Minggu, 03 Mei 2020

Latih Uji Kompetensi Sejarah Indonesia Kelas 12 Halaman 29

Kunci jawaban latih uji kompetensi dalam buku Sejarah Indonesia Kelas 12 SMA/ SMK/ MA/ MAK Kurikulum 2013 terbitan kemendikbud. Peserta didik diminta mengerjakan soal tentang tema yang berkaitan dengan pemberontakan pada awal kemerdekaan Republik Indonesia.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini!



Soal

LATIH UJI KOMPETENSI

1. Tuliskan contoh konflik di Indonesia yang berkait dengan vested interest, yang terjadi antara tahun 1948-1965. Jelaskan!
2. Jelaskan perbedaan latar belakang terjadinya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dengan DI/TII Aceh!
3. Jelaskan, mengapa sebagian pasukan KNIL tidak mau bergabung ke dalam APRIS sesuai dengan keputusan yang diambil dalam
perundingan KMB!
4. Tuliskan pendapat kamu mengenai persamaan atau perbedaan antara latar belakang terjadinya aneka pemberontakan pada periode 1948-1965, dengan beberapa konflik pusat – daerah pada masa sekarang!
5. Tuliskan 5 (lima) hikmah yang bisa diambil dari pergolakan yang pernah terjadi di Indonesia pada periode 1948-1965!

Jawab

Silakan tonton video di bawah ini



atau perhatikan tulisan di bawah ini 

1. Konflik di Indonesia yang berkaitan dengan vested interest antara lain:
a. Pemberontakan APRA (1949)
Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dipimpin oleh Raymond Westerling. Pemicu dari pemberotakan ini adalah ketidakpuasan dari APRA yang terdiri dari bekas KNIL atas pembentukan APRIS. APRA menghendaki hanya merekalah yang dijadikan tentara negara federal. Akibat pemberontakan ini banyak tentara Indonesia yang gugur karena dibunuh dengan brutal oleh Westerling dan anak buahnya. Sayangnya, Westerling berhasil kabur ke negara Belanda.

b. Peristiwa Andi Azis.(1950)
Konflik yang terjadi di Sulawesi selatan ini hampir sama dengan pemberontakan APRA di Jawa Barat. Bekas KNIL menolak kehadiran tentara APRIS. Andi Azis sebagai pemimpin KNIL segera menduduki tempat-tempat di beberapa tempat bahkan menawan Panglima Teritorium (wilayah) Indonesia Timur. 

c.Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) (1950)
Pemimpin pemberontakan ini adalah Soumokil dengan didukung oleh mantan pasukan KNIL. Mereka berupaya memisahkan diri dari Republik Indonesia Serikat. Pemberontakan ini berhasil ditumpas meskipun KNIL merupakan pasukan komando yang memiliki kualitas tempur lebih baik dibanding tentara Indonesia. Pada saat inilah, Letkol Slamet Riyadi Gugur. Soumokil berhasil ditangkap dan akhirnya dijatuhi hukuman mati .

2. Perbedaan latar belakang pemberontakan DI/ TII di Jawa Barat dengan DI/ TII di Aceh :

Di Jawa Barat. Kartosuwiryo memanfaatkan isi perjanjian Renville yang menyebutkan bahwa Pasukan RI  yang berada di garis Van Mook harus pindah ke daerah yang dikuasai RI. Hal ini menyebabkan Divisi Siliwangi berpindah ke Jawa Tengah, namun laskar Hizbullah dan Sabilillah di bawah pengaruh Kartosuwiryo justru tetap berada di Jawa barat dan mendirikan DI/ TII yang tujuannya membentuk negara yang berdasarkan syariat Islam versi kartosuwiryo.

Di Aceh, DI/ TII berdiri karena Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) menolak wilayah Aceh tergabung dalam bagian dari Provinsi Sumatera Utara. PUSA menganggap jasa Aceh terhadap kemerdekaan Indonesia sangat besar sehingga tidak layak menjadi bagian dari provinsi Sumatera Utara. 

3. Sebagian Pasukan KNIL baik yang berada di Jawa Barat, Sulawesi Selatan maupun di tempat-tempat lainnya memang menolak bergabung ke dalam APRIS karena:
a. Riwayat sejarah, pada awalnya APRIS dan KNIL merupakan musuh sehingga sangat sulit bersatu.
b. KNIL menganggap diri mereka lebih unggul dibanding APRIS sehingga tidak layak bagi KNIL untuk berada di dalam APRIS

4. Persamaan latar belakang terjadinya aneka pemberontakan pada periode 1948-1965 dengan beberapa konflik pusat – daerah pada masa sekarang!
Persamaan       : pemberontakan pada periode 1948-1965 dengan masa sekarang adalah sama-sama berkaitan dengan ideologi, kepentingan dan sistem pemerintahan.
Perbedaan       : pada masa sekarang lebih mengacu pada demo yang melibatkan masyarakat dengan jumlah yang besar.

5. Lima hikmah yang bisa diambil dari pergolakan yang pernah terjadi di Indonesia pada periode 1948-1965 antara lain :
a. Pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan
b. Pancasila adalah ideologi yang terbukti mampu mengatasi konflik
c. Demokrasi harus dilaksanakan dengan baik.
d. Mengedepankan musyawarah ketika terjadi perbedaan pendapat/
e. Jangan mudah tergoda dengan ideologi selain Pancasila

Artikel Terkait