Kehidupan ini begitu singkat. Setidaknya itulah yang mampu aku simpulkan ketika pada suatu ketika aku merenung dan mengenang perjalanan hidupku sejauh ini.
Senja itu, kala langit berwarna jingga, aku melihat ayah. Entah kenapa terlintas dalam ingatanku, semua kenangan-kenangan tentangku dan ayah. Berkelebatlah bayang-bayang diriku saat aku masih kecil. Saat itu aku hanya anak kecil yang lemah. Ayah sering menggendongku di pundaknya. Ibu juga banyak bercerita bagaimana begitu besarnya kasih sayang ayah kepadaku. Memandikanku ketika aku kecil, terkadang menyuapiku, merawatku ketika sakit tergolek tidak berdaya, membawaku ke dokter ketika badanku panas, membelikanku pakaian, membelikanku perlengkapan sekolah dan banyak lagi yang telah ayah lakukan kepadaku.
Sudah pasti aku tidak akan bisa membalas semua itu. Aku hanya mampu mengucapkan kata-kata terima kasih dan juga tidak lupa mendoakan semoga ayah selalu baik-baik saja.
Kata ucapan di bawah ini merupakan kata terbaik yang bisa aku rangkai sebagai bentuk balasan atas semua kebaikan ayah, meskipun itu sama sekali tidak bisa membalasnya.
Ayah, aku ingin menghaturkan maaf kepadamu atas semua kesalahanku selama ini. Aku juga ingin mengucapkan terima kasih atas semua yang telah ayah lakukan untuk ku. Semua kebaikanmu tidak mungkin bisa aku balas.
Ayah, begitu cepat waktu berlalu. Aku yang dahulu sering ayah gendong kini beranjak dewasa dan rambut ayah juga mulai memutih. Aku tahu aku tidak mungkin bisa membalas semua kebaikan ayah. Hanya ucapan terima kasih disertai doa semoga ayah selalu sehat.
Ayah, izinkan putramu sekadar mengucapkan terima kasih kepadamu atas semua kasih sayangmu sejak aku masih kecil dahulu. Saat itu, kata ibu, ayah sering menggendong aku di pundak, lalu ketika malam tiba, ayah mendongengkan cerita-cerita yang begitu indah yang kemudian membuatku terlelap. Begitu banyak kenangan yang terekam jelas dalam ingatanku tentang kebaikanmu. Semoga aku mampu membalas semua itu, meskipun aku tahu itu tidak mungkin.
Ayah, aku tidak tahu harus berbuat dan mengatakan apa kepada ayah. Yang jelas kebaikan ayah sungguh tidak ternilai. Ayah begitu menyayangi kami sekeluarga dan mencintai dengan sepenuh hati dengan cara ayah. Aku bangga memiliki seorang ayah sepertimu, terima kasih atas semua kebaikan ayah kepada kami.
Tuhan, terima kasih Engkau telah menghadirkan aku ke dunia ini dan menjadi anak dari seorang ayah yang begitu hebat. Ayah rela melakukan apa saja demi kebahagiaan kami sekeluarga, meskipun terdengar. Aku hanya mampu mengucapkan terima kasih kepadamu, Ayah, atas semua yang telah ayah lakukan..
Ayah, masih ingatkah engkau saat aku masih kecil? Aku hanya putramu yang dahulu sering membuatmu marah, bahkan mungkin hingga sekarang. Maafkan aku yang tidak pernah bisa membahagiakanmu. Terima kasih atas semua kebaikan dan pengorbananmu terhadap kami sekeluarga, Ayah.
Bapak, mengapa begitu cepat waktu berlalu ? Aku harus menerima kenyataan bahwa aku kini telah dewasa, memiliki putra dan putri. Mereka cucu-cucumu selalu mengingatkanku kepada diriku waktu kecil. Aku selalu teringat semua kebahagiaan yang engkau berikan saat aku kecil. Canda tawamu saat menggendongku, nasihatmu dan segala hal tentangmu sungguh tidak terlupakan. Terima kasih atas semua kenangan dan kebahagiaan itu ayah..
Bapak, mungkin hanya doa dan harapan yang bisa kulakukan untuk membalas semua yang telah engkau berikan kepadaku di dunia ini serta ucapan terima kasih telah menjadi ayah yang terbaik bagiku. Maafkan jika aku tidak banyak melakukan hal yang bisa membuatmu bahagia.
Bapak, aku bangga menjadi putramu. Aku bersyukur Tuhan telah menakdirkan engkau menjadi ayahku. Terima kasih atas kasih sayang, doa, kebaikan, motivasi dan semua bekal kehidupan yang telah ayah berikan kepadaku.
Terima kasih ayah atas semua pengorbananmu menghidupi keluarga dan menyayangi kami. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan ayah karena aku pasti tidak mampu membalasnya.
Senja itu, kala langit berwarna jingga, aku melihat ayah. Entah kenapa terlintas dalam ingatanku, semua kenangan-kenangan tentangku dan ayah. Berkelebatlah bayang-bayang diriku saat aku masih kecil. Saat itu aku hanya anak kecil yang lemah. Ayah sering menggendongku di pundaknya. Ibu juga banyak bercerita bagaimana begitu besarnya kasih sayang ayah kepadaku. Memandikanku ketika aku kecil, terkadang menyuapiku, merawatku ketika sakit tergolek tidak berdaya, membawaku ke dokter ketika badanku panas, membelikanku pakaian, membelikanku perlengkapan sekolah dan banyak lagi yang telah ayah lakukan kepadaku.
Sudah pasti aku tidak akan bisa membalas semua itu. Aku hanya mampu mengucapkan kata-kata terima kasih dan juga tidak lupa mendoakan semoga ayah selalu baik-baik saja.
Kata ucapan di bawah ini merupakan kata terbaik yang bisa aku rangkai sebagai bentuk balasan atas semua kebaikan ayah, meskipun itu sama sekali tidak bisa membalasnya.
Ayah, aku ingin menghaturkan maaf kepadamu atas semua kesalahanku selama ini. Aku juga ingin mengucapkan terima kasih atas semua yang telah ayah lakukan untuk ku. Semua kebaikanmu tidak mungkin bisa aku balas.
Ayah, begitu cepat waktu berlalu. Aku yang dahulu sering ayah gendong kini beranjak dewasa dan rambut ayah juga mulai memutih. Aku tahu aku tidak mungkin bisa membalas semua kebaikan ayah. Hanya ucapan terima kasih disertai doa semoga ayah selalu sehat.
Ayah, izinkan putramu sekadar mengucapkan terima kasih kepadamu atas semua kasih sayangmu sejak aku masih kecil dahulu. Saat itu, kata ibu, ayah sering menggendong aku di pundak, lalu ketika malam tiba, ayah mendongengkan cerita-cerita yang begitu indah yang kemudian membuatku terlelap. Begitu banyak kenangan yang terekam jelas dalam ingatanku tentang kebaikanmu. Semoga aku mampu membalas semua itu, meskipun aku tahu itu tidak mungkin.
Ayah, aku tidak tahu harus berbuat dan mengatakan apa kepada ayah. Yang jelas kebaikan ayah sungguh tidak ternilai. Ayah begitu menyayangi kami sekeluarga dan mencintai dengan sepenuh hati dengan cara ayah. Aku bangga memiliki seorang ayah sepertimu, terima kasih atas semua kebaikan ayah kepada kami.
Tuhan, terima kasih Engkau telah menghadirkan aku ke dunia ini dan menjadi anak dari seorang ayah yang begitu hebat. Ayah rela melakukan apa saja demi kebahagiaan kami sekeluarga, meskipun terdengar. Aku hanya mampu mengucapkan terima kasih kepadamu, Ayah, atas semua yang telah ayah lakukan..
Ayah, masih ingatkah engkau saat aku masih kecil? Aku hanya putramu yang dahulu sering membuatmu marah, bahkan mungkin hingga sekarang. Maafkan aku yang tidak pernah bisa membahagiakanmu. Terima kasih atas semua kebaikan dan pengorbananmu terhadap kami sekeluarga, Ayah.
Bapak, mengapa begitu cepat waktu berlalu ? Aku harus menerima kenyataan bahwa aku kini telah dewasa, memiliki putra dan putri. Mereka cucu-cucumu selalu mengingatkanku kepada diriku waktu kecil. Aku selalu teringat semua kebahagiaan yang engkau berikan saat aku kecil. Canda tawamu saat menggendongku, nasihatmu dan segala hal tentangmu sungguh tidak terlupakan. Terima kasih atas semua kenangan dan kebahagiaan itu ayah..
Bapak, mungkin hanya doa dan harapan yang bisa kulakukan untuk membalas semua yang telah engkau berikan kepadaku di dunia ini serta ucapan terima kasih telah menjadi ayah yang terbaik bagiku. Maafkan jika aku tidak banyak melakukan hal yang bisa membuatmu bahagia.
Bapak, aku bangga menjadi putramu. Aku bersyukur Tuhan telah menakdirkan engkau menjadi ayahku. Terima kasih atas kasih sayang, doa, kebaikan, motivasi dan semua bekal kehidupan yang telah ayah berikan kepadaku.
Terima kasih ayah atas semua pengorbananmu menghidupi keluarga dan menyayangi kami. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan ayah karena aku pasti tidak mampu membalasnya.