Senin, 22 Januari 2024

Berkemajuan dengan Tetap Berkebudayaan

Sebagai sebuah daerah yang memiliki pelbagai tradisi yang mengakar kuat dalam masyarakat, Blora tidak mungkin bisa menanggalkan warisan masa lalu itu. Masyarakat Blora hari ini bukanlah sekelompok manusia yang tiba-tiba lahir menjadi masyarakat modern, atau hasil dari migrasi seketika dari benua lain. Budaya mereka hari ini dibentuk oleh alam dan lingkungan di mana mereka tinggal, yang mengalami perjalanan panjang selama ratusan tahun. Mengabaikan semua itu sama saja menghapus sejarah sebuah bangsa.

Zaman telah berubah, kemajuannya yang fenomenal ditandai dengan munculnya mesin modern, peralatan canggih, dan teknologi internet membawa dampak positif maupun negatif. Beragam teknologi itu menjadi bagian dalam kehidupan kita sehari-hari, menjadi sebuah kebiasaan dan kebudayaan baru yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Jika masyarakat mampu memanfaatkan dengan bijak, akan diperoleh kemajuan dan kemaslahatan. Sebaliknya, jika  semua informasi dan kebudayaan asing diterima tanpa disaring, justru menimbulkan dampak negatif.

Atas dasar semua itulah, meskipun masuk dalam nominasi 16 besar Innovative Government Award (IGA) 2023, Blora tetap meletakkan semua potensi, baik itu budaya, agama, tradisi, kreatifitas, dan kearifan lokal sebagai landasan untuk meraih kemajuan masa depan. Identitas daerah harus selalu mewarnai setiap kebijakan. Kekayaan budaya menjadi kekuatan di tengah-tengah merangseknya budaya modern yang terkadang nirfilosofi dan terkesan mengutamakan materi. Budaya tradisional yang tumbuh bersamaan dengan lingkungan, dan alam memberi penyeimbang agar kehidupan tetap selaras dengan kehendak Tuhan. 

Nilai-nilai positif yang terkandung dalam tradisi semacam Seni Barong misalnya kejujuran, kerja keras, kekuatan, dan kebenaran akan terus dijunjung dan dijadikan pijakan. Begitupun dengan sikap egaliter, welas asih, kejujuran, dan kesederhanaan yang ada dalam masyarakat Samin. Semua itu akan menjadi kekuatan abadi yang memberi roh bagi perkembangan dan kemajuan Blora di masa depan. Atau kekhasan masakan lokal seperti satai ayam, satai kambing akan terus ada sebagai identitas.

Tentu saja nilai-nilai tersebut tidak bisa begitu saja diserap masyarakat. Harus ada gerakan yang tersistem dan menyeluruh untuk mewujudkannya. Dalam dunia pendidikan dengan kurikulum merdeka, nilai-nilai tersebut diajarkan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Diwujudkan dalam kurikulum yang bertumpu pada kreatifitas dan keberpihakan terhadap kearifan lokal. Ditambah dengan pengajaran kesenian sebagai sebuah ekstrakurikuler. Semua itu diharapkan bisa membumikan nilai-nilai positif yang terkandung dalam tradisi dan budaya yang ada di Blora, dalam rangka mewujudkan sebuah kabupaten yang berkemajuan dengan tetap berkebudayaan.

Artikel Terkait

This Is The Newest Post