Tampilkan postingan dengan label Kalimat Majemuk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kalimat Majemuk. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 November 2018

45 Contoh Kalimat Majemuk Setara dan Pengertiannya

Mempelajari bahasa Indonesia sebenarnya bukan hal yang sulit asalkan kita rajin membaca dan rajin menulis. Kali ini kita akan kembali menambah khazanah keilmuan kita tentang pelajaran bahasa Indonesia. Tema yang akan kita diskusikan bersama adalah tema tentang kalimat majemuk setara.

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang unsur atau bagian-bagiannya mempunyai hubungan sederajat, atau dengan kata lain, kalimat yang terjadi dari gabungan beberapa kalimat tunggal yang setara.  Aina Prihantini (2015) juga menyebutkan kalimat majemuk setara adalah  kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih, yang hubungan antar-klausanya bersifat koordinatif.

Kalimat majemuk setara dibagi menjadi tiga macam, antara lain:



a. Hubungan Penjumlahan

Hubungan yang menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, atau proses. Hubungan ini ditandai dengan konjungsi dan, serta, kemudian, lalu, sedangkan, padahal, atau baik...maupun.

Contoh konjungsi dan:
1. Silvi sarapan pagi dengan segelas susu dan sepotong roti.
2. Ronald membelikan adiknya roti tawar dan selai pisang.
3. Di luar dugaan, semua anak asuhnya berhasil meraih juara 1, juara 2, dan juara harapan 1.
4. Di perpustakaan, Intan membaca buku agama dan Felix membaca buku sejarah.
5. Sesuai tradisi, hari ini Latif dan Sonia akan menikah secara adat dan secara agama.

Contoh konjungsi serta
1. Ruswan pergi ke kantor pos untuk membeli perangko, meterai, dan amplop serta mengirim surat.
2. Hari ini aku akan memasak, mencuci baju, dan membersihkan halaman serta memperbaiki kompor rusak.
3. Tohari memiliki 4 orang anak: Lidyia, Dwi, dan Ryan, serta Evelyn.
4. Ranto menyukai olahraga berenang, basket, dan tenis meja, serta atletik.
5. Trisna membeli buku, pensil, dan bolpoin, serta penghapus.

Contoh konjungsi kemudian
1. Theana membeli permen karet, kemudian mengunyahnya segera.
2. Robi mulai belajar matematika, kemudian belajar fisika.
3. Hasto membuka dompet, kemudian mengeluarkan uang untuk membayar belanja.
4. Rifai sarapan pagi, kemudian berangkat ke kantor
5. Leo membeli mobil baru, kemudian mengendarainya hingga sampai di rumah.

Contoh konjungsi lalu
1. Pulang sekolah, Amir meletakkan tas di kamar, lalu mencium tangan ayah dan ibu.
2. Parto mengambil tempat sampah, lalu meletakkanya di samping rumah.
3. Hana membuka tas, lalu mengambil pensil dan buku.
4. Ranti memakai sepatu, lalu berangkat ke sekolah
5. Desta mandi, lalu gosok gigi.


Contoh konjungsi sedangkan

1. Arlina sangat menyukai olahraga, sedangkan Tinton gemar membaca buku.
2. Ibu pergi ke pasar, sedangkan ayah bekerja di sawah.
3. Arnold berhasil meraih juara 1 lomba badminton, sedangkan Rizal meraih juara 3.
4. Putranya yang pertama duduk di bangku kelas 7 SMP, sedangkan putranya yang ke-2 masih duduk di bangku kelas 3 SD.
5. Rumah nenek berdinding kayu, sedangkan rumah ayah berdinding tembok.


Contoh konjungsi padahal
1. Iko terlihat gelisah, padahal ia sudah mengerjakan PR.
2. Tino berhasil meraih peringkat pertama, padahal ia jarang belajar.
3. Harno tetap tidak mampu membayar utang, padahal ia sudah bekerja keras.
4. Lusi nekat masuk sekolah, padahal ia baru sakit.
5. Akhirnya Santo berhasil meraih juara 1 tenis meja, padahal tangannya cedera.

Contoh konjungsi baik...maupun

1. Jalan itu sudah bisa dilewati, baik oleh kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
2. Semua anak akan mendapat hadiah, baik yang kalah maupun yang menang
3. Surti merupakan siswa yang berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun olahraga.
4. Baik Yesi maupun Diana, mereka berlomba menjadi juara kelas.
5. Baik dahulu maupun sekarang, sikap Reza tetap tidak berubah.




b. Hubungan Perlawanan.

Hubungan yang menyatakan bahwa apa yang dinyatakan dalam klausa pertama berlawanan atau tidak sama dengan apa yang dintayakan dalam klausa kedua. Kalimat majemuk setara dengan hubungan perlawanan ditandai dengan konjungsi tetapi, tetapi juga, atau jangankan. Dalam hubungan perlawanan yang menyatakan penguatan, bisa juga menggunakan konjungsi tidak/bukan saja, tidak/bukan hanya, atau tidak/bukan sekadar pada klausa pertama, lalu diikuti dengan konjungsi tetapi/melainkan juga pada klausa kedua.

Contoh:

1. Lastri sudah belajar giat, tetapi tetap saja tidak naik kelas.
2. Andre ingin pergi ke Surabaya, tetapi Indah ingin pergi ke Malang.
3. Jangankan membeli sepeda motor, membeli mobil Hesti pun sanggup.
4. Jangankan melukis pepohonan, melukis wajahmu Rendra pun dia mampu mengerjakannya.
5. Perceraian orangtuanya tidak saja membuatnya sedih, tetapi juga membuat Harto putus asa.
6. Terlambat makan tidak saja membuat kita lapar, tetapi juga bisa menyebabkan banyak penyakit.
7. Rumahnya bukan hanya mewah, melainkan juga sangat indah.
8. Sepatu barunya bukan hanya mahal, melainkan juga dibeli di luar negeri.


c. Hubungan pemilihan

Hubungan yang menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan atau lebih, yang dinyatakan oleh klausa-klausa yang terhubung oleh koordinator (konjungsi). Kalimat majemuk setara ini ditandai dengan konjungsi atau.

Contoh:

1. Nilai ujiannya memang menggembirakan, namun ia harus memilih melanjutkan kuliah di IPDN atau UGM.
2. Akibat perceraian orangtuanya, Farhan harus memilih ikut ayah atau ibunya.
3. Perut Kinanti terasa lapar, tetapi ia bingung harus makan nasi goreng atau nasi pecel.
4. Luna bimbang harus memilih ekstrakurikuler tenis meja atau bola voli.
5. Zahra sudah berada di pasar, namun ia lupa dititipi ibu membeli jeruk atau mangga.


Daftar Pustaka

Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia – Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap. Yogyakarta: B first.