Jawaban dari tugas dalam buku Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/ SMK/ MA/ MAK bab 4 halaman 117 kurikulum 2013 terbitan kemendikbud. Peserta didik diminta menuliskan jawaban tentang cerita apa yang disampaikan dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk.
Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini !
Soal
Setelah kamu membuat pertanyaan-pertanyaan, untuk memudahkanmu dalam menuliskan kesamaan sosial budaya dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dengan kehidupan pengarang, uraikanlah jawabanmu dalam kolom berikut ini
Novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk menceritakan kehidupan masyarakat Dukuh Paruk pada sekira tahun 1940-1960an. Melalui tokoh-tokoh yang ditampikan, seperti Srintil, Rasus, dan sebagainya, Sang Pengarang sangat detail menggambarkan bagaimana Ronggeng menjadi kebudayaan yang menjiwai kehidupan masyarakat dukuh Paruk.
Sebelum membahas tentang, bagaimanakah kehidupan sehari-hari masyarakat dukuh paruk, perlu diketahui bahwa dalam kenyataannya, Paruk merupakan sebuah dukuh di Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Apakah Ahmad Tohari memang benar mengambil nama tersebut untuk novelnya, atau hanya kebetulan belaka?
Kehidupan sehari-hari masyarakat dukuh paruk sungguh memprihatinkan. Sebagian besar penghuni dukuh berprofesi sebagai pembuat tempe bongkrek. Hampir tidak nampak kemeriahan pada malam hari, hingga suatu saat muncullah Srinthil sang penari.
Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini !
Soal
Setelah kamu membuat pertanyaan-pertanyaan, untuk memudahkanmu dalam menuliskan kesamaan sosial budaya dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dengan kehidupan pengarang, uraikanlah jawabanmu dalam kolom berikut ini
Novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk menceritakan kehidupan masyarakat Dukuh Paruk pada sekira tahun 1940-1960an. Melalui tokoh-tokoh yang ditampikan, seperti Srintil, Rasus, dan sebagainya, Sang Pengarang sangat detail menggambarkan bagaimana Ronggeng menjadi kebudayaan yang menjiwai kehidupan masyarakat dukuh Paruk.
Sebelum membahas tentang, bagaimanakah kehidupan sehari-hari masyarakat dukuh paruk, perlu diketahui bahwa dalam kenyataannya, Paruk merupakan sebuah dukuh di Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Apakah Ahmad Tohari memang benar mengambil nama tersebut untuk novelnya, atau hanya kebetulan belaka?
Kehidupan sehari-hari masyarakat dukuh paruk sungguh memprihatinkan. Sebagian besar penghuni dukuh berprofesi sebagai pembuat tempe bongkrek. Hampir tidak nampak kemeriahan pada malam hari, hingga suatu saat muncullah Srinthil sang penari.