Selasa, 25 Desember 2018

Peran Literasi dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Heraclitus, seorang filsuf Yunani yang hidup 26 abad yang lalu pernah mengatakan bahwa tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri (Nothing endures but change). Begitupun dalam pola dan gaya hidup manusia. Dari masa ke masa, perlahan tapi pasti, cepat atau lambat bergerak lalu  berubah.

Sebagai contoh, tiga puluh tahun yang lalu belum ada benda-benda yang sekarang menjadi gaya hidup kita sehari-hari, misalnya telepon genggam. Saat itu di desa-desa, perangkat teknologi yang ada di rumah-rumah penduduk, rata-rata adalah pesawat radio. Sementara televisi saat itu masih televisi hitam putih yang hanya sedikit orang memilikinya.



Kini silakan lihat dan periksa, masih adakah radio-radio di rumah-rumah penduduk. Jarang sekali. Sebaliknya hampir setiap orang kini tak pernah lepas memandang benda yang belum ada tiga puluh tahun silam. Mereka menggenggam telepon genggam di tangannya.

Lalu, telepon genggam mulai berubah, berevolusi menjadi perangkat elektronik yang lebih cerdas, ia lantas menjadi telepon pintar yang bukan hanya mampu membuat orang berkomunikasi melalui suara, ia bahkan bisa membuat kita mampu berkomunikasi dengan melihat lawan bicara. Dalam perkembangannya, telepon pintar bukan lagi menjadi media komunikasi, ia juga menjadi media untuk melakukan berbagai kegiatan misalnya mencari informasi, menghitung, membayar tagihan, transportasi dan lain sebagainya.

Apakah evolusi telepon pintar hanya akan berhenti sebatas itu? Saya percaya tidak. Telepon pintar dan juga teknologi akan senantiasa berubah.

Kecakapan Literasi

Literasi bukan slogan atau gerakan tanpa dasar yang jelas. Gerakan ini hadir untuk merespon tuntutan zaman yang semakin bergerak dinamis. Negara-negara di dunia sudah bersiap menyambut kehadiran Revolusi Industri 4.0 dengan berbagai langkah. Termasuk negara Indonesia. Melalui Gerakan Literasi, negara ini bersiap untuk menyongsong Revolusi 4.0, agar tidak ketinggalan oleh negara lain.

Revolusi Industri 4.0 merupakan revolusi industri jilid 4, di mana teknologi dan internet menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Teknologi akan mengubah tradisi, budaya dan kebiasaan kita sehari-hari. Akan lahir kecerdasan-kecerdasan buatan yang kelak mampu mengggantikan tugas manusia.

Untuk itulah, sebagai generasi muda, sebagai pelajar, sekaligus sebagai millenial, tingkatkan kecakapan literasi kalian dengan sebaik-baiknya baik itu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital dan literasi budaya dan kewargaan.

Penguasaan literasi menjadi sangat penting agar kalian tidak gagap ketika revolusi industri 4.0 benar-benar tiba di hadapan kalian. Kalianlah yang nanti menjadi pelaku perubahan. Siapkah kalian menyambut Revolusi Industri 4.0 ?

Artikel Terkait