Selasa, 25 Desember 2018

Mengembangkan Budaya Jawa dengan Membaca Buku



Pengantar

Membaca1 adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Sedangkan menurut Tampubolon2, membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar. Dua definisi di atas menjelaskan pengertian membaca secara umum, termasuk didalamnya membaca buku, membaca status di sosial media atau membaca sms dari teman sekolah.

Pada zaman modern ini, proses membaca bagi anak-anak Indonesia tidak lahir secara alami, melainkan melalui proses pengajaran dan pendidikan yang dimulai dari bangku sekolah Dasar (SD). SD merupakan sekolah yang mengajarkan hal-hal mendasar sebelum menempuh jenjang yang lebih tinggi. Dimulai dari Kelas 1, saat itu manusia-manusia kecil yang polos dan lugu mulai berkenalan dengan aksara-aksara latin mulai dari huruf a sampai z. Setelah hafal huruf a sampai z, anak-anak tersebut belum bisa mendapatkan informasi apapun kecuali hafalan yang tidak mengandung makna.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih bermakna, huruf tersebut harus dirangkai menjadi kata. Lalu, kata dirangkai menjadi kalimat. Kalimat disusun menjadi paragraf, paragraf disusun menjadi essay dan seterusnya. Semakin banyak susunan kata, maka semakin dalam makna yang akan diperoleh pembaca. Ini berarti juga semakin sulit pemahaman. Untuk itulah diperlukan ketekunan agar bisa memahami bacaan yang memiliki jumlah kata yang banyak. Tak heran, seorang Gubernur Jawa Tengah, semasa masih sekolah tak pernah lepas dari buku. Menurut cerita, Pak Ganjar setiap hari senin hingga sabtu Sore rak pernah lepas dari buku, termasuk ketika di WC.

Unsur Budaya Jawa

Kebudayaan Jawa memiliki aspek yang mencakup banyak bidang kehidupan manusia jawa. Menurut Koentjaraningrat3, Jawa dianggap memiliki kebudayaan karena memenuhi tujuh unsur yaitu :
1.      Sistem Bahasa
2.      Sistem Pengetahuan
3.      Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
4.      Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
5.      Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
6.      Sistem Religi
7.      Kesenian

Unsur tersebut menjadi urat nadi bagi perkembangan budaya jawa sejak masa lalu hingga sekarang. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, ketujuh unsur tersebut semestinya tidak bersifat statis. Ada perubahan dalam ketujuh unsur tersebut. Misalnya sistem bahasa, jika dulu masyarakat jawa hanya mengenal bahasa jawa, saat ini masyarakat jawa mau tidak mau harus menerima adanya sistem bahasa dari unsur budaya lain, misalnya bahasa Indonesia, yang merupakan perkembangan dari bahasa melayu. Atau dalam sistem pengetahuan, jika pada masa lalu masyarakat jawa hanya mengenal pengetahuan dari orang-orang terdahulu, misalnya pengetahuan tentang kehidupan sehari-hari. Kini, masyarakat jawa mau tidak mau menerima pengetahuan dari masyarakat suku lain.
Semua bentuk perubahan itu berlaku juga pada sistem kekerabatan dan organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi/ mata pencaharian hidup, sistem religi dan kesenian. Situasi ini perlu disikapi dengan baik oleh masyarakat jawa, mengikuti perkembangan zaman tapi tetap nguri-uri budaya jawa.

Tradisi Membaca Buku dalam Budaya Jawa

Melakukan telaah atau penelitian perihal hubungan masyarakat jawa dan buku mungkin membutuhkan waktu khusus. Tapi secara sederhana, untuk mengetahui bagaimana tradisi membaca buku masyarakat jawa bisa dilihat dari seberapa banyak karya tulis yang lahir dari kebudayaan jawa dan bagaimana karya tulis tersebut diakses oleh masyarakat jawa.

Sebelum itu, ada pertanyaan yang tidak kalah penting untuk dikemukakan yaitu sejak kapan masyarakat jawa mengenal karya tulis dan tentu saja aksara. Dalam literatur sejarah, kerap dikemukakan bahwa bukti berupa prasasti menjadi indikator bahwa masyarakat saat itu sudah mengenal aksara. Tapi, sayangnya prasasti dibuat oleh kerajaan. Dengan demikian, besar kemungkinan hanya keluarga kerajaan atau kasta tertentu yang mengenal aksara, sementara rakyat jelata mungkin belum mengenal aksara.
Lalu, bagaimana dengan keberadaan karya tulis yang lahir dalam tatanan masyarakat jawa masa lalu hingga saat ini?

Mengingat bahwa pada masa kerajaan, aksara hanya bisa dibaca oleh keluarga kerajaan atau kasta tertenu, tentu saja tidak banyak karya  tulis yang dihasilkan kebudayaan jawa masa lalu. Tercatat ada beberapa karya tulis yang diciptakan pada masa kerajaan, misalnya : Kitab Negarakartagama dan Kitab Pararaton. Atau banyak tulisan yang ditulis para guru spiritual atau pujangga sekelas R Ng. Ronggowarsito sdengan karyanya Serat Kalatidha, Serat Wirid Hidayat Jati. Pada umumnya karya tulis tersebut merupakan sarana untuk menyampaikan pengajaran spiritual. Anda bisa mendapatkan banyak karya tulis yang dihasilkan masyarakat jawa dalam blog alang-alangkumitir.

Tapi, lagi-lagi seperti juga karya tulis yang hanya beredar di kerajaan, karya tulis yang berisi ajaran spiritual juga beredar terbatas bagi para murid-murid perguruan spiritual saja.

Semua itu menandakan bahwa tidak semua lapisan masyarakat saat itu bebas membaca karya tulis. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa secara umum tradisi membaca dalam tradisi jawa masa lalu masih kurang optimal. Penyebabnya mungkin membaca karya tulis saat itu tidak lebih penting ketimbang belajar ilmu kesaktian atau ilmu kebijaksanaan. Lagi pula ada slogan terkenal yang karib terdengar dalam masyarakat jawa, misalnya kitab teles atau ungkapan Papan Tanpo Tulis di mana untuk mempelajari sesuatu masyarakat jawa kurang menyukai karya tulis sebagai sarana penyebarannya.

Akan tetapi, dalam situasi terkini, menyesuaikan perkembangan zaman merupakan pilihan yang tepat bagi kebudayaan untuk terus hidup dan dihidupi oleh generasi selanjutnya.  Tak ada salahnya melahirkan budaya baru yakni budaya membaca bagi masyarakat jawa yang sebelumnya mungkin hanya dinikmati kelompik tertentu. Secara bersamaan, budaya menulis juga perlu digalakkan.

 
Catatan kaki :
1.      KBBI online
2.      https://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-dan-hakikat-membaca.html

3.      https://mbahkarno.blogspot.co.id/2013/09/unsur-unsur-kebudayaan-beserta.html

Ajarkan Cara Berlalulintas dalam Pendidikan Formal !

Beberapa hari yang lalu rekan-rekan Guru di sekolah saya mengikuti sosialisasi  Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULAJ). Pada tahun pelajaran 2015/2016 ini, UU tersebut diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) kelas empat Sekolah Dasar hingga siswa kelas enam. Terang saja, sebagai orang yang mendambakan ketertiban lalu lintas di jalan raya, saya menyambut hal tersebut dengan gembira. Kebijakan tersebut merupakan bentuk sosialisasi lalu lintas yang cukup efektif dan efisien. Dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan mampu memperbaiki situasi lalu lintas, mencegah pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan di jalan raya  yang bisa berakibat fatal.

Menurut saya, integrasi UULAJ ke dalam mata pelajaran Pkn memiliki tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu untuk memberikan pemahaman tentang dasar-dasar lalu lintas kepada peserta didik dan mencegah siswa-siswi Sekolah Dasar mengendarai kendaraan bermotor. Tujuan jangka panjang yaitu untuk menertibkan lalu lintas yang pada saat ini sangat semrawut.


Situasi lalu lintas di berbagai ruas jalan di beberapa daerah memang sungguh mencemaskan. Pengendara kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat terkadang menganggap diri mereka layaknya pembalap di sirkuit, padahal dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 pasal 15 huruf b disebutkan bahwa pengemudi kendaraan bermotor di jalan dilarang berbalapan dengan kendaraan bermotor lain. Ada juga ulah pengendara sepeda motor yang bertingkah seenaknya, misalnya ingin berbelok ke kanan, mereka menyalakan lampu sein ke kanan, tetapi mereka justru berbelok ke kiri, padahal aturan berbelok yang benar sudah diatur dalam UU no 22 tahun 2009 Pasal 112 (1) .

Belum lagi perihal ketidaktahuan pengendara membaca markah jalan atau sengaja melanggar rambu-rambu lalu lintas. Pengendara juga belum mengetahui perihal prioritas pengendara di persimpangan (pasal 113). Ditambah lagi, arogansi klub motor yang bertindak bak pemilik jalan, bunyi knalpot yang berisik, hingga mengendarai kendaraan bermotor tanpa mengenakan helm. Juga, semakin banyaknya orang tua yang mengizinkan anak-anak usia SD mengendarai sepeda motor yang bukan hanya membahayakan diri sendiri tetapi membahayakan pengguna jalan yang lain. Semua itu merupakan bentuk pelanggaran lalu lintas yang berakibat pada kesemrawutan jalan, ketidaknyamanan berkendara, dan yang lebih parah bisa menyebabkan korban jiwa.

Mengenai aturan berkendara di jalan raya sesungguhnya sudah dipaparkan secara gamblang dalam UULAJ. Akan tetapi dengan melihat realita yang saya sebutkan di atas, saya ragu sudahkah para pengendara kendaraan bermotor itu membaca Undang-Undang tersebut. Jika sudah, kenapa mereka masih nekat melakukan pelanggaran. Sementara, jika belum, kenapa mereka sampai belum membaca UU yang dibuat pada tahun 2009 tersebut?. Pada kedua situasi tersebut, sosialisasi UULAJ kepada masyarakat perlu digalakkan secara lebih intensif.

Dengan demikian, sosialisasi Lalu Lintas dengan melibatkan lembaga pendidikan layak untuk didukung. Diharapkan hal tersebut dapat memberi banyak manfaat bagi kehidupan sosial kemasyarakatan, tidak hanya berlalu lintas saja. UULAJ yang diajarkan pada peserta didik mulai dari siswa kelas empat Sekolah Dasar ini bisa menjadi awal perkenalan mereka dengan ilmu hukum. Dengan mempelajarinya, peserta didik secara perlahan akan memahami apa hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia (WNI). Ini merupakan bekal untuk menjalankan kehidupan berdasarkan aturan UU yang berlaku di Indonesia. Khususnya Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Peran Literasi dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Heraclitus, seorang filsuf Yunani yang hidup 26 abad yang lalu pernah mengatakan bahwa tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri (Nothing endures but change). Begitupun dalam pola dan gaya hidup manusia. Dari masa ke masa, perlahan tapi pasti, cepat atau lambat bergerak lalu  berubah.

Sebagai contoh, tiga puluh tahun yang lalu belum ada benda-benda yang sekarang menjadi gaya hidup kita sehari-hari, misalnya telepon genggam. Saat itu di desa-desa, perangkat teknologi yang ada di rumah-rumah penduduk, rata-rata adalah pesawat radio. Sementara televisi saat itu masih televisi hitam putih yang hanya sedikit orang memilikinya.



Kini silakan lihat dan periksa, masih adakah radio-radio di rumah-rumah penduduk. Jarang sekali. Sebaliknya hampir setiap orang kini tak pernah lepas memandang benda yang belum ada tiga puluh tahun silam. Mereka menggenggam telepon genggam di tangannya.

Lalu, telepon genggam mulai berubah, berevolusi menjadi perangkat elektronik yang lebih cerdas, ia lantas menjadi telepon pintar yang bukan hanya mampu membuat orang berkomunikasi melalui suara, ia bahkan bisa membuat kita mampu berkomunikasi dengan melihat lawan bicara. Dalam perkembangannya, telepon pintar bukan lagi menjadi media komunikasi, ia juga menjadi media untuk melakukan berbagai kegiatan misalnya mencari informasi, menghitung, membayar tagihan, transportasi dan lain sebagainya.

Apakah evolusi telepon pintar hanya akan berhenti sebatas itu? Saya percaya tidak. Telepon pintar dan juga teknologi akan senantiasa berubah.

Kecakapan Literasi

Literasi bukan slogan atau gerakan tanpa dasar yang jelas. Gerakan ini hadir untuk merespon tuntutan zaman yang semakin bergerak dinamis. Negara-negara di dunia sudah bersiap menyambut kehadiran Revolusi Industri 4.0 dengan berbagai langkah. Termasuk negara Indonesia. Melalui Gerakan Literasi, negara ini bersiap untuk menyongsong Revolusi 4.0, agar tidak ketinggalan oleh negara lain.

Revolusi Industri 4.0 merupakan revolusi industri jilid 4, di mana teknologi dan internet menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Teknologi akan mengubah tradisi, budaya dan kebiasaan kita sehari-hari. Akan lahir kecerdasan-kecerdasan buatan yang kelak mampu mengggantikan tugas manusia.

Untuk itulah, sebagai generasi muda, sebagai pelajar, sekaligus sebagai millenial, tingkatkan kecakapan literasi kalian dengan sebaik-baiknya baik itu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital dan literasi budaya dan kewargaan.

Penguasaan literasi menjadi sangat penting agar kalian tidak gagap ketika revolusi industri 4.0 benar-benar tiba di hadapan kalian. Kalianlah yang nanti menjadi pelaku perubahan. Siapkah kalian menyambut Revolusi Industri 4.0 ?

Jumat, 21 Desember 2018

25 Contoh Majas Pleonasme dalam Kalimat yang Baik dan Benar

Mempelajari bahasa Indonesia bukan hal yang susah. Apalagi pada zaman sekarang ini, kita bisa belajar bahasa Indonesia melalui berbagai sumber, bukan hanya dari tuturan bapak/ ibu guru di kelas. Kali ini kita akan berdiskusi tentang materi pelajaran bahasa Indonesia yang sangat populer yaitu majas.

Majas yang akan kita bahas kali ini adalah majas pleonasme. Majas Pleonasme adalah majas yang berupa pemakaian kata (sebagai keterangan) yang berlebihan. Penggunaan majas ini cenderung dihindari apabila anda hendak menulis baku karena dianggap kurang efektif dan tentu saja berlebihan. Banyak kata-kata yang sebenarnya tidak penting namun tetap ditulis.

Akan tetapi, penggunaan majas ini sah-sah saja apabila anda gunakan untuk menulis puisi atau pantun. Untuk memperjelas pemahaman, di bawah ini merupakan 25 contoh majas pleonasme dalam kalimat yang baik dan benar.




Baca Juga: 30 Contoh Majas Personifikasi yang baik dan benar

Contoh:
1. Suasana pagi di kantor ini benar-benar sunyi senyap.
2. Dua ekor kucing itu berkejar-kejaran hingga naik ke atas genteng rumahku.
3. Karena tubuhnya sangat panas, Luna akhirnya diantar pulang ke rumahnya.
4. Bola bundar itu ditendang Cindy hingga tercebur ke selokan.
5. Karena terpeleset, Hilda jatuh tersungkur ke bawah hingga bajunya kotor semua.
6. Jika merasa Sedih, Surya akan menatap langit luas agar hatinya merasa tenang.
7. Dengan riang gembira, anak-anak TK itu bermain outbond  di Tawangmangu.
8. Hatinya merasa gundah gulana melihat kekasihnya menikah dengan sahabatnya.
9. Irwan sangat suka sekali membaca buku biografi para tokoh bangsa.
10. Mendengar suara sirene mobil ambulans, para sopir segera menepikan mobilnya ke pinggir jalan.
11. Dengan mata kepalanya sendiri, ia menyaksikan mantan kekasihnya menikah dengan kakaknya.
12. Dengan alat transportas mobil, Jakarta-Surabaya bisa ditempuh dalam 10 jam.
13. Kotak persegi berwarna biru itu berisi buku dari Jakarta.


Baca Juga: 25 Contoh Majas Paradoks dalam Kalimat yang Baik dan Benar


14. Awal tahun ini, Dilla akan menjual berbagai macam barang-barang yang diimpor dari Tiongkok.
15. Meteor itu jatuh ke bawah menimbulkan dentuman yang cukup keras.
16. Mendengar instruksi dari sang komandan, semua pasukan serentak mundur ke belakang.
17. Gula manis itu dicampur dengan teh, lalu diminum Ardian.
18. Es dingin yang dicampur sirup ini membuat tenggorokanku merasa segar.
19. Para murid-murid sekolah itu dikirim ke kamp militer untuk mengikuti pendidikan bela negara.
20. Kopi hitam legam ini membuat semangatku bangkit kembali.
21. Demi untuk membahagiakan anak istrinya, Irfan bekerja hingga larut malam.
22. Menjadi putra dari seorang pengusaha kaya raya yang punya segalanya, tidak serta merta membuat hidup Ghazali selalu bahagia.
23. Ban bundar mobil itu dipompa agar bisa nyaman saat dikendarai.
24. Huda sangat menyukai film tentang angkasa raya yang luas.
25. Pengemis itu menengadahkan tangannya ke atas meminta sedekah dari pengendara mobil.

Sabtu, 08 Desember 2018

30 Contoh Majas personifikasi yang Baik dan Benar

Majas berarti bahasa berkias. Oleh para penulis digunakan agar memberikan kesan yang mendalam terhadap tulisan. Dengan adanya majas, karya tulis menjadi lebih menarik untuk dibaca. Tanpa adanya majas, hampir bisa dipastikan karya tulis terutama karya fiksi akan sangat tidak menarik. Apabila karya fiksi sudah tidak menarik, tujuan penulisan karya fiksi menjadi tidak tercapai.

Kali ini kita akan membicarakan tentang majas personifikasi. Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat insan (seperti manusia). Boleh dikatakan bahwa majas ini artinya memanusiakan benda tidak bernyawa.



Baca Juga: 25 Contoh Majas Paradoks dalam Kalimat yang Baik dan Benar



Contoh:
1. Pohon ilalang menari-nari tertiup angin sore ini.
2. Sinar bulan lembut membelai wajah manismu di beranda rumah.
3. Hari itu, gunung merapi memuntahkan batu sebesar rumah secara terus menerus.
4. Rambut Irma yang hitam melambai-lambai tertiup angin.
5. Banjir bandang yang terjadi tadi siang menyapu apa saja yang dilewatinya.
6. Puting beliung di Bogor menerbangkan apa saja yang dijangkaunya.
7. Pagi ini, Yulia terbangun dari tidur karena mendengar nyanyian burung prenjak di pepohonan.
8. Hawa dingin di puncak gunung ini menusuk tulangku.
9. Tristan beruntung masih selamat dari baku tembak, ia dilindungi helm baja di kepalanya.
10. Di pantai ini, Lena dan kawan-kawan melihat ombak yang berkejar-kejaran.
11. Rian merasa kulitnya bertambah hitam karena dibakar sinar matahari siang ini.
12. Ia bersyukur bisa membangun rumah yang bisa melindungi dia dari panas dan hujan.
13. Setelah lampu hijau menyala, sepeda motor balap itu berlarian secepat kilat.
14. Ia berdiri di depan rumah, ketika sepasang lampu mobil itu menyala menatap dia.

Baca Juga: 30 Contoh Majas Metonimia dan Pengertiannya

15. Bencana banjir seolah menegur manusia agar berlaku lebih bijak terhadap alam.
16. Nasi bungkus itu telah menyelamatkan dia dari kelaparan sepanjang hari ini.
17. Terkatung-katung di lautan berhari-hari, ia diselamatkan oleh selembar papan terapung.
18. Di rumah itu, nenek Anggun hanya ditemani sebuah patung arca.
19. Sawahnya yang luasnya tidak seberapa itu telah menghidupi keluarganya selama bertahun-tahun.
20. Sumber air di pegunungan itu telah menghidupi makhluk hidup di sekitarnya.
21. Laptop itu telah membantu pekerjaannya menghitung uang di perusahaannya.
22. Api yang dinyalakan pendaki telah membakar hutan di lereng gunung itu.
23. Suara sirine mobil pemadam kebakaran meraung-raung di jalan raya.
24. Pemerintah memperingatkan bahwa rokok bisa membunuh manusia.
25. Setiap lewat di depan toko itu, Silvi selalu disapa oleh suara lonceng.
26. Kabut masih menyelimuti bumi ketika aku berangkat kerja, pagi ini.
27. Penjahat itu akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dengan vonis yang sangat berat.
28. Setibanya di tempat itu, sepasang matanya dimanjakan oleh pemandangan alam yang begitu indah.
29. Mobil terbaru dari Tiongkok itu disukai banyak orang karena ramah lingkungan.
30. Wajah langit pagi ini begitu cerah, membuatku bersemangat bekerja.

Rabu, 05 Desember 2018

25 Contoh Majas Paradoks dalam Kalimat yang Baik dan Benar

Bahan diskusi kita kali ini masih seputar pelajaran bahasa Indonesia, yaitu membahas tentang majas. Sebagaimana yang kita ketahui, majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Ainia Prihantini: 2015). Ada banyak sekali jenis majas yang digunakan masyarakat untuk mengomunikasikan bahan pembicaraan.

Sekarang mari kita berdiskusi tentang majas metonomi majas paradoks. Majas paradoks adalah majas yang berupa pertentangan dua objek yang berbeda.

Baca Juga: 30 Contoh Majas Metonimia dan Pengertiannya

Untuk memperjelas pemahaman kita, di bawah ini merupakan contoh majas paradoks yang baik dan benar.



Contoh:

1. Tangan Chris John kecil, namun tenaganya besar.
2. Juwita memang miskin harta, tetapi hatinya sangat kaya.
3. Rumah Intan di Surabaya memang terletak di pinggir sawah, namun rumahnya sangat megah.
4. Harlan jarang sekali belajar, bahkan saat ujian. Akan tetapi, ia berhasil meraih nilai tertinggi di sekolahnya.
5. Zulfa adalah gadis dari kota, namun perilakunya sangat sopan dan menghargai orang lain.
6. Ayah Sunanto memang kaya raya, tetapi kendaraan beliau hanya sepeda motor honda supra.
7. Sepeda motor itu sangat canggih, namun harganya sangat murah.
8. Skripsi Zulfian memang lebih tipis dibanding skripsi teman-temannya, tetapi isinya sangat berkualitas.
9. Pemilik supermarket itu memang sederhana, sehingga sempat dikira tukang parkir.
10. Kehidupan metropolitan yang serba hingar bingar justru membuat hatinya selalu sepi.
11. Wajah Pak Burhan memang terlihat seram, tetapi hampir tiap hari ia bersedekah kepada fakir miskin.
12. Julia Cristin merupakan gadis dari Australia yang fasih berbahasa jawa.

Baca Juga: 30 Contoh Majas Eufimisme dan Pengertiannya

13. Siapapun tidak menyangka, ayah dari Gubernur itu adalah seorang petani biasa.
14. Luas wilayah Singapura lebih kecil daripada Indonesia, namun pendapatan perkapitanya, jauh lebih besar.
15. Gaji Sumanto lebih kecil dari Mardiyono, namun tabungannya lebih besar.
16. Gadis itu memang cantik, namun sering menyakiti orang lain.
17. Ayah Zaskia bekerja sebagai tukang becak, sementara zaskia merupakan murid terpintar di sekolah ini.
18. Ketika masih SMA, Yulianto anak yang nakal, sekarang ia malah jadi Komandan Kodim.
19. Meskipun badannya besar dan terlihat menakutkan, Faldo tetap menangis saat kehilangan orangtuanya.
20. Danang bekerja sebagai buruh tani, namun putra-putrinya semua berpendidikan S1.
21. Orang itu kaya raya, namun pelitnya minta ampun.
22. Wakil rakyat itu tugasnya membantu rakyat, bukannya memanfaatkan rakyat.
23. Badannya memang kurus, tetapi makannya sangat banyak.
24. Politikus itu sangat sopan, namun esok harinya ditangkap KPK.
25. Langgeng sering sekali membantu saudara-saudaranya, padahal ia hanya saudara angkat.

Senin, 03 Desember 2018

30 Contoh Majas Metonimia dan Pengertiannya

Kita masih berdiskusi tentang majas. Sebagaimana yang kita ketahui, majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Ainia Prihantini: 2015). Ada banyak sekali jenis majas yang digunakan masyarakat untuk mengomunikasikan bahan pembicaraan.

Sekarang mari kita berdiskusi tentang majas metonomia. Majas metonimia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang atau hal sebagai penggantinya.


Baca Juga : 25 Contoh Majas Litotes dan Pengertiannya

Majas ini dipakai untuk memudahkan lawan bicara dalam memahami penyebutan sesuatu hal. Agar lebih jelas, mari kita simak contoh majas metonimia di bawah ini.



Contoh :
1. Ibu menyuruh Rini pergi ke minimarket untuk membeli Pepsodent. (pasta gigi)
2. Saat berwisata ke pulau Bali, rombongan sekolah itu menggunakan Karya Jasa. (bus)
3. Ia memarkir Honda Beatnya di bawah pohon cemara. (sepeda motor)
4. Karena kehausan, Rifka membeli Aqua berukuran 800 ml di toko itu. (air minum kemasan)
5. Saya suka membaca Keluarga Cemara karena ceritanya benar-benar menginspirasi. (novel)
6. Agar pengumuman bisa didengar seluruh warga SMA, sebaiknya disampaikan melalui Toa. (pengeras suara)
7. Begitu memasuki toko sepatu, Rudi langsung memilih Nike.  (sepatu)
8. Avanza itu melaju dengan kencang setelah memasuki jalan tol. (mobil minibus)
9. Saat mengetik dan membuat grafik, Lina lebih nyaman menggunakan Acer. (Laptop)
10. Sudah dua hari ini, Kartono tidak membeli Djarum Super di warung sebelah. (Rokok)
11. Wuling Cortez melaju dengan tenang di jalan tol Ngawi-Sragen. (mobil Minibus)
12. Di gerai telepon genggam itu Samsung lebih laris ketimbang Nokia. (telepon genggam)
13. Resepsi pernikahan putri pengusaha terkenal itu dilaksanakan di Lor In. (hotel)
14. Saya lebih suka bepergian menggunakan Grab. (ojek online)
15. Aku sering membawa Freshcare saat naik bus umum karena sering pusing. (obat)
16. Pertandingan akhir karate antar provinsi akan diselenggarakan di Gelora Bung Karno. (Stadiun)
17. Setelah tiba di Ahmad Yani, Novi akan terbang lagi ke Soekarno Hatta. (bandara)
18. Dari Pulogadung, Nesa naik Transjakarta ke Jakarta Barat. (terminal)


Baca Juga: 30 Contoh Majas Hiperbola yang Baik dan Benar

19. Setibanya di Merak, Willy segera naik kapal ferry ke Bakauheni. (pelabuhan)
20. Kasus itu melebar karena Harto mengunggah video provokasi di Facebook. (sosial media)
21. Di tempat itu pernah terjadi pertempuran antara Belanda dan Indonesia. (tentara/ pejuang)
22. Menonton Toshiba memang nyaman, gambarnya tajam dan jelas. (televisi)
23. Seluruh karyawan Polytron hari ini akan mendapatkan kenaikan gaji. (elektronik)
24. BRI tercatat memiliki aset terbesar di antara yang lain. (bank)
25. Setelah berjuang keras, Indonesia berhasil memasukkan gol ke gawang Argentina. ( tim sepakbola)
26. Kulit si kecil Arsy semakin terasa lembut setelah ditaburu Johnson n Johnson. (bedak)
27. Gilang suka menonton Net TV karena acaranya bagus dan menginspirasi. (televisi)
28. Melalui Youtube, Dedy Corbuzier mengkritik perilaku negatif beberapa artis. (video online)
29. Pertemuan pertama Husna dan Amien terjadi di Sang Pisang. (gerai makanan)
30. Ia mencari informasi dengan memanfaatkan Google. (mesin pencari)
31. Berkat Gojek, kini ia memiliki kehidupan yang lebih baik. (ojek online)
32. Dari sekian banyak penawaran rumah, ia memilih di Griya Permata Hijau. (perumahan)
33. Ahmad Tohari terkenal dengan kata-katanya yang indah dan berkesan. (novel-novel)
34. Ia memilih naik Argo Lawu agar perjalanannya nyaman dan lebih cepat sampai.
35. Ia akan menginap di Jakarta selama beberapa hari. (kota)

25 Contoh Majas Litotes dan Pengertiannya

Kita masih berdiskusi tentang majas. Sebagaimana yang kita ketahui, majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Ainia Prihantini:2015). Ada banyak sekali jenis majas yang digunakan masyarakat untuk mengomunikasikan bahan pembicaraan.

Kali ini kita akan berdiskusi tentang majas litotes. Majas litotes adalah majas yang mengurangi, melemahkan, atau melunakkan apa yang sebenarnya dimaksudkan. Majas ini digunakan orang dengan maksud sengaja membuat diri sendiri seolah-olah lebih rendah dari orang lain.

Baca Juga : 25 Contoh Majas Klimaks dan Pengertiannya

Untuk mempermudah pemahaman, di bawah ini saya sajikan contoh majas litotes.
Contoh :




1. Ingat ya, jika pergi ke kota Malang, jangan lupa mampir ke gubug saya.
2. Hanya sepeda motor butut ini yang menemaniku bekerja setiap hari.
3. Novel ini tentu masih jauh dari sempurna, saya mengharap kritik dan saran dari pembaca.
4. Silakan dinikmati hidangan ala kadarnya ini pak, mudah-mudahan bisa mengganjal perut.
5. Kamu harus tahu, jika nanti menikah denganku, makanan kita sehari-hari hanya nasi dan sambal.
6. Terimalah hadiah yang tidak berharga ini.
7. Inilah cerpen saya yang tidak bermutu yang seminggu yang lalu terpaksa dimuat di Kompas.
8. Maafkan aku, hanya mampu membangun rumah sederhana ini untukmu.
9. Jangan sampai tangan halusmu menjabat tangan seorang kuli bangsa sepertiku.
10. Gajiku sebagai seorang Guru PNS hanya cukup untuk makan sehari-hari.
11. Tidak seharusnya bapak mengangkat anak kampung seperti saya menjadi manajer perusahaan ini.
12. Ya beginilah tampangku, tidak seperti dalam foto.
13. Keberhasilan perusahaan ini adalah hasil kerja keras kalian, sebagai manajer saya hanya mengawasi saja.
14. Saya hanya Gubernur, pelayan anda sebagai rakyat Jakarta.
15. Maaf pekerjaan sehari-hari saya sebagai camat adalah melayani anda, tidak perlu sungkan kepada saya.
16. Jangan sungkan kepadaku, aku tetap teman baikmu meskipun sekarang aku sudah jadi gubernur.
17. Ya beginilah keadaan di kampung kami, sederhana dan tidak banyak bangunan modern.

Baca Juga: 30 Contoh Majas Ironi dan Pengertiannya


18. Pakaianku ini harganya tidak seberapa, jangan dibandingkan dengan pakaian milikmu.
19. Saya mengundangmu hadir di acara perayaan ulang tahunku yang sederhana, nanti malam pukul 19.30.
20. Seorang kepala desa seperti saya tidak akan bisa bekerja dengan baik tanpa bantuan dari warga desa.
21. Adik-adikku, kalian jangan berlebihan memuji saya, kesuksesan kalian adalah hasil kerja keras kalian, saya hanya membantu sekadarnya saja.
22. Sebaiknya engkau memilih gadis lain, aku ini orang termiskin di dunia.
23. Di pertandingan, tidak perlu takut menghadapiku, aku ini hanya juara lomba tenis meja tingkat RT.
24. Bapak tidak perlu berlebihan mengawal saya, yang menjadi gubernur itu bapak saya, saya hanya kebetulan menjadi anaknya.
25. Sebagai panitia, kami mohon maaf hanya bisa menyelenggarakan rapat di hotel bintang 3.

Jumat, 30 November 2018

25 Contoh Majas Klimaks dan Pengertiannya

Majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Ainia Prihantini:2015). Diharapkan dengan adanya efek atau konotasi tertentu, para pembaca akan semakin memahami isi bacaan dan mendapat kesan mendalam. Untuk mampu menulis majas yang baik dalam karya sastra seperti puisi atau cerpen, dibutuhkan ketelatenan dalam berlatih menulis, khususnya menulis majas.

Majas Klimaks adalah Majas yang berupa urutan gagasan yang berjenjang naik dan semakin meningkat intensitasnya. Majas ini merupakan kebalikan dari majas antiklimaks.



Contoh :
1. Krina bersyukur sekali bisa menempuh pendidikan dari SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi.
2. Meskipun ayahnya kaya raya, namun Firman merintis karir dari usaha kecil, menengah hingga menjadi eksportir mebel.
3. Perlahan tapi pasti ia mampu bisa melewati babak penyisihan, semifinal dan final.
4. Karena bangkrut ia menjual televisi, sepeda motor, hingga mobilnya untuk menutupi utang.
5. Karena bisnisnya gagal, kini mobil, dan rumahnya akan disita Bank, selain itu ia juga terancam menerima sanksi hukum.
6. Selain berwajah rupawan, Hilman juga baik hati, pintar, kaya, dan taat beragama.
7. Karena kerja kerasnya, Lutfi berhasil meniti karir sejak karyawan, supervisor, manajer, hinga akhirnya menjadi CEO.
8. Burhan berhasil menjadi wirausahawan sukses di kota Semarang, ia berdagang sandal, sepatu, sepeda motor dan mobil.

Baca juga : 30 Contoh Majas Ironi dan Pengertiannya


9. Desi kebingungan karena dompetnya yang berisi uang ratusan, ribuan, dan puluhanribu hilang.
10. Upacara itu dihadiri para tamtama, bintara, dan perwira dari kesatuan tersebut.
11. Secara mengejutkan Respati bisa menjadi juara renang tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi.
12. Semua pegawai negeri dari golongan I,II,III,IV, dan V akan mendapat kenaikan gaji.
13. Saat di perantauan, tiba-tiba ia teringat dengan masa kecil, remaja, hingga dewasa.
14. Reuni SMA tahun ini akan dihadiri seluruh alumni sejak tahun 1998 sampai dengan 2015.
15. Jalan itu diperuntukkan bagi kendaraan roda dua, roda tiga, dan roda empat.
16. Rapat di balai desa itu dihadiri ketua RT, Ketua RW, dan Kepala Dusun.
17. Semua tiket kereta api mulai dari kelas ekonomi, bisnis, hingga eksekutif sudah habis terjual.
18. Penjahat itu ditahan karena kasus pencurian, penodongan, pemerkosaan dan pembunuhan.
19. Ujian Nasional tahun ini dilaksanakan serentak untuk tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA.
20. Setelah bekerja keras bertahun-tahun, Arjuna berhasil membeli sepeda motor, mobil, dan rumah.
21. Rina pergi ke pasar membeli seekor ayam ayam, seekor kambing, dan seekor sapi.
22. Aldo dan Rina memiliki 3 orang anak yang masing-masing berusia 3,7, dan 12 tahun.
23. Selain menjual solar, pompa bensin itu juga menjual Premium, Pertalite, dan Pertamax.
24. Toko itu menjual pakaian dari harga di bawah Rp100.000, 00 higga di atas 2 juta rupiah.
25. Upacara di sekolah itu dihadiri peserta didik, karyawan, guru, dan kepala sekolah.

Kamis, 29 November 2018

30 Contoh Majas Ironi dan Pengertiannya

Majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Ainia Prihantini:2015). Diharapkan dengan adanya efek atau konotasi tertentu, para pembaca akan semakin memahami isi bacaan dan mendapat kesan mendalam. Untuk mampu menulis majas yang baik dalam karya sastra seperti puisi atau cerpen, dibutuhkan ketelatenan dalam berlatih menulis, khususnya menulis majas.

Majas Ironi adalah sindiran halus berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya. Bisa saja seseorang mengucapkan majas ini dengan maksud untuk memberikan pernyataan kepada orang lain berupa kalimat sindiran karena sudah lelah memberikan peringatan kepada orang lain tersebut.

baca juga30 Contoh Majas Antitesis dan Pengertiannya.

Agar lebih jelas, di bawah ini merupakan contoh majas ironi yang sering kita baca atau dengar sehari-hari.



Contoh:
1. Baik hati sekali dirimu, ada peminta-minta tak kau acuhkan.
2. Pintar sekali kamu, hingga meraih nilai 4 untuk pelajaran Matematika.
3. Ternyata Fina adalah anak yang rajin, pukul 06.00 pagi ia baru bangun tidur.
4. Yulfa benar-benar anak yang sopan, ia berani membentak orangtuanya.
5. Kamu memang anak pemberani, hingga pergi ke kamar mandi saja minta diantar.
6. Harno merupakan pegawai teladan, hampir setiap hari ia ditegur atasannya.
7. Bagus sekali jalan menuju rumah Rino, berkali-kali sepeda motorku hampir terpeleset.
8. Potongan rambut Faldo benar-benar sangat sopan, hingga terpaksa dicukur gundul.
9. Masakan Retna sangatlah enak, hingga Luna langsung muntah-muntah.
10. Wangi sekali aroma bajumu, hingga aku ingin menjauh darimu.
11. Tano benar-benar menjadi anak kebanggan orangtuanya, hampir tiap hari ia selalu membuat masalah.
12. Rajin sekali kamu bekerja, hingga pukul 09.00 baru tiba di kantor.
13. Penampilanmu memang sederhana, sepasang sepatu saja harganya 50 juta rupiah.
14. Nyaman sekali rumahmu, hingga sekujur tubuhku rasanya panas sekali
15. Bersih sekali kamarmu, hampir di setiap sisinya selalu ada sampah.
16. Rapi sekali rumahmu, seperti kapal pecah.

baca juga30 Contoh Majas Eufimisme, Pengertian dan Artinya

17. Dirimu memang kaya raya, hingga uang satu rupiahpun tidak punya.
18. Kamu memang anak yang pintar, soal kelas 1 SD pun kamu tidak bisa mengerjakan.
19. Nasi di pinggir jalan itu memang sehat dah hygienis, hingga selalu dikerumuni lalat.
20. Trisno memang anak yang kuat, baru satu menit berdiri di halaman sekolah, dia langsung pingsan.
21. Lebih baik kau jangan pulang sekalian, daripada pulang selarut ini.
22. Sahabatmu benar benar setia, hingga tega merebut kekasihmu.
23. Buah jeruk ini benar-benar manis, hingga membuat perutku merasa kesakitan.
24. Fitra terkenal sebagai guru teladan, hampir  setiap hari ia terlambat tiba di sekolah.
25. Tubuhmu terlihat sangat gemuk, seperti orang yang tidak pernah makan nasi.
26. Lukisanmu bagus sekali, mirip lukisan anak kelas 1 SD.
27. Hilda memang anak yang rendah hati, ia suka menghina teman yang tidak disukainya.
28. Kamu memang anak yang pandai mengelola keuangan, hampir setiap hari kamu meminjam uang temanmu.
29. Peserta upacara hari Korpri ini khidmat sekali, di mana-mana mereka bicara sendiri.
30. Pemimpin pasukan itu adalah orang yang tegas, tidak ada satupun anak buahnya yang memperhatikannya.