Majas berarti bahasa berkias. Oleh para penulis digunakan agar memberikan kesan yang mendalam terhadap tulisan. Dengan adanya majas, karya tulis menjadi lebih menarik untuk dibaca. Tanpa adanya majas, hampir bisa dipastikan karya tulis terutama karya fiksi akan sangat tidak menarik. Apabila karya fiksi sudah tidak menarik, tujuan penulisan karya fiksi menjadi tidak tercapai.
Kali ini kita akan membicarakan tentang majas personifikasi. Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat insan (seperti manusia). Boleh dikatakan bahwa majas ini artinya memanusiakan benda tidak bernyawa.
Baca Juga: 25 Contoh Majas Paradoks dalam Kalimat yang Baik dan Benar
Contoh:
1. Pohon ilalang menari-nari tertiup angin sore ini.
2. Sinar bulan lembut membelai wajah manismu di beranda rumah.
3. Hari itu, gunung merapi memuntahkan batu sebesar rumah secara terus menerus.
4. Rambut Irma yang hitam melambai-lambai tertiup angin.
5. Banjir bandang yang terjadi tadi siang menyapu apa saja yang dilewatinya.
6. Puting beliung di Bogor menerbangkan apa saja yang dijangkaunya.
7. Pagi ini, Yulia terbangun dari tidur karena mendengar nyanyian burung prenjak di pepohonan.
8. Hawa dingin di puncak gunung ini menusuk tulangku.
9. Tristan beruntung masih selamat dari baku tembak, ia dilindungi helm baja di kepalanya.
10. Di pantai ini, Lena dan kawan-kawan melihat ombak yang berkejar-kejaran.
11. Rian merasa kulitnya bertambah hitam karena dibakar sinar matahari siang ini.
12. Ia bersyukur bisa membangun rumah yang bisa melindungi dia dari panas dan hujan.
13. Setelah lampu hijau menyala, sepeda motor balap itu berlarian secepat kilat.
14. Ia berdiri di depan rumah, ketika sepasang lampu mobil itu menyala menatap dia.
Baca Juga: 30 Contoh Majas Metonimia dan Pengertiannya
15. Bencana banjir seolah menegur manusia agar berlaku lebih bijak terhadap alam.
16. Nasi bungkus itu telah menyelamatkan dia dari kelaparan sepanjang hari ini.
17. Terkatung-katung di lautan berhari-hari, ia diselamatkan oleh selembar papan terapung.
18. Di rumah itu, nenek Anggun hanya ditemani sebuah patung arca.
19. Sawahnya yang luasnya tidak seberapa itu telah menghidupi keluarganya selama bertahun-tahun.
20. Sumber air di pegunungan itu telah menghidupi makhluk hidup di sekitarnya.
21. Laptop itu telah membantu pekerjaannya menghitung uang di perusahaannya.
22. Api yang dinyalakan pendaki telah membakar hutan di lereng gunung itu.
23. Suara sirine mobil pemadam kebakaran meraung-raung di jalan raya.
24. Pemerintah memperingatkan bahwa rokok bisa membunuh manusia.
25. Setiap lewat di depan toko itu, Silvi selalu disapa oleh suara lonceng.
26. Kabut masih menyelimuti bumi ketika aku berangkat kerja, pagi ini.
27. Penjahat itu akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dengan vonis yang sangat berat.
28. Setibanya di tempat itu, sepasang matanya dimanjakan oleh pemandangan alam yang begitu indah.
29. Mobil terbaru dari Tiongkok itu disukai banyak orang karena ramah lingkungan.
30. Wajah langit pagi ini begitu cerah, membuatku bersemangat bekerja.
Kali ini kita akan membicarakan tentang majas personifikasi. Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat insan (seperti manusia). Boleh dikatakan bahwa majas ini artinya memanusiakan benda tidak bernyawa.
Baca Juga: 25 Contoh Majas Paradoks dalam Kalimat yang Baik dan Benar
Contoh:
1. Pohon ilalang menari-nari tertiup angin sore ini.
2. Sinar bulan lembut membelai wajah manismu di beranda rumah.
3. Hari itu, gunung merapi memuntahkan batu sebesar rumah secara terus menerus.
4. Rambut Irma yang hitam melambai-lambai tertiup angin.
5. Banjir bandang yang terjadi tadi siang menyapu apa saja yang dilewatinya.
6. Puting beliung di Bogor menerbangkan apa saja yang dijangkaunya.
7. Pagi ini, Yulia terbangun dari tidur karena mendengar nyanyian burung prenjak di pepohonan.
8. Hawa dingin di puncak gunung ini menusuk tulangku.
9. Tristan beruntung masih selamat dari baku tembak, ia dilindungi helm baja di kepalanya.
10. Di pantai ini, Lena dan kawan-kawan melihat ombak yang berkejar-kejaran.
11. Rian merasa kulitnya bertambah hitam karena dibakar sinar matahari siang ini.
12. Ia bersyukur bisa membangun rumah yang bisa melindungi dia dari panas dan hujan.
13. Setelah lampu hijau menyala, sepeda motor balap itu berlarian secepat kilat.
14. Ia berdiri di depan rumah, ketika sepasang lampu mobil itu menyala menatap dia.
Baca Juga: 30 Contoh Majas Metonimia dan Pengertiannya
15. Bencana banjir seolah menegur manusia agar berlaku lebih bijak terhadap alam.
16. Nasi bungkus itu telah menyelamatkan dia dari kelaparan sepanjang hari ini.
17. Terkatung-katung di lautan berhari-hari, ia diselamatkan oleh selembar papan terapung.
18. Di rumah itu, nenek Anggun hanya ditemani sebuah patung arca.
19. Sawahnya yang luasnya tidak seberapa itu telah menghidupi keluarganya selama bertahun-tahun.
20. Sumber air di pegunungan itu telah menghidupi makhluk hidup di sekitarnya.
21. Laptop itu telah membantu pekerjaannya menghitung uang di perusahaannya.
22. Api yang dinyalakan pendaki telah membakar hutan di lereng gunung itu.
23. Suara sirine mobil pemadam kebakaran meraung-raung di jalan raya.
24. Pemerintah memperingatkan bahwa rokok bisa membunuh manusia.
25. Setiap lewat di depan toko itu, Silvi selalu disapa oleh suara lonceng.
26. Kabut masih menyelimuti bumi ketika aku berangkat kerja, pagi ini.
27. Penjahat itu akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dengan vonis yang sangat berat.
28. Setibanya di tempat itu, sepasang matanya dimanjakan oleh pemandangan alam yang begitu indah.
29. Mobil terbaru dari Tiongkok itu disukai banyak orang karena ramah lingkungan.
30. Wajah langit pagi ini begitu cerah, membuatku bersemangat bekerja.