Jumat, 23 November 2018

Pengertian dan Contoh Majas Antiklimaks

Diskusi tentang pelajaran bahasa Indonesia kali ini tiba pada pembahasan tentang majas.  Sementara majas yang akan kita diskusikan adalah majas antiklimaks. Majas Antiklimaks adalah majas yang berupa urutan gagasan yang berjenjang turun dan semakin menurun intensitasnya.

 Agar lebih jelas memahami keterangan di atas, di bawah ini saya tuliskan contoh majas antiklimaks.



Contoh:
1. Murid kelas 12, kelas 11, dan kelas 10 harus mengikuti upacara di alun-alun kota.
2. Baik kepala sekolah, guru, maupun karyawan diwajibkan mengenakan seragam korpri.
3. Jangankan mobil BMW, mobil Mercedez, atau mobil Toyota saya pun belum punya.
4. Kariernya tiba-tiba merosot drastis dari seorang manajer, supervisor, hingga sekarang menjadi karyawan biasa.
5. Semua anak kelas 6,5 dan 4 SD 5 Karangharjo hari ini mengikuti estafet tunas kelapa di jalan Ahmad Yani.
6. Mungkin sudah menjadi suratan takdir, Gianto tinggal di rumah gedung, rumah kayu, dan sekarang tinggal di gubuk pinggir kali.
7. Ayah kecewa dengan Intan karena IPK tiga semester ini terus menurun dari 3,5; 3,2; 2,9.
8. Prestasi sepakbola SMA Pelita terus menurun dari juara 1, lalu Juara 2, dan Juara 3.
9. Nilai matematika Rudi terus merosot tajam dari 9,8, dan 6.
10. Hilda tidak merasa kecewa kepada Ibu, meskipun mendapat kado yang nilainya selalu turun, sepeda, sepatu, dan tas.
11. Meskipun sudah belajar giat, peringkat Toni terus menurun, rangking 4, rangking 6, dan rangking 7.
12. Film Garuda di Dadaku disaksikan penonton dari berbagai kalangan mulai dari usia dewasa, remaja hingga anak-anak.
13. Jalan raya itu sudah dibuka untuk semua kendaraan mulai dari mobil, sepeda motor hingga becak.
14. Upacara pelantikan itu dihadiri para perwira, bintara, dan tamtama.
15. Pada saat pembinaan dari Kapolda, seluruuh peserta upacara yang terdiri Kapolres, Wakapolres, Staff dan anggota Kepolisian Resor tampak khidmat mendengarkan.
16. Karena omzet bisnisnya turun, kendaraan pribadinya juga ikut turun, mobil Toyota Avanza, Suzuki Carry, dan akhirnya sepeda motor Honda Beat.
17. Dian Ardila sungguh bangga, pelantikan menjadi perwira pertama di Jakarta dihadiri oleh Ayah, Ibu, dan kakaknya.
18. Pelaku kriminal itu diisolasi di lapas mulai dari Super Maximum Security (Pengamatan Sangat Tinggi), Maximum Security (Pengamanan tinggi), Medium Security (Pengamanan Sedang) dan Minimum Security (Pengamanan Rendah).
19. Dalam peraturan baris berbaris (PBB) sudah diatur bahwa barisan dari kanan ke kiri ditempati mereka yang berpostur tinggi, sedang, kemudian rendah.
20. Toko pakaian itu menyediakan baju dengan harga sangat mahal, mahal, sedang, dan murah.

Artikel Terkait