Senin, 25 Desember 2017

Teks Bacaan Surat Al Kahfi Arab, Latin dan Terjemahannya

Surat Al-Kahfi memiliki manfaat yang telah dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yaitu untuk menangkal fitnah Dajjal. Caranya adalah dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama, sebagian keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.

Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.”

Surat Al-kahfi terdiri dari 110 ayat yang termauk dalam golongan Surat Makiyah. Adapun di bawah ini merupakan teks bacaan Surat Alkahfi baik dalam bahasa arab, latin dan juga terjemahannya.




Surah Al Kahfi
( Gua )
Surat ke 18 : 110 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبۡدِهِ ٱلۡكِتَٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَل لَّهُۥ عِوَجَاۜ

Al hamdu lillahil-ladzii anzala 'alaa 'abdihil kitaaba wa lam yaj'al lahuu 'iwajaa
1. "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan[871] di dalamnya;"

قَيِّمٗا لِّيُنذِرَ بَأۡسٗا شَدِيدٗا مِّن لَّدُنۡهُ وَيُبَشِّرَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرًا حَسَنٗا

Qayyiman liyundzira ba'san syadiidan min ladunhu wa yubasy-syiral mu'miniinal-ladziina ya'maluunash-shaalihaati anna lahum ajran hasanaa(n)
2. "sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,"

 مَّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدٗا

Maakitsiina fiihi abadaa(n)
3. "mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya."

 وَيُنذِرَ ٱلَّذِينَ قَالُواْ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدٗا

Wa yundziral-ladziina qaaluut-takhadzallahu waladaa(n)
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak."

مَّا لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٍ وَلَا لِأٓبَآئِهِمۡۚ كَبُرَتۡ كَلِمَةٗ تَخۡرُجُ مِنۡ أَفۡوَٰهِهِمۡۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبٗا

Maa lahum bihii min 'ilmin walaa li-aabaa-ihim kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim in yaquuluuna illaa kadzibaa(n)
5. "Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta."

فَلَعَلَّكَ بَٰخِعٌ نَّفۡسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِمۡ إِن لَّمۡ يُؤۡمِنُواْ بِهَٰذَا ٱلۡحَدِيثِ أَسَفًا

Fala'allaka baakhi'un nafsaka 'alaa aatsaarihim in lam yu`minuu bihaadzaal hadiitsi asafaa(n)
6. "Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran)."

إِنَّا جَعَلۡنَا مَا عَلَى ٱلۡأَرۡضِ زِينَةٗ لَّهَا لِنَبۡلُوَهُمۡ أَيُّهُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗا

Innaa ja'alnaa maa 'alal ardhi ziinatan lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amalaa(n)
7. "Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya."

  وَإِنَّا لَجَٰعِلُونَ مَا عَلَيۡهَا صَعِيدٗا جُرُزًا

Wa innaa lajaa'iluuna maa 'alaihaa sha'iidan juruzaa(n)
8. "Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus."

أَمۡ حَسِبۡتَ أَنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡكَهۡفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُواْ مِنۡ ءَايَٰتِنَا عَجَبًا

Am hasibta anna ashhaabal kahfi warraqiimi kaanuu min aayaatinaa 'ajabaa(n)
9. "Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim [872] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?"

إِذۡ أَوَى ٱلۡفِتۡيَةُ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ فَقَالُواْ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةٗ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدٗا

Idz awal fityatu ilal kahfi faqaaluuu rabbanaa aatinaa min ladunka rahmatan wa hayyi`lanaa min amrinaa rasyadaa(n)
10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."

فَضَرَبۡنَا عَلَىٰٓ ءَاذَانِهِمۡ فِي ٱلۡكَهۡفِ سِنِينَ عَدَدٗا

Fadharabnaa 'alaa aadzaanihim fiil kahfi siniina 'adadaa(n)
11. "Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu [873],"

ثُمَّ بَعَثۡنَٰهُمۡ لِنَعۡلَمَ أَيُّ ٱلۡحِزۡبَيۡنِ أَحۡصَىٰ لِمَا لَبِثُوٓاْ أَمَدٗا

Tsumma ba'atsnaahum lina'lama ayyul hizbaini ahshaa limaa labitsuu amadaa(n)
12. "Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu [874] yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu)."

 نَّحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ نَبَأَهُم بِٱلۡحَقِّۚ إِنَّهُمۡ فِتۡيَةٌ ءَامَنُواْ بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنَٰهُمۡ هُدٗى

Nahnu naqush-shu 'alaika naba-ahum bil haqqi innahum fityatun aamanuu birabbihim wa zidnaahum huda(n)
13. "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk."

وَرَبَطۡنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ إِذۡ قَامُواْ فَقَالُواْ رَبُّنَا رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ لَن نَّدۡعُوَاْ مِن دُونِهِۦٓ إِلَٰهٗاۖ لَّقَدۡ قُلۡنَآ إِذٗا شَطَطًا

Wa rabathnaa 'alaa quluubihim idz qaamuu faqaaluuu rabbunaa rabbus-samaawaati wal ardhi lan nad'uwa min duunihi ilahan laqad qulnaa idzan syathathaa(n)
14. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri [875], lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran."

هَٰٓؤُلَآءِ قَوۡمُنَا ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةٗۖ لَّوۡلَا يَأۡتُونَ عَلَيۡهِم بِسُلۡطَٰنِۢ بَيِّنٖۖ فَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبٗا

Haa-ulaa-i qaumunaa-attakhadzuu min duunihii aalihatan laulaa ya'tuuna 'alaihim bisulthaanin bayyinin faman azhlamu mimmaniiftaraa 'alallahi kadzibaa(n)
15. "Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?"

وَإِذِ ٱعۡتَزَلۡتُمُوهُمۡ وَمَا يَعۡبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ فَأۡوُۥٓاْ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ يَنشُرۡ لَكُمۡ رَبُّكُم مِّن رَّحۡمَتِهِۦ وَيُهَيِّئۡ لَكُم مِّنۡ أَمۡرِكُم مِّرۡفَقٗا

Wa idzii'tazaltumuuhum wa maa ya'buduuna illaallaha fa`wuu ilal kahfi yansyur lakum rabbukum min rahmatihii wa yuhayyi` lakum min amrikum mirfaqaa(n)
16. "Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu [876]."

وَتَرَى ٱلشَّمۡسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَٰوَرُ عَن كَهۡفِهِمۡ ذَاتَ ٱلۡيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقۡرِضُهُمۡ ذَاتَ ٱلشِّمَالِ وَهُمۡ فِي فَجۡوَةٖ مِّنۡهُۚ ذَٰلِكَ مِنۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِۗ مَن يَهۡدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلۡمُهۡتَدِۖ وَمَن يُضۡلِلۡ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ وَلِيّٗا مُّرۡشِدٗا

Wa tarasy-syamsa idzaa thala'at tazaawaru 'an kahfihim dzaatal yamiini wa idzaa gharabat taqridhuhum dzaatasy-syimaali wa hum fii fajwatin minhu, dzaalika min aayaatillahi man yahdillahu fahuwal muhtadi wa man yudhlil falan tajida lahuu waliyyan mursyidaa(n)
17. "Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya."

وَتَحۡسَبُهُمۡ أَيۡقَاظٗا وَهُمۡ رُقُودٞۚ وَنُقَلِّبُهُمۡ ذَاتَ ٱلۡيَمِينِ وَذَاتَ ٱلشِّمَالِۖ وَكَلۡبُهُم بَٰسِطٌ ذِرَاعَيۡهِ بِٱلۡوَصِيدِۚ لَوِ ٱطَّلَعۡتَ عَلَيۡهِمۡ لَوَلَّيۡتَ مِنۡهُمۡ فِرَارٗا وَلَمُلِئۡتَ مِنۡهُمۡ رُعۡبٗا

Wa tahsabuhum aiqaazhan wa hum ruquudun wa nuqallibuhum dzaatal yamiini wa dzaatasy-syimaali wa kalbuhum baasithun dziraa'aihi bil washiidi, lawiith-thala'ta 'alaihim lawallaita minhum firaaran wa lamuli`ta minhum ru'baa(n)
18. "Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka."

وَكَذَٰلِكَ بَعَثۡنَٰهُمۡ لِيَتَسَآءَلُواْ بَيۡنَهُمۡۚ قَالَ قَآئِلٌ مِّنۡهُمۡ كَمۡ لَبِثۡتُمۡۖ قَالُواْ لَبِثۡنَا يَوۡمًا أَوۡ بَعۡضَ يَوۡمٖۚ قَالُواْ رَبُّكُمۡ أَعۡلَمُ بِمَا لَبِثۡتُمۡ فَٱبۡعَثُوٓاْ أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمۡ هَٰذِهِۦٓ إِلَى ٱلۡمَدِينَةِ فَلۡيَنظُرۡ أَيُّهَآ أَزۡكَىٰ طَعَامٗا فَلۡيَأۡتِكُم بِرِزۡقٍ مِّنۡهُ وَلۡيَتَلَطَّفۡ وَلَا يُشۡعِرَنَّ بِكُمۡ أَحَدًا

Wa kadzaalika ba'atsnaahum liyatasaa-aluu bainahum, qaala qaa-ilun minhum kam labitstum qaaluuu labitsnaa yauman au ba'dha yaumin qaaluuu rabbukum a'lamu bimaa labitstum faab'atsuu ahadakum biwariqikum haadzihii ilal madiinati falyanzhur ayyuhaa azkaa tha'aaman falya`tikum birizqin minhu walyatalath-thaf wa laa yusy'iranna bikum ahadaa(n)
19. "Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)." Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun."

إِنَّهُمۡ إِن يَظۡهَرُواْ عَلَيۡكُمۡ يَرۡجُمُوكُمۡ أَوۡ يُعِيدُوكُمۡ فِي مِلَّتِهِمۡ وَلَن تُفۡلِحُوٓاْ إِذًا أَبَدٗا

Innahum in yazhharuu 'alaikum yarjumuukum au yu'iiduukum fii millatihim wa lan tuflihuu idzan abadaa(n)
20. "Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya."

وَكَذَٰلِكَ أَعۡثَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ لِيَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞ وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ لَا رَيۡبَ فِيهَآ إِذۡ يَتَنَٰزَعُونَ بَيۡنَهُمۡ أَمۡرَهُمۡۖ فَقَالُواْ ٱبۡنُواْ عَلَيۡهِم بُنۡيَٰنٗاۖ رَّبُّهُمۡ أَعۡلَمُ بِهِمۡۚ قَالَ ٱلَّذِينَ غَلَبُواْ عَلَىٰٓ أَمۡرِهِمۡ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيۡهِم مَّسۡجِدٗا

Wa kadzaalika a'tsarnaa 'alaihim liya'lamuu anna wa'dallahi haqqun wa annassaa'ata laa raiba fiihaa idz yatanaaza'uuna bainahum amrahum faqaaluuuubnuu 'alaihim bunyaanan rabbuhum a'lamu bihim qaalal-ladziina ghalabuu 'alaa amrihim lanattakhidzanna 'alaihim masjidaa(n)
21. Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka [877], orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya."

سَيَقُولُونَ ثَلَٰثَةٌ رَّابِعُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ وَيَقُولُونَ خَمۡسَةٌ سَادِسُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ رَجۡمَۢا بِٱلۡغَيۡبِۖ وَيَقُولُونَ سَبۡعَةٌ وَثَامِنُهُمۡ كَلۡبُهُمۡۚ قُل رَّبِّيٓ أَعۡلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعۡلَمُهُمۡ إِلَّا قَلِيلٞۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمۡ إِلَّا مِرَآءٗ ظَٰهِرٗا وَلَا تَسۡتَفۡتِ فِيهِم مِّنۡهُمۡ أَحَدٗا

Sayaquuluuna tsalaatsatun raabi'uhum kalbuhum wa yaquuluuna khamsatun saadisuhum kalbuhum rajman bil ghaibi wa yaquuluuna sab'atun wa tsaaminuhum kalbuhum, qul rabbii a'lamu bi'iddatihim maa ya'lamuhum illaa qaliilun falaa tumaari fiihim illaa miraa-an zhaahiran wa laa tastafti fiihim minhum ahadaa(n)
22. "Nanti (ada orang yang akan) mengatakan [878] (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya." Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka."

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَاْيۡءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا

Wa laa taquulanna lisyai-in innii faa'ilun dzaalika ghadaa(n)
23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,"

إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُۚ وَٱذۡكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلۡ عَسَىٰٓ أَن يَهۡدِيَنِ رَبِّي لِأَقۡرَبَ مِنۡ هَٰذَا رَشَدٗا

Illaa an yasyaa-allahu waadzkur rabbaka idzaa nasiita wa qul 'asaa an yahdiyani rabbii aqraba min haadzaa rasyadaa(n)
24. kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah" [879]. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini."

وَلَبِثُواْ فِي كَهۡفِهِمۡ ثَلَٰثَ مِاْئَةٍ سِنِينَ وَٱزۡدَادُواْ تِسۡعٗا

Wa labitsuu fii kahfihim tsalaatsa mii-atin siniina waazdaaduu tis'a(n)
25. "Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)."

قُلِ ٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا لَبِثُواْۖ لَهُۥ غَيۡبُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ أَبۡصِرۡ بِهِۦ وَأَسۡمِعۡۚ مَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَلِيٍّ وَلَا يُشۡرِكُ فِي حُكۡمِهِۦٓ أَحَدٗا

Qulillahu a'lamu bimaa labitsuu lahuu ghaibus-samaawaati wal ardhi abshir bihii wa-asmi' maa lahum min duunihii min waliyyin wa laa yusyriku fii hukmihii ahadaa(n)
26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan."

وَٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِن كِتَابِ رَبِّكَۖ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِهِۦ وَلَن تَجِدَ مِن دُونِهِۦ مُلۡتَحَدٗا

Waatlu maa uuhiya ilaika min kitaabi rabbika laa mubaddila likalimaatihi wal an tajida min duunihii multahadaa(n)
27. "Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari padaNya."

وَٱصۡبِرۡ نَفۡسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ رَبَّهُم بِٱلۡغَدَوٰةِ وَٱلۡعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجۡهَهُۥۖ وَلَا تَعۡدُ عَيۡنَاكَ عَنۡهُمۡ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَا تُطِعۡ مَنۡ أَغۡفَلۡنَا قَلۡبَهُۥ عَن ذِكۡرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمۡرُهُۥ فُرُطٗا

Waashbir nafsaka ma'al-ladziina yad'uuna rabbahum bil ghadaati wal 'asyiyyi yuriiduuna wajhahu, wa laa ta'du 'ainaaka 'anhum turiidu ziinatal hayaatiddunyaa wa laa tuthi' man aghfalnaa qalbahuu 'an dzikrinaa waattaba'a hawaahu wa kaana amruhu furuthaa(n)
28. "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."

وَقُلِ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَن شَآءَ فَلۡيُؤۡمِن وَمَن شَآءَ فَلۡيَكۡفُرۡۚ إِنَّآ أَعۡتَدۡنَا لِلظَّٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمۡ سُرَادِقُهَاۚ وَإِن يَسۡتَغِيثُواْ يُغَاثُواْ بِمَآءٍ كَٱلۡمُهۡلِ يَشۡوِي ٱلۡوُجُوهَۚ بِئۡسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتۡ مُرۡتَفَقًا

Wa qulil haqqu min rabbikum faman syaa-a falyu`min wa man syaa-a falyakfur innaa a'tadnaa li-zhzhaalimiina naaran ahaatha bihim suraadiquhaa wa in yastaghiitsuu yughaatsuu bimaa-in kal muhli yasywiil wujuuha bi`sasy-syaraabu wa saa-at murtafaqaa(n)
29. "Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجۡرَ مَنۡ أَحۡسَنَ عَمَلًا

Innal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati innaa laa nudhii'u ajra man ahsana 'amalaa(n)
30. "Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik."

أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ جَنَّٰتُ عَدۡنٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهِمُ ٱلۡأَنۡهَٰرُ يُحَلَّوۡنَ فِيهَا مِنۡ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٖ وَيَلۡبَسُونَ ثِيَابًا خُضۡرٗا مِّن سُندُسٍ وَإِسۡتَبۡرَقٍ مُّتَّكِ‍ِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِۚ نِعۡمَ ٱلثَّوَابُ وَحَسُنَتۡ مُرۡتَفَقٗا

Uulaa-ika lahum jannaatu 'adnin tajrii min tahtihimul anhaaru yuhallauna fiihaa min asaawira min dzahabin wa yalbasuuna tsiyaaban khudhran min sundusin wa istabraqin muttaki-iina fiihaa 'alal araa-iki ni'mats-tsawaabu wa hasunat murtafaqaa(n)
31. "Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;"

وَٱضۡرِبۡ لَهُم مَّثَلٗا رَّجُلَيۡنِ جَعَلۡنَا لِأَحَدِهِمَا جَنَّتَيۡنِ مِنۡ أَعۡنَٰبٍ وَحَفَفۡنَٰهُمَا بِنَخۡلٍ وَجَعَلۡنَا بَيۡنَهُمَا زَرۡعٗا

Waadhrib lahum matsalaa rajulaini ja'alnaa li-ahadihimaa jannataini min a'naabin wa hafafnaahumaa binakhlin wa ja'alnaa bainahumaa zar'aa(n)
32. "Dan berikanlah kepada mereka [880] sebuah perumpamaan dua orang laki-laki [881], Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang."

كِلۡتَا ٱلۡجَنَّتَيۡنِ ءَاتَتۡ أُكُلَهَا وَلَمۡ تَظۡلِم مِّنۡهُ شَيۡ‍ٔٗاۚ وَفَجَّرۡنَا خِلَٰلَهُمَا نَهَرٗا

Kiltaal jannataini aatat ukulahaa wa lam tazhlim minhu syai-an wa fajjarnaa khilaalahumaa naharaa(n)
33. "Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu,"

 وَكَانَ لَهُۥ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَٰحِبِهِۦ وَهُوَ يُحَاوِرُهُۥٓ أَنَا۠ أَكۡثَرُ مِنكَ مَالٗا وَأَعَزُّ نَفَرٗا

Wa kaana lahuu tsamarun faqaala lishaahibihi wahuwa yuhaawiruhu anaa aktsaru minka maaalan wa-a'azzu nafara(n)
34. dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat"

وَدَخَلَ جَنَّتَهُۥ وَهُوَ ظَالِمٞ لِّنَفۡسِهِۦ قَالَ مَآ أَظُنُّ أَن تَبِيدَ هَٰذِهِۦٓ أَبَدٗا

Wa dakhala jannatahuu wa huwa zhaalimun linafsihii qaala maa azhunnu an tabiida hadazihii abadaa(n)
35. Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri [882]; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,"

وَمَآ أَظُنُّ ٱلسَّاعَةَ قَآئِمَةٗ وَلَئِن رُّدِدتُّ إِلَىٰ رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهَا مُنقَلَبٗا

Wa maa azhunnussaa'ata qaa-imatan wa la-in rudidtu ilaa rabbii ajidanna khairan minhaa munqalabaa(n)
36. "dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu."

قَالَ لَهُۥ صَاحِبُهُۥ وَهُوَ يُحَاوِرُهُۥٓ أَكَفَرۡتَ بِٱلَّذِي خَلَقَكَ مِن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطۡفَةٍ ثُمَّ سَوَّىٰكَ رَجُلٗا

Qaala lahuu shaahibuhu wa huwa yuhaawiruhu akafarta biil-ladzii khalaqaka min turaabin tsumma min nuthfatin tsumma sawwaaka rajulaa(n)
37. Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya - sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?"

لَّٰكِنَّا۠ هُوَ ٱللَّهُ رَبِّي وَلَآ أُشۡرِكُ بِرَبِّيٓ أَحَدٗا

Laakinnaa huwallahu rabbii wa laa usyriku birabbii ahadaa(n)
38. "Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku."

وَلَوۡلَآ إِذۡ دَخَلۡتَ جَنَّتَكَ قُلۡتَ مَا شَآءَ ٱللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّهِۚ إِن تَرَنِ أَنَا۠ أَقَلَّ مِنكَ مَالٗا وَوَلَدٗا

Wa laulaa idz dakhalta jannataka qulta maa syaa-allahu laa quwwata illaa billahi in tarani anaa aqalla minka maalan wawaladaa(n)
39. "Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,"

فَعَسَىٰ رَبِّيٓ أَن يُؤۡتِيَنِ خَيۡرٗا مِّن جَنَّتِكَ وَيُرۡسِلَ عَلَيۡهَا حُسۡبَانٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فَتُصۡبِحَ صَعِيدٗا زَلَقًا

Fa'asaa rabbii an yu'tiyani khairan min jannatika wa yursila 'alaihaa husbaanan minassamaa-i fatushbiha sha'iidan zalaqaa(n)
40. "maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin;"

أَوۡ يُصۡبِحَ مَآؤُهَا غَوۡرٗا فَلَن تَسۡتَطِيعَ لَهُۥ طَلَبٗا

Au yushbiha maa'uhaa ghauran falan tastathii'a lahuu thalabaa(n)
41. "atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi."

وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِۦ فَأَصۡبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيۡهِ عَلَىٰ مَآ أَنفَقَ فِيهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَٰلَيۡتَنِي لَمۡ أُشۡرِكۡ بِرَبِّيٓ أَحَدٗا

Wa uhiitha bitsamarihii fa-ashbaha yuqallibu kaffaihi 'alaa maa anfaqa fiihaa wa hiya khaawiyatun 'alaa 'uruusyihaa wa yaquulu yaa laitanii lam usyrik birabbii ahadaa(n)
42. Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: "Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku."

وَلَمۡ تَكُن لَّهُۥ فِئَةٌ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَمَا كَانَ مُنتَصِرًا

Wa lam takun lahuu fi-atun yanshuruunahuu min duunillahi wa maa kaana muntashiraa(n)
43. "Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya."

هُنَالِكَ ٱلۡوَلَٰيَةُ لِلَّهِ ٱلۡحَقِّۚ هُوَ خَيۡرٌ ثَوَابٗا وَخَيۡرٌ عُقۡبٗا

Hunaalikal walaayatu lillahil haqqi huwa khairun tsawaaban wa khairun 'uqbaa(n)
44. "Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan."

وَٱضۡرِبۡ لَهُم مَّثَلَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا كَمَآءٍ أَنزَلۡنَٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخۡتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلۡأَرۡضِ فَأَصۡبَحَ هَشِيمٗا تَذۡرُوهُ ٱلرِّيَٰحُۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ
مُّقۡتَدِرًا

Waadhrib lahum matsalal hayaatiddunyaa kamaa-in anzalnaahu minassamaa-i faakhtalatha bihi nabaatul ardhi fa-ashbaha hasyiiman tadzruuhurriyaahu wakaanallahu 'alaa kulli syai-in muqtadiraa(n)
45. "Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu."

 ٱلۡمَالُ وَٱلۡبَنُونَ زِينَةُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱلۡبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيۡرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابٗا وَخَيۡرٌ أَمَلٗا

Al Maalu wal banuuna ziinatul hayaatiddunyaa wal baaqiyaatush-shaalihaatu khairun 'inda rabbika tsawaaban wa khairun amalaa(n)
46. "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."

وَيَوۡمَ نُسَيِّرُ ٱلۡجِبَالَ وَتَرَى ٱلۡأَرۡضَ بَارِزَةٗ وَحَشَرۡنَٰهُمۡ فَلَمۡ نُغَادِرۡ مِنۡهُمۡ أَحَدٗا
Wa yauma nusayyirul jibaala wa taral ardha baarizatan wa hasyarnaahum falam nughaadir minhum ahadaa(n)
47. "Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka."

وَعُرِضُواْ عَلَىٰ رَبِّكَ صَفّٗا لَّقَدۡ جِئۡتُمُونَا كَمَا خَلَقۡنَٰكُمۡ أَوَّلَ مَرَّةِۢۚ بَلۡ زَعَمۡتُمۡ أَلَّن نَّجۡعَلَ لَكُم مَّوۡعِدٗا

Wa 'uridhuu 'alaa rabbika shaffan laqad ji-atumuunaa kamaa khalaqnaakum awwala marratin bal za'amtum allan naj'ala lakum mau'idaa(n)
48. "Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu [883] (memenuhi) perjanjian."

وَوُضِعَ ٱلۡكِتَٰبُ فَتَرَى ٱلۡمُجۡرِمِينَ مُشۡفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَٰوَيۡلَتَنَا مَالِ هَٰذَا ٱلۡكِتَٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةٗ وَلَا كَبِيرَةً إِلَّآ أَحۡصَىٰهَاۚ وَوَجَدُواْ مَا عَمِلُواْ حَاضِرٗاۗ وَلَا يَظۡلِمُ رَبُّكَ أَحَدٗا

Wa wudhi'al kitaabu fataral mujrimiina musyfiqiina mimmaa fiihi wa yaquuluuna yaa wailatanaa maali haadzaal kitaabi laa yughaadiru shaghiiratan wa laa kabiiratan illaa ahshaahaa wa wajaduu maa 'amiluu haadhiran wa laa yazhlimu rabbuka ahadaa(n)
49. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun."

وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلۡجِنِّ فَفَسَقَ عَنۡ أَمۡرِ رَبِّهِۦٓۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِي وَهُمۡ لَكُمۡ عَدُوُّۢۚ بِئۡسَ لِلظَّٰلِمِينَ بَدَلٗا

Wa idz qulnaa lilmalaa-ikatiisjuduu li-aadama fasajaduu illaa ibliisa kaana minal jinni fafasaqa 'an amri rabbihi afatattakhidzuunahuu wa dzurriyyatahuu auliyaa-a min duunii wa hum lakum 'aduwwun bi`sa li-zhzhaalimiina badalaa(n)
50. "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam [884], maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim."

Surah Al Kahfi Ayat 51

مَّآ أَشۡهَدتُّهُمۡ خَلۡقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَا خَلۡقَ أَنفُسِهِمۡ وَمَا كُنتُ مُتَّخِذَ ٱلۡمُضِلِّينَ عَضُدٗا

Maa asyh-hadtuhum khalqas-samaawaati wal ardhi wa laa khalqa anfusihim wa maa kuntu muttakhidzal mudhilliina 'adhudaa(n)
51. "Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong."

وَيَوۡمَ يَقُولُ نَادُواْ شُرَكَآءِيَ ٱلَّذِينَ زَعَمۡتُمۡ فَدَعَوۡهُمۡ فَلَمۡ يَسۡتَجِيبُواْ لَهُمۡ وَجَعَلۡنَا بَيۡنَهُم مَّوۡبِقٗا

Wa yauma yaquulu naaduu syurakaa-iyal-ladziina za'amtum fada'auhum falam yastajiibuu lahum wa ja'alnaa bainahum maubiqaa(n)
52. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman: "Serulah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu." Mereka lalu memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).

وَرَءَا ٱلۡمُجۡرِمُونَ ٱلنَّارَ فَظَنُّوٓاْ أَنَّهُم مُّوَاقِعُوهَا وَلَمۡ يَجِدُواْ عَنۡهَا مَصۡرِفٗا

Wa ra-al mujrimuunannaara fazhannuu annahum muwaaqi'uuhaa wa lam yajiduu 'anhaa mashrifaa(n)
53. "Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling dari padanya."

وَلَقَدۡ صَرَّفۡنَا فِي هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ لِلنَّاسِ مِن كُلِّ مَثَلٖۚ وَكَانَ ٱلۡإِنسَٰنُ أَكۡثَرَ شَيۡءٍ جَدَلٗا

Wa laqad sharrafnaa fii haadzaal quraani li-nnaasi min kulli matsalin wa kaanal insaanu aktsara syai-in jadalaa(n)
54. "Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah."

وَمَا مَنَعَ ٱلنَّاسَ أَن يُؤۡمِنُوٓاْ إِذۡ جَآءَهُمُ ٱلۡهُدَىٰ وَيَسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّهُمۡ إِلَّآ أَن تَأۡتِيَهُمۡ سُنَّةُ ٱلۡأَوَّلِينَ أَوۡ يَأۡتِيَهُمُ ٱلۡعَذَابُ قُبُلٗا

Wa maa mana'annaasa an yu'minuu idz jaa-ahumul hudaa wa yastaghfiruu rabbahum illaa an ta`tiyahum sunnatul awwaliina au ya'tiyahumul 'adzaabu qubulaa
55. "Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata."

وَمَا نُرۡسِلُ ٱلۡمُرۡسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَۚ وَيُجَٰدِلُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِٱلۡبَٰطِلِ لِيُدۡحِضُواْ بِهِ ٱلۡحَقَّۖ وَٱتَّخَذُوٓاْ ءَايَٰتِي وَمَآ أُنذِرُواْ هُزُوٗا

Wa maa nursilul mursaliina illaa mubasy-syiriina wa mundziriina wa yujaadilul-ladziina kafaruu bil baathili liyudhidhuu bihil haqqa wa-attakhadzuu aayaatii wa maa undziruu huzuwaa(n)
56. "Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan."

 وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِ‍َٔايَٰتِ رَبِّهِۦ فَأَعۡرَضَ عَنۡهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتۡ يَدَاهُۚ إِنَّا جَعَلۡنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ أَكِنَّةً أَن يَفۡقَهُوهُ وَفِيٓ ءَاذَانِهِمۡ وَقۡرٗاۖ وَإِن تَدۡعُهُمۡ إِلَى ٱلۡهُدَىٰ فَلَن يَهۡتَدُوٓاْ إِذًا أَبَدٗا

Wa man azhlamu mimman dzukkira biaayaati rabbihi fa-a'radha 'anhaa wa nasiya maa qaddamat yadaahu innaa ja'alnaa 'alaa quluubihim akinnatan an yafqahuuhu wafii aadzaanihim waqra(n), wa-in tad'uhum ilal hudaa falan yahtaduu idzan abadaa(n)
57. "Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya."

وَرَبُّكَ ٱلۡغَفُورُ ذُو ٱلرَّحۡمَةِۖ لَوۡ يُؤَاخِذُهُم بِمَا كَسَبُواْ لَعَجَّلَ لَهُمُ ٱلۡعَذَابَۚ بَل لَّهُم مَّوۡعِدٞ لَّن يَجِدُواْ مِن دُونِهِۦ مَوۡئِلٗا

Wa rabbukal ghafuuru dzuurrahmati lau yu'aakhidzuhum bimaa kasabuu la'ajjala lahumul 'adzaaba bal lahum mau'idun lan yajiduu min duunihii mau-ilaa(n)
58. "Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya."

وَتِلۡكَ ٱلۡقُرَىٰٓ أَهۡلَكۡنَٰهُمۡ لَمَّا ظَلَمُواْ وَجَعَلۡنَا لِمَهۡلِكِهِم مَّوۡعِدٗا

Wa tilkal quraa ahlaknaahum lammaa zhalamuu wa ja'alnaa limahlikihim mau'idaa(n)
59. "Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka."

وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَىٰهُ لَآ أَبۡرَحُ حَتَّىٰٓ أَبۡلُغَ مَجۡمَعَ ٱلۡبَحۡرَيۡنِ أَوۡ أَمۡضِيَ حُقُبٗا

Wa idz qaala muusaa lifataahu laa abrahu hattaa ablugha majma'al bahraini au amdhiya huqubaa(n)
60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya [885]: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun."

فَلَمَّا بَلَغَا مَجۡمَعَ بَيۡنِهِمَا نَسِيَا حُوتَهُمَا فَٱتَّخَذَ سَبِيلَهُۥ فِي ٱلۡبَحۡرِ سَرَبٗا

Falammaa balaghaa majma'a bainihimaa nasiyaa huutahumaa fa-attakhadza sabiilahu fiil bahri saraba(n)
61. "Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu."

فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتَىٰهُ ءَاتِنَا غَدَآءَنَا لَقَدۡ لَقِينَا مِن سَفَرِنَا هَٰذَا نَصَبٗا

Falammaa jaawazaa qaala lifataahu aatinaa ghadaa-anaa laqad laqiinaa min safarinaa haadzaa nashabaa(n)
62. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini."

 قَالَ أَرَءَيۡتَ إِذۡ أَوَيۡنَآ إِلَى ٱلصَّخۡرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ ٱلۡحُوتَ وَمَآ أَنسَىٰنِيهُ إِلَّا ٱلشَّيۡطَٰنُ أَنۡ أَذۡكُرَهُۥۚ وَٱتَّخَذَ سَبِيلَهُۥ فِي ٱلۡبَحۡرِ عَجَبٗا

Qaala ara-aita idz awainaa ilash-shakhrati fa-innii nasiitul huuta wa maa ansaaniihu ilaasy-syaithaanu an adzkurahu wa-attakhadza sabiilahuu fiil bahri 'ajabaa(n)
63. Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."

قَالَ ذَٰلِكَ مَا كُنَّا نَبۡغِۚ فَٱرۡتَدَّا عَلَىٰٓ ءَاثَارِهِمَا قَصَصٗا

Qaala dzaalika maa kunnaa nabghi faartaddaa 'alaa aatsaarihimaa qashashaa(n)
64. Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.

فَوَجَدَا عَبۡدٗا مِّنۡ عِبَادِنَآ ءَاتَيۡنَٰهُ رَحۡمَةٗ مِّنۡ عِندِنَا وَعَلَّمۡنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلۡمٗا

Fawajadaa 'abdan min 'ibaadinaa aatainaahu rahmatan min 'indinaa wa 'allamnaahu min ladunnaa 'ilmaa(n)
65. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami [886]."

قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰ هَلۡ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰٓ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمۡتَ رُشۡدٗا

Qaala lahuu muusaa hal attabi'uka 'alaa an tu'allimani mimmaa 'ullimta rusydaa(n)
66. Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"

قَالَ إِنَّكَ لَن تَسۡتَطِيعَ مَعِيَ صَبۡرٗا

Qaala innaka lan tastathii'a ma'iya shabraa(n)
67. Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku."

 وَكَيۡفَ تَصۡبِرُ عَلَىٰ مَا لَمۡ تُحِطۡ بِهِۦ خُبۡرٗا

Wa kaifa tashbiru 'alaa maa lam tuhith bihii khubraa(n)
68. "Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

قَالَ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ صَابِرٗا وَلَآ أَعۡصِي لَكَ أَمۡرٗا

Qaala satajidunii in syaa-allahu shaabiran wa laa a'shii laka amraa(n)
69. Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun."

قَالَ فَإِنِ ٱتَّبَعۡتَنِي فَلَا تَسۡ‍َٔلۡنِي عَن شَيۡءٍ حَتَّىٰٓ أُحۡدِثَ لَكَ مِنۡهُ ذِكۡرٗا

Qaala fa-iniittaba'tanii falaa tas-alnii 'an syai-in hattaa uhditsa laka minhu dzikraa(n)
70. Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu."

 فَٱنطَلَقَا حَتَّىٰٓ إِذَا رَكِبَا فِي ٱلسَّفِينَةِ خَرَقَهَاۖ قَالَ أَخَرَقۡتَهَا لِتُغۡرِقَ أَهۡلَهَا لَقَدۡ جِئۡتَ شَيۡ‍ًٔا إِمۡرٗا

Faanthalaqaa hattaa idzaa rakibaa fiissafiinati kharaqahaa qaala akharaqtahaa litughriqa ahlahaa laqad ji-ata syai-an imraa(n)
71. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.

قَالَ أَلَمۡ أَقُلۡ إِنَّكَ لَن تَسۡتَطِيعَ مَعِيَ صَبۡرٗا

Qaala alam aqul innaka lan tastathii'a ma'iya shabraa(n)
72. Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku."

قَالَ لَا تُؤَاخِذۡنِي بِمَا نَسِيتُ وَلَا تُرۡهِقۡنِي مِنۡ أَمۡرِي عُسۡرٗا

Qaala laa tu'aakhidznii bimaa nasiitu wa laa turhiqnii min amrii 'usraa(n)
73. Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku."

فَٱنطَلَقَا حَتَّىٰٓ إِذَا لَقِيَا غُلَٰمٗا فَقَتَلَهُۥ قَالَ أَقَتَلۡتَ نَفۡسٗا زَكِيَّةَۢ بِغَيۡرِ نَفۡسٍ لَّقَدۡ جِئۡتَ شَيۡ‍ٔٗا نُّكۡرٗا

Faanthalaqaa hattaa idzaa laqiyaa ghulaaman faqatalahu qaala aqatalta nafsan zakiyyatan bighairi nafsin laqad ji`ta syai-an nukraa(n)
74. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar."

Surah Al Kahfi
JUZ 16

قَالَ أَلَمۡ أَقُل لَّكَ إِنَّكَ لَن تَسۡتَطِيعَ مَعِيَ صَبۡرٗا

Qaala alam aqul laka innaka lan tastathii'a ma'iya shabraa(n)
75. Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"

قَالَ إِن سَأَلۡتُكَ عَن شَيۡءِۢ بَعۡدَهَا فَلَا تُصَٰحِبۡنِيۖ قَدۡ بَلَغۡتَ مِن لَّدُنِّي عُذۡرٗا

Qaala in saaltuka 'an syai-in ba'dahaa falaa tushaahibnii qad balaghta min ladunnii 'udzraa(n)
76. Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku."

فَٱنطَلَقَا حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَيَآ أَهۡلَ قَرۡيَةٍ ٱسۡتَطۡعَمَآ أَهۡلَهَا فَأَبَوۡاْ أَن يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارٗا يُرِيدُ أَن يَنقَضَّ فَأَقَامَهُۥۖ قَالَ لَوۡ شِئۡتَ لَتَّخَذۡتَ عَلَيۡهِ أَجۡرٗا

Faanthalaqaa hattaa idzaa atayaa ahla qaryatin astath'amaa ahlahaa fa-abau an yudhayyifuuhumaa fawajadaa fiihaa jidaaran yuriidu an yanqadh-dha fa-aqaamahu qaala lau syi`ta lattakhadzta 'alaihi ajraa(n)
77. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu."

قَالَ هَٰذَا فِرَاقُ بَيۡنِي وَبَيۡنِكَۚ سَأُنَبِّئُكَ بِتَأۡوِيلِ مَا لَمۡ تَسۡتَطِع عَّلَيۡهِ صَبۡرًا

Qaala haadzaa firaaqu bainii wa bainika sa-unabbi-uka bita`wiili maa lam tastathi' 'alaihi shabraa(n)
78. Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya."

أَمَّا ٱلسَّفِينَةُ فَكَانَتۡ لِمَسَٰكِينَ يَعۡمَلُونَ فِي ٱلۡبَحۡرِ فَأَرَدتُّ أَنۡ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَآءَهُم مَّلِكٌ يَأۡخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصۡبٗا

Ammaassafiinatu fakaanat limasaakiina ya'maluuna fiil bahri fa-aradtu an a'iibahaa wa kaana wa raa-ahum malikun ya'khudzu kulla safiinatin ghashbaa(n)
79. "Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera."

وَأَمَّا ٱلۡغُلَٰمُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤۡمِنَيۡنِ فَخَشِينَآ أَن يُرۡهِقَهُمَا طُغۡيَٰنٗا وَكُفۡرٗا

Wa ammaal ghulaamu fakaana abawaahu mu`minaini fakhasyiinaa an yurhiqahumaa thughyaanan wa kufraa(n)
80. "Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran."

 فَأَرَدۡنَآ أَن يُبۡدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيۡرٗا مِّنۡهُ زَكَوٰةٗ وَأَقۡرَبَ رُحۡمٗا

Fa-aradnaa an yubdilahumaa rabbuhumaa khairan minhu zakaatan wa aqraba ruhmaa(n)
81. "Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya)."

وَأَمَّا ٱلۡجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَٰمَيۡنِ يَتِيمَيۡنِ فِي ٱلۡمَدِينَةِ وَكَانَ تَحۡتَهُۥ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَٰلِحٗا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبۡلُغَآ أَشُدَّهُمَا وَيَسۡتَخۡرِجَا كَنزَهُمَا رَحۡمَةٗ مِّن رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلۡتُهُۥ عَنۡ أَمۡرِيۚ ذَٰلِكَ تَأۡوِيلُ مَا لَمۡ تَسۡطِع عَّلَيۡهِ صَبۡرٗا

Wa ammaal jidaaru fakaana lighulaamaini yatiimaini fiil madiinati wa kaana tahtahuu kanzun lahumaa wa kaana abuuhumaa shaalihan fa-araada rabbuka an yablughaa asyuddahumaa wa yastakhrijaa kanzahumaa rahmatan min rabbika, wa maa fa'altuhu 'an amrii dzaalika ta`wiilu maa lam tasthi' 'alaihi shabraa(n)
82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya."

وَيَسۡ‍َٔلُونَكَ عَن ذِي ٱلۡقَرۡنَيۡنِۖ قُلۡ سَأَتۡلُواْ عَلَيۡكُم مِّنۡهُ ذِكۡرًا

Wa yas-aluunaka 'an dziil qarnaini qul sa-atluu 'alaikum minhu dzikraa(n)
83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya."

إِنَّا مَكَّنَّا لَهُۥ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَءَاتَيۡنَٰهُ مِن كُلِّ شَيۡءٍ سَبَبٗا

Innaa makkannaa lahu fiil ardhi wa aatainaahu min kulli syai-in sababaa(n)
84. "Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,"

فَأَتۡبَعَ سَبَبًا

Fa-atba'a sababaa(n)
85. "maka diapun menempuh suatu jalan."

حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ مَغۡرِبَ ٱلشَّمۡسِ وَجَدَهَا تَغۡرُبُ فِي عَيۡنٍ حَمِئَةٖ وَوَجَدَ عِندَهَا قَوۡمٗاۖ قُلۡنَا يَٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِمَّآ أَن تُعَذِّبَ وَإِمَّآ أَن تَتَّخِذَ فِيهِمۡ حُسۡنٗا

Hattaa idzaa balagha maghribasy-syamsi wa jadahaa taghrubu fii 'ainin hami-atin wa wajada 'indahaa qauman qulnaa yaa dzaal qarnaini immaa an tu'adz-dziba wa immaa an tattakhidza fiihim husnaa(n)
86. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam [887] di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat [888]. Kami berkata: "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan [889] terhadap mereka."

قَالَ أَمَّا مَن ظَلَمَ فَسَوۡفَ نُعَذِّبُهُۥ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَىٰ رَبِّهِۦ فَيُعَذِّبُهُۥ عَذَابٗا نُّكۡرٗا

Qaala ammaa man zhalama fasaufa nu'adz-dzibuhu tsumma yuraddu ilaa rabbihii fayu'adz-dzibuhuu 'adzaaban nukraa(n)
87. Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya."

وَأَمَّا مَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا فَلَهُۥ جَزَآءً ٱلۡحُسۡنَىٰۖ وَسَنَقُولُ لَهُۥ مِنۡ أَمۡرِنَا يُسۡرٗا

Wa ammaa man aamana wa 'amila shaalihan falahu jazaa-al husnaa wasanaquulu lahuu min amrinaa yusraa(n)
88. "Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami."

ثُمَّ أَتۡبَعَ سَبَبًا

Tsumma atba'a sababaa(n)
89. "Kemudian dia menempuh jalan (yang lain)."

حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ مَطۡلِعَ ٱلشَّمۡسِ وَجَدَهَا تَطۡلُعُ عَلَىٰ قَوۡمٍ لَّمۡ نَجۡعَل لَّهُم مِّن دُونِهَا سِتۡرٗا

Hattaa idzaa balagha mathli'asy-syamsi wa jadahaa tathlu'u 'alaa qaumin lam naj'al lahum min duunihaa sitraa(n)
90. "Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari [890] itu,"

كَذَٰلِكَۖ وَقَدۡ أَحَطۡنَا بِمَا لَدَيۡهِ خُبۡرٗا

Kadzaalika wa qad ahathnaa bimaa ladaihi khubraa(n)
91. "demikianlah. dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya."

ثُمَّ أَتۡبَعَ سَبَبًا

Tsumma atba'a sababaa(n)
92. "Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi)."

حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيۡنَ ٱلسَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوۡمٗا لَّا يَكَادُونَ يَفۡقَهُونَ قَوۡلٗا

Hattaa idzaa balagha bainassaddaini wajada min duunihimaa qauman laa yakaaduuna yafqahuuna qaulaa(n)
93. "Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan [891]."

قَالُواْ يَٰذَا ٱلۡقَرۡنَيۡنِ إِنَّ يَأۡجُوجَ وَمَأۡجُوجَ مُفۡسِدُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلَىٰٓ أَن تَجۡعَلَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدّٗا

Qaaluuu yaa dzaal qarnaini inna ya'juuja wa ma'juuja mufsiduuna fiil ardhi fahal naj'alu laka kharjan 'alaa an taj'ala bainanaa wa bainahum saddaa(n)
94. Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj [892] itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"

قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيۡرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُمۡ رَدۡمًا

Qaala maa makkannii fiihi rabbii khairun fa-a'iinuunii biquwwatin aj'al bainakum wa bainahum radmaa(n)
95. Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka,"

ءَاتُونِي زُبَرَ ٱلۡحَدِيدِۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيۡنَ ٱلصَّدَفَيۡنِ قَالَ ٱنفُخُواْۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارٗا قَالَ ءَاتُونِيٓ أُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرٗا

Aatuunii zubaral hadiidi hattaa idzaa saawaa bainash-shadafaini qaalaanfukhuu hattaa idzaa ja'alahuu naaran qaala aatuunii ufrigh 'alaihi qithraa(n)
96. berilah aku potongan-potongan besi." Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)." Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu."

 فَمَا ٱسۡطَٰعُوٓاْ أَن يَظۡهَرُوهُ وَمَا ٱسۡتَطَٰعُواْ لَهُۥ نَقۡبٗا

Famaaasthaa'uu an yazhharuuhu wa maaastathaa'uu lahuu naqbaa(n)
97. "Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya."

قَالَ هَٰذَا رَحۡمَةٌ مِّن رَّبِّيۖ فَإِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّي جَعَلَهُۥ دَكَّآءَۖ وَكَانَ وَعۡدُ رَبِّي حَقّٗا

Qaala haadzaa rahmatun min rabbii fa-idzaa jaa-a wa'du rabbii ja'alahuu dakkaa-a wa kaana wa'du rabbii haqqaa(n)
98. Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar."

وَتَرَكۡنَا بَعۡضَهُمۡ يَوۡمَئِذٖ يَمُوجُ فِي بَعۡضٖۖ وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِ فَجَمَعۡنَٰهُمۡ جَمۡعٗا

Wa taraknaa ba'dhahum yauma-idzin yamuuju fii ba'dhin wa nufikha fiish-shuuri fajama'naahum jam'aa(n)
99. "Kami biarkan mereka di hari itu [893] bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi [894] sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya,"

وَعَرَضۡنَا جَهَنَّمَ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡكَٰفِرِينَ عَرۡضًا

Wa 'aradhnaa jahannama yauma-idzil(n)-lilkaafiriina 'ardhaa(n)
100. "dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu [895] kepada orang-orang kafir dengan jelas,"

Surat Al Kahfi Ayat 101

ٱلَّذِينَ كَانَتۡ أَعۡيُنُهُمۡ فِي غِطَآءٍ عَن ذِكۡرِي وَكَانُواْ لَا يَسۡتَطِيعُونَ سَمۡعًا

Al ladziina kaanat a'yunuhum fii ghithaa-in 'an dzikrii wa kaanuu laa yastathii'uuna sam'aa(n)
101. "yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar."

أَفَحَسِبَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَن يَتَّخِذُواْ عِبَادِي مِن دُونِيٓ أَوۡلِيَآءَۚ إِنَّآ أَعۡتَدۡنَا جَهَنَّمَ لِلۡكَٰفِرِينَ نُزُلٗا

Afahasibal-ladziina kafaruu an yattakhidzuu 'ibaadii min duunii auliyaa-a innaa a'tadnaa jahannama lilkaafiriina nuzulaa(n)
102. "maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir."

قُلۡ هَلۡ نُنَبِّئُكُم بِٱلۡأَخۡسَرِينَ أَعۡمَٰلًا

Qul hal nunabbi-ukum bil akhsariina a'maaalaa(n)
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"

ٱلَّذِينَ ضَلَّ سَعۡيُهُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَهُمۡ يَحۡسَبُونَ أَنَّهُمۡ يُحۡسِنُونَ صُنۡعًا

Al Ladziina dhalla sa'yuhum fiil hayaatiddunnyaa wa hum yahsabuuna annahum yuhsinuuna shun'aa(n)
104. "Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya."

أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِ‍َٔايَٰتِ رَبِّهِمۡ وَلِقَآئِهِۦ فَحَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡ فَلَا نُقِيمُ لَهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَزۡنٗا

Uulaa-ikal-ladziina kafaruu biaayaati rabbihim wa liqaa-ihii fahabithat a'maaluhum falaa nuqiimu lahum yaumal qiyaamati waznaa(n)
105. "Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia [896], maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat."

ذَٰلِكَ جَزَآؤُهُمۡ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُواْ وَٱتَّخَذُوٓاْ ءَايَٰتِي وَرُسُلِي هُزُوًا

Dzaalika jazaa'uhum jahannamu bimaa kafaruu wa-attakhadzuu aayaatii warusulii huzuwaa(n)
106. "Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok."

 إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ كَانَتۡ لَهُمۡ جَنَّٰتُ ٱلۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا

Innal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati kaanat lahum jannaatul firdausi nuzulaa(n)
107. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,"

خَٰلِدِينَ فِيهَا لَا يَبۡغُونَ عَنۡهَا حِوَلٗا

Khaalidiina fiihaa laa yabghuuna 'anhaa hiwalaa(n)
108. "mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya."

قُل لَّوۡ كَانَ ٱلۡبَحۡرُ مِدَادٗا لِّكَلِمَٰتِ رَبِّي لَنَفِدَ ٱلۡبَحۡرُ قَبۡلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَٰتُ رَبِّي وَلَوۡ جِئۡنَا بِمِثۡلِهِۦ مَدَدٗا

Qul lau kaanal bahru midaadan likalimaati rabbii lanafidal bahru qabla an tanfada kalimaatu rabbii wa lau ji`naa bimitslihii madadaa(n)

109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."

قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٌ وَٰحِدٞۖ فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا

Qul innamaa anaa basyarun mitslukum yuuha ilayya annamaa ilaahukum ilaahun waahidun faman kaana yarjuu liqaa-a rabbihii falya'mal 'amalan shaalihan walaa yusyrik bi'ibaadati rabbihii ahadaa(n)

110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

Minggu, 24 Desember 2017

Kata Ucapan Selamat Tahun Baru 2018 Terbaik

Tahun baru merupakan peristiwa pergantian tahun. Pada saat menjelang pergantian tahun yaitu pukul 00.00, jutaan orang berkumpul di berbagai tempat. Mereka bersiap hendak melemparkan kembang api ke langit sembari meniup terompet.

Malam yang biasanya hening, seketika pecah. Langit menjadi penuh warna-warni kembang api dan bising suara terompet. Itulah tahun baru.

Adapun di bawah ini merupakan kumpulan kata ucapan selamat tahun baru 2018 yang terbaik


Selamat Tahun Baru untuk Sahabat/ Rekan/Teman


Tak terasa waktu bergulir begitu cepatnya, rasanya baru kemarin kita merayakan tahun baru 2017, sekarang tahun 2018 telah menanti kita. Mari gunakan waktu sejenak tuk introspeksi diri, tafakur kemudian bersemangatlah menghadapi tahun 2018. Bismillahirrahmanirrahim selamat tahun baru 2018.

Selamat tahun baru 2018 untukmu, semoga akan banyak kebahagiaan dalam kisah hidupmu pada tahun 2018.

Boleh saja tiupan terompet meramaikan malam. Boleh juga percikan kembang api mewarnai langit malam, namun janganlah lupa, kebahagiaan perayaan tahun baru harus disertai kedewasaan dalam menghadapi hari-hari yang menanti di depan. Selamat tahun baru 2018.

Tahun baru tiba juga di depan mata, bukan saatnya hura-hura, namun waktu yang tepat untuk koreksi diri dan jadikan tahun baru sebagai momentum perubahan ke arah yang lebih baik. Selamat Tahun Baru 2018.

Jarum jam sang penanda waktu terus berputar tanpa kenal henti, mengajak manusia untuk terus mengisi hari hari dengan berkreasi dan perjuangan keras menjalani hidup. Selamat Tahun Baru 2018, hadapilah hari-hari penuh tantangan di depan dengan persiapan mental, fisik dan spiritual.

Suara jarum yang berdetak..tak tik tak tik tak mau henti. Ia tak akan menghentikan detaknya hanya untuk menunggumu bangun tidur. Untuk itu, kita sebagai manusia jangan berpangku tangan, gunakan waktu untuk hal yang baik. Selamat Tahun Baru 2018.

Perlahan tapi pasti, roda waktu bergulir meninggalkan hari hari terakhir pada tahun 2017 menuju pada tahun 2018. Mari meneruskan kebaikan pada tahun sebelumnya demi kesuksesan kita. Selamat Tahun Baru 1 Januari 2018.

Tahun baru merupakan momentum untuk melakukan perubahan. Segala kesalahan masa lalu hendaknya tak diulangi, sebaliknya semua kebaikan yang sudah dilakukan, mari kita terus lanjutkan. Selamat Tahun baru 2018.

Dengan datangnya mentari pagi pada 1 Januari 2018, kita masih memiliki kesempatan dan harapan untuk meneruskan kehidupan yang dianugerahkan Allah, jalani dengan penuh syukur disertai ikhtiar sepenuh jiwa, Insya Allah, masa depan gemilang. Selamat Tahun Baru 1 Januari 2018.

saat kita masih bisa merasakan terbit mentari pada 1 Januari 2018, sesungguhnya Allah telah mengizinkan kita untuk terus menjalani kehidupan. Syukurilah karunia itu dengan penuh optimisme dalam menghadapi tantangan pada 2018. Selamat tahun baru 2018.


Ucapan Selamat Tahun Baru untuk Orang Tua


Ayah Ibu, selamat tahun baru 2018. Semoga kebahagiaan selalu mewarnai hari-hari yang terus berganti.

Selamat Tahun Baru 2018, ayah dan ibu. tiada yang istimewa bagiku, kecuali sosok ayah dan ibu sendiri. Semoga Allah senantiasa menganugerahkan kesehatan dan keselamatan, Amin.

Sinar mentari terbit pada pagi hari, lalu tenggelam pada sore harinya. Seperti itulah siklus waktu yang terjadi selama ini. Tahun baru pun demikian juga. Akan tetapi, tiada salahnya kita introspeksi dan evaluasi diri sembari mohon ampun ke hadirat ilahi agar bisa menempuh hari hari dengan ikhlas dan tawakkal. Selamat tahun baru 2018, ayah dan ibu.

Salam takzim, perkenankanlah putramu mengucapkan selamat tahun baru 2018 kepadamu, ayah dan ibu disertai ucapan doa agar kehidupan ayah dan ibu selalu berhias iman dan diwarnai dengan kegembiraan, Amin..

Ayah Ibu, kuhaturkan selamat tahun baru. Maafkan semua kesalahanku pada 2017 dan semoga pada tahun 2018, kita semua bisa melakukan banyak hal yang lebih baik dibanding tahun 2017.



Ucapan Selamat Tahun baru untuk anak/ anak Sekolah


Selamat tahun baru 2018 anakku, rajinlah belajar demi kesuksesan pada tahun 2018 dan seterusnya.

Selamat tahun baru 2018 putriku tercinta, semoga tetap bersemangat dalam menggapai cita-cita, jangan patah asa. Disertai dengan doa kepada Allah, insya allah cita-cita akan tergapai.

Selamat tahun baru 2018, anakku. Lakukanlah introspeksi sejenak agar tahun berikutnya bisa dijalani dengan penuh semangat dan keyakinan. Semoga sukses

Cita-cita boleh setinggi langit. Dengan berusaha keras insya  Allah semua akan tercapai. Rajinlah baca buku dan jangan ragu bertanya jika merasa kesulitan. Selamat tahun baru 2018.

Terbit sang mentari membuka harapan baru pada hari yang baru. Selamat tahun baru 2018.


Jumat, 22 Desember 2017

Bacaan Doa Qunut Arab, Latin dan Artinya

Doa qunut merupakan doa yang dibaca pada saat salat subuh dua rakaat. Tepatnya dibaca ketika i'tidal. Empat imam memberikan pandangan yang berbeda-beda. Pendapat imam mazhab dalam masalah qunut adalah sebagai berikut.

Ulama Malikiyyah

Mereka berpendapat bahwa tidak ada qunut kecuali pada shalat shubuh saja. Tidak ada qunut pada shalat witir dan shalat-shalat lainnya.

Ulama Syafi’iyyah

Mereka berpendapat bahwa tidak ada qunut dalam shalat witir kecuali ketika separuh akhir dari bulan Ramadhan. Dan tidak ada qunut dalam shalat lima waktu yang lainnya selain pada shalat shubuh dalam setiap keadaan (baik kondisi kaum muslimin tertimpa musibah ataupun tidak, -pen). Qunut juga berlaku pada selain shubuh jika kaum muslimin tertimpa musibah (yaitu qunut nazilah).

Ulama Hanafiyyah

Disyariatkan qunut pada shalat witir. Tidak disyariatkan qunut pada shalat lainnya kecuali pada saat nawaazil yaitu kaum muslimin tertimpa musibah, namun qunut nawaazil ini hanya pada shalat shubuh saja dan yang membaca qunut adalah imam, lalu diaminkan oleh jama’ah dan tidak ada qunut jika shalatnya munfarid (sendirian).

Ulama Hanabilah (Hambali)

Mereka berpendapat bahwa disyari’atkan qunut dalam witir. Tidak disyariatkan qunut pada shalat lainnya kecuali jika ada musibah yang besar selain musibah penyakit. Pada kondisi ini imam atau yang mewakilinya berqunut pada shalat lima waktu selain shalat Jum’at.

Adapun bacaan doa qunut adalah sebagai berikut


gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoVvCkxd2dzY6o96PUtGK4g9eo_qx30Gey11v9IIEoCdkDlLz1f0FHl2_E8W0CSoDYeyt-vKc7CE9761-j4Lzll6MR9HHDUPu2M2oFFv7GNYxwJm5Xu1XjewaI0qVHfpv3iKlFQfa8APQ/s1600/Doa+Qunut.PNG

Doa Qunut bahasa Arab


اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ 
وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ 
وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ 
وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ 
وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ،
فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ 
وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ 
وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ 
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ 
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ 
وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ 
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


Doa Qunut Latin


Allah hummah dinii fiiman hadait
Wa'aa finii fiiman 'aafait.
Watawallanii fiiman tawal-laiit.
Wabaariklii fiimaa a'thait.
Waqinii syarramaa qadhait.
Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik.
Wainnahu laayadzilu man walait.
Walaa ya'izzu man 'aadait.
Tabaa rakta rabbanaa wata'aalait.
Falakalhamdu 'alaa maaqadhait.
Astaghfiruka wa'atuubu ilaik.
Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi Wasallam.

Artinya

Ya Allah tunjukkanlah akan daku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan
Dan berilah kesihatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesihatan
Dan peliharalah daku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan
Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan
Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin
Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau
Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan
Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau
(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Selasa, 19 Desember 2017

Puisi Belalang untuk Anak TK SD SMP

Hai anakku semua, apa kabar kalian, bapak doakan semoga kalian selalu baik-baik saja, pasti kalian sedang berkumpul dan bercengkerama bersama keluarga tercinta dalam suasana riang gembira.
Anakku, pada kesempatan kali ini, bapak akan mengajak kalian belajar tentang hewan yang menjadi salah satu inspirasi pembuatan helikopter canggih, Apache. Hewan apakah itu ?

Betul sekali, ia adalah belalang. Bagi kalian yang tinggal di kota, mungkin hanya mengenal lewat gambar saja. Akan tetapi bagi anak-anak yang tinggal di desa, pasti tidak asing dengan hewan yang bernama belalang. Pada musim-musim tertentu, Hewan tersebut, bisa dengan mudah kalian jumpai. Bahkan seringkali ada belalang yang nyasar masuk ke rumah. Jika ada belalang yang masuk ke rumah, apa yang kalian lakukan.

Membiarkannya, menggodanya atau justru menyakitinya ?

Lebih baik, kalian biarkan saja belalang itu terbang bebas, toh ia tidak mengganggu kalian bukan ?

Seperti biasa, sebelum bapak sajikan puisi tentang hewan belalang, terlebih dahulu bapak jelaskan secara singkat bagaimanakah belalang itu. Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek.

Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat.

Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang belalang untuk kalian semua.




Belalang 



Seekor belalang
Hinggap di dinding rumah
Aku lalu mendekat
Agar bisa kulihat jelas
Seperti apakah belalang itu

Tak kusangka
Ia kemudian melompat

Dengan sepasang kakinya yang panjang
Ia  lentingkan tubuhnya
Ke dinding yang lain

Kucoba mendekati lagi
Belalang itu lalu
Pergi ke luar rumah
Entah kemana


Kaki Belalang yang Panjang

Kaki belalang memang panjang
dibandingkan ukuran tubuhnya

Ia bisa melompat jauh sekali
karena memiliki tiga pasang kaki
kaki depan
kaki tengah
dan kaki belakang

kaki belakang
sangat berguna untuk melompat
dengan jarak yang cukup jauh

yang membuat ia seolah-olah terbang

Kaki belakang juga berguna

untuk berenang

Itulah kaki belalang


Belalang di Sawah


Pak Tani mulai resah
Tanaman padi mulai
Berisi
Namun
Sekawanan belalang
Memenuhi hamparan padinya

Tiada pilihan lain
Kecuali membersihkan padi
Dari hama belalang
Yang menggerogoti
Pohon padi

Yang mengancam
Keberhasilan panen Pak Tani

Dalam jumlah besar
Hewan belalang
Merupakan hewan pengganggu
Yang dimusuhi pak tani.


Senin, 18 Desember 2017

Kumpulan Puisi Siput untuk Anak TK, SD dan SMP

Anak-anakku yang sedang membaca buku, baik yang duduk di bangku TK, SD dan SMP, kalian pasti tahu ada banyak sekali hewan yang bisa kita pelajari di dunia ini, mulai dari hewan kecil seperti semut hingga yang besar seperti gajah. Ada hewan yang berjalan lambat, ada juga yang berjalan sangat cepat.

Kali ini, kita akan bersama-sama belajar tentang salah satu hewan yang berjalan lambat. Apa saja sih hewannya? Iya betul sekali, ada kura-kura, siput, kuda laut dan lain-lain. Khusus untuk siput, tahukah anak-anak, berapa kecepatan hewan yang bernama siput ? Dalam website CNN Indonesia, disebutkan, "Berdasarkan penelitian, siput hanya memiliki kecepatan maksimal 0,03 mil per jam. Dengan asumsi, 1 mil sama dengan 1,609344 km, berarti seekor siput hanya mampu berjalan maksimal sejauh 1,34 cm dalam 1 menit."

Coba bandingkan dengan kecepatan kalian, seberapa jauh jarak yang kalian tempuh dalam waktu satu menit ? Pasti lebih jauh dari siput.

Baiklah, adik-adik, seperti biasa bapak akan membuatkan puisi sebagai cara untuk bercerita tentang apa saja, termasuk tentang si siput yang lucu.


Akulah Siput


Aku seekor siput
biasa kalian lihat
di sawah
atau di tempat-tempat lembab

tubuhku sangat lunak
Karena aku termasuk invertebrata

Aku memiliki tentakel
panjang dan pendek
yang mirip antena

tentakel panjang adalah mata
tentakel pendek indera penciuman

Aku juga memiliki cangkang
yang selalu kubawa kemana-mana

Itulah aku
siput

Siput yang Berjalan Lambat

Seekor siput terlihat
bergerak

pelan sekali
bergerak sedikit-demi sedikit

sedang berjalan ia rupanya
dari satu tempat ke tempat lain

dibandingkan manusia
siput berjalan sangat lambat

kata orang
siput berjalan lambat
karena membawa rumahnya

coba saja manusia berjalan
sambil membawa rumahnya

pasti tak bisa jalan


Cangkang Siput


Siput hewan yang kuat
Kemana-mana
selalu membawa cangkang

Cangkangnya
sudah ada sejak lahir
dari telur yang dikeluarkan induknya

Cangkang bukan hanya
tempat perlindungan
laksana rumah

cangkang berguna
untuk proses pernafasan

Jika cangkang retak
pecah atau rusak

hampir bisa dipastikan
kehidupan siput akan segera berakhir

Cangkang siput sangat penting
bagi hidup siput

Jumat, 15 Desember 2017

Pengalaman dan Cara Registrasi Online Universitas Terbuka di UPBJJ Surakarta

Bagi anda yang masih bertanya-tanya apakah kita bisa mendaftarkan diri secara online di PROGRAM SARJANA dan DIPLOMA FEKON, FISIP, FMIPA, dan FKIP Universitas Terbuka , jawabannya adalah bisa. Hal tersebut sudah diumumkan melalui berbagai media baik web UT maupun media sosial milik UT.

Banyak orang yang sangat terbantu dengan adanya layanan tersebut sebab registrasi online merupakan salah satu cara pendaftaran yang cukup efektif dan efisien. Anda tidak perlu meluangkan waktu untuk datang ke UPBJJ UT di kota anda. Cukup melakukan registrasi dari rumah, anda sudah bisa terdaftar sebagai mahasiswa UT.

Sebelum melakukan registrasi online, selain mendapat informasi dari web UT, saya juga sangat terbantu dengan sebuah blog yang juga berisi pengalaman registrasi online pada tahun 2015.  Kali ini saya hendak berbagi pengalaman ketika melakukan registrasi online melalui website sia.ut.ac.id pada tahun 2017. Dalam hal ini saya melakukan pendaftaran FHISIP jurusan Ilmu Hukum.


Ada beberapa tahap yang harus anda lakukan sebelum melakukan pendaftaran.

A. Tahap Persiapan

Pada tahap ini anda diwajibkan untuk memiliki alamat email, akan lebih baik jika menggunakan layanan gmail. Setelah itu persiapkan berkas-berkas yang harus anda upload antara lain.

  1. Fotokopi ijazah terakhir yang sudah dilegalisasi
  2. Surat Pernyataan Kebenaran Data dan Keabsahan Dokumen untuk Mahasiswa Program Sarjana dan Diploma FE, FHISIP, FMIPA, FKIP, dan Program Pascasarjana - AM01-RK04a-RII.1
  3. Formulir Isian Pas Foto, dan Tanda Tangan Mahasiswa UT (AM01_RK04c_RII.2)
  4. Pas foto ukuran 4 x6, untuk ketentuannya sila baca di sini.

B. Tahap Pelaksanaan

Proses pendaftaran saya mulai pada tanggal 4 Desember 2017. Adapun proses pendaftaran di website UT adalah sebagai berikut.

  1. Silakan buka https://sia.ut.ac.id
  2. Klik Register akun
  3. Isi kolom yang diminta meliputi nama, email, password dan confirm password
  4. Buka email
  5. Klik Link Verifikasi
  6. Masukkan alamat email dan password.
  7. Pilih menu Non Pendas
  8. Pilih menu Registrasi->Data Pribadi->Registrasi Data Pribadi
  9. Silakan isi formulir online sesuai dengan data sebenarnya.
  10. Silakan juga upload foto ukuran 4x6, scan fotokopi ijazah legalisir, scan Surat keabsahan dokumen, scan formulir isian foto dan tanda tangan. Ukuran maksimal tiap file 1 MB.
  11. Klik Simpan Data


C. Tahap Akhir.

Silakan kirim berkas-berkas yang baru saja anda upload. Saat itu saya mengirim lima berkas, antara lain.

  1. Fotokopi Ijazah yang sudah dilegalisasi
  2. Formulir pasfoto dan tanda tangan yang sudah diisi
  3. Formulir keabsahan dokumen yang sudah diisi
  4. Ukuran pas foto 3x4 cm sebanyak 2 lembar dan ukuran 4x6 sebanyak 1 lembar
  5. Fotokopi KTP


Pengiriman berkas bisa anda lakukan dengan datang secara langsung ke kantor UPBJJ atau melalui jasa pengiriman barang. Saya sendiri lebih memilih mengirim melalui pos. Ketiga berkas tersebut saya masukkan ke dalam amplop besar. Selain mengisi nama pengirim secara lengkap, saya juga menulis nomor registrasi pada amplop terseut. Kemudian berkas tersebut saya kirim pada tanggal 5 Desember 2017 melalui pos express. Berdasarkan tracking dokumen, surat berisi berkas tersebut sudah tiba di UT UPBJJ Surakarta pada tanggal 6 Desember 2017.

Setelah itu, saya rajin membuka email, apakah sudah ada email balasan validasi dari UT. Sayangnya, setelah seminggu, email balasan belum juga masuk. Sempat mengalami kebingungan, saya mencoba bertanya kepada akun Universitas Terbuka di facebook. Oleh admin, saya diberi penjelasan, bahwa memang belum ada batasan waktu berapa lama akan menerima email validasi dari UT. Akan tetapi jika dalam waktu tujuh hari masih belum ada balasan, sebaiknya menghubungi ke nomor UPBJJ Surakarta yaitu 0271822629.

Sesuai arahan admin UT di facebook, pada tanggal 15 Desember 2017, sayapun menghubungi ke nomor tersebut dan menanyakan registrasi online yang sudah saya lakukan. Selang beberapa jam, akhirnya saya menerima pesan melalui Whatsapp bahwa registrasi saya sudah divalidasi dan saya bisa melanjutkan untuk registrasi mata kuliah. Sampai di sini proses registrasi sudah berhasil.

Saran saya, jika dalam waktu dua atau tiga hari belum menerima balasan segera hubungi UPBJJ di mana anda mendaftar.

Demikian pengalaman registrasi online Universitas Terbuka. Petunjuk lebih jelas bisa anda unduh setelah berhasil registrasi user account.

Kumpulan Kata Ucapan Selamat Umrah

Umrah merupakan sebuah ibadah berupa perjalanan ke tanah suci. Ada perbedaan pendapat mengenai status ibadah ini wajib atau sunnah. Imam Syafii dan Imam hambali berpendapat bahwa umrah itu hukumnya wajib bagi yang mampu. Dasar hukumnya adalah, "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah."(QS. Al Baqarah: 196).

Pendapat berbeda dikemukakan oleh  madzhab Maliki dan mayoritas ulama dari kalangan madzhab Hanafi menyatakan bahwa umrah hukumnya adalah sunah mu`akkadah, sekali seumur hidup.

Terlepas dari kedua pendapat di atas, sudah selayaknya apabila ada saudara atau rekan kita yang sudah mendapat kesempatan pergi umrah ke tanah suci kita turut merasa senang. Apabila kita hendak mengirimkan pesan ucapan selamat umrah, di bawah ini merupakan beberapa contoh kata ucapan yang bisa anda gunakan.



baca juga : Kata Mutiara menjelang bulan Ramadhan

Selamat menjalankan ibadah umrah. Semoga Allah selalu memudahkan langkahmu sehingga bisa menjalankan rangkaian ibadah di tanah suci dengan khusyuk dan tiada halangan satupun juga.

Senang sekali aku ,saat menerima kabar bahwa kau hendak menjalankan ibadah umrah. Setulus hati aku doakan semoga Allah yang maha Pengasih dan penyayang selalu melimpahkan rezeki dan kesehatan agar proses ibadah umrahmu senantiasa lancar dan kau juga semakin bertakwa kepada Allah.

Selamat menjalankan ibadah umrah. Semoga selamat dari awal berangkat ke tanah suci hingga pulang kembali ke tanah air tercinta. Dan yang paling utama semoga hatimu selalu mengingat Allah selama menjalankan ibadah umrah.

Bersyukur sekali engkau bisa mendapat nikmat dari Allah berupa kesempatan untuk menjalankan ibadah umrah. Berbahagialah engkau karena tidak semua orang bisa menjalankan ibadah tersebut. Akan tetapi, aku percaya bahwa engkau tidak memiliki rasa takabur atau sombong, karena sejatinya kekayaan dan kesempatan tersebut datangnya dari Allah. Kudoakan semoga semakin bertambahlah keimananmu selama dan setelah menjalankan ibadah umrah.

Alhamdulillahirabbil alamin, akhirnya setelah sekian lama menanti, engkau diberangkatkan oleh Allah untuk umrah ke tanah suci. Sebuah perjalanan spiritual yang luar biasa. Semoga engkau dikarunai kesehatan dan bisa menjalankan rangkaian ibadah di tanah suci dengan khusyu. Amin

Selamat menjalankan ibadah umrah. Semoga dirimu beserta istrimu selalu menerima anugerah kebahagiaan dan kesehatan agar bisa menjalankan rangkaian ibadah di tanah suci dengan khusyu dan lancar. Semoga sepulangnya dari tanah suci, rasa cintamu kepada Allah semakin meningkat.

baca juga : Puisi Islami tentang Nabi Muhammad, Menyentuh Hati

Selamat menjalankan ibadah umrah ke tanah suci makkah al mukaramah dan madinah al munawarah. Semoga perjalanan dari tanah air tercinta hingga ke tanah suci dan sebaliknya selalu lancar dan tidak ada halangan suatu apapun. Amin.

Tidak semua orang mendapat panggilan suci pergi ke baitullah di Makkah, bersyukurlah dirimu kepada Allah atas karunia berupa kesempatan umrah ke tanah suci. Aku mendoakan selalu semoga engkau mampu menjalankan semua rangkaian ibadah di tanah suci dengan baik. Amin.

Selamat menjalankan ibadah umrah. Semoga Allah memudahkan setiap langkahmu dalam menjalankan ibadah di tanah suci. Dan semoga sekembalinya engkau ke Indonesia, kadar keimananmu semakin bertambah. Amin.

Bisa menjalankan ibadah umrah ke tanah suci merupakan sebuah anugerah dari Allah Subhanallahu wataala. Untuk itu syukurilah perjalanan umrahmu dengan cara menjalankan ibadah dengan sungguh dan hati yang khusyu. Mudah-mudahan Allah selalu memudahkan langkahmu agar keimanan dan ketakwaanmu semakin bertambah. Amin..

Kamis, 14 Desember 2017

Puisi Bebek untuk Anak TK, SD, SMP

Anak-anakku baik siswa TK, SD maupun SMP , tentu sudah tidak asing dengan hewan unggas yang bernama bebek. Ya, bebek merupakan hewan yang masih sering kita jumpai di sekeliling kita. Bagi kalian yang tinggal di perdesaan tentu masih kerap menjumpai hewan bebek tersebut secara langsung. Bagi yang tinggal di kota, mungkin jarang melihat secara langsung

Bahkan tidak jarang, ada seorang peternak bebek sedang berjalan diikuti ratusan bebeknya yang berbaris rapi. Bebek memang hewan yang dipelihara dengan tujuan untuk dijual dagingnya dan telurnya.

Bebek mudah dikenali karena suaranya yang khas. Untuk menyegarkan pemahaman kalian tentang hewan bebek, saya membuat puisi dengan tema bebek. Puisi bebek di bawah ini merupakan puisi pendek yang mudah dihafalkan. Silakan disimak


Bebek yang Lucu


Bebek
kau adalah hewan ternak
biasa dipelihara manusia

bulu putih ada juga yang kusam
menutupi seluruh badanmu

Kala berjalan
Tubuhmu lucu sekali
goyang kanan
goyang kiri

lalu terdengar suaramu yang khas
membuat kami hafal
dan sering meniru
suaramu



Suara Bebek


Wek Wek
Bebek sedang berjalan

wek wek
bebek sedang makan

wek wek
bebek sedang berlari

wek wek
bebek sedang berenang

suara bebek mudah diingat
karena lucu dan nyaring


Kala Bebek Berenang


Danau indah di pinggir desa
airnya jernih berwarna biru
memantulkan bayangan
di atasnya

terpantullah pepohonan
langit biru
dan apa saja

sepasang bebek
berenang perlahan di danau
menimbulkan gelombang kecil

kakinya yang tak bisa merasakan dingin
atau panas
terus berenang mengitari danau

hingga kemudian naiklah ia
ke daratan.

Rabu, 13 Desember 2017

Puisi Banteng untuk Anak TK, SD, SMP

Adik adik TK maupun SD dan SMP, tahukah kalian bahwa puisi bisa digunakan untuk mengekspresikan perasaan juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu. Kali ini kita akan menggunakan puisi untuk bercerita tentang salah satu hewan herbivora yang mirip dengan sapi yaitu banteng.

Bagaimanakah puisi yang indah dan mengena di hati, mari kita simak bersama, puisi tentang hewan bernama banteng.

Banteng hewan bertanduk


Banteng oh banteng
tubuhmu terlihat
seperti sapi

hitam warna kulitmu
ada juga yang berwarna cokelat

engkau terlihat menakutkan
karena di kepalamu
tumbuh tanduk yang runcing

Bentuknya melengkung
seperti bulan sabit

berguna sebagai senjata
untuk melawan musuhmu

yaitu hewan buas
atau siapa saja yang mengusikmu

Banteng hewan bertanduk
merupakan hewan yang dilindungi
dan harus kita lindungi


Banteng yang setia kawan


Di sebuah suaka margasatwa
di antara semak belukar
di antara rindang pepohonan

Sepasang singa
sedang berhadapan dengan seekor banteng
si hewan bertanduk

Singa sang pemakan daging
melawan banteng, pemakan tumbuhan

Dengan aumannya yang menakutkan
singa berhasil menumbangkan banteng

Sayang seribu sayang
saat sang raja hutan hendak memangsa

tiba-tiba datang suara bergemuruh

derap kaki ratusan banteng
mendekat ke arena pertarungan

Sang raja hutan ciut nyalinya
kemudian berlari menjauh

meninggalkan kawanan banteng
yang hendak menolong temannya


Banteng di Meksiko



Banteng
meskipun tandukmu begitu menakutkan
ada saja manusia yang berani melawanmu

di Meksiko ada Matador
sebuah seni pertunjukan
yang menghadirkan
ketegangan

adu banteng dengan manusia

tak sedikit yang terluka
ada juga yang hingga tak bernyawa

namun banyak juga yang senang
banyak juga yang menjadi
Matador