Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Tanggal tersebut dipilih berdasarkan kelahiran tokoh besar dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara.
Bagi bangsa Indonesia dan semua negara di dunia, pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk mempercepat laju kemajuan sebuah bangsa. Apabila pendidikan sebuah bangsa berhasil, kemajuan bangsa kemungkinan besar akan mengikuti. Akan tetapi, meskipun anggaran pendidikan sudah sebesar 20 persen dari APBN, dunia pendidikan masih belum seperti yang diinginkan. Tentu saja dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak demi kemajuan bangsa.
Prolog di atas hanyalah bentuk kepedulian saya yang mungkin tidak bernilai apa-apa bagi perkembangan dunia pendidikan. Saya juga ingin ikut merayakan Hari Pendidikan Nasional dengan cara mempersembahkan puisi-puisi hasil karya saya kepada bapak Ibuk pembaca blog ini.
Agar makna yang terkandung bisa diresapi dengan baik, silakan baca artikel ini hingga akhir kata. Bapak Ibuk juga bisa mengulang membaca puisi-puisi di bawah ini.
Harapan Pemerintah
Telah diwajibkan bagi seluruh anak bangsa
yang berusia sekolah
untuk mengenyam pendidikan dasar
Telah diwajibkan kepada seluruh anak bangsa
yang berusia sekolah
untuk berbondong-bondong
mendatangi sekolah untuk ikut bersama-sama
meraih ilmu
Jangan khawatir tentang biaya iuran perbulan
anak-anak bangsa tidak perlu mengeluarkan uang
Pemerintah telah menyediakan
miliaran bahkan mungkin triliunan rupiah
untuk menyekolahkan kalian
Bagaimana dengan baju seragam, sepatu, dasi, topi dan tas ?
Jangan khawatir juga, melalui program-program pemerintah
satu persatu persoalan biaya akan diatasi
Anak-anak bangsa yang berusia sekolah
hanya perlu datang ke sekolah
menerima pelajaran dari guru
setiap hari terus menerus
Itulah harapan pemerintah
agar semua rakyatnya bisa bersekolah
tanpa harus mengeluarkan sepeserpun uang rupiah
Maafkan Kami Guruku
Dalam proses pendidikan di sekolah
kamilah yang terus berinteraksi
denganmu para guruku
Di ruang kelas maupun di luar kelas
Selama itu tak jarang
kami melakukan kesalahan
baik itu kesalahan kecil
seperti bersikap tak acuh
kepadamu guruku
atau melakukan kesalahan-kesalahan
yang mungkin sulit dimaafkan
seperti sering ramai di kelas
berbuat usil pada sesama pelajar
atau pertengkaran dengan sesama pelajar
Untuk semua itu
kami mohon dengan sangat agar
Ibu Bapak Guru berkenan memaafkan semua kesalahan kami
Kami hanyalah remaja
yang tak tahu adat sopan santu
tak tahu arah barat timur
Untuk itulah kami bersimpuh mohon maaf kepadamu
Karena tanpa ridha Ibu Bapak Guru
ilmu yang kami terima dari ibu bapak guru menjadi tidak bermakna
Maafkan kami guruku
Pesan untuk Para Pencari Ilmu
Untukmu anak-anakku yang
sedang membolak-balik
halaman buku pelajaran
teruskanlah membaca
hingga engkau mengerti
isi buku itu dengan sempurna
Hingga engkau mampu menyampaikan kembali
apa yang tertulis dalam buku itu
anak-anakku
Namun, sebentar
Di sela-sela engkau membaca buku
Perkenankanlah kami para gurumu
menyampaikan pesan penting kepadamu
Anak-anakku tercinta,
Engkau adalah para pejuang
yang harus bertempur untuk memenangkan
pertempuran besar
Meraih Ilmu !
Ilmu itulah bekal yang harus engkau bawa
demi masa depanmu
bahkan masa depan bangsamu, bangsa Indonesia
Anak-anakku
Engkau adalah utusan
Engkau diutus orang tuamu
Engkau diutus bangsa Indonesia ini
untuk
Meraih Ilmu
Ilmu itulah yang harus engkau persembahkan
kepada ayah ibumu
di manapun mereka berada
Ilmu itulah yang harus engkau haturkan
pada bangsamu, bangsa Indonesia
dalam bentuk karya nyata
dalam bentuk kreativitas
dalam bentuk integritas
dalam bentuk kejujujuran
Anak-anakku
Kami tahu
bahwa tak mudah
menyibukkan diri dalam kegiatan belajar
di tengah godaan
kemajuan teknologi seperti ini
Engkau harus bersusahpayah menekan
keinginanmu menggunakan perangkat teknologi
Bukan hanya itu
lingkungan yang tidak ramah
terhadap pendidikan
juga menjadi lawan terberatmu
Namun, dengan tekad kuat membaja
disertai doa pada Tuhan yang Maha Esa
Kami akan berusaha menuntunmu
melaksanakan tugasmu anak-anakku
Itulah pesan kami, Gurumu
Bagi bangsa Indonesia dan semua negara di dunia, pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk mempercepat laju kemajuan sebuah bangsa. Apabila pendidikan sebuah bangsa berhasil, kemajuan bangsa kemungkinan besar akan mengikuti. Akan tetapi, meskipun anggaran pendidikan sudah sebesar 20 persen dari APBN, dunia pendidikan masih belum seperti yang diinginkan. Tentu saja dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak demi kemajuan bangsa.
Prolog di atas hanyalah bentuk kepedulian saya yang mungkin tidak bernilai apa-apa bagi perkembangan dunia pendidikan. Saya juga ingin ikut merayakan Hari Pendidikan Nasional dengan cara mempersembahkan puisi-puisi hasil karya saya kepada bapak Ibuk pembaca blog ini.
Agar makna yang terkandung bisa diresapi dengan baik, silakan baca artikel ini hingga akhir kata. Bapak Ibuk juga bisa mengulang membaca puisi-puisi di bawah ini.
Ilustrasi pendidikan, sumber : merdeka.com |
Harapan Pemerintah
Telah diwajibkan bagi seluruh anak bangsa
yang berusia sekolah
untuk mengenyam pendidikan dasar
Telah diwajibkan kepada seluruh anak bangsa
yang berusia sekolah
untuk berbondong-bondong
mendatangi sekolah untuk ikut bersama-sama
meraih ilmu
Jangan khawatir tentang biaya iuran perbulan
anak-anak bangsa tidak perlu mengeluarkan uang
Pemerintah telah menyediakan
miliaran bahkan mungkin triliunan rupiah
untuk menyekolahkan kalian
Bagaimana dengan baju seragam, sepatu, dasi, topi dan tas ?
Jangan khawatir juga, melalui program-program pemerintah
satu persatu persoalan biaya akan diatasi
Anak-anak bangsa yang berusia sekolah
hanya perlu datang ke sekolah
menerima pelajaran dari guru
setiap hari terus menerus
Itulah harapan pemerintah
agar semua rakyatnya bisa bersekolah
tanpa harus mengeluarkan sepeserpun uang rupiah
Maafkan Kami Guruku
Dalam proses pendidikan di sekolah
kamilah yang terus berinteraksi
denganmu para guruku
Di ruang kelas maupun di luar kelas
Selama itu tak jarang
kami melakukan kesalahan
baik itu kesalahan kecil
seperti bersikap tak acuh
kepadamu guruku
atau melakukan kesalahan-kesalahan
yang mungkin sulit dimaafkan
seperti sering ramai di kelas
berbuat usil pada sesama pelajar
atau pertengkaran dengan sesama pelajar
Untuk semua itu
kami mohon dengan sangat agar
Ibu Bapak Guru berkenan memaafkan semua kesalahan kami
Kami hanyalah remaja
yang tak tahu adat sopan santu
tak tahu arah barat timur
Untuk itulah kami bersimpuh mohon maaf kepadamu
Karena tanpa ridha Ibu Bapak Guru
ilmu yang kami terima dari ibu bapak guru menjadi tidak bermakna
Maafkan kami guruku
Pesan untuk Para Pencari Ilmu
Untukmu anak-anakku yang
sedang membolak-balik
halaman buku pelajaran
teruskanlah membaca
hingga engkau mengerti
isi buku itu dengan sempurna
Hingga engkau mampu menyampaikan kembali
apa yang tertulis dalam buku itu
anak-anakku
Namun, sebentar
Di sela-sela engkau membaca buku
Perkenankanlah kami para gurumu
menyampaikan pesan penting kepadamu
Anak-anakku tercinta,
Engkau adalah para pejuang
yang harus bertempur untuk memenangkan
pertempuran besar
Meraih Ilmu !
Ilmu itulah bekal yang harus engkau bawa
demi masa depanmu
bahkan masa depan bangsamu, bangsa Indonesia
Anak-anakku
Engkau adalah utusan
Engkau diutus orang tuamu
Engkau diutus bangsa Indonesia ini
untuk
Meraih Ilmu
Ilmu itulah yang harus engkau persembahkan
kepada ayah ibumu
di manapun mereka berada
Ilmu itulah yang harus engkau haturkan
pada bangsamu, bangsa Indonesia
dalam bentuk karya nyata
dalam bentuk kreativitas
dalam bentuk integritas
dalam bentuk kejujujuran
Anak-anakku
Kami tahu
bahwa tak mudah
menyibukkan diri dalam kegiatan belajar
di tengah godaan
kemajuan teknologi seperti ini
Engkau harus bersusahpayah menekan
keinginanmu menggunakan perangkat teknologi
Bukan hanya itu
lingkungan yang tidak ramah
terhadap pendidikan
juga menjadi lawan terberatmu
Namun, dengan tekad kuat membaja
disertai doa pada Tuhan yang Maha Esa
Kami akan berusaha menuntunmu
melaksanakan tugasmu anak-anakku
Itulah pesan kami, Gurumu