Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Menurut Aina Prihantini(2015), pada umumnya, kata benda dapat diikuti oleh frasa yang.. atau yang sangat....Contoh: sepatu (yang bagus), kerikil (yang berserakan, buku (yang sangat tebal), mobil (yang sangat mahal).
1. Ciri-ciri kata benda.
a. Berawalan pe-, contoh: penyair, petani, penulis
b. Berakhiran -an, contoh: pakaian, makanan, bendungan.
c. Berimbuhan gabungan pe-an, contoh: pendewasaan, pendakian, penahanan.
d. Berimbuhan gabungan per-an, contoh: persaudaraan, perkampungan, permukiman.
e. Berimbuhan gabungan ke-an, contoh: keadilan,keserakahan, kesederhanaan.
2. Jenis Kata Benda
a. Kata Benda yang jumlahnya Dapat Dihitung
Pada jenis kata benda yang jumlahnya dapat dihitung, di depan kata benda tersebut biasanya diletakkan kata bantu bilangan, seperti seorang, seekor, satu, dua, dan sebagainya. Berikut kelompik yang termasuk dalam kata benda yang jumlahnya dapat dihitung.
1) Orang meliputi:
2) Hewan, contoh: sapi, ikan, kambing, bebek.
3) Tumbuhan atau pohon, contoh: apel, cemara, jagung,
4. Benda alam, contoh: gunung, sungai, laut, bulan, danau.
5) Hal atau proses, contoh: perundangan, hukuman, pemakaman,pemukiman.
6) Hasil, contoh: binaan, karangan, bendungan.
b. Kata Benda yang Jumlahnya Tidak Terhitung
Pada jenis kata benda yang jumlahnya tidak terhitung, hendaknya diletakkan kata keterangan ukuran satuan, seperti km (kilometer), ton, liter, persegi, kubik, dan sebagainya; kata yang menyatakan wadah, seperti karung, gelas, kaleng, truk, dan sebagainya; atau kata keterangan, seperti (se-) ikat, (se-)potong, (se-)iris, dan sebagaianya. Kelompok yang termasuk dalam jenis kata benda yang jumlahnya tidak terhitung antara lain:
1) bahan,contoh: tepung, semen, pasir, beras, kayu;
2) zat, contoh: air, asap, bensin.
c. Kata benda yang menyatakan Nama Khas
Pada jenis kata benda yang menyatakan nama khas di depannya tidak dapat ditambahi kata bilangan, contoh: Jakarta, Semarang, India, Yogyakarta, dan sebagainya.
Daftar Pustaka
Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia – Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap. Yogyakarta: B first.
1. Ciri-ciri kata benda.
a. Berawalan pe-, contoh: penyair, petani, penulis
b. Berakhiran -an, contoh: pakaian, makanan, bendungan.
c. Berimbuhan gabungan pe-an, contoh: pendewasaan, pendakian, penahanan.
d. Berimbuhan gabungan per-an, contoh: persaudaraan, perkampungan, permukiman.
e. Berimbuhan gabungan ke-an, contoh: keadilan,keserakahan, kesederhanaan.
2. Jenis Kata Benda
a. Kata Benda yang jumlahnya Dapat Dihitung
Pada jenis kata benda yang jumlahnya dapat dihitung, di depan kata benda tersebut biasanya diletakkan kata bantu bilangan, seperti seorang, seekor, satu, dua, dan sebagainya. Berikut kelompik yang termasuk dalam kata benda yang jumlahnya dapat dihitung.
1) Orang meliputi:
- nama diri, contoh: Irfan, Budi, Sapto.
- nama perkerabatan, contoh: ibu, bapak, kakak, adik, saudara.
- nama pangkat, pekerjaan, atau jabatan, contoh: guru, pedagang, tentara.
- nama gelar, contoh: doktor, haji.
2) Hewan, contoh: sapi, ikan, kambing, bebek.
3) Tumbuhan atau pohon, contoh: apel, cemara, jagung,
4. Benda alam, contoh: gunung, sungai, laut, bulan, danau.
5) Hal atau proses, contoh: perundangan, hukuman, pemakaman,pemukiman.
6) Hasil, contoh: binaan, karangan, bendungan.
b. Kata Benda yang Jumlahnya Tidak Terhitung
Pada jenis kata benda yang jumlahnya tidak terhitung, hendaknya diletakkan kata keterangan ukuran satuan, seperti km (kilometer), ton, liter, persegi, kubik, dan sebagainya; kata yang menyatakan wadah, seperti karung, gelas, kaleng, truk, dan sebagainya; atau kata keterangan, seperti (se-) ikat, (se-)potong, (se-)iris, dan sebagaianya. Kelompok yang termasuk dalam jenis kata benda yang jumlahnya tidak terhitung antara lain:
1) bahan,contoh: tepung, semen, pasir, beras, kayu;
2) zat, contoh: air, asap, bensin.
c. Kata benda yang menyatakan Nama Khas
Pada jenis kata benda yang menyatakan nama khas di depannya tidak dapat ditambahi kata bilangan, contoh: Jakarta, Semarang, India, Yogyakarta, dan sebagainya.
Daftar Pustaka
Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia – Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap. Yogyakarta: B first.