Air mata bisa mendadak jatuh ketika manusia sedang tertimpa kesedihan yang mendalam misalnya ketika mendengar kabar duka dari orang tercinta, sedih karena memikirkan sesuatu atau ketika diputus cinta oleh sang kekasih.
Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang air mata yang bisa bapak ibuk baca. Mudah-mudahan memberi inspirasi dan menjadi bahan perenungan.
Pupus sudah impian manisku tentangmu,
Harapan yang begitu indah kubangun satu demi satu
Runtuh seketika
Hatiku hancur berkeping-keping
Setelah menerima surat undangan yang
Bertuliskan namamu
nama yang selalu ada dalam hatiku
yang selalu membuatku tak mampu
menyebutnya tanpa gejolak dalam dada
Air mataku menetes tak terbendung
Jatuh tepat di atas nama itu
Kekasih,
Sekian lama kita bersama
Rupanya engkau hanya menganggapku teman semata
Setelah aku jatuh cinta dengan segala pesona yang ada pada dirimu
Keramahanmu
Kerianganmu
Perhatianmu
Dan manis senyummu kepadaku
Kini kau tinggalkan aku sendiri
Hanya bisa memeluk semua kenangan bersamamu
dalam dingin malam yang berembun
Air mata ini makin deras mengalir
Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang air mata yang bisa bapak ibuk baca. Mudah-mudahan memberi inspirasi dan menjadi bahan perenungan.
Air Mata ini Menetes Karenamu
Pupus sudah impian manisku tentangmu,
Harapan yang begitu indah kubangun satu demi satu
Runtuh seketika
Hatiku hancur berkeping-keping
Setelah menerima surat undangan yang
Bertuliskan namamu
nama yang selalu ada dalam hatiku
yang selalu membuatku tak mampu
menyebutnya tanpa gejolak dalam dada
Air mataku menetes tak terbendung
Jatuh tepat di atas nama itu
Kekasih,
Sekian lama kita bersama
Rupanya engkau hanya menganggapku teman semata
Setelah aku jatuh cinta dengan segala pesona yang ada pada dirimu
Keramahanmu
Kerianganmu
Perhatianmu
Dan manis senyummu kepadaku
Kini kau tinggalkan aku sendiri
Hanya bisa memeluk semua kenangan bersamamu
dalam dingin malam yang berembun
Air mata ini makin deras mengalir
Linangan Air Mata ini adalah Doa untukmu
Di atas gundukan tanah yang berwarna merah
dengan taburan bunga yang masih segar
Aku duduk terpekur
berselimut duka
menatap nama yang terukir pada batu nisan
namamu,
Ibu
Kini engkau telah terbaring sendiri
tidak terdengar lagi suaramu memanggilku
tidak akan lagi kau menimang cucu-cucumu
Ibu, waktu ini begitu kejam
Dulu ia mempertemukan kita dalam hari-hari yang penuh kebahagiaan
Kini ia dengan paksa merenggut kebahagiaan itu
menjadi duka mendalam
Terbayang betapa besar kasih sayang yang telah engkau berikan
kepadaku selama ini
Terbayang kala aku masih kecil
engkaulah yang selalu berada di sisiku
mendongengkan cerita
sebelum aku tidur
Aku tak mampu mengenang semua kebaikan
yang pernah engkau berikan kepadaku
Ibu, linangan air mata ini
adalah doaku kepadamu
semoga engkau selalu bahagia
di sisi Tuhan
Semua bekal yang kau berikan kepadaku
akan kupegang
untuk mengisi hari-hariku
menyelesaikan tugas kehidupan ini
Air Mata Perpisahan
Jabat tangan ini
menandai perpisahan di antara kita berdua
Riuh deru motor yang lalu lalang
di dekat taman ini
seriuh hatiku yang semakin gundah
harus berpisah denganmu
Atas nama kehendak orang tua
kau tak kuasa menolaknya,
kita harus mengakhiri semua mimpi indah
dan selalu menari-nari di pelupuk mata
yang dahulu kita rangkai
hari demi hari
dan berharap semua itu akan menjadi nyata
dan abadi
Ternyata semuanya hilang sudah hari ini
Air matamu menetes membasahi punggung tanganku
menyisakan perih yang mendalam
menggores hatiku
menjadi luka yang sulit untuk diobati
Selamat tinggal kekasih
Semoga engkau bahagia