Jumat, 02 Agustus 2019

Tugas Kelompok 2.1 Pkn Kelas 11 Halaman 44

Soal dan jawaban dari Tugas Kelompok 2.1 Pendidikan Kewarganegaraan kurikulum 2013 kelas 11 Bab 2 halaman 44. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok kemudian melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan demokrasi di lingkungan sekolah.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini



Soal:

Tugas Kelompok 2.1

1. Buatlah kelompok belajar yang terdiri atas lima orang.
2. Lakukanlah pengamatan terhadap lekasanaan prinsip-prinsip demokrasi di sekolah kalian, baik dalam pergaulan antara sisswa dengan siswa, siswa dengan guru/ kepala sekolah, guru dengan guru maupun guru dengan kepala sekolah.
3. Laporan hasil pengamatan kalian secara tertulis dalam bentuk sebuah artikel
4. Informasikanlah nilai-nilai yang kalian peroleh pada orang tua masing-masing.

Jawab

Silakan tonton dalam video youtube di bawah ini



atau baca artikel di bawah ini


Indahnya Demokrasi di Sekolahku


Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Kartanegara. Sebuah sekolah Negeri yang terletak di tengah-tengah kota Kartanegara. Aku masuk ke sekolah ini pada tahun 2018, jadi sekarang aku sudah duduk di kelas 11. Sekolah ini merupakan sekolah yang sangat menyenangkan dilihat dari sudut pandang manapun. Kebersihan, prestasi, suasana pembelajaran dan lain-lain.

Konon, hal-hal positif tersebut sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu. Kali ini kita akan khusus membahas tentang suasana pembelajaran yang sangat menyenangkan. Belajar di SMA Negeri 1 Kartanegara sungguh menyenangkan. Pembelajaran berlangsung dengan baik dan sangat demokratis dan egaliter. Secara umum, prinsip-prinsip demokrasi sudah cukup baik diterapkan di SMA ini.

Sejak awal masuk ke sekolah ini, para guru dan karyawan sekolah bersikap sangat ramah kepada peserta didik. Para guru selalu menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan persahabatan antar sesama peserta didik. Hasil pendidikan tersebut benar-benar terlihat hasilnya. Kini, suasana pergaulan sesama peserta didik sangat demokratis. Kami saling menghargai agama dan keyakinan teman-teman yang seagama maupun beda agama. Kami juga berupaya keras tidak melakukan kekerasan baik berupa perundungan apalagi kekerasan fisik antar sesama. Selain itu, kami juga tidak pernah berusaha untuk saling menonjol dalam hal penampilan yang memamerkan kekayaan orang tua. Sehingga pergaulan kami tidak didasarkan pada ekonomi orang tua. Terselenggaranya pemilihan ketua OSIS yang demokratis juga terjadi di sekolah kami. Meskipun terjadi perdebatan keras untuk mempertahanka argumen, semua itu bisa diakhiri dengan baik tanpa perselisihan.

Hubungan antara murid dengan guru juga sangat harmonis. Para guru mendidik kami untuk tidak takut menghadapi guru bahkan guru mata pelajaran yang sulit sekalipun. Mereka menanamkan kebebasan berpendapat dalam setiap pelajaran, dengan syarat sebelumnya, para peserta didik harus terlebih dahulu belajar keras tentang materi yang diajarkan. Guru juga tidak akan memarahi ketika ada murid yang mempertahankan argumen dengan keras namun sopan. Meskipun demikian, para peserta didik selalu menaruh penghormatan yang tinggi kepada para guru sesuai dengan norma di Indonesia.

Prinsip demokrasi di antar guru dengan kepala sekolah juga berlangsung lancar. Dalam pengamatan sehari-hari, guru menghargai kepala sekolah begitupun sebaliknya. Memang sering terjadi perdebatan ketika rapat dinas, akan tetapi semua itu bertujuan untuk membangun sekolah menjadi lebih baik, sehingga sekeras apapun perdebatan, semua bisa saling mengerti.

Itulah prinsip-prinsip demokrasi yang terjadi di sekolah kami, demokratis, egaliter, dan saling menghargai.

Artikel Terkait