Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Malam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Malam. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 September 2018

Kumpulan Puisi tentang Malam yang Sunyi




Malam ini, meskipun belum purnama, bulan bersinar begitu terang, lembut dan tak menyilaukan sepasang mataku. Maka akupun menatapnya. Sementara, udara begitu sejuk dan angin bertiup lembut. Aku seperti terbang melayang ke ruang angkasa, tepat di bawah bulan.

Malam telah berlalu berkali-kali dalam hidupku, begitupun bulan. Ada suatu waktu aku menikmati pendaran bulan, ada kalanya aku mengabaikan begitu saja. Malam adalah karunia Tuhan. Salah satu di antara tak terhingga karunianya. Malam membuat kita bisa merenungi apa yang terjadi esok tadi, kemarin, atau bertahun-tahun silam.

Menulis puisi tentang malam merupakan bentuk rasa syukur terhadap karunia Tuhan Yang Maha Indah. Aku menemukan keindahan Tuhan melalui kerlip bintang di langit, dan kesunyian malam.

Inilah puisi tentang malam.

Kepada Rindu


Redup cahaya bulan
membelai lembut dedaunan
ranting pohon
dan bunga-bunga di taman
di sudut kota

Aku duduk
sendiri
di bangku ini
menyesali waktu yang berlalu
menangisi kepergianmu

Rindu
bertahun-tahun silam
telah kukubur dirimu
di pemakaman umum
di seberang jalan
tepat di depan taman

Aku menziarahimu
tiap senja
namun tak pernah kutemukan
nisanmu

Lalu saat aku beranjak pulang
Kau telah duduk di bangku taman
seperti menungguku

Saat aku hendak menggapainya
kau beranjak pergi
meninggalkanku
sendiri
di bangku ini
menyesali waktu yang berlalu
menangisi kepergianmu

Bayang

Bapak,
malam ini mati lampu
rumahku yang terang benderang
mendadak gelap

Kuambil lilin dari laci kamarku
kunyalakan ia
lalu kuletakkan di atas piring beling

Cahayanya redup
namun menghasilkan bayang-bayang

Aku teringat masa kecil bersamamu

Saat itu
belum ada listrik
hanya ada lampu minyak
kami menyebutnya uplik

Sebelum tidur
engkau akan memanfaatkan keterbatasan cahaya uplik
dengan kedua telapak tanganmu
engkau akan membuat bayang-bayang seekor kijang
di dinding bambu rumah kita

Bapak
engkau telah beriku banyak kebahagiaan
Salah satunya dengan bayang-bayang seekor kijang
di dinding bambu

Sabtu, 24 Maret 2018

Kumpulan Puisi tentang Malam yang Indah

Malam itu berhiaskan bulan, dingin dan suara cengkerik. Setidaknya itulah suasana malam di pedesaan. Akan tetapi, suasana yang berbeda bisa juga terjadi di kota, malam berlalu dalam hingar bingar kesibukan kota.

Suasana malam memang tak selalu sama, tergantung dengan kondisi alam. Akan tetapi bisa juga tergantung dengan kondisi yang sengaja diciptakan manusia.

Malam terasa indah saat manusia dicekam kerinduan kepada seseorang atau ketika sepasang insan telah saling jatuh cinta. Saat itu suasana malam menjadi sangat indah.

Kumpulan puisi di bawah ini adalah tentang keindahan malam yang berhiaskan kerinduan dan ketika bersama pasangan jiwa.


Malam ini Aku Rindu Kepadamu


Malam ini
Semilir angin
berhembus begitu saja
kala aku duduk
di teras depan rumahku

aroma kopi semerbak
memenuhi rongga hidung
dari secangkir kopi pekat
di atas meja
menggoda diri
untuk segera mereguknya

di atas sana
bulan purnama masih saja
memendarkan cahayanya
yang lembut

menimpa segalanya yang ada di bumi

cahaya itu
seakan membawaku terbang
menuju awan kerinduan
kepada sekeping hati
kepada sosok dirimu
duhai belahan jiwaku

baca juga : Kumpulan Puisi Sedih tentang Kehidupan

Malam Indah Bersamamu

Gerimis tiba-tiba turun
kala kita tiba di kafe
di pinggiran kota

setengah berlari
kita masuk ke kafe itu
duduk di bangku
yang terletak di sudut

Ini kencan pertama kita
setelah resmi menjadi
suami istri

seorang pramusaji
menghidangkan kopi

lalu kita bercerita tentang
rencana indah
rumah tangga bahagia
berhiaskan kesetiaan
komitmen
dan
cinta

terselip harapan
semoga segera hadir
buah hati
menemani kehidupan kita


Malam ini Indah


Berhijab ungu
Seraut wajahmu tersipu-sipu
memancarkan rona kebahagiaan

membuat jiwaku
merasa tenang dan damai

Malam ini
rencana masa depan
telah disusun

hari pernikahan
telah ditentukan

dua keluarga akan disatukan

doa-doa penuh harapan
semoga tiada halangan kan merintangi
langkah-langkah kita
membangun mahligai
rumah tangga suci

Semoga hanya rahmat dari Allah
yang akan kita terima
Amin

Senin, 09 Oktober 2017

Kumpulan Puisi Malam yang Indah


Seiring dengan tenggelamnya sang surya, dimulailah perjalanan sang malam. Kata-kata di bawah ini adalah puisi yang melukiskan sang malam yang indah.

Selamat Datang Wahai Malam


Sang mentari tenggelamlah ia
seketika
gelap menyelimuti bumi ini

Perlahan lahan
Gugusan bintang di langit
mulai berkerlip-kerlip

Sang malam pun tiba
Sambutlah datangnya dengan senyum
tersungging di bibir

sambutlah ia dengan lantunan doa-doa
sucimu kepada Tuhan Semesta Alam

Sang Malam
hadirmu bagai selimut raksasa
yang menggelapi bumi

memberikan kedamaian
bagi jiwa-jiwa yang gelisah
setelah seharian dihantam persoalan
tak henti-henti

Lelapkanlah mata
lelapkanlah jiwa raga

Nikmati malam dengan kegembiraan
senyum tersungging di bibir

Selamat Malam Adindaku


Adinda
sebelum sepasang mata indahmu
terpejam bersamaan dengan malam yang semakin pekat

izinkanlah aku mengirimkan rindu dendam
cinta dan kasih sayang
dari jarak berkilo-kilometer ini

Dalam hati ini tak ada lagi siapapun
yang bisa menggantikan dirimu
namamu telah terpatri abadi
dalam jiwaku

Malam ini begitu indah
kerlip bintang di atas sana
suara cengkerik
dan hewan malam
menambah syahdu malam ini

Sayang sekali,
kau tak disampingku
Hanya bayangmu yang menemaniku sendiri
di teras rumah ini

Berharap suatu ketika
bisa bersama-sama dirimu
menyaksikan keindahan malam
seperti ini

Itulah impianku
hidup berdua selama-lamanya denganmu
Malam yang indah inilah saksinya

Ketika Kupandang Wajahmu

Sayangku, malam ini untuk kesekian kali
aku harus memandangi wajahmu
yang terlelap di tempat tidurmu

Wajah yang begitu indah
yang terus saja membuatku jatuh cinta
setiap hari

Namun bukan hanya itu
daya pesonamu

Sayangku, saat semakin dalam kutatap wajahmu
justru aku menemukan 
begitu banyak dosa yang kuperbuat kepadamu

Di bawah pantulan cahaya rembulan
wajahmu seperti cermin atas semua kesalahan-kesalahanku
kepadamu wahai istriku

Maafkanlah aku masih belum bisa menjadi sosok
yang sempurna bagimu