Kamis, 24 November 2016

Siapa yang Sebenarnya Diduga Makar oleh Kapolri ?

Bapak Ibuk, pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang adanya upaya makar yang akan dilakukan pada tanggal 2 Desember 2016 bersamaan dengan aksi bela Islam menimbulkan berbagai kebingungan, pertanyaan dan spekulasi dari masyarakat bahkan tokoh tokoh nasional. Di dalam kalangan pemerintah sendiri juga muncul berbagai tanggapan misalnya, Menhan Ryamizard Ryacudu  mengaku tidak tahu menahu perihal itu. Kemudian anggota DPR dari komisi 1,  Supiadin Aries Saputra juga menganggap bahwa makar tidak mungkin terjadi.

Badan Intelejen Negara (BIN) juga memberikan pernyataan bahwa wajar saja Kapolri mengatakan adanya isu makar mengingat Polri memiliki perspektif sebagai aparat negara yang memberikan keamanan. Kemudian Fadli Zon juga menganggap bahwa isu tersebut adalah amatiran.

harusnya informasi intelejen didalami dulu, dicek, diklraifikasi, di hayati jangan ditelan mentah kemudian dikeluarin ke publik ini amatiran namanya,” tegas Fadli. Ditegaskannya, bagimana bisa mengambil keputusan tepat jika informasi mentah diungkapkan ke publik.

Banyak lagi komentar yang senada dengan ucapan Fadli Zon yang mengatakan bahwa pernyataan Kapolri tersebut justru meresahkan masyarakat misalnya komentar dari Front Pembela Islam (FPI) yang tentu saja menolak dengan keras pernyataan Kapolri tersebut.

Siapa yang diduga makar oleh kapolri
http://www.deliknews.com/2016/11/23/isu-makar-2-desember-ini-tanggapan-bin/
Namun POLRI bekerja tidak berdasarkan komentar-komentar yang tidak bertanggun jawab, POLRI bekerja berdasarkan fakta dan bukti-bukti di lapangan.

Bisa jadi POLRI sudah mencium adanya gerakan gerakan, rapat-rapat dan agenda agenda yang bermaksud menyerang pemimpin negeri ini. Apabila laporan dari intelejen menyebutkan bahwa ada upaya mengarah ke penggulingan kekuasaan mau tidak mau POLRI harus mengantisipasi hal tersebut dan langkah yang dilakukan oleh POLRI adalah mengumumkan kepada publik bahwa aksi bela Islam 3 membawa agenda yang membahayakan negara.


Siapa Orang atau Kelompok yang Diduga Makar Oleh Jenderal Tito Karnavian?


Adalah Sri Bintang Pamungkas, seorang aktivis tanah air baru baru ini dilaporkan ke Polisi karena diduga bermaksud melakukan upaya penggulingan kekuasaan dengan menumpang agenda Aksi Bela Islam. Benarkah tokoh reformis tersebut terbukti melakukan upaya makar ?
Biarkan nanti bukti yang berbicara.

baca juga :
Sri Bintang Pamungkas Dipolisikan Karena Diduga Makar ?
Aksi Bela Islam 2 Desember ditunggangi Makar, Umat Islam Jangan ikut Demonstrasi


Di lain pihak menilik sikap Jenderal Tito yang tenang dan tegas saat menyampaikan info makar, saya yakin bukan hanya Sri Bintang Pamungkas yang diduga melakukan aksi makar melainkan ada kelompok lain yang lebih memiliki kekuatan berada di belakang para demonstran. Kelompok ini memiliki sumber daya besar untuk menggerakkan massa.

Pendapat saya sebagai masyarakat awam yang hanya bisa melihat apa yang terlihat di media, keputusan Jenderal Tito yang mengatakan adanya upaya makar tentu tidak lepas dari peristiwa 4 November 2016 kemarin. Munculnya orasi-orasi yang bernada provokatif yang langsung ditujukan kepada Presiden misalnya, Penghinaaan terhadap Presiden yang diduga keluar dari mulut Ahmad Dhani, Orasi sumbang yang mengatakan akan menurunkan Presiden melalui parlemen jalanan dan lain-lain.

Berdasarkan peristiwa yang terjadi pada aksi bela Islam jilid 2 tersebut lalu ditambah dengan data-data dari intelejen, Jenderal Tito memandang aksi bela Islam jilid 3 sebagai kuda tunggangan untuk menyerang langsung Presiden.

Dalam situasi seperti ini, anggap saja kita percaya bahwa Aksi Bela Islam memang benar ditunggangi kepentingan lain, Otomatis akan muncul pertanyaan,  siapa yang paling berkepentingan terhadap jatuhnya Presiden Jokowi dari tampuk kekuasaan ?

Artikel Terkait