Soal dan jawaban dari latih Uji Kompetensi dalam buku Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA/ SMK/ MA/ MAK Kurikulum 2013 terbitan kemendikbud bab 1 halaman 23. Peserta diminta mengerjakan soal tentang bukti empirik prinsip perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah.
Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini
Soal
Latih Uji Kompetensi
1. Jelaskan bukti empirik prinsip perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah yang masih berlangsung pada masa kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Kepulauan Nusantara!
2. Jatuhnya konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453 merupakan titik balik bagi perkembangan ekonomi dan politik di Eropa. Lakukan analissi terhadap hal tersebut
3. Pada abad ke-16 mengapa Lisabon begitu cepat berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa?
4. Berikan penilaian dan tulis perasaanmu mengetahui perilaku portugis dalam melakukan ekspedisi ke dunia timur dengan memasang padrao di setiap daerah yang disinggahi
5. Buat suatu telaah kritis, mengapa waktu itu bangsa Indonesia akhirnya jatuh menjadi daerah jajahan bangsa asing?
Jawab
1. Bukti nyata prinsip perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah yang masih berlangsung pada masa kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Kepulauan Nusantara. Ketika bangsa Eropa menjajah di kepulauan nusantara, mereka meninggalkan banyak hal di nusantara misalnya dalam bahasa, sosial budaya, teknologi dan lain-lain. Kita akan memberi contoh dalam hal hal bahasa. Kita bisa menemukan hasil peninggalan bangsa Portugis: algojo, arena, aula, akta, bangku, batako dan lain-lain.
Peninggalan bahasa Belanda lebih banyak lagi misalnya:
abiturien (abiturient)
abonemen (abonnement)
absen (absent)
absensi (absentie)
afdruk (afdruk)
Agustus (augustus)
agen (agent)
ajudan (adjudant)
administrasi (administratie)
admiral (admiraal)
advertensi (advertentie)
advokat (advocaat)
akasia (acacia)
akademi (academie)
aki [mobil] (accu)
aklamasi (acclamatie)
aksen (accent)
aksi (actie)
akte (akte)
aktif (actief)
aktuil/aktual (actueel)
akuntan (accountant)
akur (akkoord)
akurat (accuraat)
album (album)
alias (alias)
alinea (alinea)
avokad (avocaat)
altar (altaar)
amatir (amateur)
ambisi (ambitie)
ambulans (ambulance)
amfibi (amfibie)
andil (aandeel)
animo (animo)
anonim (anoniem)
antena (antenne)
antik (antiek)
antre (in de rij)
anulir (annuleren)
anyelir (anjelier)
aparatur (apparatuur)
apatis (apathisch)
apel (appel)
apkir (afkeuren)
aplus (aflossen)
apotek (apotheek)
aransemen (arrangement)
arbei (aardbei)
arbitrase (arbitrage)
arde [=bumi] (aarde)
argumentasi (argumentatie)
arloji (horloge)
2. Konstantinopel merupakan pusat perdagangan dari Barat/ Eropa dan timur. Bangsa Eropa membeli rempah-rempah lebih murah dan mudah. Akan tetapi sSetelah Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453, akses bangsa Eropa untuk melakukan berbagai pembelian menjadi tertitup. Harga rempah-rempah di pasar Eropa melambung sangat tinggi. Oleh karena itu mereka berusaha mencari dan menemukan daerah-daerah lain penghasil rempah-rempah di timur. Portugis dan Spanyol akhirnya menemukaan tempat tersebut, yakni nusantara.
3. Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan di Eropa karena di situ menjadi pusat rempah-rempah yang diambil Portugis dari kepulauan Nusantara.
4. Perilaku Portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama yang segera memberikan patok batu padrao tiap kali mereka singgah di wilayah nusantara menunjukkan semangat imperialisme dan kolonialisme yang membabibuta. Hanya karena mereka singgah bukan berarti mereka telah memiliki wilayah nusantara. Ketidakmengertian penduduk lokal akan niat jahat para pendatang menyebabkan Portugis leluasa menancapkan kuku-kuku kekuasaannya di nusantara. Saat rakyat nusantara menyadari hal tersebut, semua sudah terlambat.
5. Bangsa Indonesia yang saat itu masih belum disatukan dalam wilayah NKRI merupakan bangsa yang pada dasarnya sudah hidup dalam kecukupan untuk hidup sehari-hari. Mereka mungkin saja menjadi bagian dari kerajaan-kerajaan. Kekayaan alam yang melimpah menyebabkan mereka tidak perlu berupaya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Mereka mengolah tanah untuk menanam tanaman untuk kebutuhan sehari-hari. Itulah yang dilakukan hari demi hari.
Ketika pada suatu ketika datang rombongan asing dengan membawa berbagai macam perlengkapan, tidak terbesit pun kecurigaan dalam diri bangsa Indonesia, mereka menganggap orang-orang itu hanyalah pengembara yang akan datang kemudian pergi lagi. Mereka juga tidak mengetahui bahwa bangsa-bangsa asing tersebut memiliki niat untuk mengeruk keuntungan dari sumberdaya alam di nusantara dengan cara apapun. Para penjajah itu akhirnya menggunakan kekerasan untuk mendapat keuntungan yang sangat besar. Perlengkapan tempur yang jauh lebih modern dibanding masyarakat nusantara menyebabkan nusantara jatuh dalam cengkeraman bangsa asing dalam waktu yang sangat lama.