Sabtu, 06 Mei 2017

Kumpulan Puisi Tentang Air Mata Kesedihan

Air mata bisa mendadak jatuh ketika manusia sedang tertimpa kesedihan yang mendalam misalnya ketika mendengar kabar duka dari orang tercinta, sedih karena memikirkan sesuatu atau ketika diputus cinta oleh sang kekasih.

Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang air mata yang bisa bapak ibuk baca. Mudah-mudahan memberi inspirasi dan menjadi bahan perenungan.



Air Mata ini Menetes Karenamu


Pupus sudah impian manisku tentangmu,

Harapan yang begitu indah kubangun satu demi satu
Runtuh seketika
Hatiku hancur berkeping-keping
Setelah menerima surat undangan yang
Bertuliskan namamu
nama yang selalu ada dalam hatiku
yang selalu membuatku tak mampu
menyebutnya tanpa gejolak dalam dada

Air mataku menetes tak terbendung
Jatuh tepat di atas nama itu


Kekasih,
Sekian lama kita bersama
Rupanya engkau hanya menganggapku teman semata

Setelah aku jatuh cinta dengan segala pesona yang ada pada dirimu
Keramahanmu
Kerianganmu
Perhatianmu
Dan manis senyummu kepadaku

Kini kau tinggalkan aku sendiri
Hanya bisa memeluk semua kenangan bersamamu

dalam dingin malam yang berembun
Air mata ini makin deras mengalir


Linangan Air Mata ini adalah Doa untukmu


Di atas gundukan tanah yang berwarna merah
dengan taburan bunga yang masih segar

Aku duduk terpekur
berselimut duka

menatap nama yang terukir pada batu nisan
namamu,
Ibu

Kini engkau telah terbaring sendiri
tidak terdengar lagi suaramu memanggilku
tidak akan lagi kau menimang cucu-cucumu

Ibu, waktu ini begitu kejam
Dulu ia mempertemukan kita dalam hari-hari yang penuh kebahagiaan
Kini ia dengan paksa merenggut kebahagiaan itu
menjadi duka mendalam

Terbayang betapa besar kasih sayang yang telah engkau berikan
kepadaku selama ini

Terbayang kala aku masih kecil
engkaulah yang selalu berada di sisiku
mendongengkan cerita
sebelum aku tidur

Aku tak mampu mengenang semua kebaikan
yang pernah engkau berikan kepadaku

Ibu, linangan air mata ini
adalah doaku kepadamu
semoga engkau selalu bahagia
di sisi Tuhan

Semua bekal yang kau berikan kepadaku
akan kupegang
untuk mengisi hari-hariku
menyelesaikan tugas kehidupan ini



Air Mata Perpisahan


Jabat tangan ini
menandai perpisahan di antara kita berdua

Riuh deru motor yang lalu lalang
di dekat taman ini

seriuh hatiku yang semakin gundah
harus berpisah denganmu

Atas nama kehendak orang tua
kau tak kuasa menolaknya,

kita harus mengakhiri semua mimpi indah
dan selalu menari-nari di pelupuk mata
yang dahulu kita rangkai
hari demi hari
dan berharap semua itu akan menjadi nyata
dan abadi

Ternyata semuanya hilang sudah hari ini

Air matamu menetes membasahi punggung tanganku
menyisakan perih yang mendalam
menggores hatiku
menjadi luka yang sulit untuk diobati

Selamat tinggal kekasih
Semoga engkau bahagia

Artikel Terkait