Tampilkan postingan dengan label Pidato Hari Kemerdekaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pidato Hari Kemerdekaan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Agustus 2018

Pidato Hari Kemerdekaan untuk Pembina Upacara SD, SMP, SMA dan Desa

Gegap gempita membahana memenuhi setiap sudut di negeri ini. Di pelosok-pelosok desa, dari gang-gang di perumahan, di lapangan-lapangan, di lembaga-lembaga negara dan di berbagai tempat di pelosok negeri ini. Warna merah putih juga mendominasi di pelbagai tempat. DItambah lagi lomba-lomba yang begitu seru.

Mereka sedang merayakan hari kemerdekaan ke 73 (17 Agustus 1945-2018). Kali ini, untuk ikut menyemarakkan suasana peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, saya akan berbagi teks pidato.




Assalamualaikum Wr, Wb
Salam sejahtera bagi kita semua

Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanallahu wataala yang telah memberikan nikmat tak terhingga kepada umat manusia.

Salawat serta salam kita haturkan kepada Rasululah yang telah mengantar kita dari abad kejahiliahan ke masa yang terang benderang.

Anak-anakku, siswa siswi SD.....
Pada hari ini, kita semua berkumpul di lapangan ini dalam suasana yang begitu membahagiakan. Ya, hari ini kita berada di sini untuk turut bergembira bersama-sama dengan segenap rakyat Indonesia, merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73.

Tidak ada salahnya untuk sejenak, kita membayangkan suasana bangsa Indonesia pada tahun sebelum 1945. Sebuah tahun di mana saat itu bangsa kita mengalami penindasan, penjarahan dan penjajahan dari bangsa asing. Berduyun-duyun bangsa bangsa asing Portugal, Inggris, Belanda kemudian Jepang datang ke bumi nusantara untuk mengambil kekayaan.

Perjuangan demi perjuangan telah dilakukan untuk mengusir para penjajah, namun bangsa Belanda justru semakin kokoh mencengkeramkan kuku-kuku penjajahannya di bumi nusantara.

Dengan menggunakan bambu runcing, para pahlawan bertempur dengan gagah berani. Disusul dengan diplomasi-diplomasi yang tanpa kenal takut yang menguras pikiran, tenaga bahkan berpotensi mengancam jiwa para pahlawan.

Mereka, Bung Karno, Bung Hatta, Sjahrir, Bung Tomo, Jenderal Sudirman, Supriyadi dan para pahlawan yang begitu banyak jumlahnya mengorbankan jiwa mereka, mengorbankan kepentingan pribadi demi membebaskan diri dari belenggu penjajahan.

Hingga akhirnya, atas berkat rahmat Allah, hari bersejarah itu tiba jua. Di depan rakyatnya, Dwitunggal Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka berdua menyatakan dengan lantang dan tanpa kenal takut, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berdaulat. Merdeka !

Murid-muridku
Sekali lagi syukurilah nikmat kemerdekaan ini, teruskanlah semangat juang pahlawan bangsa. Di depan sana, tantangan semakin berat.. Bung Karno telah menunaikan tugasnya dengan baik, sekarang dan seterusnya tugas kalianlah untuk menjaga bangsa Indonesia. Kalianlah yang kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini.

Merdeka !
Merdeka !

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas kesalahan.

Wabilahi taufik walhidayah wassalamualaikum wr wb