Tampilkan postingan dengan label Kelas 10 Sejarah Indonesia Bab 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelas 10 Sejarah Indonesia Bab 2. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Oktober 2019

Uji Kompetensi Buatlah Ringkasan Tulisan Tentang Bab ini dalam Dua Format Berbeda



Kunci jawaban dari uji kompetensi dalam buku Sejarah Indonesia kelas 10 bab 2 halaman 164 terbitan kemendikbud kurikulum 2013. Dalam uji kompetensi ini ada empat soal yang harus dikerjakan dengan benar oleh para peserta didik.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !

Soal

Uji Kompetensi

1. Buatlah ringkasan tulisan tentang bab ini dalam dua format berbeda: (i) dalam bentuk bagan atau skema-skema dengan keterangan singkat dan (ii) narasi tentang bagan pada tugas pertama sekitar satu sampai dua halaman untuk membantu menjelaskan keringkasan dalam tugas pertama (bagan)!  Carilah bahan bacaan terkait dengan pembahasan ini!
2. Buatlah pertanyaan kritis mengenai tahap-tahap sejarah Hindu-Buddha sejak zaman praaksara hingga terbentuknya sistem organisasi kenegaraan (kerajaan) tradisional yang tersebar di Nusantara. Masing-masing peserta didik diminta memilih dan membuat deskripsi profil salah satu kerajaan tersebut dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kritis dalam kaitannya dengan kepemimpinannya, ketatanegaraannya dan kisah sukses serta kegagalannya. Bagaimana pendapat kamu tentang hipotesis ahli mengenai hubungan budaya Hindu-Buddha dengan Nusantara? Diskusikan hasil tulisan kamu!

3. Cobalah eksplorasi (jelajah) apakah sisa-sisa kebudayaan material (material culture) dan kebudayaan kerohanian (spiritual culture) masa Hindu-Buddha masih ada di lingkungan tempat tinggal kamu atau di kampung asal nenek atau orang tua kamu? Deskripsikan bentuk-bentuk peninggalan itu dan adakah sesuatu (gagasan) yang berharga jika dikaitkan dengan masa sekarang?
4. Tulis tugasmu dalam satu esei pendek. Terbitkan dalam koran lokal atau majalah sekolah

Jawab:

1. Ringkasan tulisan tentang Bab 2 dalam format :
i. Bagan : 
ii. Narasi tentang bagan pada tugas pertama.

Bab 2 Pedagang, Penguasa, dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu Buddha)

Pengaruh Kebudayaan India
Jejak masuknya Budaya India di nusantara bisa dilihat dalam bentuk bangunan Candi Prambanan dan  Candi Borobudur di Jawa Tengah, Prasasti di pelbagai tempat di nusantara misalnya di dekat sungai Cisadane, di Jakarta, di Kutai dan lain-lain
Di  Sumatera juga terdapat kerajaan Sriwijaya yang menjadi pusat belajar agama Buddha bangsa-bangsa di seluruh dunia, termasuk Cina dan India.
Dalam bidang perdagangan, bangsa India dan Cina juga membeli gaharu dan kapur dari barus.
Dalam bidang sosial, muncullah sistem kerajaan-kerajaan dengan raja sebagai keturunan dewa, juga adanya sistem kasta yang merupakan tradisi dalam Agama Hindu, di mana ada  empat kasta yaitu: Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
Ada banyak teori mengenai proses masuknya bangsa India ke nusantara antara lain: teori Ksatria, Teori Waisya, teori Brahmana, dan teori arus balik.

Kerajaan-Kerajaan pada Masa Hindu Buddha
1. Kerajaan Kutai di Kalimantan. Merupakan kerajaan Hindu-Buddha pertama di Indonesia.
2. Kerajaan Taruma Negara. Diperkirakan berada di Jawa Barat, dekat dengan Sungai Citarum. Ada tujuh buah prasasti: Tugu, Ciatereun, Kebon Kopi, Muara Cianten, Jambu, Cidangheang, Pasir Awi.
3. Kerajaan Kalingga. Diperkirakan terletak di Kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah.
4. Kerajaan Sriwijaya. Terletak di Sumatera, merupakan kerajaan terbesar. Ada beberapa prasasti: Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, Karang Berahi.
5. Kerajaan Mataram Kuno. Diperkirakan terletak di Jawa Timur.
6. Kerajaan Kediri. Terletak di Jawa Timur. Di Kerajaan inilah muncul karya sastra yaitu: Kitab Baratayudha, Kresnayana, Smaradahana, Lubdaka.
7. Kerajaan Singhasari. Raja yang terkenal adalah Kertanegara.
8. Kerajaan Majapahit. Kerajaan yang paling terkenal dengan rajanya yaitu Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajahmada.
9. Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali
10. Kerajaan Tulang Bawang
11. Kerajaan Kota Kapur.

Terbentuknya Jaringan Nusantara melalui Perdagangan.
Jalur perdagangan berkembang di Nusantara sangat ditentukan oleh kepentingan ekonomi penduduk dunia. Nusantara menjadi tujuan karena kaya dengan rempah-rempah yang sangat dibutuhkan. Selat Malaka menjadi jalur penting dalam pelayaran dan perdagangan. 

Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Buddha
Terjadi proses pencampuran antara kebudayaan satu dengan kebudayaan yang lain antara lain: 
1. Seni Bangunan
2. Seni Rupa dan Seni Ukir
3. Seni Pertunjukan
4. Seni Sastra dan Aksara
5. Sistem Kepercayaan.

2. Deskripsi Profil salah satu kerajaan. Saya memilih Kerajaan Majapahit.

Profil Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan paling terkenal di Indonesia. Raja-Raja Majapahit merupakan keturunan dari Ken Arok. Pada sekitar tahun 1292, Raja Jayakatwang menduduki Kerajaan Singhasari dengan rajanya saat itu Prabu Kertanegara. 
Menantunya yang bernama Raden Wijaya, bergerilnya mencari cara agar bisa merebut kembali tahta kerajaan Singhasari dari tangan Raja Jayakatwang. Saat itu datanglah Pasukan Mongol yang ingin menuntut balas atas perlakuan kejam dari Kerajaan Singhasari yang saat itu dipimpin Raja Kertanagera terhadap utusan Mongol. Dengan cerdik, Raden Wijaya mengajak tentara Mongol untuk menyerang Singhasari yang masih dikuasai Jayakatwang.

Singhasari berhasil dikalahkan oleh pasukan Mongol bersama anak budah Raden Wijaya. Ketika prajurit mongol sedang berpesta pora merayakan kemenangan, Raden Wijaya justru menyerang mereka. Setelah itu berdirilah kerajaan Majapahit dengan raja pertama Raden Wijaya.
Kerajaan Majapahit terkenal ketika masa kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Kekuasaannya terbentang di penjuru nusantara bahkan hingga ke luar negeri. Seiring perkembangan zaman, terjadilah perselisihan di antara keturunan-keturunan Majapahit.

Pemberontakan demi pemberontakan juga terjadi karena adanya ketidakpuasan atas kepemimpinan raja Jayanegara dan raja-raja lain.
Majapahit runtuh, lalu berdirilah kerajaan Demak.
Pertanyaan Kritis :
1. Mengapa Raden Wijaya mengkhianati Pasukan Mongol?
2. Mengapa Kuti, Nambi,para pemberontak lain memberontak kerajaan Majapahit?
3. Mengapa kepemimpinan Jayanegara sangat lemah?
4. Mengapa Hayam Wuruk berhasil membuat kerajaan Majapahit berjaya?
5. Bagaimana Gajah Mada berhasil menjadi mahapatih terbesar di Majapahit?
6. Bagaimana keadaan ekonomi pada masa Raja Hayam Wuruk
7. Bagaimana keadilan pada masa Raja Jayanegara?

Pendapat saya mengenai hipotesis para ahli tentang hubungan Hindu Buddha dengan nusantara.
Saya cenderung setuju dengan pendapat dari N.J. Krom bahwa kelompok yang berperan dalam penyebaran Hindu Buddha adalah kaum pedagang. Nusantara dikunjungi oleh bangsa-bangsa di dunia karena adanya magnet yaitu rempah-rempah. Bangsa India juga datang ke Nusantara untuk berdagang. Pada saat itulah terjadi akulturasi dan agama Hindu Buddha bisa diterima di Nusantara.


Nomor 3 dan nomor 4 masih dalam proses pengerjaan..mohon bersabar yaa :)


Setelah Kamu Mencermati Cuplikan Artikel di Atas, Bagaimana Kesan Kamu

Kunci jawaban dari tugas dalam buku Sejarah Indonesia Kelas 10 SMA/SMK/ MA/ MAK halaman 157 terbitan kemendikbud kurikulum 2013. Tugas ini tentang pengaruh budaya India.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini



Soal

1. Setelah kamu mencermati cuplikan artikel di atas, bagaimana kesan kamu tentang bacaan di atas?
2. Menurut kamu bagaimanakah pengaruh budaya India itu dapat diterima oleh penduduk saat itu?
3. Coba kamu gali jenis kuliner yang terdapat di sekitar kamu yang mendapat pengaruh dari India!
4. Bagaimanakah proses masuk dan berkembangnya kuliner yang mendapat pengaruh India itu di sekitar kamu?
5. Apakah saat ini masih ada pengaruh budaya India yang masih melekat dalam kehidupan kita sehari-hari? Berilah contohnya!
6. Budaya Cina juga membawa pengaruh pada kuliner kita saat ini. Coba kamu identifikasi, pengaruh budaya Cina pada kuliner di sekitar tempat tinggalmu!

Jawab

1. Kesan saya terhadap bacaan tersebut, terkejut, sebab ternyata bumbu kari merupakan makanan yang berasal dari India Selatan.

2. Budaya India bisa diterima oleh penduduk karena terdapat kecocokan antara budaya lokal dan budaya India, meskipun tidak sama persis.

3. Kuliner India di sekitar daerah saya sepertinya tidak ada.

4. Belum ada jejak

5. Budaya India yang masih melekat dalam kehidupan kita sehari-hari di antaranya kesenian wayang yaitu sebuah pertunjukan boneka bernama wayang di mana tokoh-tokoh dalam wayang tersebut merupakan tokoh dari India.

6. Pengaruh budaya Cina dalam bidang kuliner sangat banyak misalnya: mi, teh, tahu dll.

Kamis, 26 September 2019

Nilai NIlai Apa yang Dapat Kamu Peroleh dari Kehidupan Beragama pada Masa Mataram Kuno

Kunci jawaban uji kompetensi dalam buku Sejarah Indonesia kurikulum 2013 kelas 10 bab 2 halaman 119 nomor 2. Pada nomor ini terdapat pertanyaan tentang Mataram Kuno.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawaban di bawah ini



Soal

Uji Kompetensi :

1. Carilah dari Kliping koran atau juga dari internet, peninggalan candi-candi pada masa Sanjaya maupun Syailendra, dan ceritakan

2. Nilai-nilai apa yang dapat kamu peroleh dari kehidupan beragama pada masa mataram kuno? diskusikan dan tunjukkan bukti-bukti sejarahnya.


Jawab:

1.  Jawaban nomor 1 silakan klik di sini
2.  Nilai yang bisa saya petik dari kehidupan beragama pada masa mataram kuno adalah

a. Kehidupan antar umat beragama yaitu Hindu dan Buddha berlangsung dengan aman dan damai
b. Antar umat beragama saling bertoleransi
c. Antar umat beragama saling menghormati.
d. Jarang terjadi pertikaian di antara umat beragama

Buktinya
a. Terjadi pernikahan antara keluarga yang berbeda agama yaitu : Rakai pikatan yang beragama hindu dengan Pramudawardani yang beragama Buddha.

b. Banyak bangunan candi yang berdiri saling berdekatan.

Carilah dari Kliping Koran Atau Juga dari Internet, Peninggalan Candi-Candi pada Masa Sanjaya Maupun Syailendra dan Ceritakan.

Kunci jawaban tugas dalam buku Sejarah Indonesia Kelas 10 kurikulum 2013 SMA/ SMk /MA/MAK terbitan kemendikbud halaman 119. Materi sejarah dalam bab ini salah satunya adalah tentang Kerajaan syailendra dan Sanjaya.

Saya yakin kalian bisa mengerjakan soal dengan mudah, namun demikian jika kalian ingin menamah referensi jawaban, silakan lihat jawabannya di bawah ini !



Soal

Uji Kompetensi

1. Carilah dari kliping koran atau juga dari internet, peninggalan candi-candi pada masa Sanjaya maupun Syailendra dan ceritakan.

2. Nilai-nilai apa yang dapat kamu peroleh dari kehidupan beragama pada masa mataram Kuno? diskusikan dan tunjukkan bukti-bukti sejarahnya.


Jawab

1.  Peninggalan dinasti syailendra dan dinasti sanjaya

A. Peninggalan dinasti syailendra


   1.      Candi Borobudur
Candi Borobudhur ini dibangun oleh seseorang bernama Samaratungga. Keberadaan candi ini pertama kali diketahui oleh Thomas Stanford Rafles sekitar tahun 1814. Candi yang memiliki 10 tingkat ini sebenarnya mempunyai tinggi secara keseluruhan yaitu 42 meter. Namun setelah dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan candi borobudhur ini hanya mencapai 34,5 meter dengan luas secara keseluruhan yaitu 123x123 meter atau 15.129 m2. Setiap tingkat lantainya, dari lantai paling bawah hingga lantai keenam berbentuk persegi, sedangkan lantai ketujuh sampai terakhir berbentuk bulat.
Candi Borobudhur merupakan candi Buddha terbesar pada abad ke-9 M. Menurut Prasasti Kayumwungan, candi ini terungkap dalam pembangunannya, selesai dibuat pada 26 Mei 824, atau hampir 100 tahun semenjak mulai awal dibangun.

   2.      Candi Kalasan
Candi Kalasan atau Candi Kalibening merupakan sebuah candi yang dikategorikan sebagai candi umat Buddha terdapat di desa Kalasan, kabupaten Sleman, provinsi Yogyakarta, Indonesia.
Candi ini memiliki 52 stupa dan berada di sisi jalan raya antara Yogyakarta dan Solo. Berdasarkan prasasti Kalasan bertarikh 778 yang ditemukan tidak jauh dari candi ini menyebutkan tentang pendirian bangunan suci untuk menghormati Bodhisattva wanita, Tarabhawana dan sebuah vihara untuk para pendeta. Penguasa yang memerintah pembangunan candi ini bernama Maharaja Tejapurnapana Panangkaran (Rakai Panangkaran) dari keluarga Syailendra. Kemudian dengan perbandingan dari manuskrip pada prasasti Kelurak tokoh ini dapat diidentifikasikan dengan Dharanindra atau dengan prasasti Nalanda adalah ayah dari Samaragrawira. Sehingga candi ini dapat menjadi bukti kehadiran Wangsa Syailendra, penguasa Sriwijaya di Sumatera atas Jawa.


   3.      Candi Mendut
Candi Mendut adalah sebuah candi bercorak Buddha. Candi yang terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini, letaknya berada sekitar 3 kilometer dari candi Borobudur. Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de Casparis, kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut.
 

   4.      Candi ngawen
Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Sailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.


   5.      Candi Pawon
Letak candi Pawon ini berada di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur. Nama Candi Pawon tidak dapat diketahui secara pasti asal-usulnya. Ahli epigrafi J.G. de Casparis menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa Jawa awu yang berarti 'abu', mendapat awalan pa- dan akhiran -an yang menunjukkan suatu tempat. Dalam bahasa Jawa sehari-hari kata pawon berarti 'dapur', akan tetapi de Casparis mengartikannya sebagai 'perabuan' atau tempat abu. Candi Pawon dipugar tahun 1903.

B.     Peninggalan Dinasti Sanjaya

   1.      Candi Banyunibo
Candi Banyunibo terletak di bagian sebelah timur dari Kota Yogyakarta. Secara administratif terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno
Di sekitar candi ini pun banyak dijumpai situs candi yang berserakan di beberapa dusun sekitarnya.. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi Banyunibo jarang dikunjungi wisatawan.


   2.      Candi Sukuh
Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang secara administrasi terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini dianggap kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena penggambaran alat-alat kelamin manusia secara eksplisit pada beberapa figurnya.
Situs candi Sukuh dilaporkan pertama kali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, arkeolog Belanda, melakukan penelitian. Pemugaran pertama dimulai pada tahun 1928.


   3.      Candi dieng
Candi Dieng merupakan kumpulan candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa tengah. Kawasan Candi Dieng menempati dataran pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut, memanjang arah utara-selatan sekitar 1900 m dengan lebar sepanjang 800 m.
Kumpulan candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun antara akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 ini diduga merupakan candi tertua di Jawa. Para ahli memperkirakan bahwa kumpulan candi ini dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya. Di kawasan Dieng ini ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 M, yang merupakan prasasti tertua bertuliskan huruf Jawa kuno, yang masih masih ada hingga saat ini. Pembangunan Candi Dieng diperkirakan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama yang berlangsung antara akhir abad ke-7 sampai dengan perempat pertama abad ke-8, meliputi pembangunan Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi dan Candi Gatutkaca. Tahap kedua merupakan kelanjutan dari tahap pertama, yang berlangsung samapi sekitar tahun 780 M.


   4.      Candi Gebang
Candi Gebang adalah candi Hindu yang berada di dusun Gebang, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY. Candi ini diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke-8 M pada saatwangsa Sanjaya berkuasa pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Candi ini mempunyai ukuran kira-kira 5,25 x 5,25 meter dengan tinggi 8 meter. Candi Gebang menghadap ke timur, mempunyai puncak berbentuk lingga. Pada relung sebelah barat arca Ganesa, sementara di sisi pintu terdapat dua relung yang salah satunya berisi arca Nandiswara. Sebuah yoni berada di ruang candi.


   5.      Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi.
Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).
Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)


Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, obyek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda.


   6.      Candi Lumbung
Candi Lumbung adalah salah satu kompleks percandian Buddha yang berada di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di sebelah candi Bubrah. Meskipun demikian, Candi ini telah masuk ke wilayah Jawa Tengah, yaitu di Kabupaten Klaten.Menurut perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.


   7.      Candi Plaosan
Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di  Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno.Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.


   8.      Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di ruang utama candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.

Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi olehRakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.


   9.      Candi Sambisari
Candi Sambisari adalah candi Hindu yang berada kira-kira 12 km di sebelah timur kota Yogyakarta ke arah kota Solo atau kira-kira 4 km sebelum kompleks Candi Prambanan. Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Candi Sewu Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari dan dipugar pada tahun 1986 oleh Dinas Purbakala. Nama desa ini kemudian diabadikan menjadi nama candi tersebut.
Posisi Candi Sambisari terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah, kemungkinan besar karena tertimbun lahar dari Gunung Merapi yang meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11 (kemungkinan tahun 1006). Hal ini terlihat dari banyaknya batu material volkanik di sekitar


   10.  Candi Sewu
Candi Sewu dibangun pada abad ke-8. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan. Meskipun aslinya memiliki 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa.
Secara administratif, kompleks Candi Sewu terletak di Dusun Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan Prasasti Kelurak yang berangka tahun 782 dan Prasasti Manjusrigrha yang berangka tahun 792 dan ditemukan pada tahun 1960, nama asli candi ini adalah ”Prasada Vajrasana Manjusrigrha”. Istilah Prasada bermakna candi atau kuil, sementara Vajrajasana bermakna tempat Wajra (intan atau halilintar) bertakhta, sedangkan Manjusri-grha bermakna Rumah Manjusri. Manjusri adalah salah satu Boddhisatwa dalam ajaran buddha. Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-8 masehi pada akhir masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Rakai Panangkaran (746–784) adalah raja yang termahsyur dari kerajaan Mataram Kuno.

Sumber dari : https://afrianrachmad.blogspot.com/2016/10/peninggalan-candi-candi-pada-masa.html

2. Nilai yang bisa kami peroleh dari kehidupan beragama pada masa mataram Kuno

Uji Kompetensi Sejarah Kelas 10 Halaman 125 Berdasarkan Bacaan di Atas Nilai-Nilai Apa

Kunci jawaban dari uji kompetensi dalam buku Sejarah Indonesia Kelas 10 bab 2 halaman 125 terbitan kemendikbud kurikulum 2013. Ada dua nomor soal yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

Saya percaya dan yakin bahwa peserta didik bisa mengerjakan soal sejarah dengan mudah apabila mereka rajin membaca buku dan rajin mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh bapak ibu guru.

Untuk itu, apabila di bawah ini terdapat soal dan jawaban, anggap saja sebagai referensi atau tambahan saja.



Soal

Uji Kompetensi
1. Berdasarkan bacaan di atas nilai-nilai apa yang dapat kamu petik dari kepemimpinan Airlangga
2. Setujukah kamu dengan cara Airlangga membagi kerajaan seperti di sebutkan di atas ? Uraikan alasan pendapatmu


Jawab:

1. Setelah membaca dengan seksama tentang kepemimpinan Prabu Airlangga, saya menyimpulkan bahwa sosok Airlangga sangat memegang teguh nilai-nilai kebaikan yang bersumber dari agama yaitu agama Hindu dan Buddha. Hal tersebut terjadi karena pada masa remaja, Airlangga rajin belajar dan mengamalkan ilmu agama dari pendeta agama Hindu maupun pendeta Agama Buddha. Kehidupan masa remaja yang dihiasi dengan ilmu-ilmu agama membuat Airlangga menjadi raja yang sangat menghormati agama-agama di kerajaannya.

2. Setuju. Alasan Airlangga membagi kerajaan adalah agar tidak terjadi perebutan kekuasaan yang menyebabkan pertumpahan darah. Airlangga lebih menyukai perdamaian daripada kekuasaan belaka. Ia rela membagi kerajaannya menjadi dua agar tidak terjadi perebutan kekuasaan.

Selasa, 24 September 2019

Apa Pelajaran yang Dapat Kamu Petik dari Belajar Tentang Perkembangan Kerajaan Majapahit

Kunci Jawaban dari Uji Kompetensi Sejarah Indonesia Kelas 10 bab 2 halaman 144 kurikulum 2013 terbitan kemendikbud. Ada empat pertanyaan yang harus dijawab dengan benar yaitu tentang Kerajaan Majapahit

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini!



Soal

Uji Kompetensi
Dalam catatan sejarah, Kerajaan Majapahit dikenal sebagai kerajaan besar yang mampu menguasai hampir seluruh pulau di Nusantara, melampaui luas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini. Kitab Negarakertagama mencatat puluhan daerah yang menyerahkan upeti kepada kerajaan Majapahit.

  1. Apa pelajaran yang dapat kamu petik dari belajar tentang perkembangan kerajaan Majapahit ?
  2. Bagaimana Gajah Mada dapat meyatukan wilayah Nusantara ?
  3. Bagaimana penilaian kamu tentang Sumpah Amukti Palapa dari Gajah Mada ? buatlah jawaban dalam 3-4 halaman
  4. Buatlah peta wilayah Nusantara Pada abad ke 10-15 Masehi.


Jawab

 1. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan besar yang pernah menguasai Nusantara. Bermula dari kerja keras Raden Wijaya yang membuka hutan Tarik menjadi kerajaan Majapahit, berkembanglah kerajaan majapahit menjadi kerajaan yang wilayahny meliputi nusantara bahkan hingga keluar nusantara pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Sayang sekali, setelah raja Hayam Wuruk turun tahta, pamor kerajaan mulai redup. Raja setelahnya gagal memerintah dengan baik sehingga timbullah banyak pemberontakan yang menyebabkan satu persatu wilayah Majapahit lepas. Hingga akhirnya Kerajaan tersebut runtuh bersamaan dengan hadirnya kerajaan-kerajaan baru. Pelajaran yang bisa kita petik, antara lain:
1. Manusia harus berusaha mewujudkan cita-cita
2. Jangan mudah menyerah
3. Kerja keras
4. Sebesar apapun kerajaan dan kejayaan, semua itu akan runtuh ketika saatnya tiba.

2. Ketika pengangkatannya sebagai patih Amangkubhumi pada tahun 1258 Saka (1336 M) Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang berisi bahwa ia akan menikmati palapa atau rempah-rempah (yang diartikan kenikmatan duniawi) bila telah berhasil menaklukkan Nusantara. Sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton dalam teks Jawa Pertengahan yang berbunyi sebagai berikut"Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa”bila dialih-bahasakan mempunyai arti :“Beliau, Gajah Mada sebagai patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa, Gajah Mada berkata bahwa bila telah mengalahkan (menguasai) Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa, bila telah mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa

3.  

Sumpah Amukti Palapa merupakan sumpah yang diikrarkan oleh patih kerajaan Majapahit, yaitu Patih Gajah Mada. Rajanya saat itu bernama Prabu Hayam Wuruk. Terjemahan isi sumpah tersebut tertulis di bawah ini

Dia Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Butuni, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa

Sudah sewajarnya, sebuah kerajaan menghendaki memiliki wilayah yang luas dan memiliki rakyat yang banyak karena itu adalah sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Dengan memiliki keduanya, setiap kerajaan termasuk majapahit berharap akan semakin kaya raya dan semakin jaya. Mereka berharap akan memiliki kekayaan melimpah dan dijaga oleh kerajaan yang besar.

Menurut saya, sejak awal berdiri, majapahit sudah memiliki cita-cita tersebut. Baru pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruklah semua itu tercapai. Apakah itu berarti sebelum Prabu Hayam wuruk memerintah, kerajaan majapahit tidak sekuat itu? Bisa jadi iya.

Kerajaan majapahit tumbuh semakin kuat karena adanya Raja yang hebat dan patih yang mampu membantu Raja mewujudkan cita-cita kerajaan tersebut.

4. 

Uji Kompetensi Sejarah Indonesia Kelas 10 Halaman 156 Jelaskan Bagaimana Peranan Sriwijaya

Kunci jawaban uji kompetensi Sejarah Indonesia kelas 10 bab 2 halaman 156  kurikulum 2013 terbitan kemendikbud edisi revisi 2017. Ada lima pertanyaan yang harus dijawab dengan benar oleh peserta didik.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini !



Soal

Uji Kompetensi hal. 156
1. Jelaskan bagaimana peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau pada masa Hindu-Buddha!

2. Buatlah peta jaringan perdagangan pada masa Sriwijaya dan masa Majapahit!

3.  Komoditas apa yang menarik bagi kaum pedagang untuk mendatangi pelabuhan yang ada Kepulauan Indonesia? Bandingkan dengan perdagangan saat ini, komoditas apakah yang diminati dalam perdagangan Indonesia?

4. Carilah pelabuhan yang terdekat dengan kota yang ada di sekitar daerah tempat tinggalmu. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang pelabuhan itu?

5.  Pada masa pembahasan ini kita telah membahas tentang peran laut pada masa Hindu-Buddha. Apa pendapatmu tentang peran laut pada saat ini bagi negara Indonesia ? Buatlah dalam bentuk esai sekitar 3-4 halaman.

Jawab: 

1. Baik kerajaan Sriwijaya maupun Kerajaan Majapahit, keduanya merupakan kerajaan besar yang memiliki pengaruh dalam berbagai bidang di nusantara pada masanya. Kerajaan yang disebut pertama merupakan kerajaan dengan agama Buddha sebagai agama kerajaan. Sementara kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha. Wilayah Kerajaan Sriwijaya mencakup pulau-pulau di nusantara dan pulau-pulau lain. Begitupun Kerajaan Majapahit. Dengan kebesarannya, kedua kerajaan telah menyatukan pulau-pulau di nusantara baik melalui agama, perdagangan, ekonomi dan politik.

2. Peta jaringan perdagangan Kerajaan Sriwijaya

Peta jaringan perdagangan majapahit



3. Komoditas penting yang menarik bagi kaum pedagang ialah rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkih dan pala. Hal ini yang membuat kaum pedagang berdatangan ke pelabuhan-pelabuhan yang ada di Kepulauan Indonesia. Sedangkan pada masa kini, komoditas yang menarik bagi para pedagang dari luar negeri untuk mendatangi pelabuhan di Indonesia ialah komoditas kelapa sawit yang ada dan dibududayakan di Pekanbaru, Riau. Selain kelapa sawit, yang menjadi komoditas penting bagi Indonesia ialah kakao.

4. Pelabuhan Tanjung Mas. Pelabuhan ini terletak di kota Semarang. Pelabuhan ini cukup ramai mengingat pelabuhan ini terhubung dengan pulau-pulau seperti Pulau Kkalimantan, Pulau Sumatera dan banyak juga kapal pesiar dari berbagai negara yang singgah di pelabuhan ini.

5. Peran laut bagi Negara Indonesia pada masa kini, antara lain:

*) Sarana Transportasi
Laut bagi bangsa Indonesia bukanlah sebagai pemisah melainkan sebagai pemersatu bangsa. Melalui jalur laut lah, bangsa Indonesia bertransportasi ke luar pulau. Melalui jalur laut juga, sebagian besar keperluan bangsa Indonesia diangkut. Oleh karena itu, laut benar-benar menjadi sarana transportasi bagi Negara Indonesia.

*) Sumber Pangan
Laut Indonesia juga berfungsi sebagai sumber pangan terutama protein hewani dalam bentuk ikan dan hasil laut lainnya. Bangsa Indonesia mampu mengekspor ikan dan hasil-hasil laut lainnya ke mancanegara. Indonesia juga berhasil dalam mengembangkan usaha perikanan, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.

*) Pertambangan
Laut juga termasuk wilayah pertambangan yang sangat potensional bagi bangsa Indonesia. Salah satu hasil tambang terpenting yang dihasilkan dari laut Indonesia ialah minyak bumi dan gas bumi yang sudah diekspor ke mancanegara.

*) Rekreasi dan Pariwisata
Sebagai sebuah negara tropis, panorama laut Indonesia sangat luar biasa indah dan dapat dijadikan pusat wisata bahari sehingga dapat menambah devisa negara. Contohnya saja Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara dan Wakatobi di Sulawesi Tengah.

*) Bahan Baku Obat-Obatan
Laut juga sangat terkenal dengan kekayaan alam nabati maupun hewani yang dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan obat-obatan herbal. Ekstrak dari berbagai jenis tumbuhan dan hewan itu sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, baik untuk mengobati maupun mencegah berbagai macam penyakit.

Jumat, 30 Agustus 2019

Menurut Pendapat Kamu Teori atau Pendapat Mana yang Paling Kuat Terkait dengan Masuknya Budaya Hindu-Buddha

Kunci Jawaban Uji Kompetensi Sejarah Indonesia Kurikulum 2013 kelas 10 SMA/ SMK/ MA/ MAK bab 2 halaman 85. Peserta didik diminta mengerjakan soal tentang persebaran agama Hindu-Buddha di nusantara.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini



Soal

Uji Kompetensi


Nah, bagaimana selanjutnya dengan persebaran agama Hindu-Buddha? Beberapa bukti arkeologis menunjukkan perkembangan masuknya agama Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia. Pengaruh
Hindu ditemukan pada abad ke-5 Masehi. Prasasti yang ditemukan di Kutai dan Tarumanegara yang menyebutkan sapi sebagai hewan persembahan menunjukkan bahwa agama Hindu berkembang di
daerah itu. Juga adanya penyebutan Dewa Trimurti yaitu, Brahma, Wisnu, dan Siwa.

1. Menurut pendapat kamu teori atau pendapat mana yang paling kuat terkait dengan masuknya budaya Hindu-Buddha? Jelaskan!
2. Jelaskan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atau pendapat tersebut!
3. Mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu-Buddha?

Jawab: 

1. Teori terkuat perihal masuknya agama Hinddu Buddha di Indonesia menurut saya adalah teori Waisya. Teori ini terkait dengan pendapat N.J. Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia adalah kaum pedagang.  Berdasarkan sejarah, nusantara sudah terkenal dengan arus perdagangan dari berbagai penjuru dunia. Jadi merupakan hal yang wajar apabila banyak bangsa-bangsa asing termasuk India yang berduyun-duyun datang ke Indonesia.

2. Kelemahan masing-masing teori:

Kelemahan teori brahmana: Menurut saya, hal pertama yang dilakukan bangsa India ke Indonesia adalah berdagang, baru setelah itu menyebarkan agama.

Kelemahan teori ksatria: Teori ini juga kurang tepat karena tidak adanya catatan sejarah perihal kehadiran tentara-tentara India yang melakukan ekspansi ke wilayah lain.

Kelemahan teori arusbalik:teori ini juga kurang tepat. Arusbalik mungkin terjadi apabila sebelumnya sudah terdapat ajaran agama yang sama baik di India maupun Indonesia yaitu Hindu-Buddha.

3. Alasan mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran tersebut:
Rakyat Indonesia dapat menerima ajaran tersebut karena pada dasarnya bangsa Indonesia sudah memiliki kepercayaan spiritual yang hampir sama dengan agama Hindu dan Buddha. Sebelum kedatangan agama-agama tersebut masyarakat Indonesia sudah melakukan berbagai hal-hal spiritual, mistis dan religius.