Senja yang datang setiap hari telah memberikan banyak makna bagi manusia. Makna itu terkadang tanpa disadari. Misalnya saat diri merasa lelah karena sibuk bekerja sepanjang hari, kehadiran senja adalah saat untuk mengistirahatkan raga ini.
Sementara itu, jika hendak menghadirkan makna yang lebih mendalam, bolehlah sesekali merenung dengan berlandaskan pada ajaran agama. Senja adalah lambang untuk beristirahat.
Pada saat senja juga, kita dihadapkan pada gelap yang menyelimuti bumi. Ya, itulah efek rotasi yang menjadi rutinitas bagi bumi dan penghuninya.
Senja juga mengalirkan banyak cerita-cerita yang dikemas dalam bentuk karya sastra. Senja adalah inspirasi yang tak akan kering bagi para penulis atau bagi siapa saja yang hendak mengabadikan senja sesuai dengan pemahamannya.
Puisi senja di bawah ini adalah puisi tentang kesedihan yang tiba-tiba datang saat senja telah datang.
Di pantai yang berpasir putih
Dalam bayang senja yang
kala itu berwarna kelabu
Seorang dara
Termenung sendiri
Tatapan matanya menerawang jauh menembus cakrawala
Di antara gemuruh
suara ombak
isak tangisnya
lirih terdengar
Semilir angin pantai
mengusap rambutnya
lembut
Hatinya berbisik
mengenang kisahnya bersama
seseorang
Aku dulu pernah bersamanya di sini
Di pantai ini
dalam senja seperti ini
Berlarian dalam riuh canda tawa
Bercerita tentang betapa indahnya hidup ini
membayangkan terbang berdua
berlayar mengarungi samudera kebahagiaan
Tuhan, inikah kehidupan
Kebahagiaan yang seketika menjadi luka
Dan duka
Hari ini
aku kembali ke tempat ini
berteman sunyi
Dan selembar undangan
Bergambar dirimu dan dia
baca juga : Kumpulan Puisi Senja di Pantai yang Indah
Sementara itu, jika hendak menghadirkan makna yang lebih mendalam, bolehlah sesekali merenung dengan berlandaskan pada ajaran agama. Senja adalah lambang untuk beristirahat.
Pada saat senja juga, kita dihadapkan pada gelap yang menyelimuti bumi. Ya, itulah efek rotasi yang menjadi rutinitas bagi bumi dan penghuninya.
Senja juga mengalirkan banyak cerita-cerita yang dikemas dalam bentuk karya sastra. Senja adalah inspirasi yang tak akan kering bagi para penulis atau bagi siapa saja yang hendak mengabadikan senja sesuai dengan pemahamannya.
Puisi senja di bawah ini adalah puisi tentang kesedihan yang tiba-tiba datang saat senja telah datang.
Senja yang Kelabu
Di pantai yang berpasir putih
Dalam bayang senja yang
kala itu berwarna kelabu
Seorang dara
Termenung sendiri
Tatapan matanya menerawang jauh menembus cakrawala
Di antara gemuruh
suara ombak
isak tangisnya
lirih terdengar
Semilir angin pantai
mengusap rambutnya
lembut
Hatinya berbisik
mengenang kisahnya bersama
seseorang
Aku dulu pernah bersamanya di sini
Di pantai ini
dalam senja seperti ini
Berlarian dalam riuh canda tawa
Bercerita tentang betapa indahnya hidup ini
membayangkan terbang berdua
berlayar mengarungi samudera kebahagiaan
Tuhan, inikah kehidupan
Kebahagiaan yang seketika menjadi luka
Dan duka
Hari ini
aku kembali ke tempat ini
berteman sunyi
Dan selembar undangan
Bergambar dirimu dan dia
baca juga : Kumpulan Puisi Senja di Pantai yang Indah
Penantian Kala Senja
Langit Senja
memendarkan warna jingga
menebarkan hawa rindu terdalam
kepada dia
Dari balik jendela kamar
seraut wajah
muram
dan cemas
ratusan hari terlewat
tanpa kata
tanpa cerita
tanpa sua
bilakah
hadirmu di sini
bersama melewati hari
dalam riang bahagia
hingga senja usia kita
bilakah
kekasih ?
Baca juga : Puisi tentang Senja, Menyentuh Hati
Senja berkalang Luka
Dalam senja yang kelabu
Di taman kota
yang terletak di depan Masjid Agung
Sudah berhari-hari aku
tak melihat sepasang bayangan kita
kini
hanya ada satu bayangan saja
sendiri menanti azan maghrib
Kekasih
saat beberapa hari yang lalu
kau katakan tak bisa lagi
menanti maghrib
di taman ini
aku tak berprasangka apapun
Namun kini
sudah berhari-hari
kau terus menolak
memandang senja bersamaku
hatiku terus dicekam risau
Hingga tiba waktunya
kerisauan itu menjadi firasat buruk
Kuterima kabar
kau telah mengikat cinta suci
dengan seseorang
yang tak aku kenal
Hari-hari setelah itu
Salat Maghribku
bertambah khusyuk