Rangkaian kata-kata yang hendak saya bagikan kepada para pembaca adalah puisi dengan tema Jakarta. Sebuah kota metropolitan yang selalu menghadirkan banyak dinamika dalam berbagai bidang kehidupan, sosial, politik, ekonomi, budaya dan sebagainya.
22 Juni
Lima belas dua tujuh
ditetapkan sebagai hari ulang tahunmu
wahai Ibukota Republik Indonesia
sudah 490 tahun
kotamu ada di nusantara ini
Tak ada yang meragukan
soal kemajuanmu
yang sangat pesat
satu persatu tanah lapang
berubah menjadi gedung-gedung menjulang langit
yang menancap di tanahmu
juga soal kendaraan-kendaraan tercanggih
yang selalu merayapi jalananmu
Tak ada yang mengalahkanmu
di seluruh Indonesia ini
Jakarta tumbuh menjadi kota metropolitan
namun masih menyisakan soal macet jalanan,
banjir yang tak kunjung terselesaikan
dan problematika sosial lainnya
Selamat Ulang Tahun Jakartaku
Kurun waktu akhir 2016
hingga pertengahan tahun ini
suhu udara di jakarta mendidih
suhunya tak pernah turun meski
hujan deras terus mengguyur
Negara Kesatuan Republik Indonesia
memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
sehingga siapa saja Warga Negara Indonesia
apapun sukunya memiliki hak dan kewajiban yang sama
Namun, peristiwa memilukan terjadi di negeri ini
persoalan yang seharusnya bisa diselesaikan
dengan damai
berubah menjadi aksi pengerahan massa yang berkepanjangan
Semua bermula dari video yang dipotong
seorang dosen
tentang seseorang yang dianggap menistakan agama
Ribuan orang terprovokasi
bercampur rasa benci yang memenuhi diri
menghakimi dan memvonis sang tokoh
hingga kalimat terparah yang terdengar
adalah
bunuh.......
Sungguh mengerikan
inikah wajah kota Jakarta
mendadak berubah menjadi penuh kebencian dan amukan
hanya karena provokasi sekelompok orang
masih ada waktu berbenah
menjadi kota madani
yang berdasarkan Pancasila
Selamat Ulang Tahun Ibukota..
Tiap kali habis lebaran
berbondong-bondong orang
dengan tas besar yang dijinjing di kiri kanan
mendatangi terminal-terminal di kotamu
Peluh keringat bercampur
dengan raut wajah takjub agak kebingungan
terlihat dari wajah mereka
Mereka hendak mengadu nasib
di Jakarta,
kota dengan sejuta lapangan pekerjaan
Jakarta oh Jakarta
kota impian banyak orang
yang hendak meraup rupiah
yang sulit didapat di kota kelahiran
Di Jakarta
jutaan orang membanting tulang
mengumpulkan selembar demi selembar rupiah
untuk menjadi saldo di bank
Jakarta menjadi kota impian
jutaan rakyat Indonesia
di berbagai daerah di Indonesia
Merayakan Ulang Tahun Jakarta
22 Juni
Lima belas dua tujuh
ditetapkan sebagai hari ulang tahunmu
wahai Ibukota Republik Indonesia
sudah 490 tahun
kotamu ada di nusantara ini
Tak ada yang meragukan
soal kemajuanmu
yang sangat pesat
satu persatu tanah lapang
berubah menjadi gedung-gedung menjulang langit
yang menancap di tanahmu
juga soal kendaraan-kendaraan tercanggih
yang selalu merayapi jalananmu
Tak ada yang mengalahkanmu
di seluruh Indonesia ini
Jakarta tumbuh menjadi kota metropolitan
namun masih menyisakan soal macet jalanan,
banjir yang tak kunjung terselesaikan
dan problematika sosial lainnya
Selamat Ulang Tahun Jakartaku
Soal Intoleransi di Ibukota Negara ini
Kurun waktu akhir 2016
hingga pertengahan tahun ini
suhu udara di jakarta mendidih
suhunya tak pernah turun meski
hujan deras terus mengguyur
Negara Kesatuan Republik Indonesia
memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
sehingga siapa saja Warga Negara Indonesia
apapun sukunya memiliki hak dan kewajiban yang sama
Namun, peristiwa memilukan terjadi di negeri ini
persoalan yang seharusnya bisa diselesaikan
dengan damai
berubah menjadi aksi pengerahan massa yang berkepanjangan
Semua bermula dari video yang dipotong
seorang dosen
tentang seseorang yang dianggap menistakan agama
Ribuan orang terprovokasi
bercampur rasa benci yang memenuhi diri
menghakimi dan memvonis sang tokoh
hingga kalimat terparah yang terdengar
adalah
bunuh.......
Sungguh mengerikan
inikah wajah kota Jakarta
mendadak berubah menjadi penuh kebencian dan amukan
hanya karena provokasi sekelompok orang
masih ada waktu berbenah
menjadi kota madani
yang berdasarkan Pancasila
Selamat Ulang Tahun Ibukota..
Jakarta, Kota Seribu Impian
Tiap kali habis lebaran
berbondong-bondong orang
dengan tas besar yang dijinjing di kiri kanan
mendatangi terminal-terminal di kotamu
Peluh keringat bercampur
dengan raut wajah takjub agak kebingungan
terlihat dari wajah mereka
Mereka hendak mengadu nasib
di Jakarta,
kota dengan sejuta lapangan pekerjaan
Jakarta oh Jakarta
kota impian banyak orang
yang hendak meraup rupiah
yang sulit didapat di kota kelahiran
Di Jakarta
jutaan orang membanting tulang
mengumpulkan selembar demi selembar rupiah
untuk menjadi saldo di bank
Jakarta menjadi kota impian
jutaan rakyat Indonesia
di berbagai daerah di Indonesia