Sabtu, 10 Juni 2017

Puisi Islami Cinta Dalam Diam



Lagi-lagi saya akan menulis puisi tentang Cinta, namun kali ini cinta dalam perspektif Islam yang saya pahami. Tema puisi kali ini adalah puisi cinta dalam diam.


Usai Sudah Cinta yang Pernah Kusimpan

Terduduk aku di atas kursi kayu di ruang kamarku
tanganku bergetar kala memegang sepucuk surat undangan
yang bertuliskan
namamu..
namamu....

Nama yang selalu kusebut lirih saat malam-malam sunyi
hanya Allah dan aku yang mampu mendengarnya
serta kesunyian itu sendiri

Pedih kurasakan
melihat namamu tertera dalam surat undangan berwarna biru

bersama nama lain yang tak kukenal

Oh, kekasih
selembar surat yang tergeletak di mejaku siang tadi
telah menghapuskan seluruh harapanku kepadamu
bagai sebuah penghapus karet
menghapus tulisan pensil di selembar kertas

usai sudah harapanku kepadamu selama ini
Cinta dalam diam yang kupendam
harus kuakhiri mulai saat ini

namamu yang selalu kusebut dalam doaku kepada Allah
bayang-bayang wajahmu yang selalu menjadi pengantar tidurku
harus kuusir

Hanya doa kupanjatkan
semoga pernikahanmu 'kan
mengantarmu menuju keluarga sakinah mawadah warahmah

Biarkan malam ini
dalam sujudku
aku melepas
satu persatu huruf yang menyusun namamu
dan memusnahkan bayang-bayang wajahmu

Artikel Terkait