Harta yang paling berharga adalah keluarga. Mutiara tiada tara, adalah keluarga. Dua kalimat di samping merupakan kutipan dari lagu keluarga cemara yang merupakan OST sinetron dengan judul yang sama. Bercerita tentang sosok anak bernama Euis, dan adik-adiknya bernama Cemara dan Agil.
Meskipun hidup dalam kekurangan, mereka adalah keluarga yang hangat dan saling menyayangi.
Begitu juga, dalam kehidupan nyata, kehangatan keluarga merupakan hal penting di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat. Seorang ayah harus selalu akrab dengan istri dan putra-putrinya. Seorang kakak harus mampu mencurahkan kasih sayangnya kepada adik-adiknya.
Untuk tema puisi yang akan saya tulis kali ini, mengetengahkan puisi bertema kasih sayang antara Kakak dan adik.
Saat Kupandang Fotomu, Adikku
Adikku
Di kamar ini,
di ruangan yang dahulu pernah menjadi tempat tidurmu
ruangan yang menjadi saksi bisu
semua kelucuan, keceriaan dan kegembiraanmu
juga
segala penderitaan dan kesedihanmu
Untuk sejenak, aku memandang foto masa kecilmu
Terlihat wajahmu begitu ceria
senyummu sangat menggemaskan
Dahulu, foto itu terlihat begitu menyenangkan
dan menggembirakan hati ayah dan ibu, juga aku
Namun kini,
tiap kali aku memandang foto masa kecilmu
hatiku seperti diiris seribu sembilu
Hidupku kini seakan tak berarti lagi
Adiikku sayang,
Sejak kau tinggalkan kami,
ayah, ibu dan aku kakakmu
Kakak yang tidak pantas kau sebut kakak
Seorang kakak yang seumur hidupmu jarang sekali membuatmu bahagia
Kepergianmu yang begitu cepat
telah menyisakan duka yang mengalir terus menerus
ke dalam jiwaku
menggoreskan rasa sesal yang terus menyayat hatiku
yang akan kubawa seumur hidupku
Aku menyesal tak pernah membahagiakanmu
Aku menyesal selalu mengabaikanmu
Tuhan, Aku mohon kepada-Mu
bahagiakanlah adikku selama-lamanya
gantilah kepedihan dan penderitaannya
selama ini
dengan rasa bahagia yang terus mengisi hari-harinya
Amin, Kabulkanlah ya Allah
Harapan untuk Adikku Tersayang
Seorang bayi kecil
telah terlahir ke dunia ini
tubuh kecilmu
terlelap dalam dekapan ibu
itulah dirimu
adikku tersayang
Kelahiranmu
memecah kesunyian malam yang dingin
mengobah rona-rona kesedihan pada wajah ibu
yang berjuang demi kelahiranmu
menjadi senyum penuh kebahagiaan
Rasa lega terpancar dari wajah ayah
Dengan penuh rasa haru
Dikumandangkannya azan
tepat di telinga kananmu
Disertai dengan doa dan pengharapan
agar kelak kau akan mampu
menghadapi terjalnya karang kehidupan
Tekadku, aku akan menjagamu
setiap waktu
mengajarimu berjalan-jalan
menyebut nama-nama benda
dan mengajarimu untuk mencintai ayah ibu
harapanku kepadamu
bersiaplah menghadapi gelombang kehidupan
dengan tetap berpegang pada kekuatan iman
kepada Allah Tuhan Semesta Alam
Serta bermandikan doa
yang dipanjatkan ayah ibu dan aku kakakmu
Kulihat Gundah di Bola Matamu, Adikku
Pulang sekolah
dengan seragam putih birumu
tak biasanya
langkahmu terlihat lunglai
tak terlihat senyum dari bibirmu
dan sinar matamu seperti menyembunyikan sesuatu
Ada apa gerangan adikku ?
tak seperti biasanya
kau terlihat seperti itu
Kemana senyum manismu yang selalu menghias wajahmu
Kemana perginya pancaran sinar matamu yang selalu berbinar
Apakah ada yang menggelayut dalam pikiranmu ?
atau telah terjadi sesuatu kepadamu ?
Katakanlah kepadaku, adikku
aku ini kakak kandungmu
yang dibesarkan bersama denganmu
oleh ayah dan ibu
kita menerima cinta, kasih dan sayang
dari ayah dan ibu yang sama
di rumah ini, sudah semestinya aku tahu
apa sebenarnya permasalahanmu
Jika ada persoalan ceritakan kepadaku
jika ada keinginan katakanlah kepadaku
Aku akan membantumu
sekuat tenagaku
Percayalah, aku ini kakakmu
yang selalu menyayangimu sepenuh hatiku
Sepasang Sepatu Baru untuk Adikku
Adikku,
hari ini kakakmu ini menerima gaji pertama
Aku sudah memesan tiket
untuk kepulanganku ke kampung halamanku
Rinduku kepadamu, wahai adikku
sungguh tak tertahankan
Sebelum pulang
aku telah membelikanmu sepasang sepatu baru
yang kubeli dari toko terbesar di kota tempat aku bekerja
sebuah sepatu olahraga berwarna hitam
dengan garis berwarna pink
Itulah ciri-ciri sepatu
yang enam bulan lalu
engkau ceritakan kepadaku
katamu, itu sepatu baru milik temanmu
Engkau ingin sekali memilikinya
Sepasang sepatu itu
kubawa pulang ke rumah kita
dengan harapan engkau akan bahagia
Tiba di rumah
Ayah Ibu menyambutku
dan mengantarku masuk ke kamarmu
Kulihat wajahmu pucat
tubuhmu terlihat kurus
Rupanya engkau sedang sakit
Kupeluk erat tubuhmu
dan kuberikan sepasang sepatu baru ini untukmu
mudah-mudahan menjadi pengobat rasa sakitmu
adikku
Meskipun hidup dalam kekurangan, mereka adalah keluarga yang hangat dan saling menyayangi.
Begitu juga, dalam kehidupan nyata, kehangatan keluarga merupakan hal penting di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat. Seorang ayah harus selalu akrab dengan istri dan putra-putrinya. Seorang kakak harus mampu mencurahkan kasih sayangnya kepada adik-adiknya.
Untuk tema puisi yang akan saya tulis kali ini, mengetengahkan puisi bertema kasih sayang antara Kakak dan adik.
Saat Kupandang Fotomu, Adikku
Adikku
Di kamar ini,
di ruangan yang dahulu pernah menjadi tempat tidurmu
ruangan yang menjadi saksi bisu
semua kelucuan, keceriaan dan kegembiraanmu
juga
segala penderitaan dan kesedihanmu
Untuk sejenak, aku memandang foto masa kecilmu
Terlihat wajahmu begitu ceria
senyummu sangat menggemaskan
Dahulu, foto itu terlihat begitu menyenangkan
dan menggembirakan hati ayah dan ibu, juga aku
Namun kini,
tiap kali aku memandang foto masa kecilmu
hatiku seperti diiris seribu sembilu
Hidupku kini seakan tak berarti lagi
Adiikku sayang,
Sejak kau tinggalkan kami,
ayah, ibu dan aku kakakmu
Kakak yang tidak pantas kau sebut kakak
Seorang kakak yang seumur hidupmu jarang sekali membuatmu bahagia
Kepergianmu yang begitu cepat
telah menyisakan duka yang mengalir terus menerus
ke dalam jiwaku
menggoreskan rasa sesal yang terus menyayat hatiku
yang akan kubawa seumur hidupku
Aku menyesal tak pernah membahagiakanmu
Aku menyesal selalu mengabaikanmu
Tuhan, Aku mohon kepada-Mu
bahagiakanlah adikku selama-lamanya
gantilah kepedihan dan penderitaannya
selama ini
dengan rasa bahagia yang terus mengisi hari-harinya
Amin, Kabulkanlah ya Allah
Harapan untuk Adikku Tersayang
Seorang bayi kecil
telah terlahir ke dunia ini
tubuh kecilmu
terlelap dalam dekapan ibu
itulah dirimu
adikku tersayang
Kelahiranmu
memecah kesunyian malam yang dingin
mengobah rona-rona kesedihan pada wajah ibu
yang berjuang demi kelahiranmu
menjadi senyum penuh kebahagiaan
Rasa lega terpancar dari wajah ayah
Dengan penuh rasa haru
Dikumandangkannya azan
tepat di telinga kananmu
Disertai dengan doa dan pengharapan
agar kelak kau akan mampu
menghadapi terjalnya karang kehidupan
Tekadku, aku akan menjagamu
setiap waktu
mengajarimu berjalan-jalan
menyebut nama-nama benda
dan mengajarimu untuk mencintai ayah ibu
harapanku kepadamu
bersiaplah menghadapi gelombang kehidupan
dengan tetap berpegang pada kekuatan iman
kepada Allah Tuhan Semesta Alam
Serta bermandikan doa
yang dipanjatkan ayah ibu dan aku kakakmu
Kulihat Gundah di Bola Matamu, Adikku
Pulang sekolah
dengan seragam putih birumu
tak biasanya
langkahmu terlihat lunglai
tak terlihat senyum dari bibirmu
dan sinar matamu seperti menyembunyikan sesuatu
Ada apa gerangan adikku ?
tak seperti biasanya
kau terlihat seperti itu
Kemana senyum manismu yang selalu menghias wajahmu
Kemana perginya pancaran sinar matamu yang selalu berbinar
Apakah ada yang menggelayut dalam pikiranmu ?
atau telah terjadi sesuatu kepadamu ?
Katakanlah kepadaku, adikku
aku ini kakak kandungmu
yang dibesarkan bersama denganmu
oleh ayah dan ibu
kita menerima cinta, kasih dan sayang
dari ayah dan ibu yang sama
di rumah ini, sudah semestinya aku tahu
apa sebenarnya permasalahanmu
Jika ada persoalan ceritakan kepadaku
jika ada keinginan katakanlah kepadaku
Aku akan membantumu
sekuat tenagaku
Percayalah, aku ini kakakmu
yang selalu menyayangimu sepenuh hatiku
Sepasang Sepatu Baru untuk Adikku
Adikku,
hari ini kakakmu ini menerima gaji pertama
Aku sudah memesan tiket
untuk kepulanganku ke kampung halamanku
Rinduku kepadamu, wahai adikku
sungguh tak tertahankan
Sebelum pulang
aku telah membelikanmu sepasang sepatu baru
yang kubeli dari toko terbesar di kota tempat aku bekerja
sebuah sepatu olahraga berwarna hitam
dengan garis berwarna pink
Itulah ciri-ciri sepatu
yang enam bulan lalu
engkau ceritakan kepadaku
katamu, itu sepatu baru milik temanmu
Engkau ingin sekali memilikinya
Sepasang sepatu itu
kubawa pulang ke rumah kita
dengan harapan engkau akan bahagia
Tiba di rumah
Ayah Ibu menyambutku
dan mengantarku masuk ke kamarmu
Kulihat wajahmu pucat
tubuhmu terlihat kurus
Rupanya engkau sedang sakit
Kupeluk erat tubuhmu
dan kuberikan sepasang sepatu baru ini untukmu
mudah-mudahan menjadi pengobat rasa sakitmu
adikku