Menulis puisi dapat mengasah ketajaman rasa dan pikiran. Misalnya ketika akan menulis puisi tentang ayah, ibu dan lainnya, penulis puisi akan terus-terusan teringat pada obyek yang akan ditulisnya. Di bawah ini beberapa contoh puisi untuk anak SD tentang ayah.
Ayahku Pahlawanku
Subuh baru saja usai
hawa dingin masih menyelimuti ruang kamarku
ketika terdengar suara berderit
dari pintu depan rumah yang dibuka
seperti biasa
ayah akan pergi ke sawah
melaksanakan tugas sehari-hari
Ketika
aku berangkat sekolah
kusempatkan diri berpamitan
pada ayahku
yang masih sibuk bekerja
di sawah
kucium tangannya
yang basah karena keringat
Ayahku seorang petani
yang bekerja keras setiap hari
mencangkul tanah
menanam jagung
membersihkan rumput
menanam padi
memanen padi
demi menyukupi kebutuhan keluarga
menyekolahkan aku
membeli kebutuhan keluarga
Ayahku Pahlawanku
Aku bangga pada Ayahku
Ayah, Maafkan aku
Pagi ini
hari penerimaan rapor
Ayahku yang akan mengambilnya
Setelah memakai sepatu
aku berlari ke depan rumah
di mana ayah sudah berada di atas sepeda
menungguku
Tiba di sekolah
ayah segera masuk ke ruang kelasku
untuk menerima rapor
Beberapa saat kemudian
Ayah keluar dengan
senyum menghias wajahnya
lalu merangkulku
dan mengajakku pulang
Namun
aku sedih
saat membuka rapor
ternyata nilaiku jelek
Ayah, maafkan aku
Aku akan giat belajar
Selamat Bekerja Bapak
Bapak
sore ini engkau akan pergi bekerja
merantau ke ibukota
Mencari sesuap nasi
demi kami keluargamu
Aku dan Ibu mengantar Bapak ke
halte bis pemberangkatan tujuan Jakarta
Di halte
Bapak nampak sedih
harus berpisah
Namun
beliau mencoba tetap tersenyum
Ketika bus tiba
dengan berlinang air mata
Bapak berpamitan
kucium tangan beliau
Aku dan Ibu
melambaikan tangan
ketika bus mulai melaju perlahan-lahan
Selamat bekerja Bapak
Hati-hati di jalan