Dalam buku bahasa Indonesia Buku Siswa SMP MTs Kelas VII pada Bab 6 Mengapresiasi dan mengkreasikan fabel, terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik. Peserta didik diminta untuk menentukan rangkaian peristiwa yang terdapat pada dua cerita fabel di bawah ini.
Fabel 1
Belalang Sembah
Suatu hari
di sebuah kebun anggur, tinggalah sebuah keluarga Semut dengan anggota
jumlahnya yang sangat banyak. Semut ini membuat sarangnya dari daun-daun lalu
mereka tempel menggunakan cairan seperti lem yang mereka keluarkan dari
mulutnya. Para Semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan akan
segera datang musim dingin yang cukup panjang. Ketika musim dingin makanan akan
sangat sulit untuk didapatkan, maka para Semut itu segera mencari berbagai macam
makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan ketika musim dingin
telah tiba.
Berbeda
halnya dengan seekor Belalang sembah, Belalang sembah memiliki mata yang besar
dan tangan yang panjang. Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para
Semut. ketika musim dingin akan tiba Belalang sembah hanya berlatih menari.
Setiap hari Belalang sembah itu hanya berlatih menari. Namun sang Belalang lupa
bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim
dingin.
Suatu hari Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Para Semut melihat Sang Belalang sembah menari, namun mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.
Sang
Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan
untuk dibawa kesarangnya. Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan
Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di
dekat para Semut pekerja,“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu
masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab “Kami melakukannya agar kami tidak
kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget “Musim dingin?”
kata sang Belalang sembah dengan kagetnya, “Kan masih lama, lebih baik kita
bersenang-senang saja dulu”, kata sang Belalang. Semut tak menghiraukan
Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan.
Musim
dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena sibuk menari.
Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. Ia meminta makanan kepada Semut.
Semut awalnya tidak mau memberikan makanannya karena takut kehabisan. Akan
tetapi, melihat belalang lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan
makanannya kepada Belalang. Belalang pun kembali bugar dan dia berjanji untuk
dapat mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk.
Masa depan
adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan masa depannya
dengan berusaha. Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa
memikirkan masa depan.
Fabel 2
Sesama Saudara Harus Berbagi
Suatu
pagi indah dengan matahari yang cerah, Pak Tua Rusa mengunjungi kediaman
keluarga Pip si Tupai di sebuah desa.
“Pagi,
Ibu Tupai,” salam Pak Tua Rusa kepada Ibu Pip. Kemarin, keponakanku
mengunjungiku. Dia membawakan oleh-oleh yang cukup banyak.
Aku ingin membaginya untuk para sahabatku. Ini kacang kenari spesial
untuk keluargamu.”
“Terima
kasih, Pak Tua Rusa,” ucap Ibu Pip.
Sepeninggal
Pak Tua Rusa, Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya.
“Anak-anak, lihat kita punya apa? Kalian harus membaginya sama
rata ,ya.”
Asyiiik,”
girang Pip dan adik-adiknya.
“Ibu
taruh sini, ya.”
Setelah
itu, ibu tupai mengurus rumah kediamannya. Sementara itu adik adik Pip
ingin mencicipi kacang itu.
“Ini
aku bagi,” kata Pip. Dari sepuluh butir kacang, dia memberi adiknya masing-masing
dua butir. “Ini sisanya untukku, Aku kan paling besar.”
“Tapiii…Ibu
kan pesan untuk membagi rata,” kata Titu, salah satu adik kembar
Pip, diiringi tangisan Puti, kembar satunya.
Mendengar
tangisan Puti, ibu Pip keluar dan bertanya. Sambil terisak, Puti menceritakan
keserakahan kakaknya.
“Tak
boleh begitu, Pip. Ibu tadi sudah bilang apa,” tegur ibu Pip. “Kamu tidak
boleh serakah.”
“Tapi
Buuu, aku kan lebih besar. Perutku juga lebih besar,” sanggah Pip.
Ibu
Pip berpikir sejenak. “Baiklah, Pip. Kamu memang lebih besar. Kebutuhan
makanmu juga lebih banyak. Tapi, kalau cuma menurutkan keinginan
dan perut, kita akan selalu merasa tidak cukup.”
“Kalau
begitu, Ibu saja yang membagi ya? memang tidak akan memuaskan semuanya.
Ini, Ibu beri empat untukmu, Pip, karena kau lebih besar. Dan si kembar
kalian masing-masing mendapat tiga.”
“Kalian
harus mau berbagi ya, anak-anak. Walau menurut kalian kurang, ini adalah rezeki
yang harus disyukuri,” lanjut Ibu Pip.
“Berarti
enak dong, Bu, jadi anak yang lebih besar. Selalu mendapat lebih banyak,” iri
Puti.
“Ya,
tapi perbedaannya tak terlalu banyak, kan?” Lagipula kakakmu memiliki tugas
yang lebih banyak darimu. Dia harus menguru rumah dan mencari makan. Apa kau
mau bertukar tugas dengan Kak Pip?” Tanya Ibunya.
Puti
dan Titu membayangkan tugas-tugas Pip. Lalu mereka kompak menggeleng.
“Nah,
begitu. Sesama saudara harus akur ya, harus berbagi. Jangan bertengkar hanya
karena masalah sepele,” kata Ibu Pip.
“Iya, Bu,” angguk Pip. “Yuk, kita makan
kacangnya bersama,” ajak Pip pada kedua
adiknya. Ibu Pip tersenyum melihat anak-anaknya kembali rukun.
Sekarang mari kita jawab pertanyaan sesuai dengan contoh.
Fabel 1.
Peristiwa 1
Rincian peristiwa: Semut pergi ke gua-gua untuk mengumpulkan makanan.
Peristiwa 1
Rincian peristiwa: Setiap hari Belalang sembah itu hanya berlatih menari.
Peristiwa 3
Rincian peristiwa: Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa kesarangnya.
Peristiwa 4
Rincian peristiwa: Belalang lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan makanannya kepada Belalang.
Fabel 2
Peristiwa 1
Rincian peristiwa: Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk memberikan oleh-oleh.
Peristiwa 2
Rincian peristiwa: Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya.
Peristiwa 3
Rincian peristiwa: Titu protes kepada Pip yang membagi oleh-oleh, sementara Puti juga menangis karena merasa mendapat bagian yang tidak adil
Peristiwa 4
Rincian peristiwa: Ibu Pip membagi oleh-oleh agar adil.