Rabu, 31 Januari 2018

Puisi Rindu Ayah, Ibu, Sahabat dan Kekasih 2018

Rindu datang tanpa diduga, ia bagaikan semilir angin yang tiba-tiba menerpa tanpa tahu dari mana asalnya. Rindu tidak melulu kepada pasangan atau kekasih. Bisa juga rindu kepada ayah, ibu, sahabat atau siapa saja.

Rindu kepada ayah mengingatkan kita pada semua kenangan yang terjadi sejak masa kecil hingga dewasa. Ingatlah bagaimana ayah selalu bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga. Pada saat bersamaan beliau curahkan cinta dan kasih sayang kepada putra-putrinya. Beliau selalu memperhatikan setiap perkembangan kita sejak kecil.

Rindu kepada ibu, juga hampir sama dengan rindu kepada ayah. Kita akan selalu terkenang-kenang dengan kebersamaan keluarga yang hangat bersama ibu, ayah, kakak dan adik kita. Ibu adalah sosok terpenting dalam kehidupan manusia. Beliau, dengan penuh kasih sayang dan kesabaran merawat kita hingga usia remaja.

Sementera rindu kepada sahabat terkadang membingungkan. Ini rindu ataukah cinta ?

Puisi di bawah ini merupakan puisi tentang rindu kepada orang orang tercinta misalnya ayah, ibu, sahabat dan kekasih.


Bapak, Aku Rindu


Bapak

Ratusan hari telah berlalu
ratusan hari aku menggigil dalam kerinduan
kepadamu

Selembar foto ini mengingatkanku

Engkaulah yang dulu selalu memegang sepasang tanganku
kala belajar berjalan
menapak jalan berkerikil di depan rumah
jalan yang asing bagi telapak kaki kecilku
yang baru setahun dua tahun mengenal dunia

Engkau jua yang menggendongku
kala aku menangis keras
setelah berkali-kali terjatuh
hingga akhirnya aku bisa berjalan

Masih terngiang-ngiang
suaramu kala mendendangkan lagu pengantar tidur
sambil mendekap aku
hingga akhirnya aku terlelap

Bapak
kini aku menyadari betapa
kebersamaan denganmu selama ini
adalah waktu yang sangat berharga
yang tiada mungkin kan terulang

dalam kerinduanku,
aku bersaksi bahwa engkau
adalah anugerah terindah
dari Allah

Untuk Mama yang Aku Rindu

Seorang bayi mungil
terpejam 
di atas dada Ibunda

tangannya masih menggengam
dekapan ibu terasa nyaman baginya

Ibu, bayi itu adalah diriku
kala baru saja terlahir ke dunia

Tiba-tiba aku rindu dengan hangat dekapanmu
yang selalu membuatku merasa sangat nyaman dan tenang

Engkaulah yang selama ini menasihatiku
engkau juga yang selama ini selalu bercerita
tentang Cinta dan kasih sayang
tentang betapa berharganya keluarga
dan juga tentang kebesaran Ilahi

Hari ini, kita terpisah jarak
Aku rindu pulang ke rumah
agar bisa kau dekap lagi
diriku ini, Ibu


Kerinduan kepadamu, Sahabat

Ini rindu macam apa ?
pagi hari bertemu
malam hari dicekam rindu

Engkau sahabatku

tapi ini rindu macam apa ?
tiap malam terkenang-kenang
seraut wajah manismu
sepasang mata indahmu
dan lucu tingkah lakumu

Tapi ini rindu macam apa?
datang menyergap kala malam sunyi
segenap bayang-bayangmu
memenuhi pelupuk mataku
sepanjang malam
setiap malam

Ah, ini mungkin rindu
ataukah cinta
kepadamu, sahabatku


Bilakah Rindu tersampaikan

Dari balik jendela kamar
aku melihat jauh ke bulan
yang  bersinar kembali

sebelumnya, gerhana bulan
telah terjadi

kuberharap rinduku kepadamu
akan terobati segera

adinda

aku sendiri di sini
meski bulan terang benderang
tak sanggup menyinari gundah dalam hatiku
yang sepi diterpa rindu
hanya kepadamu

adinda
kita terpisah adat dan tradisi
cinta kita sulit untuk bersatu
rindu kita tak mungkin tersampaikan

hanya doa dan harapan kepada Tuhan
semoga memberikan jalan terang
jalan terbaik

Artikel Terkait