Selasa, 28 April 2020

Latih Uji Kompetensi Sejarah Indonesia Kelas 11 Halaman 37

Kunci jawaban dari latih uji kompetensi dalam buku Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA/ SMK/ MA/ MAK halaman 37 kurikulum 2013 terbitan kemendikbud. Peserta didik diminta mengerjakan soal tentang posisi kepulauan maluku dalam perdagangan internasional abad ke-15 sampai abad ke-17.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !


Soal

Latih Uji Kompetensi

1. Coba jelaskan posisi kepulauan Maluku dalam perdagangan internasional abad ke-15 sampai abad ke-17
2. Mengapa VOC dikatakan sebagai negara dalam negara ? Jelaskan!
3. J.P. Coen dapat dikatakan sebagai peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia. Coba jelaskan
4. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pelayaran Hongi? Bagaimana praktiknya sehingga keuntungan tetap jatuh ke tangan VOC
5. Bagaimana penilaian kamu tentang praktik korupsi yang dilakukan pegawai VOC dan bagaimana dengan yang terjadi di Indonesia dewasa ini 

Jawab

1. Posisi kepulauan Maluku dalam perdagangan internasional abad ke-15 sampai abad ke-17 sangat strategis bagi VOC. Di sana VOC memonopoli perdagangan rempah-rempah.

2. VOC disebut negara dalam negara karena VOC berhasil mengelabui kerajaan-kerajaan di wilayah nusantara, VOC tidak hanya berdagang tapi hampir semua fungsi negara dilakukan oleh VOC antara lain:
a. Melakukan monopoli perdagngan di wilayah antara Tanjung Harapan sampai dengan selat Magelhaens, termasuk kepulauan nusantara
b. Membentuk angkatan perang sendiri
c. Melakukan peperangan
d. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat.
e. Mengangkat pegawai negeri
f. Memerintah di negeri jajahan.

3. Meskipun bukan Gubernur Jenderal VOC Pertama, J.P. Coen memang peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia. DI tangannyalah VOC berkembang pesat organisasi dagang sekaligus di angkatan perang yang mengeksploitasi kekayaan bumi nusantara. Dengan cara-cara kekerasan, VOC mengambil kekayaan alam sehingga menghasilkan keuntungan yang berlipat-lipat. J.P Coen melalukan serangkaian ekspolitasi antara lain:
a. Merebut pasaran produksi pertanian, biasanya dengan memaksakan monopoli rempah-rempah di Maluku
b.Melakukan politik adu domba.
c. Turut campur dalam urusan antar kerajaan.

4. Pelayaran Hongi merupakan pelayaran yang dilakukan oleh VOC untuk menjaga, mengawasi dan mencegah adanya pelanggaran pedagang yang mencari rempah-rempah di nusantara. VOC tidak segan-segan menghancurkan pala atau cengkih yang ditanam penduduk Banda apabila tidak mematuhi aturan yang ditetapkan VOC. VOC mendapat keuntungan karena tentaranya akan merusak dan memusnahkan tanaman rempah-rempah di luar yang ditanam atau dalam kendali VOC. Hal ini menyebabkan hanya tanaman yang ditanam VOC lah yang akan laku terjual. Sementara rempah-rempah yang ditanam selain oleh VOC akan dihancurkan.

5. Praktik korupsi yang dilakukan pejabat VOC akhirnya justru menghancurkan kongsi dagang tersebut. Mereka menghabiskan uang VOC untuk kepentingan pribadi sehingga uang kas VOC mulai habis dan akhirnya VOC bangkrut.

Apabila kita kaitkan dengan situasi sekarang, perilaku pejabat VOC masih dilakukan beberapa pejabat di Indonesia. Mereka meminta uang sogokan ketika hendak mengangkat pegawai dan untuk memperlancar urusan. Semua itu menyebabkan kas negara juga hancur dan negara tidak akan mampu berkembang dengan baik.

Artikel Terkait