Kamis, 08 Agustus 2019

Aktivitas 2.1 Coba Kalian Buat Tabel Bagan Hubungan Isi Proklamasi Kemerdekaan dan Pembukaan UUD 1945

Soal  dan jawaban dari Aktivitas 2.1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Kurikulum 2013 Kelas 8 Bab 2 halaman 29. Peserta didik diminta untuk menjelaskan hubungan isi Proklamasi dan Pembukaan UUD 1945.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !



Soal

Aktivitas 2.1
Coba kalian buat tabel bagan hubungan isi Proklamasi Kemerdekaan dan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Tabel 2.2. Bagan Hubungan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Proklamasi


Jawab: 

Uraian Hubungan Pembukaan dengan Proklamasi Kemerdekaan

Alinea 1
Dalam alinea 1 Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdapat deklarasi kemerdekaan sekaligus penentangan terhadap penjajahan di seluruh dunia. Ini selaras dengan Proklamasi Kemerdekaan

Alinea 2
Dalam alinea 2 selain terdapat penjelasan bahwa bangsa Indonesia sudah saatnya merdeka demi mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. Proklamasi Kemerdekaan menjelaskan dengan lebih singkat.

Alinea 3
Sebagai bangsa religius, bangsa Indonesia menyatakan bahwa kemerdekaan RI adalah karunia dan rahmat dari Allah Yang Mahakuasa.

Alinea 4
Merupakan cita-cita dan tujuan dari Pemerintah Negara Indonesia, melindungai segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan dasar dari semua itu adalah Pancasila.

Tabel 2.1 Daftar Pertanyaan PPKn Kelas 8 Halaman 27

Soal dan jawaban dari Tabel 2.1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 8 Bab 2 halaman 27. Peserta didik diminta mengisi tabel dengan pertanyaan dengan berdasarkan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia


Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !



Soal

Setelah kalian membaca secara cermat dan mencatat hal yang penting, mungkin ada hal yang ingin kalian ketahui secara lebih mendalam tentang Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kembangkan rasa ingin tahu kalian sehingga memperoleh pemahaman pengatahuan yang lebih tinggi. Cobalah kalian kembangkan dan tambahkan pertanyaan dalam tabel berikut dengan pertanyaan kalian.

Tabel 2.1 Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana kedudukan Pembukaan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Bagaimana hubungan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan

Jawab:

Pertanyaan yang muncul setelah membaca UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945:

3. Siapa saja yang merumuskan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ?
4. Menurutmu, apakah tujuan berdirinya Republik Indonesia dalampembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bisa benar-benar tercapai?
5. Apa yang harus dilakukan generasi muda terhadap pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ?


Selanjutnya, cobalah kalian mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk menjawab semua rasa ingin tahun kalian.

Jawaban dari daftar pertanyaan di atas:
1. Kedudukan Pembukaan UUD dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 lebih tinggi dibanding batang tubuh karena Pembukaan merupakan pokok kaidah negara yang fundamental bagi Negara Republik Indonesia.. Dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 terdapat latar belakang berdirinya Republik Indonesia. Selain itu dalam Pembukaan tersebut juga terdapat cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945 adalah fondasi yang begitu kokoh, sementara batang tubuhnya merupakan aturan yang harus ditaati untuk mencapai semua cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

2. Di antara pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Proklamasi terdapat hubungan yang erat. Ada persamaan di antara keduanya. Dalam proklamasi dan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tertulis secara jelas tentang pernyataan kemerdekaan Republik Indonesia.

3. Perumus pembukan UUD 1945

  1. Ir. Soekarno :
  2. Drs. Mohammad Hatta
  3. Dr. Rajiman Wediodiningrat
  4. Mr. Mohammad Yamin
  5. Prof. Dr. R. Supomo
  6. Mr.Ahmad Soebardjo\
4. Bisa, meskipun membutuhkan waktu dan proses yang tidak mudah.
5. Sebagai generasi muda, sudah seharusnya menjadikan pembukaan UUD 1945 bersama Pancasila sebagai pedoman dalam tingkah laku dan perbuatan. Selain berfikir dan bertindak sebagai individu, generasi muda juga wajib menempatkan dirinya sebagai bagian dari warga negara yang mencintai tanah airnya.


Rabu, 07 Agustus 2019

Perhatikanlah kembali Teks Eksplanasi yang Telah Kamu baca Secara Berkelompok

Soal dan jawaban dari tugas nomor 2 halaman 66 Pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 Kelas 11 Bab 2. Peserta didik diminta menulis telaah terhadap kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini !



Soal

2. Perhatikanlah kembali teks Eksplanasi yang kamu baca. Secara berkelompok, lakukanlah penelaaahan terhadap kaidah kebahasaan yang terdapat di dalam teks tersebut. Kemudian, laporkanlah hasil diskusi kelompokmu di depan kelas untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain !


Jawab

Judul Teks: Demonstrasi Massa
Penulis: Kosasih
Sumber:

1. Kaidah Kebahasaan: Konjungsi kausalitas
Kutipan Teks:
- Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.
- Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan berdemonstrasi.
- Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tidak didorong oleh kindisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.
- Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat

2. Kaidah Kebahasaan: Konjungsi kronologis.
Kutipan teks:
- Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya menunduk khidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke luang lahat.
- Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan.

3. Kaidah kebahasaan: Keterangan waktu
Kutipan teks:
- Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat.
- Demonstrasi massa pada awal-awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997-1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar.

Tugas Kerjakanlah Secara Berkelompok Untuk Berlatih Tulislah Masing-Masing Lima Contoh

Soal dan Jawaban dari Tugas dalam buku Bahasa Indonesia Kelas 11 Bab 2 Kurikulum 2013 halaman 65. Peserta didik diminta untuk menulis contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitas, kronologi, dan yang berketerangan waktu.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini!



Soal

Tugas
1. Kerjakanlah secara berkelompok. Untuk berlatih, tulislah masing-masing lima contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitas, kronologi dan yang berketerangan waktu. Kamu bisa mengerjakan tugas ini pada buku kerjamu !

Jawab:

a. Kaidah Kebahasaan: konjungsi kausalitas
Contoh penggunaan:
1. Hari ini Eko tidak masuk sekolah karena sakit.
2. Prabowo tidak mendapat hadiah dari Ayah sebab gagal menjadi juara kelas.
3. Joko berhasil meraih juara Tenis Meja tingkat Kabupaten sehingga mendapat hadiah satu buah sepeda..
4. Hawa pada malam hari sangat dingin, oleh sebab itu Didit selalu memakai baju hangat.
5. Sutarko terpaksa mengungsi karena rumahnya terkena banjir.

b. Kaidah Kebahasaan: konjungsi kronologis
Contoh penggunaaan:
1. Setelah meletakkan kacamata di meja, Galih bergegas ke tempat tidur.
2. Seperti biasa, Arina berjalan kaki menuju perempatan kemudian naik ojek langganan.
3. Pada akhirnya Intan berhasil menjadi juara kelas
4. Tiba di rumah, Jodi menghentikan laju sepeda motornya, lalu turun dengan perlahan-lahan.
5. Setelah bekerja keras seharian, akhirnya Budiman tertidur di kursi tamu.

c. Kaidah kebahasaan: keterangan waktu
Contoh penggunaan:
1. Pada bulan pertama tahun ini, Indah berhasil memenuhi target penjualan.
2. Pada pukul 20.00 acara pembukaan lomba Voli segera dimulai.
3. Selama berada di rumah Paman, Saskia rajin bangun pagi.
4. Pagi ini, Rudi akan mulai berjualan sayur di pasar.
5. Malam tadi, nenek tiba di rumah Alma dengan diantar Om Billy.

Tugas Bacalah Kembali Teks yang Berjudul Demonstrasi Massa di Atas

Soal dan Jawaban dari Tugas dalam buku Bahasa Indonesia Kelas 11 Bab 2 Kurikulum 2013 halaman 63. Peserta didik diminta untuk menentukan bagian bagian dari struktur teks Demonstrasi massa.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban tugas tersebut di bawah ini



Soal:

Tugas !
Bacalah kembali teks yang berjudul Demonstrasi Massa di atas. Secara berkelompok, tentukanlah bagian-bagian dari struktur teks tersebut. Kemudian, simpulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan kelengkapannya !

Jawab:

Jawaban ada dalam video di bawah ini:




Atau dalam tulisan di bawah ini:

a. Identifikasi Fenomenas (Bagian-bagian teks)
Penunjukan isi: 

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memililci motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapannya.

b. Proses kejadian
Penunjukan isi: 

Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati atau pihak mahasiswa ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya? Barangkali logika sang bupati dikaitkan dengan kebiasaan bayi atau anak kecil yang memang begitu adanya. Kalau seorang bayi merasa lapar, is akan ngamuk: menangis dan meronta-ronta. Namun, apabila logika sang bupati dibawa pada konteks yang lebih luas, jelaslah tidak relevan, misalnya membandingkan dengan kondisi rakyat di Malaysia ataupun Brunei yang adem-ayem, tidak seperti halnya rakyat Indonesia yang gampangan.

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha

Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal-awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997-1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi kalau merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.

Perbandingan yang cukup kontras dengan melihat peristiwa terbaru di Korea Utara. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan umum hampir melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-II, pimpinannya itu meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke hang lahat.

Demikian pula jika kita melihat kembali kondisi masyarakat di negara tersebut. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan hal itu adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka lebih makmur.

c. Ulasan/ review
Penunjukan isi:

Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut¬manggut dan berkata "ya" pada apa pun tindakan dari pimpinannya ineskipun menyimpang, dan bahkan menzalimi mereka sendiri.

Simpulan

Berdasarkan telaah yang telah kita lakukan bersama, bacaan berjudul Demonstrasi Massa di atas memang termasuk teks eksplanasi. Kita bisa membaca bersama syarat-syarat terbentuknya teks eksplanasi sudah terpenuhi pada teks di atas.

Tugas Mandiri 2.4. Apa Saja Upaya yang Harus Dilakukan oleh Bangsa Indonesia

Soal dan Jawaban dari Tugas Mandiri 2.4 pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( PPKn) Kurikulum 2013 Bab 2 halaman 39. Peserta didik diminta mengerjakan soal tentang apa yang harus dilakukan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan negara Indonesia.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !



Soal

Tugas Mandiri 2.4.

Apa saja upaya yang harus dilakukan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan negara Indonesia? Tuliskan dalam Tabel berikut !

Jawab:

1. Tujuan: Melindungi Segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Upaya Bangsa Indonesia:
Bangsa Indonesia menerbitkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Perlindungan tersebut mencakup perlindungan terhadap hak-hak individu dalam beragama dan berkebudayaan dan lain-lain. Sementara itu, pemerintah juga mengatur kewajiban individu untuk mematuhi peraturan hukum, kewajiban bela negara dan kewajiban-kewajiban lain sebagai warga negara yang baik.

Dalam hal perlindungan terhadap bangsa, pemerintah wajib menjaga kedaulatan NKRI dengan cara yang sudah ditentukan.

2. Tujuan: Memajukan kesejahteraan umum
Upaya bangsa Indonesia: Pemerintah wajib menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Fasilitas tersebut berupa lapangan pekerjaan, dan sarana-sarana pendukungnya misalnya kemudahan akses jalan raya, teknologi dan lain-lain. Selain itu pemerintah juga wajib memastikan harga-harga terjangkau oleh masyarakat.

3. Tujuan: Mencerdaskan kehidupan bangsa
Upaya bangsa Indonesia: Menyediakan pendidikan gratis kepada seluruh warga negara Indonesia. Meskipun gratis pendidikan tersebut adalah pendidikan berkualitas bagi seluruh peserta didik.

4. Tujuan: Melaksanakan ketertiban dunia.
Upaya bangsa Indonesia: Turut menjaga perdamaian dunia dengan menolak segala bentuk penjajahan. Untuk itu Indonesia banyak terlibat dalam pasukan perdamaian PBB. Pemerintah juga terlibat aktif dalam upaya menentang kekerasan di Rohingya maupun di Palestina.

Tugas Mandiri 2.3. Cobalah Tuliskan 5 Peristiwa yang Pernah Kalian Alami

Soal dan jawaban dari tugas mandiri 2.3 dalam buku pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kurikulum 2013 halaman 37. Peserta didik diminta mengerjakan soal tentang keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawaban di bawah ini.



Soal

Tugas Mandiri 2.3.

Cobalah tuliskan peristiwa yang pernah kalian alami atau pengalaman orang lain, yang membuktikan bahwa keyakinan kepada Tuhan Yang Mahakuasa menjadi faktor yang menentukan dalam keberhasilan seseorang. Nilai apa yang dapat kalian pelajari dan perlu diteladani dari peristiwa tersebut.

Jawab:

Lima peristiwa yang membuktikan bahwa keyakinan kepada Tuhan Yang Mahakuasa menjadi faktor yang menentukan dalam keberhasilan seseorang.

1. Sebagai pelajar, saya selalu belajar setiap hari agar bisa mengikuti dan menyerap pelajaran dengan baik. Pada saat yang sama saya juga rajin beribadah, karena itu bukti keyakinan saya terhadap Tuhan. Hasilnya, nilai-nilai pelajaran saya sangat baik.

2. Selain aktif belajar, saya juga mengikuti berbagai kejuaraan, yaitu tenis meja. Alhamdulillah, dengan berlatih keras dan rajin salat, saya sering memenangkan kejuaraan.

3. Pada zaman penjajahan, bangsa Indonesia hanya bermodalkan bambu runcing melawan senjata modern. Dengan ikhtiar dan doa yang tak putus-putus, bangsa kita akhirnya merdeka.

4. Keyakinan terhadap Tuhan menyebabkan ayah saya yang berasal dari keluarga sederhana, akhirnya berhasil menjadi pejabat dalam dunia pendidikan. Beliau sangat rajin bersembahyang dan berdoa kepada Tuhan/

5. Keyakinan terhadap Tuhan juga membuat tentara Rasulullah yang hanya berjumlah lebih sedikit dibanding musuhnya, berhasil memenangkan perang.



Nilai-nilai yang bisa saya petik dari Keyakinan terhadap Tuhan Yang Mahakuasa:

Keyakinan terhadap Tuhan Yang Mahakuasa merupakan anugerah dari-Nya yang tidak terhingga. Saya merasa wajib mensyukurinya dengan melakukan kebaikan-kebaikan. Saya berusaha untuk selalu rajin menjalankan ibadah, patuh terhadap orang tua, sopan terhadap sesama manusia, menghormati guru-guru, menjaga kebersihan lingkungan dan lain-lain. Keyakinan terhadap Tuhan Yang Mahakuasa menjadikan kita akan tetap optimis menjalani kehidupan dalam mengejar harapan dan cita-cita. Keyakinan terhadap Tuhan juga menjadikan saya tidak mudah frustasi ketika terjadi hal-hal yang sangat menyakitkan dan menyedihkan dalam kehidupan kita.

Ada banyak nilai positif dari keyakinan terhadap Tuhan. Pada intinya kita wajib berupaya keras, belajar giat, bekerja keras demi cita-cita kita. Pada saat yang sama kita harus tawakal, optimis dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan Yang Mahakuasa.

Tugas Mandiri 2.2. Apa yang Harus Dilakukan Oleh Bangsa Indonesia dalam Mencapai CIta-Cita

Soal dan Jawaban dari Tugas Mandiri 2.2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas 9 Bab 2 halaman 36. Peserta didik diminta unutk mengerjalan tugas tentang apa yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !



Soal

Tugas Mandiri 2.2.
Apa yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita nasional untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmud ? Tuliskan pendapatmu dalam bentuk tabelk seperti di bawah ini


Jawab:

Cita-Cita Nasional
1. Merdeka
Upaya Bangsa Indonesia:
a. Perjuangan bersenjata mengusir penjajah (Portugis, Inggris, Belanda dan Jepang)
b. Perjuangan diplomasi mengusir penjajah Belanda dan Jepang.
c. Perjuangan diplomasi di tingkat internasional

2. Bersatu
Upaya Bangsa Indonesia:
a. Memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika
b. Menjadikan Pancasila sebagai dasar negara
c. Menetapkan hari-hari bersejarah seperti Proklamasi, Hari Pancasila dan lain-lain.

3. Berdaulat
Upaya Bangsa Indonesia:
a. Terlibat aktif dalam organisasi internasional PBB
b. Terlibat aktif dalam organisasi negara-negara asia tenggara (ASEAN)
c. Menegakkan hukum termasuk memberikan sanksi tegas apabila ada negara lain yang melanggar batas kedaulatan, misalnya penerbangan ilegal, maupun pelayaran ilegal/

4. Adil
Upaya Bangsa Indonesia:
a. Menegakkan hukum tanpa pandang bulu/
b. Memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menjadi kontestan pemilu
c. Memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mendapatkan pendidikan secara adil/.

5. Makmur
Upaya bangsa Indonesia:
a. Mendorong rakyat agar mampu mandiri dalam mencari nafkah yaitu dengan berwirausaha
b. Memastikan ketersediaan logistik sembako seperti beras, gula, garam dan lain-lain.
c. Menetapkan peraturan perundang-undangan yang memudahkan rakyat Indonesia mencari nafkah sesuai dengan minat dan bakatnya.

Tugas Mandiri 2.1. Bandingkan Kondisi Bangsa Indonesia Pada Masa Penjajahan dengan Masa Kemerdekaan

Soal dan jawaban dari Tugas Mandiri 2.1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn Kurikulum 2013 terbitan Kemendikbud halaman 34. Peserta didik diminta untuk membandingkan kondisi bangsa Indonesia.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawaban di bawah ini.



Soal

Tugas Mandiri 2.1.

Bandingkan kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan dengan masa kemerdekaan. Kemudian, tuliskanlah dalam bentuk tabel seperti berikut.

Jawab:

Jawaban ada dalam video di bawah ini




atau silakan baca tulisan di bawah ini

Masa Penjajahan

1. Kehidupan rakyat sangat menderita. Sandang pangan mahal. Tidak banyak tersedia sumber makanan
2. Rakyat pribumi mendapat perlakuan semena-mena dari pemerintah Hindia Belanda. Pribumi merupakan warga kelas dua dengan segala keterbatasannya.
3. Rakyat dipekerjakan secara paksa oleh penjajah Belanda maupun Jepang.
4. Rakyat tidak diperbolehkan mengikuti pendidikan, hanya orang tertentu yang boleh sekolah.
5. Rakyat tidak memiliki kebebasan berbicara dan berkumpul.

Masa Kemerdekaan

1. Kehidupan rakyat berangsur-angsur membaik. Sekarang banyak tersedia sumber makanan.
2. Semua warga negara sama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
3. Tidak ada kerja paksa
4. Setiap lapisan masyarakat berhak mendapatkan pendidikan
5. Rakyat memiliki kebebasan berserikat dan berkumpul.

Sabtu, 03 Agustus 2019

Menurut Kalian Apakah Pilkada yang Dilaksanakan Pada Saat Ini Sesuai dengan Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila

Soal dan Jawaban dari Tugas kelompok 2.2 Pendidikan Kewarganegaraan kelas 11 Bab 2 Kurikulum 2013 terbitan kemendikbud halaman 50- 51. Peserta didik diminta menjawab soal berdasarkan bacaan yang sudah ditentukan sebelumnya.



Agar lebih jelas, silakan perhatikan dengan seksama soal dan jawaban di bawah ini !

1. Menurut kalian apakah Pilkada yang dilaksanakan pada saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila ? Berikan alasan kalian

2. Kalian tentunya sering mendengar atau membaca berita. Beberapa pelaksanaan pilkada diakhiri dengan kericuhan antar pendukung calon kepala daerah/ wakil kepala daerah. Menurut kalian apa saja penyebab terjadinya hal tersebut ?

3. Selain itu, hasil Pilkada juga banyak yang tidak terima oleh pasangan calon yang kalah. Mereka melayangkan gugatan hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi. Menurut kalian apa saja yang menyebabkan tidak diterimanya hasil Pilkada oleh pasangan calon kepala daerah/ wakil kepala daerah yang kalah dalam pemilihan? Apakah sikap tidak menerima kekalahan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila ? Berikan alasan kalian

4. Coba kalian ajukan beberapa solusi untuk menyelesaikan kekisruhan daalam pelaksanaan PIlkada di Indonesia

Jawab:
Jawaban ada dalam video di bawah ini




atau dalam artikel di bawah ini: 

1. Secara umum, piklada yang dilaksanakan saat ini sudah sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Pihak penyelenggara pemilu dan pihak pengawas pemilu sudah berupaya semaksimal mungkin agar pelaksanaan pemilu bisa selaras dengan prinsip prinsip demokrasi. Akan tetapi, persoalan yang dari dahulu hingga sekarang tidak kunjung selesai adalah soal politik uang. Sebagai pemilih, saya sudah berulangkali mendapat uang dari kontestan pemilu dengan harapan agar memilihnya. Hal ini sangat ironis. Sayangnya, masyarakat belum berani menyatakan sikap untuk menolak politik uang.

2. Benar sekali. Penyebab dari kericuhan tersebut karena pihak yang kalah merasa sangat terkejut dan kaget karena beberapa saat sebelumnya ia berharap menang, akan tetapi kenyataan berbicara lain, ia kalah. Kemudian disebabkan juga uang yang sudah dikeluarkan untuk membeli suara-suara masyarakat ternyata harus hilang tidak berbekas. Karena itulah untuk melampiaskannya ia harus marah-marah lalu mengatakan bahwa pilkada curang.

3. Para calon itu tidak bisa menerima kekalahan karena menurutnya telah terjadi kecurangan yang dilakukan oleh lawan politiknya. Akan tetapi, pada kenyataanya, kecurangan itu tidak terbukti. Setiap calon harus siap kalah. Tidak menerima kekalahan bukanlah sikap yang sesuai dengan prinsip prinsip Pancasila karena setiap ada perlombaan termasuk Pilkada pasti ada yang kalah. Untuk itu, para peserta pilkada harus siap siap kalah.

4. Solusi agar pelaksanaan kekisruhan pemilu tidak terjadi antara lain:
a. Memilih orang-orang yang tepat sebagai penyelenggara pemilu.
b. Melakukan sosialisasi secara menyeluruh tentang pelaksanaan pemilu kepada seluruh peserta pilkada maupun masyarakat umum
c. Mengampanyekan bahayanya politik uang dalam demokrasi.
d. Berikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk mengenal para caleg, dan calon-calon lainnya
e. Gunakan teknologi untuk mencegah terjadinya kecurangan pemilu.