Tampilkan postingan dengan label Kata Bijak Bung Karno. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kata Bijak Bung Karno. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Juni 2017

Kata Bijak Bung Karno tentang Kehidupan

Masih dalam suasana bulan Pancasila, bulan Juni, kali ini saya akan berbagi informasi mengani kata bijak Bung Karno tentang Kehidupan.


1.Masa kanak‐kanakku tidak berbeda dengan David Copperfield. Aku dilahirkan di tengah‐tengah kemiskinan dan dibesarkan dalam kemiskinan.

2.Kita memerlukan persamaan hak. Kita telah mengalami ketidaksamaan selama hidup kita. Mari kita tanggalkan pemakaian gelar‐gelar.

3.Walaupun saya dilahirkan dalam kelas ningrat, saya tidak pernah menyebut diriku raden dan saya minta kepada saudara‐saudara mulai dari saat ini dan untuk seterusnya supaya saudara‐saudara jangan memanggil saya raden.



4.Feodalisme adalah kepunyaan masa lalu  yang sudah dikubur. Feodalisne bukan kepunyaan Indonesia di masa yang akan datang.

5.Tidak, aku bukan Komunis. Aku seorang SosiaIis. Aku seorang Kiri. Orang Kiri adalah mereka yang menghendaki perubahan kekuasaan kapitalis, imperialis yang ada sekarang.

6. Pada waktu muda‐mudi yang lain menemukan kasihnya satu sama lain, aku mendekam dengan "Das Kapital".


7. Kekejaman yang paling hebat yang dapat mengganggu pikiran manusia adalah pengasingan.

8. Aku adalah orang yang takut kepada Tuhan dan cinta kepada Tuhan sejak dari lahir dan keyakinan ini telah bersenyawa dengan diriku.

9.Seseorang merasa begitu dekat kepada Tuhan pada waktu ia mengintip melalui
lobang kecil dalam selnya dan melihat bintang‐bintang, kemudian merunduk disana selama berjam‐jam.


10. Lima kali sehari aku sujud secara lahir dan batin dalam mengadakan hubungan dengan Maha Pencipta. Mungkinkah orang seperti itu jadi Komunis?
.
11. Kemerdekaan itu tidak akan tercapai dalam satu helaan nafas saja

12. Seorang pemimpin tidak berubah karena hukuman. Saya masuk penjara untuk memperjuangkan kemnerdekaan, dan saya meninggalkan penjara dengan pikiran yang sama."

13. Politik adalah machtsvorming dan machtsaanwending—pembentukan kekuatan dan pemakaian
kekuatan.

14. Aku menerangkan, bahwa sudah datang waktunya untuk menjelmakan suatu masyarakat baru yang demokratis sebagai ganti feodalisme yang telah bercokol selama berabad‐abad.


15. Aliran politikku tidak sama dengan aliran orang lain. Tapi di samping itu latar belakangku pun tidak bersamaan dengan siapapun juga. Nenekku memberiku kebudajaan Jawa dan Mistik. Dari bapak datang Theosofisme dan Islamisme. Dari ibu Hinduisme danBuddhisme. Sarinah memberiku Humanisme. Dari Pak Tjokro datang Sosialisme. Dari kawan‐kawannya datang Nasionalisme.Aku menambah renungan‐renungan dari Karl Marxisme dan Thomas Jeffersonisme.Aku belajar ekonomi dari Sun Yat Sen. Aku belajar kebaikan dari Gandhi. Aku sanggup mensynthesependidikan secara ilmu modern dengan kebudayaan animistik purbakala dan mengambil ibarat darihasilnya menjadi pesan‐pesan pengharapan yang hidup dan dapat dihirup sesuai dengan pengertian dari
rakyat kampung.

16. Apabila tidak ada barang mainan atau untuk dimakan, apabila nampaknya aku tidak punya apa‐apa didunia ini selain daripada ibu, aku melekat kepadanya karena ia adalah satu‐satunya sumber pelepas kepuasan hatiku. Ibu mempunyai hati yang begitu besar dan mulia

Meme Kata Bijak Bung Karno Tentang Agama Islam

Kumpulan Meme, Quote dan Kata Bijak Presiden Pertama RI, Ir. Sukarno tentang Agama Islam. Kata-kata tersebut saya kutip dari berbagai pidato Bung Karno maupun tulisan beliau.



1.Nyawa pergerakan rakyat di Indonesia kita, yang walaupun dalam  maksudnya sama, ada mempunyai tiga sifat: NASIONALISTIS, ISLAMISTIS dan MARXISTIS lah adanya.



2. Islam yang sejati tidaklah mengandung azas antinasionalis; Islam yang sejati tidaklah bertabiat antisosialistis.

3. Partai Boedi Oetomo, “marhum” (almarhum) Nationaal Indische Partij yang kini masih “hidup”, Partai Sarekat Islam, Perserikatan Minahasa; Partai Komunis Indonesia, dan masih banyak partai-partai lain … itu masing-masing mempunyai rokh Nasionalisme, rokh Islamisme, atau rokh Marxisme adanya.

4. Dapatkah dalam tanah jajahan pergerakan Nasionalisme itu dirapatkan dengan pergerakan Islamisme yang pada hakekatnya tiada bangsa, dengan pergerakan Marxisme yang bersifat perjoangan internasional?

5. Dapatkah Islamisme itu, ialah sesuatu agama, dalam politik jajahan bekerja bersamasama dengan Nasionalisme yang mementingkan bangsa, dengan materialismenya Marxisme yang mengajar perbendaan?

6. Tidak adalah halangannya Nasionalis itu dalam geraknya bekerja bersama-sama dengan kaum Islamis dan Marxis.

7. Bukannya kita mengharap, yang Nasionalis itu supaya berobah faham jadi Islamis atau Marxis, bukannya maksud kita menyuruh Marxis dan Islamis itu berbalik menjadi Nasionalis, akan tetapi impian kita yalah kerukunan, persatuan antara tiga golongan itu.

8.Kita ulangi lagi: Tidak adalah halangannya Nasionalis itu dalam geraknya, bekerja bersama-sama
dengan Islamis dan Marxis.

9. Orang Islam yang sungguh- sungguh menjalankan keIslamannya, baik orang Arab maupun orang India, baik orang Mesir maupun orang manapun juga, jikalau berdiam di Indonesia, wajib pula bekerja untuk keselamatan Indonesia itu.


10. Di mana-mana orang Islam bertempat, di situlah ia harus mencintai dan bekerja untuk keperluan negeri itu dan rakyatnya.


11. Rusaknya kebesaran nasional, rusaknya sosialisme Islam bukanlah disebabkan oleh Islam sendiri; rusaknya Islam itu yalah oleh karena rusaknya budi pekerti orang-orang yang menjalankannya.


12. Tidakkah Islam telah menunjukkan contoh- contoh kebesaran yang mencengang¬kan bagi siapa yang mempelajari riwayat dunia, mencengangkan bagi siapa yang mempelajari riwayat kultur?

13. Selama kaum Islamis memusuhi faham- faham Nasionalisme yang luas budi dan Marxisme yang benar, selama itu kaum Islamis tidak berdiri di atas Sirothol Mustaqim; selama itu tidaklah ia bisa mengangkat Islam dari.kenistaan dan kerusakan.



14. Islamisme yang memusuhi pergerakan nasional yang layak bukanlah Islamisme yang sejati; Islamisme yang demikian itu adalah Islamisme yang “kolot”, Islamisme yang tak mengerti aliran zaman!

15. Demikian pula kita yakin, bahwa kaum Islamis itu bisalah kita rapatkan dengan kaum Marxis, walaupun pada hakekatnya dua fihak ini berbeda azas yang lebar sekali.


16. Pedihlah hati kita, ingat akan gelap¬gulitanya udara Indonesia, tatkala beberapa tahun yang lalu
kita menjadi saksi atas suatu perkelahian saudara; menjadi saksi pecahnya permusuhan antara kaum Marxis dan Islamis.


17. Islamisme yang sejati itu ada mengandung tabiat- tabiat yang sosialistis


18. Sosialisme Islam itu tidak bersamaan dengan azas Marxisme, oleh karena sosialisme Islam itu berazas Spiritualisme, dan sosialismenya Marxisme itu berazas Materialisme (perbendaan);


19. Islamis yang “fanatik” dan memerangi pergerakan Marxisme adalah Islamis yang tak kenal akan larangan- larangan agamanya sendiri.


20. Islamisme yang sejati melarang penumpukan uang secara kapitalistis, melarang penimbunan  harta benda untuk keperluan sendiri.



21. Dapatkah ditahan kekuatannya gelombang keislaman, sesudah Rokh dan Semangat keislaman itu tertanam dan hidup?

22. Agama Islam yang asli ialah tidak merendah kan derajat kaum ibu, bahkan mempunyai orang-orang perempuan yang ternama dan termasyhur,

23. Bangsa saya meliputi oran gorang yang menganut berbagai macam agama: ada yang Islam, ada yang Kristen, dan ada yang Budha dan ada yang tidak menganut sesuatu agama.

Kamis, 01 Juni 2017

Meme Kata Bijak Bung Karno Tentang Pancasila Ini, Bikin Kamu Makin Cinta NKRI

Entah disadari atau tidak oleh rakyat Indonesia bahwa pernah terjadi upaya pemisahan antara sosok Bung Karno dengan Pancasila. Hal tersebut dilakukan agar tak banyak rakyat Indonesia ini yang mengenal sosok apalagi pemikiran Bung Karno. Bahkan Drs. Soewarno mengatakan bahwa Bung Karno benar-benar hendak dipendhem jero oleh penguasa orde baru, agar Sang Proklamator benar-benar dilupakan oleh anak bangsa ini. Kecuali hanya sebagai seorang tokoh yang diliputi misteri dan mistik.

Akan tetapi semua upaya itu terhenti juga. Roda zaman yang terus bergulir telah menempatkan sosok Bung Karno sesuai dengan maqamnya di republik ini, sebagai seorang founding father tanah pusaka ini. Pemerintah terus berupaya membumikan ide-ide dan pemikiran para tokoh bangsa ini, terutama Bung Karno. Peringatan 1 Juni sebagai hari Pancasila adalah salah satu upaya untuk itu. Jika tahun ini masih banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa tanggal 1 Juni libur, bahkan mungkin ada yang mengira bahwa 1 Juni adalah hari buruh. Menjadi harapan kita bersama agar tahun depan, masyarakat sudah mengetahui untuk apa tanggal 1 Juni ditandai dengan warna merah. 1 Juni adalah Hari Pancasila.

Di bawah ini, gambar-gambar yang bertuliskan kata bijak dari Bung Karno tentang Pancasila dalam rangka hari lahir Pancasila 1 Juni 1945- 1 Juni 2017

1. Permohonanku kepada Allah SWT ialah saudara-saudara bisa membaca di dalam dada bung Karno memohon kepada Allah SWT supaya Negara Republik Indonesia tetap berdasarkan Pancasila.
(Sukarno)



2. Aku Minta Kepadamu Sekalian, Untuk betul-betul menganjurkan hal Pancasila ini kepada segenap rakyat agar supaya selamatlah negara kita ini.
(Sukarno)




3. Apa yang kuperbuat hanyalah menggali lagi mutiara lima dari bumi Indonesia itu, dan lima mutiara ini aku persembahkan kepada bangsa Indonesia yang berupa lima dasar daripada Pancasila.
(Sukarno)
baca juga :Download Pidato Bung Karno Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945

4.Sulit sekali saudara-saudara, pemersatuan rakyat Indonesia itu, jikalau tidak didasarkan atas Pancasila (Sukarno)

5. Siapa tidak mengerti bahwa kita hanyalah dapat merdeka dan berdiri tegak merdeka jikalau kita bersatu. Siapa yang tidak mengerti itu, tidak akan mengerti Pancasila (Sukarno) 


6. Pancasila itu bukan bikinan saya. Saya gali sudah bertahun­-tahun, bahkan mulai tahun 1925, 1926 saya menggalinya.


7. Dan itulah sebabnya maka di dalam Pancasila, elemen Ketuhanan ini dimasukkan dengan nyata dan tegas (Ir. Sukarno)