Kamis, 27 Desember 2018

Mengunjungi Lumpur Kesongo, Fenomena Alam yang Unik

Tags

Berawal dari sebuah diskusi dengan teman teman tentang aksara Jawa, Kerajaan Medang Kamulan, Ajisoko dan Bledug Kuwu, kami merencanakan mengunjungi kerajaan Medang Kamulan yang konon ada di wilayah Kabupaten Grobogan. Perjalanan tersebut memang membawa kami ke sebuah tempat bernama Medang Kamulan dan sebuah tempat bernama Kesongo.

Mengenai Medang Kamulan, hampir tidak banyak hal yang menunjukkan bahwa tempat tersebut pernah menjadi kerajaan. Saya justru tertarik dengan sebuah tempat bernama Kesongo.

Kawasan Lumpur Kesongo memiliki luas 119,1 ha, yang terdiri dari 3 tipe habitat. Ketiga tipe tersebut adalah kawasan semburan lumpur, kawasan rawa dan kawasan padang rumput (savanna). Kawasan semburan lumpur merupakan kawasan yang dipenuhi oleh lumpur yang keluar dari perut bumi, pada daerah ini tidak ada vegetasi yang bisa hidup. goasentono.blogspot.com

Maka saya dan empat orang teman, pada 17 September 2011 mengadakan perjalanan ke Kesongo yang terletak di koordinat 7°9’20″S 111°15’13″E di Kecamatan Gabus, kabupaten Grobogan. Waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB ketika kendaraan yang saya kendarai berbelok ke utara memasuki jalan di sebelah Terminal Sulursari, kemudian melewati rel kereta api, kurang lebih 500m di perempatan kami berbelok ke kanan. Kondisi jalan tidak terlalu bagus. Kurang lebih 20 menit, kami tiba di kawasan Sumber Lumpur Kesongo.

Di bawah ini merupakan kawasan di sisi selatan Sumber Lumpur Kesongo. Ada sekawanan burung Bangau Tongtong yang sedang terbang.



Memasuki area sumber lumpur Kesongo, waktu menunjukkan jam 11.00 WIB, namun kondisi tidak terlalu panas, karena memang agak mendung. Kami disambut hamparan rumput Grinting (Cynodon dactylon)yang sangat luas. Sekawanan kerbau yang dibiarkan secara liar untuk mencari makan. Dan yang menarik, ada sekawanan burung Belibis yang sedang bergerombol, yang berhasil saya ambil gambar dari kejauhan. Hal ini sekaligus membuktikan tentang informasi yang saya dapatkan dari website Perhutani.




Kawasan kesongo juga merupakan habitat beberapa jenis burung (aves) seperti Bangau tong-tong (leptotilos javanicus), manyar jambul (Ploccus manyar), belibis (Dendrocygna javanica), Belibis Batu (Dendrocygna javanica), Alap-alap capung (Microhierax frigillarius).

Kawasan rumput yang luas, burung belibis yang sedang terbang bergerombol adalah fenomena yang menarik. Lalu langkah kaki kami mulai memasuki fenomena yang tidak kalah eksotik, yakni kawasan kedua dari Kesongo yaitu Kawasan Semburan Lumpur. Saya agak merasa aneh ketika mendengar suara berdesis di sekitar saya. Ternyata suara tersebut berasal dari letupan lumpur yang keluar dari dalam tanah. Memang benar saya melihat sebuah tempat yang benar benar berbeda dengan kawasan sebelumnya. Tampak di kanan kiri saya, bekas bekas letupan lumpur yang mirip miniatur gunung berapi.

Jumlahnya tidak bisa saya hitung. Dan yang luar biasa, letupan lumpur tersebut masih aktif, mulai dari yang kecil sampai yang agak besar. Sekilas memang mirip dengan fenomena lumpur di Bledug Kuwu. Yang membedakan letusannya memang tidak sebesar Bledug kuwu. Tapi justru inilah yang menarik,  letupan di Kesongo berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain, sehingga meninggalkan banyak sekali bukit bukit kecil, seperti tampak pada gambar di bawah ini.



Gambar diatas merupakan aktivitas letupan lumpur yang terjadi di Kesongo. Menurut penduduk sekitar, biasanya juga ada ledakan besar yang disebut dengan Kurdo.






Sedangkan gambar di atas merupakan kawasan rawa, dimana terdapat rumput Mlingi, tempat minum sekawanan burung burung dan juga hewan ternak seperti kerbau.

Kami beristirahat sejenak di sebuah gardu kayu yang dipenuhi gambar Semar. Bagi saya, Kesongo memang merupakan sebuah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Menarik dari segi cerita atau legenda karena konon disitulah tempat Ajisoko menghukum Joko Linglung. Selain itu Kesongo merupakan sebuah kawasan ekologi yang juga menarik untuk diketahui dan dikunjungi.
Setelah beristirahat kami meninggalkan kawasan Kesongo. Sebuah tempat wisata di Kabupaten Grobogan yang selama ini terlupakan. Akses masuk yang cukup sulit mungkin menjadi penghambat mengapa jarang orang yang berkunjung ke tempat tersebut.

Artikel Terkait