rumah adalah tanggung jawab anggota keluarga. Jika rumah selalu bersih, anggota keluarga akan selalu berseri-seri

Sementara itu, kebersihan sekolah juga harus kita jaga. Jangan biarkan halaman sekolah menjadi kotor oleh sampah-sampah baik organik maupun anorganik. Sampah organik dari tumbuh-tumbuhan bisa kita kumpulkan kemudian dijadikan pupuk, sedangkan sampah anorganik  harus dibuang ke tempat sampah dan jika perlu kita bakar.

Kebersihan dalam ruang kelas juga menjadi tanggung jawab para penghuni sekolah. Jika sekolah kita bersih maka suasana belajar akan sangat nyaman dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Demikianlah uraian saya tentang kebersihan, mudah-mudahan bermanfaat dan bisa mengingatkan kita semua tentang pentingnya kebersihan bagi kita semua.

Wabilahi taufik walhidayah
Wassalamualaikum Warah Matullahi Wabarakatuh


Berikut ini contoh Pidato Anak SMP/ SMA

Yang terhormat Ibu Dwi Hartati selaku Kepala SMP/ SMA..
yang saya hormati para guru dan karyawan
yang saya hormati para hadirin
yang saya banggakan teman-teman siswa SMP/ SMA Negeri


Assalamualaikum Warah Matullahi wabarakatuh

Puji syukur kita haturkan kepada Allah Subhanallahu wataala yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat tidak kurang suatu apapun

Para hadirin yang saya hormati,

Apabila kita membaca berita perihal banjir yang melanda di berbagai tempat akhir-akhir ini, tanpa terasa tumbuh rasa empati di dalam diri kita atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di beberapa tempat tersebut.

Selain itu juga muncul rasa keingintahuan dalam diri mengapa banjir bisa terjadi ?

Penyebab banjir memang tidak didominasi satu penyebab saja. Banjir bisa disebabkan oleh berbagai hal misalnya karena kondisi alam, karena kerusakan lingkungan dan bisa juga karena sungai tersumbat oleh sampah.

Jika penyebab banjir karena banyaknya sampah yang memenuhi sungai, maka satu-satunya jalan untuk mencegah banjir adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan sebaliknya membuang sampah harus di tempatnya.

baca juga : Contoh Pidato Perpisahan SD Kelas 6 Singkat, Terbaik

Perilaku buang sampah sembarangan yang sepertinya sudah menjadi tradisi sebaiknya segera ditinggalkan. Paling tidak dalam lingkungan sekolah kita ini, marilah kita semua bersama-sama menjaga kebersihan di sekolah ini.

Diharapkan dengan terbiasa menjaga kebersihan di lingkungan sekolah, para peserta didik memiliki kebiasaan yang bisa diterapkan di berbagai tempat.

Seorang pelajar harus menjadi sosok terdepan yang mengawali kebersihan lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan serta menjadi sosok yang tanggap jika melihat ada lingkungan yang kotor.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Jika ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf. Wabilahi taufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warah matullahi wabarakatuh.


Kamis, 01 Juni 2017

Pidato Bung Karno - Pancasila sebagai Dasar Negara (3)

Pancasila sebagai Dasar Negara (3)


(Kursus Presiden Sukarno tentang Pancasila di Istana Negara, 5 Juli 1958.) 

Saudara­-saudara sekalian, saya ikut bergembira bahwa Saudara­-saudara meski malam ini adalah malam Minggu dan di beberapa tempat di Jakarta hujan, Saudara-­saudara toh memerlukan datang dalam kursus ini.

Malam ini hendak saya kupas sila Kebangsaan.

Urut­urutan yang biasa saya pakai untuk menyebut kelima sila daripada Pancasila itu ialah: Ketuhanan Yang Maha Esa; Kebangsaan nomor dua; Perikemanusiaan nomor tiga; Kedaulatan Rakyat nomor empat; Keadilan Sosial nomor lima. Ini sekadar urut­urutan kebiasaan saya.

Ada kawan-­kawan yang mengambil urut­urutan lain yaitu meletakkan sila Perikemanusiaan sebagai sila yang kedua dan sila Kebangsaan sebagai sila ketiga. Bagi saya prinsipiil tidak ada keberatan untuk mengambil urutan-­urutan itu. Saya sendiri biasa menyebut sila Kebangsaan itu sebagai sila yang kedua dan Perikemanusiaan sebagai sila yang ketiga.

Saudara­-saudara, saya ulangi bahwa Pancasila adalah dasar negara. Hal ini saya tandaskan oleh karena kadang-­kadang justru mengenai Kebangsaan ada pihak­ pihak yang berkata: “Kami tidak memerlukan paham atau pendirian kebangsaan”. Misalnya di kalangan kaum internasionalis Marxis, yang menurut anggapan saya; yang kurang mengerti betul tentang Marxisme. Saya ulangi, di kalangan Internasionalis Marxis yang menurut anggapan saya kurang mengerti betul akan Marxisme, ada yang berkata: “Ke­ bangsaan atau paham kebangsaan adalah salah, adalah bertentangan dengan internasional­isme, bertentangan dengan idee persaudaraan umat manusia sedunia. Kebangsaan, paham kebangsaan adalah satu paham yang salah, paham yang telah membangunkan pertentangan­pertentangan dalam dunia umat manusia, paham yang kadang­kadang sampai menjadi sebab daripada peperangan­peperangan”. Demikianlah maka mereka yang belum dalam di dalam pengertian tentang Marxisme itu ada yang menentang hal kebangsaan itu.

Ada pula golongan­-golongan daripada pihak agama, misalnya, kadang-­kadang dari pihak agama ada orang­orang berkata: “Agama tidak mau menerima paham kebangsaan. Apalagi agama Islam, tidak mau menerima paham kebangsaan. Agama Islam hanya mengenal umat manusia. Maka karena itu agama Islam menolak paham kebangsaan. Di dalam agama Islam, siapapun, dari bangsa apapaun, asal dia taat taqwa kepada Tuhan, itulah kita punya saudara. Meski kulitnya hitam, meski kulitnya putih, meski kulitnya kuning, meski kulitnya merah­sawo, kami tidak membuat perbedaan antara bangsa dengan bangsa. Kami hanya membuat perbedaan antara taqwa kepada Tuhan atau tidak taqwa kepada Tuhan”.

Saudara­saudara, itulah sebabnya maka tadi saya dengan segera menandaskan kepada Saudara­saudara bahwa Pancasila, dus kebangsaan, paham kebangsaan adalah dasar Negara. Dus ada perbedaan yang tegas antara “keperluan Negara sebagai Negara” dan “urusan Agama”.

Saya terangkan sebagai berikut: Saudara melihat di dalam jumlah umat manusia di dunia ini yang jumlahnya 2.600 atau 2.700 juta manusia. Saudara melihat 2.600 atau 2.700 juta manusia itu terbagi dalam golongan­golongan, golongan­golongan yang besar yang berwarna­warna kulitnya. Ada golongan besar yang berkulit putih, ada golongan besar yang berkulit hitam, ada golongan besar yang berkulit kuning, ada golongan besar yang berkulit merahsawo dan lain sebagainya. Bahkan ada golongan­golongan yang lebih kecil yang dinama­kan oleh kita suku-­suku.

Ini adalah satu fact. satu kenyataan yang tidak bisa dibantah oleh siapapun juga. Di atas dasar fact ini kita tidak boleh tidak harus mengakui adanya bangsa dan kebangsaan. Ditinjau dari sudut apapun. Baik ditinjau dari sudut politik, maupun ditinjau dari sudut agama, fact ialah bahwa umat manusia ini bergolong­golong dalam beberapa macam bangsa, bahkan bergolong­golong dalam beberapa macam suku. Agama boleh, dan factnyapun begitu. Agama bercita­citakan persaudaraan seluruh manusia, bercita­ci­ takan persaudaraan antara si kulit hitam dengan si kulit putih, dengan si kulit kuning, dengan si kulit merah­sawo. Demikian pula persaudaraan antara golongan besar si kulit putih dengan golongan besar si kulit hitam atau golongan besar si kulit kuning dan merah­sawo. Tetapi dalam pada itu agama itu juga mengakui fact bahwa ada orang kulit hitam, bahwa ada orang kulit putih, bahwa ada orang kulit kuning, bahwa ada orang kulit merah­sawo. Demikian pula agama tak dapat memungkiri adanya fact golongan­ golongan itu tadi.
Negara, Saudara­saudara, adalah lain urusan. Negara sebagai tempo hari saya terangkan: Negara adalah satu machts­organisatie, satu organisasi kekuasaan; atau sebagai yang saya sebutkan di dalam amanat saya kemarin dulu pada waktu PNI memperingati usia 3 1 tahunnya: Negara adalah satu alat, alat perjuangan. Alat atau alat perjuangan organisasi. Machts­organisatie yang diorganisirkan di atas satu wilayah, yang di atas wilayah itu ada manusiamanusianya.

Negara tidak bisa diorganisirkan di langit. Negara tidak bisa diorganisirkan tidak di atas satu wilayah, tidak dengan manusiamanusia yang berdiam di atasnya. Karena itu bagi tiap­tiap student, mahasiswa­mahasiswa dalam Ilmu Negara sudah bukan satu teka­teki lagi, bahwa syarat mutlak daripada negara antara lain ialah wilayah, territoor yang tegas nyata batas­batasnya. Demikian pula syarat mutlak daripada negara antara lain adalah rakyat yang berdiam di atas wilayah itu. Negara yang tidak mempunyai wilayah yang tegas batas­batasnya, pada hakekatnya bukan ncgara, meskipun di atas wilayahnya itu ada rakyat. Misalnya di padang pasir, Saudara­saudara menemukan juga manusia­ manusia, tetapi manusia­manusia itu hidupnya nomadis, tidak tentu tempatnya. Daripada nomaden­nomaden yang hidupnya tidak tentu tempatnya itu tak mungkin disusun satu Negara.

Karena itu ilmu kenegaraan, saya ulangi lagi: syarat mutlak pertama ialah territoor yang dapat tegas digambarkan di atas peta. Nomor dua rakyat; bahkan jikalau hendak sempurna rakyatnya itu harus satu bangsa, satu volk­nation. Ini dua syarat.

Syarat yang ketiga mutlak pula untuk bernama negara ialah pemerintah. Pemerintahan pusat, satu pemerintahan yang ditaati oleh seluruh rakyat yang berdiam di atas territoor yang jelas terbatas itu. Ini adalah tiga syarat mutlak daripada negara. Ditambah dalam ilmu negara modern sebagai tempo hari pun diterangkan oleh Saudara Prof. Muhammad Yamin: negara modern harus mempunyai syarat yang keempat pula, yaitu tujuan. Kita mempunyai Negara memenuhi akan yang keempat ini, yaitu yang kita namakan Pancasila.

Tujuan kita ialah realisasi daripada Pancasila. Karena itu saya ulangi lagi berkata: Pancasila adalah dasar Negara.



Agama boleh berkata tidak mengenal Kebangsaan. Tetapi negara, jikalau ia hendak sempurna harus berdasarkan atas volknation sebagai tadi saya katakan. Demikian pula di dalam pengertian Marxisme. Memang tujuan daripada perjuangan sosialisme ialah kesejahteraan semua manusia, persaudaraan sernua manusia atau dengan istilah tertentu dinamakan internasionalisme. Tetapi justri Marxisme yang sejati, artinya Marxisme yang sebenar-benarnya, berdiri di atas analisa­analisa yang obyektif dan dalam analisa yang obyektif ini Marxisme mengakui adanya bangsabangsa. Maka oleh karena itu di dalam realisasi daripada masyarakat sosialis. sebagai yang di dalam zaman sekarang dijalankan oleh beberapa negara, fakta adanya bangsa­bangsa initidak pernah dipungkiri bahkan diterima sebagai satu realiteit objectief.

Saudar-a­saudara, saya ulangi, apalagi kita, yang kita ini mendirikan satu negara yang modern, satu negara yang sempurna – hendaknya sempurna ­, bagi kita yang bercita­ citakan negara yang sempurna itu tidak boleh tidak kita harus mempergunakan sebagai dasar salah satu daripada lima ini, yaitu Kebangsaan.

Terutama sekali bagi satu golongan manusia yang berabadabad mengalami persamaan penderitaan dan pengalaman, bagi golongan manusia yang demikian itu, in casu yaitu rakyat kita, rasa kebangsaan bukan lagi satu cita­cita, tetapi satu fakta obyektif.

Segerombolan manusia yang, bagi kita, jumlahnya 82 juta – 85 juta, yang mengalami penderitaan­penderitaan bersama, pengalaman­pengalaman bersama, gerombolan manusia yang banyak ini laksana mempunyai jiwa yang sama. Jiwa yang sama itu antara lain berupa rasa kebangsaan.

Saya sudah beberapa kali di dalam kuliah­kuliah atau ceramah­ceramah mensitir ucapan Ernest Renan, mahaguru dari Universitas Sorbonne di Paris yang berkata, bahwa bangsa adalah satu jiwa une nation est un ame. Artinya: bangsa adalah jiwa. Di lain tempat Renan berkata: une nation est un grand solidarite, satu bangsa adatlah satu solidariteit yang besar. Menurut teori Renan, bangsa atau kebangsaan tidak bergantung daripada persamaan bahasa. Tidak usah sesuatu bangsa itu bahasanya satu.

Kalau bahasanya satu, lebih kuat rasa kebangsaannya. Tetapi bahasa satu itu bukan mutlak bagi bangsa. Saya ulangi: kalau bahasanya satu lebih hebat rasa kebangsaannya, seperti kita ini. Kita ini amat berbahagia bahwa kita itu mempunyai bahasa satu.

Di India sulit sekali hal bahasa ini. Sampai sekarang ada pertikaian hebat di kalangan pemimpin­pemimpin India, apa yang harus dijadikan bahasa satu ini di India.

Shri Jawaharlal Nehru berkata: “Marilah kita angkat bahasa Hindustani menjadi bahasa yang satu ini”. Tetapi banyak sekali daerah­daerah yang rakyatnya tidak paham bahasa Hindustani. Ada lagi lain golongan yang berkata: “Marilah kita angkat bahasa Urdu sebagai bahasa satu daripada Negara India”. Tetapi ditentang oleh banyak daerah­daerah yang tidak mengerti bahasa Urdu, melainkan berbahasa Hindu. Urdu itu adalah satu modifikasi daripada bahasa Arab. Soal bahasa satu ini demikian sulitnya di India.

Saudara-­saudara, sampai salah seorang pemimpin besar India yaitu Raja Gopalachari, yang dahulu tatkala India menjadi dominion, tahun 1947, India, Benua India pecah menjadi dua: India dan Pakistan.

Dua­duanya dominion status, dua­duanya dikepalai oleh Gubernur Jenderal. Gubernur Jenderal yang pertama daripada India ialah Shri Raja Gopalachari. Dan dia memang seorang pemimpin yang sudah tua, lama di dalam pergerakan kebangsaan, pengikut mati­matian dari Mahatma Gandhi – Raja Gopalachari sekarang ini sedang di dalam perjuangan hebat berhadap­hadapan dengan Shri Jawaharlal Nehru tentang bahasa. Nehru menghendaki bahasa Hindustani sebagai bahasa yang satu.

Raja Gopalachari berkata: “Tidak mungkin, tidak mungkin Hindustani dijadikan bahasa satu, tidak mungkin Urdu dijadikan bahasa yang satu bagi bangsa India”. Raja Gopalachari berkata: “Satu­satunya bahasa yang bisa dipakai sebagai bahasa yang satu itu ialah bahasa Inggris. Perjuangan ini adalah perjuangan hebat yang mulai pecah sejak tahun 1956 – 1957, sekarang ini sedang berkobar dengan hebatnya. En toh, meskipun soal bahasa belum terpecahkan, artinya orang India ada yang bicara Urdu, ada yang bicara Hindustani, ada yang bicara Tamil, ada kaum intelligensia yang hanya memakai bahasa Inggris, en toh kebangsaan India ada, ialah oleh karena itu tadi, une nation est un ame, bangsa adalah jiwa.

Atau ambil Swis. Swis adalah satu bangsa. bahasanya tiga kalau tidak empat. Ada satu golongan Swis bicara Perancis, satu golongan lagi bicara Jcrman, satu golongan lagi bicara Italia. Amerika yang terdiri daripada imigran­imigran tadinya, imigranimigran ada yang berasal dari daerah Jerman, ada yang berasal dari daerah Inggris. ada yang berasal dari daerah Italia, ada yang berasal dari daerah Perancis, ada yang berasal dari daerah Skandinavia. Bahasa yang dipakai di Amerika, ya sebagian besar sudah lnggris, tetapi saya sendiri sering berjumpa dengan orang Arnerika, waktu saya di Amerika, tidak bisa bicara Inggris. Masih memakai bahasa asalnya dari Eropa. Jadi sudah nyata, bahwa natie, bangsa tidak tergantung daripada persatuan bahasa. Demikian pula tidak tergantung daripada persatuan agama. Lihat saja kita. Kita ada yang beragama Islam, ada yang beragama Kristen. Lihat di Mesir. Di Mesir ada yang beragama Islam, ada yang beragama Kristen. Lihat di RRC, ada yang beragama Islam, ada yang beragama Budha. Lihat di negeri lain­lain. Jadi menurut Ernest Renan, mutlak bangsa tidak memerlukan persatuan bahasa, tidak memerlukan persatuan agama, bahkan tidak memerlukan persatuan turunan. Contoh baik Amerika, kataku Amerika itu terjadi daripada macam­macam imigran­imigran. Turunan daripada beberapa bangsa pergi ke situ, tetapi menjadi satubangsa. Dus bangsa adalah satu jiwa.

Apakah yang mengikat manusia itu menjadi satu jiwa? Kalau rnenurut Ernest Renan, yang menjadi pengikat itu ialah kehendak untuk hidup bersama. Dalam bahasa Perancisnya: Le desir d’ etre ensemble. Le desir yaitu kehendak, d’ etre ensemble, berkumpul. Le desir d’ etre ensemble, artinya kehendak supaya berkumpul bersama, kehendak untuk hidup bersama. Jadi gerombolan manusia meskipun agamanya berwarna macam­macam, meskipun bahasanya bermacam­macam, meskipun asal turunannya bermacam­macam, asal gerombolan manusia itu mempunyai kehendak untuk hidup bersama. itu adalah bangsa. Itu kata Ernest Renan.

Di dalam pidato­pidato, kuliah­kuliah saya mengenai hal natic, saya scring juga mensitir seorang ahli ilmu lain, yaitu teoritikus marxis. Di dalam ilmunya, ia marxis, tetapi di dalam sepak terjangnya ia adalah haluan kanan. Yaitu marxis dari Austria. Saya ceriterakan menyimpang sedikit. Marxis Austria itu di dalarn istilah gerakan buruh di Eropa dikatakan: “kaum internasional dua setengah”. Dahulu kaum buruh Eropa Barat tergabung di dalam Internasionale 11. Mula­mula Internasionale I, yang dibangunkan oleh Marx, Engels dan pemimpin­pemimpin tua. Internasionale I pada suatu ketika surut, bubar. Dibangunkan lagi Internasionale baru, yaitu ikatan­ikatan daripada gerakangerakan kaum buruh daripada beberapa negara. Ini dinamakan Internasionale 11. Kemudian sesudah di Sovyet Unie berdiri Sovyet Unie, didirikanlah Internasionale III yang haluannya terkenal sebagai haluan bolsjewik atau komunis. Kaum marxis Austria berdiri di tengah­tengah antara kaum sosialis internasionale 11 dan kaum internasionale 111. Maka oleh karena itu dicemooh oleh kedua pihak dan dikatakan: “Kamu adalah kaumInternasionale dua setengah”.

Pemimpin­pemimpin daripada kaum “Internasionale dua setengah” ini banyak yang teoritis. Kupasan­kupasannya secara akademis mendalam, tetapi di dalam tindakan­ tindakannya sering sekarang di sini, sekarang di situ. Oleh karena itulah dia berdiri di tengah­tengah Internasionale II dan Internasionale III. Pemimpinpemimpin mereka, theoretisi daripada “Internasionale dua setengah” ini antara lain ialah Fritz Adler, antara lain pula Otto Bauer. Adler terkenal dengan kupasannya tentang demokrasi, yang ma­ lahan sering saya tirukan ucapan Adler ini: “Demokrasi yang kita kejar janganlah hanya demokrasi politik saja, tetapi kita harus mengejar pula demokrasi ekonomi”. Dan Adler lah yang memberi istilah kepada demokrasi politik ekonomi ini, yang saya pakai di dalarn kuliah saya di Yogyakarta di hadapan para mahasiswa, yaitu sociale democratie.

Dus Adler berkata sociale democratie adalah politiek economische democratie, sama rata sama rasa di dalam lapangan politik dan dalam lapangan ekonomi. Ucapan Adler yang sering saya sitir ialah bahwa demokrasi politik saja tidaklah cukup. “Men kan de honger van een bedelaar niet stillen door henl een grondwet in de hand te stoppen”.

Orang tidak bisa menghilangkan rasa laparnya seorang pengemis dengan hanya memberikan padanya Undang­Undang Dasar. Undang­Undang Dasar itu adalah politieke democratie. Menurut UUD engkau sama dengan engkau. Menurut UUD engkau sama­ sama mempunyai hak memilih. Menurut UUD engkau sama­sama mempunyai hak dipilih. Menurut UUD engkau boleh sama­sama mengeluarkan engkau punya pikiran. Menurut UUD engkau boleh menjadi menteri, engkau boleh menjadi hakim, engkau boleh menjadi apapun. Sama rata sama rasa menurut UUD.

Ini adalah demokrasi politik. Dalam kenyataannya, ondanks Undang­Undang Dasar ini, si kaya tetap mengeksploitir si miskin. Dalam kenyataannya tidak ada demokrasi ekonomi, tidak ada sama rasa sama rata di lapangan ekonomi. Karena itu Adler berkata: “Men kan de honger van een bedelaar niet stillen door hem een grondwet in de hand te stoppen”. Orang tidak bisa menghilangkan laparnya seorang pengemis dengan memberi Undang­ Undang Dasar di dalam tangannya. Maka ia berkata: harus ada demokrasi politik dan demokrasi ekonomi. Dan demokrasi politik dan demokrasi ekonomi ini dicakup di dalam satu perkataan “sociale democratie”. Perbedaan dengan arti “sosial demokrasi” yang tempo hari di dalam kuliah di Yogyakarta saya terangkan, sosial demokrasi adalah satu aliran dalam sosialisme. Sosialisme itu bermacam­macam corak: ada relegieus sosialisme, kataku, ada utopistis sosialisme, ada bolsjewisme atau komunisme, ada sosial demokrasi.

Di kuliah saya di Yogyakarta sudah saya tegaskan. sosial demokrasi bcrpendapat bisa menggugurkan kapitalisme dengan “uithollingstactiek”. Pihak kiri berkata: “neen, kapitalisme tidak bisa gugur dengan uithollingstactiek, tetapi harus digugurkan pada suatu ketika dengan aksi, directe actie, greep naar de macht dari pada kaum buruh”.

Ini menyimpang sebentar menceritakan hal Adler. Adler itu dalam teorinya baik, tetapi di dalam aksinya selalu satu kali di sana, lain kali di situ, satu kali di sini lain kali di situ.

Lain teoretikus ialah Otto Bauer. Otto Bauer di dalam kupasannya terutama sekali mengenai persoalan bangsa. Adler mengenai persoalan demokrasi. Otto Bauer, persoalan bangsa ia kupas di dalam kitabnya yang termasyhur: Die Nationalitaten Frage und die sociale Demokratie. Ia kupas apa yang dinamakan bangsa sebagaimana juga Ernest Renan mengupas apa yang dinamakan bangsa itu. Bauer berkata, – saya sitir dulu ucapannya: “Eine Nation ist eine aus schicksal Gemeinshaft erwachsene charakter Gemeinschaft”. Bahasa Belandanya dulu: wat is een natie? Een natie is een karakter­ gemeenschap dat geboren is uit een natie? Een natie is een karakter­gemeenschap dat geboren is uit een gemeenschap van lotgevallen.

Natie adalah satu karaktergemeenschap dat goberon is uit een gemeenschap van lotgevallen. Eine aus Schicsal Gemeinschaft erwachsene charakter Gemeinschaft. Bahasa Indonesianya: “Bangsa adalah satu persamaan, satu persatuan karakter, watak, yang persatuan karakter atau watak ini tumbuh, lahir, terjadi karena persatuan pengalaman”. Een karakter­gemeenschap sama karakternya, dat goberon is uit een ge­ meenschap van lotgevallen.

Karakter­gemeenschap geboren daripada Schicksal­Gemeinschaft, – Schicksal itu artinya lotgeval, nasib, pengalaman. Satu persatuan, persamaan watak atau karakter yang timbul, tumbuh, terjadi daripada persatuan pengalaman, persatuan nasib. Ini definisi daripada Otto Bauer. Dus sesuai dengan Ernest Renan. la membantah mutlak perlunya persatuan bahasa, membantah mutlak perlunya persatuan agama, membantah mutlak perlunya pcrsatuan warna kulit, membantah mutlak perlunya persatuan keturunan. Tidak, meskipun agamanya berlain­lainan, meskipun warna kulitnya berlain­ lainan, meskipun bahasanya berlain­lainan asal ia tadinya, yaitu gerombolan manusia itu, mengalami bertahun­tahun, berpuluh­puluh, beratus-ratus tahun rnungkin mengalami nasib yang sama, maka karena rnengalami nasib yang sama itu akan tumbuh persatuan watak dan persatuan watak inilah yang menentukan sifat bangsa.
Memang sebagai yang saya sering sudah di dalam pidato­pidato saya katakan, bangsa itu adalah satu individualiteit. Sebagaimana individu mempunyai karakter sendiri­sendiri. Bung Akhmadi mempunyai karakter sendiri, Overste Pamu mempunyai karakter sendiri, Pak Ahem Erningpradja mem­punyai karakter sendiri, Saudara Widarbo mempunyai karakter sendiri, Rochmuljati mempunyai karakter sendiri, Saudara Gontha mempunyai karakter sendiri, tiap­tiap manusia mem­punyai watak sendiri­sendiri. Demikian pula bangsa mem­punyai watak sendiri sendiri.

Tempo hari sudah saya katakan hal itu di dalam kursus saya, – kalau tidak salah – bangsa Italia, karakternya artistik, corak jiwanya itu artistik. Bangsa India, karakternya, wataknya, corak jiwanya religieus. Ini bangsa Italia dan India. Bangsa Inggris karakternya haus kepada kekuasaan. Ya, power, power, bahkan ia mempunyai ik­heid selalu di atas. Orang Inggris tidak mau menulis I (ik) dengan, leter i (kecil), tapi leter I (besar). Bangsa Perancis tenlpo hari saya katakan karakternya suka pada pakaian ginding. Sampai kepada salam dan lain­lain – di sini, entah rapat apa tempo hari itu – saya katakan kalau orang Inggris berkata, bertanya: “Hoe are you?” Bagaimanakah engkau? Individualiteit­ mu? Orang Belanda berkata: “Hoe vaart u?” Oleh karena karakternva suka belajar. Orang Perancis berkata. dalam bahasa Pcrancis: “Comment vous portcz vous?” Bagaimana pakaian Tuan? Orang Tionghoa yang selalu menderita bahaya kelaparan, – zaman dulu selalu lapar saja, – bertanya selalu: “Ni hau?” Itu engkau bagaimana, selamatkah apa tidak engkau itu? Bangsa Indonesia yang selalu hidup tidak ada komunikasi: “Apa kabar bung?” Tanya kabar!

Dus, saya ulangi lagi, bangsa adalah satu individualiteit. Mempunyai watak sendiri, mempunyai karakter sendiri. Dan ini yang ditekankan oleh Otto Bauer. Charakter Gemeinschaft, persarnaan watak itu yang menetapkan, menentukan corak bangsa. Itu yang menentukan bangsa atau bukan bangsa.

Saya pernah memikirkan hal ini. Ya, sebagai salah satu usaha penggalian, penggalian mutiara daripada bangsa Indonesia. Bukankah saya selalu berkata: Pancasila itu bukan bikinan saya. Saya gali sudah bertahun­-tahun, bahkan mulai tahun 1925, 1926 saya menggalinya. Saya pikirkan, ini teori Renan, teori Otto Bauer, itu betul apa tidak. Dan saya sampai kepada konklusi kurang lengkap! Renan berkata segerombolan manusia yang mempunyai keinginan bersatu, hidup bersama itu bangsa. Tidak kena! Tidak lengkap. Bawa misalnya ke Indonesia. Di Indonesia banyak itu gerombolan manusia, yang bukan main ia punya rasa ingin bersatu, ingin bersama, tetapi bukan itu bangsa. Ambillah misalnya Saudara­-saudara, dari Minangkabau. Suku Minangkabau itu bukan main rasa bersatunya. Le desir d’etre ensemble yang dimaksudkan oleh Ernest Renan keinginan, kehendak untuk bersatu bersama, sangat kuat di alam Minangkabau. Tetapi rakyat Minangkabau bukan satu bangsa. Ambil lain daerah. Misalnya daerah Solo sama Yogya. Itu masing­masing mempunyai rasa sendirisendiri. Tetapi saya tidak mau menerima rakyat Solo itu bangsa, rakyat Yogya itu bangsa. Ambil Bugis, rakyat Bugis itupun keras ia punya le desir d’etre ensemble. Atau Minahasa, keras ia punya le desir d’etre ensemble. Kawamia dengan kawanua. wah. kuat itu! Tetapi sayapun tidak mau menerima bahwa rakyat Minahasa itu satu bangsa.

Demikian pula kalau saya rnembawa Otto Bauer yang berkata persatuan, persamaan watak yang dilahirkan karena persamaan nasib. Persamaan watak. Ya Minangkabau wataknya sama, bukan bangsa. Sunda keras persatuan wataknya, tetapi bukan bangsa. Bugis keras ia punya persatuan watak, bukan bangsa. Alam kawanua­kawanua keras ia punya persatuan watak, bukan bangsa. Apa, menurut pendapatan saya, yang dinamakan bangsa itu? Saya lantas menjawab: baik saya menerima, Renan saya menerima, Otto Bauer saya terima. Tetapi saya tambah dengan satu syarat! “Bangsa adalah segerombolan manusia yang – kalau mengambil Renan – keras ia punya le desir d’etre ensemble, – kalau mengambil Otto Bauer – keras ia punya charakter Gemeinschaft, tetapi yang berdiam di atas satu wilayah geopolitik yang nyata satu persatuan. Apa wilayah geopolitik yang nyata satu persatuan, satu kesatuan, itu apa?

Nah, saudara-­saudara, geo dari perkataan geografi, peta, gambarnya. Geopolitik ialah hubungan antara letaknya tanah dan air, petanya itu, dengan rasa­rasa dan kehidupan politik.

Kalau Saudara melihat letaknya tanah dan air dari peta, Saudara-­saudara sudah melihat dengan gampang sekali kesatuankesatuan. Gampang sekali Saudara melihat unit­unit yaitu kesatuan­kesatuan. Anak kecil bisa mengerti bahwa misalnya kepulauan Indonesia adalah satu kesatuan, yang selalu dalam pidato­pidato saya katakan: “Lihat kesatuan kepulauan Indonesia, meskipun jumlahnya 3.000 yang didiami manusia, 10.000 kalau dihitung yang tidak didiami manusia. Meskipun berjumlah beriburibu, tetapi tiap­tiap anak kecil mengerti, ini adalah satu unit yang terletak antara dua sarnudera, dua benua!”

Lihat kepulauan Jepang, tiap­tiap anak kecil bisa mengerti itu adalah satu unit. Lihat bumi India. di utara gunung Himalava. scbelah barat dan timur lautan Hindia, ini adalah satu unit. A1marhum Sarojini Naidu dengan perkataan yang indah berkata – Sarojini Naidu pernimpin wanita India, pemimpin bangsa, ia berkata: “Pergilah, datanglah ke rumahku yang atapnya terbuat dari salju, dan yang temboknya terbuat daripada samudera. Come to my home with a roof made of snow and wall made of the mighty ocean”. Seorang ahli syair yang katanya atapnya, gunung Himalaya, terbuat dari salju, tembok­tembok, dinding­dindingnya terbuat dari samudera. Tiap anak kecil bisa mengerti bahwa ini adalah satu unit.

Benua yang terletak di selatan dari gunung Himalaya dan kanan kirinya dekelilingi oleh samudera Hindia ini. Dengan ini saya sebenarnya membantah bahwa India dan Pakistan itu dua bangsa. Sebenarnya adalah satu bangsa. Kebetulan agamanya itu berbeda. Tetapi lantas secara politis oleh Inggris diadakan partition, pembagian: negara Pakistan, negara India. Tetapi ditinjau dari sudut kebangsaan, Pakistan dan India itu rakyatnya adalah satu bangsa. Demikian pula anak kecil bisa melihat bahwa Italia itu adalah satu unit. Di utara gunung Alpen, kanan kirinya lautan. Kepulauan Inggris satu unit, kepulauan yang terletak di sebelah barat daripada benua Eropa. Dus, bagi saya bangsa adalah sege­ rombolan manusia yang besar, keras ia punya keinginan bersatu, le desir d’etre ensemble, keras ia punya charakter Gemeinschaft, persamaan watak, tetapi yang hidup di atas satu wilayah yang nyata satu unit. Kalau sekadar bagian daripada unit, bukan bangsa. Minangkabau bukan bangsa. Sunda bukan bangsa. Solo bukan bangsa. Yogya bukan bangsa. Bugis bukan bangsa. Madura bukan bangsa. Bali bukan bangsa. Lonlbok bukan bangsa.

Nah, saya tadi berkata bahwa negara jikalau didasarkan antara lain atas rasa kebangsaan, negara demikian itulah kuat. Maka oleh karena itu kita dengan sengaja memasukkan sila Kebangsaan di dalam Pancasila kita. meskipun dari sudut agama orang memungkiri hal kebangsaan; meskipun daripada golongan Marais yang dangkal memungkiri kcbangsaan. Tetapi jelas untuk ncgara yang kuat kita mesti mendasarkan negara itu atas kebangsaan. Memang garis sejarah menuju ke situ.

Pernah saya ceritakan bahwa di abad ke­20 ini berisi satu historis ­paradox. Paradox ialah hal­hal yang bertentangan satu sama lain. Historis­paradox ialah hal yang tampaknya bertentangan di dalam sejarah. Abad ke­20 berisi satu historis ­paradox, kataku. Apa paradox di abad ke­20? Paradox­nya ialah, di satu piliak abad ke­20 ini mendekatkan manusia dengan manusia, dengan perlalulintasan kapal laut, kapal udara, telpon, telegram, radio dan lain­lain sebagainya.

Di satu pihak manusia sedunia ini oleh abad ke­20 itu laksana dikocok menjadi satu famili besar. Di lain pihak, bangsa­bangsa atau umat­umat manusia ini malahan memisahkan dirinya dalam gerombolan­gerombolan besar, gerombolan­gerombolan yang mempunyai batas­batas tertentu dengan berdirinya negara­negara nasional. Rakyat Indonesia menggabungkan dirinya dengan dalam satu negara nasional Indonesia. Rakyat Mesir menggabungkan dirinya dalam satu gabungan Negara nasional Mesir. Rakyat RRC demikian, rakyat Philipina demikian, rakyat Jepang demikian, rakyat India demikian.

Dus, paradox ini Saudara­-saudara, di satu pihak menghilangkan batas, di lain pihak malahan membuat batas. Tetapi membuat batas ini Saudara-­saudara, adalah keharusan yang berdiri di atas fakta­fakta obyektif. Apa sebab saya berkata ini keharusan. Keharusan yang ditentukan oleh susunan masyarakat manusia sekarang, susunan caranya manusia sekarang memproduksi.
Dulu tatkala belum ada industrialisme, tatkala belum ada susunan ekonomi sebagai sekarang ini, masih bisa manusia­manusia di dunia ini tidak tergabung di dalam negara­ negara nasional. Dulu malahan ada negara kecil­kecil, Saudara-­saudara. Oleh karena ekonomi pada waktu itu. dan politik adalah sekadar pencerminan daripada ekonomi; oleh karena ekonomi pada waktu itu bisa berjalan dengan adanya negara­negara kecil. Saya punya contoh yang klasik ialah Jennan abad ke­17, abad ke­18; ekonominya masih ekonomi yang belum industriil­ekonomi seperti di dalam abad ke­19 dan ke­20.

Pada waktu itu Jerman penuh dengan negara­negara kecil. Saksen negara, Beieren negara, Mecklenburg negara, negara kecil­kecil. Pruisen yang terbesar, tetapi masih kecil pula. Ada negara Pruisen, ada negara Beiren, ada negara Saksen, ada negara Mecklenburg, ada negara lain­lain. Kemudian datanglah pertumbuhan daripada ekonomisch­leven, yang hidup ekonomi ini tidak bisa lagi subwdi atas dasar negara­ negara yang kecil. Maka datanglah proses pemersatuan daripada negara­negara kecil ini menjadi satu negara nasional.

Saudara-­saudara lama­lama nanti juga mengerti bahwa misalnya perang adalah sekadar akibat desakan­desakan politik dan ekonomi. Kaum militer apa lagi kalau berkata tentang perang, tentu menyebutkan Clausewitz, yang berkata: “Perang itu apa. Perang itu sebetulnya adalah kelanjutan saja daripada diplomasi dengan cara lain. Tadinya diplomasi dengan lidah, kemudian diplomasi dengan peluru. Itu perang”.

Nah, Saudara-­saudara tahu perang Jerman dengan Perancis (1870), itu apa sebabnya? Sebabnya ialah desakan ekonomi, saingmenyaing meledak menjadi peperangan. Tetapi apa akibat daripada peperangan ini? Desakan ekonomi di Jermania sendiri mengharuskan, memerlukan, melahirkan, pernersatuan daripada negara­negara kecil ini. Tatkala pihak Jerman memaksa pihak Perancis menandatangani peace treaty di Versailles, tatkala itu malahan sama sekali kejadian menandatangani peace treaty de­ ngan Perancis sesudah Perancis kalah perang digabungkan dengan satu upacara besar terjadinya negara nasional Jermania. Titel daripada kepala negara dijadikan Kaisar. Tadinya cuma: konig. Konig von Pruisen. konig von Saksen. Tetapi digabung dengan negara­negara kecil ini menjadi satu negara besar Jermania, dikepalai oleh Kaisar Wilhelm I. dengan ia punya Perdana Menteri Graaf Otto Von Bismarck yang terkenal namanya. Ini adalah satu proses sejarah, Saudara-­saudara. Proses sejarah yang terutama sekali terdorong oleh keharusan­keharusan ekonomi, industrialisme dan perdagangan.

Proses demikian ini pula terjadi di Italia; bahkan juga pertengahan abad ke­19, tatkala kapitalisme di Italia mulai tumbuh, tatkala kapitalisme di Italia memerlukan bahan­ bahan dari seluruh semenanjung Italia daii bukan sekadar sesuatu negara kecil seperti Lombardia atau Venetia, tetapi seluruh bahan­bahan Italia diperlukan. Pasarnyapun pasar dalarn negeri, tidak bisa tahan lagi dengan adanya pagar­pagar, tetapi minta luas mengenai seluruh semenanjung. Pada waktu itu proses terjadinya negara nasional Italia di bawah pimpinan Mazini, di bawah pimpinan Garibaldi, dan di bawah pimpinan Cavour. Mazini dikatakan bapak Italia. Ya, memang dia yang memberi ideologi kebangsaan, Garibaldi dikatakan bapak Italia. Ya Garibaldi lah yang menjalankan politik pemersatuan ini dengan senjata. Cavour dinamakan bapak Italia. Ya, dialah tatkala negara­negara ini sudah tergabung dalarn satu negara nasional Italia, memegang tampuk pimpinan pemerintahan. Proses sejarah, proses pemersatu menjadi negara nasional.

Kita, langsung terjun ke dalam fase ini. Proklamasi 17 Agustus 1945, langsung menuju kepada negara nasional, tidak menuju kepada negara kecil­kecil, negara Jawa, negara Sumatera, negara Sulawesi. Tidak. Langsung kepada negara nasional yang berwilayah dari Sabang sampai ke Merauke. Oleh karena bukan saja secara ideologi kebangsaan, tetapi juga secara ekonomis kita tidak bisa berdiri sendiri­sendiri sebagai yang beberapa kali saya katakan. Lihat Jepang. Jepang itu juga dulu negara­negara kecil. Negara­negara kecil yang dikepalai oleh daimijo­daimijo. Di Jernian dikepalai oleh Konig­konig. Tahun 1860 lebih sedikit. Meiji Tenno bertindak, dan dia mempersatu­kan segcnap negara­ negara kecil ini menjadi satu negara nasional Jepang. Itu yang termasyhur sekali di zaman Meiji oleh karena Meiji Tenno dialah yang mempersatukan negara­negara kecil ini daripada tanah air Jepang.

Saya pernah waktu saya di Kyoto masuk ke tempat balairung di mana Meiji Tenno berdiri dan di situ dia menerima, menerima dari daimijo­daimijo ini negara­negaranya. Daimijo A mempersembahkan negaranya kepada Tenno, daimijo B mempersembahkan negaranya, daimijo C mempersembahkan negaranya, demikian seterusnya. Tidak ada daimijo­daimijo, cuma ada satu Emperor, Tenno Heika yaitu Meiji, yang kemudian diikuti oleh kaisar­kaisar yang lain. Ini sekadar satu upacara, Saudara­saudara. Tetapi apa yang menjadi pendorong daripada hal ini. Tak lain tak bukan ialah lagi­lagi hal keharusan, keharusan terutama sekali di lapangan ekonomi. Jadi, Saudara­-saudara, kita melihat verschijnsel, phenomeen di dalam abad ke­19, terjadinya beberapa negara nasional Jerman, Italia, Oostenrijk­Hongaria, dua dijadikan satu pula. Di Timur kita melihat terjadinya Dai Nippon Tai Koku. Taikoku itu empire.

Kemudian datanglah abad ke­20. Abad ke­20 yang berisi beberapa phenomeen. Phenomeen, yaitu kejadian yang besar. Pertama, saya sudah pernah katakan dalam abad ke­20, salah satu phenomeennya ialah jadi merdekanya bangsa­bangsa di Asia. Satu. Nomor dua timbulnya negara­negara sosialis. Tempo hari pernah di dalam balairung ini saya katakan: 16 negara sosialis terjadi di abad 20 ini dengan jumlah rakyat 1.300 juta kalau tidak salah, RRC 660. kemudian Sovyet Unie 200 ditambah lagi dengan yang lain­ lain.

Perhitungan saya begitu, entah. Tetapi sejumlah umat manusia tergabung dalam 16 negara sosialis. Abad ke­20 punya phenomeen, terjadinya negara­negara merdeka di Asia. Phenomeen yang ke­2, Phenomeen yang ke­3 ialah terjadinya atomic revolution, revolusi atom. Phenomeen yang ke­4. tetapi ini adalah akibat daripada paradox historis yang tadi saya ceritakan. Di satu pihak umat manusia oleh teknik yang maju sekali menjadi satu, di lain pihak dipisah­pisahkan menjadi bangsa­bangsa yang merdeka dengan pagar sendiri­sendiri.

Kita, Saudara-­saudara, sebagai tadi saya katakan, kita langsung terjun di dalam phase negara nasional ini. Maka oleh karena itu di dalam perdebatan saya dengan beberapa pihak, saya berkata: “Republik Indonesia bukan negara agama, tetapi adalah negara nasional, di dalarn arti meliputi seluruh badannya natie Indonesia”. Dan apa yang dinamakan natie? Sebagai tadi saya katakan, ialah segerombolan manusia dengan jiwa “le desir d’etre ensemble”, dengan jiwa, sifat, corak yang sama, hidup di atas satu wilayah yang nyata­nyata satu unit atau satu kesatuan.

Inilah arti daripada negara nasional Indonesia. Maka oleh karena itu, Saudara­-saudara, jikalau kita menghendaki negara kita ini kuat, dan sudah barang tentu kita menghendaki negara kita ini kuat, oleh karena kita memerlukan negara ini sebagai suatu alat perjuangan untuk merealisasikan satu masyarakat adil dan makmur, kita harus dasarkan negara ini antara lain di atas paham kebangsaan. Dan sebagai tadi saya katakan ini sebenar­nya adalah satu akibat obyektif pula daripada keadaan, bukan saja sebagai phenomeen abad ke­20, tetapi oleh karena kita beratus­ratus tahun mengalami penderitaan yang sama sesuai dengan yang dikatakan oleh Otto Bauer: eine aus Schicsal Gemeinschaft erwachsene Charakter Gemeinschaft.

Mau tidak mau kita berasa satu dan mau tidak mau kita harus bersatu, oleh karena sebagai tadi saya katakan, susunan ekonomi Indonesia, susunan – saya tambah sekarang – pertahanan Indonesia dan lain­lain sebagainya – mengharuskan kita bersatu. Maka jikalau kita membantah anggapan, baik daripada pihak agama maupun dari pihak Marxis yang dangkal bahwa kita harus berdiri di atas kebangsaan dan mereka berkata tidak pada hakekatnya ialah oleh karena ada salah paham tentang apa yang dinamakan kebangsaan. Pihak agama kadang­kadang tidak bisa mengadakan batas yang tegas antara ini adalah agama, ini adalah kenegaraan. Negara tidak boleh tidak harus mempunyai wilayah, agama tidak. Adakah negara tanpa wilayah? Tidak ada!

Negara harus mempunyai wilayah. Syarat mutlak daripada negara yaitu territoor yang terbatas. Dan agar supaya negara kuat maka wilayah itu harus satu unit. Dan bangsa yang hidup di dalam satu unit itu akanlah menjadi bangsa yang kuat, jikalau ia mempunyai rasa kebangsaan bukan bikin­bikinan, tetapi yang timbul daripada objectieve verhoudingen.

Agama tidak memerlukan territoor, agama cuma mengenai manusia. Tapi lihat, orang yang beragamapun, – aku beragama, engkau beragama, orang Kristen di Roma beragama, orang Kristen di negeri Belanda beragama, orang Inggeris yang duduk di London beragama ­, pendeknya orang yang beragama yang dalam agarnanya tidak mengenal territoor, kalau ia memindah­kan pikirannya kepada keperluan negara, ia tidak boleh tidak harus berdiri di atas territoor, di atas wilayah. Tidak ada satu negara, meskipun negara itu dinamakan negara Islam, tanpa territoor.

Pakistan yang menamakan dirinya Negara Islam, Republik Islam Pakistan, toh mengakui territoor. Bahkan pendiri daripada Republik Pakistan, yaitu Mohammad Ali Jinnah, ia berkata – historis ucapannya ini ­: “We are a nation”. Ini salah satu argumen daripada Mohammad Ali Jinnah tatkala ia mendirikan Pakistan. Bukan saja ia berkata “we are a religion”, kita satu agama, ia ber­ kata “we are a nation”, kita satu bangsa.

Baca pidatonya tatkala ia mencapai umur 70 tahun. Dalam ia punya birthday speech tatkala ia mencapai 70 tahun, ia berkata “we are a nation”. Nah kalau ia berkata “we are a nation” ialah oleh karena ia berdiri di atas platform negara. Kalau ia berdiri di atas platform agama ia barangkali berkata: kita tidak mengenal sesuatu warna kulit. kita tidak mengenal sesuatu bangsa, kita cuma mengenal taqwa kepada Tuhan atau tidak taqwa kepada Tuhan.

Jadi, Saudara­-saudara, saya ulangi, salah paham letaknya di situ. Tidak bisa membedakan antara apa yang diartikan dengan agama, apa yang diartikan dengan negara. Itulah sebabnya maka selalu hal ini menjadi persimpangsiuran di dalam pembicaraan­ pembicaraan. Ditambah juga dengan adanya keruncingan­keruncingan sebagai akibat daripada desakan­desakan ekonomi yang bersifat chauvinisme. Misalnya saja rasa kebangsaan Jermanian dan rasa kebangsaan Perancis di dalam masa perang, sudah mengatasi rasa yang normal, sudah menjadi rasa benci­membenci satu sama lain, yaitu chauvinisme. Kita dari Republik Indonesia dengan tegas menolak chauvinisme itu. Maka oleh karena itu di samping sila Kebangsaan dengan lekas kita taruhkan sila Perike­ manusiaan.

Memang, kebangsaan di dalam alam kapitalisme, Saudara-­saudara, selalu menderita resiko akan meruncing menjadi chauvinisme. Di dalam alam kapitalisme! Oleh karena itu kita pada hakekatnya menentang kepada kapitalisme pula. Kapitalisme bersaing satu sama lain. Kapitalisme Jerman, kapitalisme Jepang, ingin mengalahkan kapitalisme Perancis. Kapitalisme Jerman ingin me­reh seluruh Eropa Barat.

Salah satu alat untuk bisa merealisasikan hal ini ialah meruncing­runcingkan rasa kebangsaan, meluap­luapkan rasa kebangsaan, menjadi chauvinisme. Dan ini harus kita jaga, jangan kita punya rasa kebangsaan meluap­luap menjadi rasa chauvinisme. Oleh karena itu tadi saya katakan pula, adanya rasa kebangsaan meluap­luap menjadi rasa chauvinisme itu di banyak hal ialah oleh karena desakan­desakan daripada kapitalisme.

Saya kira, Saudara-­saudara, jikalau hal ini sudah jelas bagi kita, bahwa kita tidak bisa hidup bernegara secara kuat dan sehat jikalau kita tidak dasarkan atas rasa kebangsaan, saya kira maka sila yang kedua daripada Pancasila ini sudah bisa kita terima dcngan seyakin­-yakinnya. Kalau umpamanya sila Kebangsaan dibuang, umpama, apa yang menjadi pangikat rakyat Indonesia yang 82 juta sekarang – nantinya lebih. Apa? Ketuhanan Yang Maha esa? Ya, bisa! Cita­cita untuk meng­adakan keadilan sosial? Ya, bisa! Tapi dalam realisasinya, Saudara-­saudara, realisasi yang segi negatif menentang imperialisme, realisasi yang segi positif menyelenggarakan masyarakat yang adil dan makmur itu, kalau tidak ada binding kebangsaan itu, kita tidak akan bisa kuat. Me­ nentang imperialisme sebagai segi negatif – penentangan ialah negatif­hanya bisa dengan cara yang kuat kalau segenap bangsa Indonesia menentang, dengan rasa itu tadi: Kami ingin merdeka, kami adalah satu bangsa, kami adalah satu rakyat yang menderita bersama­sama akibat daripada penjajahanmu. Jikalau rasa kebangsaan ini tidak ada, barangkali kita belum bisa sampai sekarang ini mendirikan negara yang merdeka. Barangkali paling­palingnya menjadi negara­negara yang kecil, kruimel staten.

Dan negara­negara kecil tadi saya katakan tidak bisa berdiri, oleh karena kita ekonomis membutuhkan satu sama lain. Jadi dari sudut perjuangan menentang imperialisme kita harus mempergunakan kawat persatuan yang di dalam kursus saya yang pertama sudah saya kupas. Kita tidak bisa menjalankan perjuangan anti imperialisme ini dengan hasil baik, jikalau kita tidak menggabungkan, mempersatukan segenap tenaga marhaenis di seluruh Indonesia. Marhaen di dalam arti kecil.

Tempo hari telah saya terangkan, jelas kita tidak bisa melalui jalan swadesi, kita tidak bisa melalui jalan kekuatan daripada nationale bourgeoisie, tenaga yang bisa kita himpun, satu­satunya tenaga ialah menggabungkan segenap tenaga orang­orang kecil Indonesia ini, baik dari Sumatera, maupun dari Jawa, maupun dari Sulawesi, maupun dari pulau­pulau lain.

Kalau tidak ada paham atau rasa kebangsaan, bagaimana Saudara­-saudara. kita bisa menjalankan perjuangan ini. Maka oleh karena itu dari segi negatif harus paham kebangsaan ini kita masukkan di dalam sila Pancasila. Dari sudut positif, kita tidak bisa mem­bangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaikbaiknya kalau tidak ada rasa kebangsaan yang sehat. Kita ingin menjadi satu bangsa yang hidup bersaudara dengan bangsa­bangsa yang lain yang mempunyai kepribadian sendiri, yang mempunyai kultur setinggi­tingginya. Bagaimana kita bisa realiseren kehendak ini kalau tidak ada rasa kebangsaan yang sehat antara rakyat Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke ini.

Maka oleh karena itu dengan keyakinan yang seteguh­teguhnya, kita memasukkan sila yang kedua, Kebangsaan, di dalam rangkaian Pancasila.

Dan sebagai tadi saya katakan, dari sudut apapun, baik daripada sudut Marxisme yang tidak dangkal maupun dari sudut historis, kebangsaan harus ada. Kita harus memupuk rasa itu dengan cara yang sebaik­baiknya.

Tadi ada yang minta kepada saya supaya dijelaskan sedikit, bahwa negara adalah alat. Hal apa negara itu, sudah saya terangkan kepada Saudara-­saudara di dalam kursus yang pertama. Kita menghendaki satu masyarakat adil dan makmur, masyarakat yang tidak ada hisap­menghisap satu sama lain. Itu adalah doel daripada pergerakan kita, daripada perjuangan kita. Alat kita untuk merealisasikan hal ini ialah Negara.

Gambarkan begini, Saudara­-saudara: Ini Negara. Di dalam Negara itu ada masyarakat. Ada beberapa pihak yang berkata, biarlah negara ini overkoepeling saja, atap. Di bawah atap inilah kita hendak merealisasikan masyarakat adil dan makmur. Pendapat yang demikian ini, adalah sama salahnya dengan pendapat pihak Sosial Demokrat atau Demokratis Sosialisme yang mau mengadakan satu masyarakat adil dan makmur, hilangnya kapitalisme, dengan cara uithollings­politiek, yang sudah saya kuliahkan di Yogyakarta dengan panjang lebar.

Scbaliknya adalah pendirian lain, yaitu pendirian yang saya anut bahwa kita mempergunakan negara ini sebagai satu alat untuk merubah susunan masyarakat, untuk merealisaikan satu masyarakat yang adil dan makmur. Jadi gambar saya bukan begini: Ini negara overkoepeling, lantas kita di sini itu dengan reform, artinya yaitu perubahan kecil­kecil, akhirnya mencapai masyarakat adil dan makmur.

Tapi begini: Ini negara. Ini idee, idee masyarakat adil dan makmur. Ini gerakan rakyat, ini perjuangan. Nah, negara kita gerakkan sebagai alat untuk merealisasikan apa yang hendak dicapai oleh perjuangan itu. Apa yang hendak dicapai oleh perj uangan? Masyarakat yang adil dan makmur!

Siapa membaca tulisan saya ini dari tahun 1933 yang kemarin dulu dan tadi dimuat lagi di dalam, misalnya, surat kabar Sin Po. Bacalah tulisan saya dalam surat kabar Sin Po kemarin dulu dan hari ini. Tulisan itu sudah 25 tahun umurnya, saya tulis dalam tahun 1933. Kita tidak boleh hanya puas dengan reform saja. Reform, yaitu perubahan kecil­ kecil. Sebagai tempo hari di Yogyakarta saya katakan kaum Sosial Demokrat berkata, dengan reform sebanyak­banyaknya akhirnya kapitalisme itu uitgehold, digerogoti dan akhirnya gugur! Apa reform itu? Yaitu perubahan kecil­kecil: Gaji dinaikkan, mencapai jam kerja kurang, mencapai perbaikan dalam urusan perumahan, mencapai perbaikan dalam urusan onderwijs. Ini semuanya reform.

Kaum Sosial Demokrat berkata, dengan mencapai reform­reform ini akhirnya lama­lama kapitalisme itu uitgehold, tergerogoti, akhirnya gugur. Pikiran yang demikian itu adalah sama salahnya dengan pikiran ini. Ini negara. Jangan negara ini diusikusik, jangan negaraini dipakai sebagai alat, jangan, ini adalah satu hal keramat. Di bawah itulah kita harus menjalankan perbaikanperbaikan sehingga akhirnya tercapai satu masyarakat yang adil dan makmur. Salah!

Mestinya begini: Ini negara, alat perjuangan kita. Dulu alat perjuangan kita ialah partai, protest meetingen, staking dan lain-lain. Itu alat perjuangan kita zaman dulu tatkala kita belum mempunyai negara. Sekarang alat perjuangan kita meningkat satu tingkat lagi, yaitu negara. Negara adalah satu machts­organisatie, negara adalah satu alat. Nah, alat ini kita gerakkan. Ke luar, untuk menentang musuh yang hendak menyerang kita, menentang intervensi, menentang peperangan, menentang apa saja dari luar. Ke dalam, negara ini kita juga pakai untuk memberantas segala penyakit­penyakit di dalam pagar, tapi juga untuk merealisasikan cita­cita kita akan masyarakat adil dan makmur.

Dus, duduknya begini: Ini idee, kataku. Idee, cita­cita kita, idee yang terselenggara di dalam masyarakat. Mari kita gerakkan sekarang uegara ini sebagai alat agar supaya kita bisa mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Itulah keterangan yang saya berikan sebagai tambahan kepada kursus saya ini malam, atas pertanyaan seorang Saudara yang minta dijelaskan sedikit mengenai perkataan bahwa negara adalah satu alat, alat perjuangan. Jikalau diperlukan nanti saya bersedia, Insya Allah untuk spesial mengupas hal ini di dalam satu kursus yang lengkap.

Sekian.

⏩Unduh Pidato Bung Karno - Pancasila sebagai Dasar Negara (3) versi PDF via google Drive⏪