Rabu, 28 Agustus 2019

Buatlah Rangkuman Tentang Salah Satu Partai Pada masa Demokrasi Liberal

Soal dan jawaban dari tugas dalam buku Sejarah Indonesia Kurikulum 2013 terbitan kemendikbud kelas 12 SMA/ SMK/ MA/ MAK bab 2 halaman 66. Peserta didik diminta mengerjakan tugas membuat rangkuman tentang salah satu partai pada masa demokrasi liberal.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini.



Soal

TUGAS
Buat rangkuman tentang salah satu partai pada masa Demokrasio Liberal 1950-1959 sebanyak satu halaman. Setelah dinilai oleh guru kalian, jilid atau tempel rangkuman tersebut di mading kelas.

Jawab:

Partai Masyumi

Berdirinya Partai Masyumi

Partai Masyumi merupakan salah satu partai yang berdiri setelah munculnya maklumat no X, 3 November 1945 tentang anjuran membentuk partai-partai politik. Berselang tiga hari setelah itu, pada 7-8 November 1945, di Gedung Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta, diselenggarakanlah Kongres Umat Islam yang dihadiri para pemimpin muslim dan perwakilan organisasi muslim yang berasal dari berbagai tempat di Indonesia. Kongres tersebut memutuskan membentuk satu partai yang mampu mewakili muslim Indonesia.

Peserta kongres memilih nama Masyumi, tapi bukan merujuk pada Majelis Syuro Muslimin Indonesia di masa Jepang, ketimbang nama lain yang diusulkan, Partai Rakyat Islam. Sukiman Wirjosandjojo, ketua kongres, terpilih sebagai ketua umum.

Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (bahasa Inggris: Council of Indonesian Muslim Associations) atau disingkat menjadi Masyumi, adalah sebuah partai politik Islam terbesar di Indonesia selama Era Demokrasi Liberal di Indonesia. Partai ini dilarang pada tahun 1960 oleh Presiden Sukarno karena diduga mendukung pemberontakan PRRI.

 Dalam waktu kurang dari setahun, partai ini menjadi partai politik terbesar di Indonesia. Masyumi termasuk dalam kategori organisasi Islam, sama seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Selama periode demokrasi liberal, para anggota Masyumi duduk di Dewan Perwakilan Rakyat dan beberapa anggota dari partai ini terpilih sebagai Perdana Menteri Indonesia, seperti Muhammad Natsir dan Burhanuddin Harahap.

Pemilu 1955

Masyumi menduduki posisi kedua dalam pemilihan umum 1955. Mereka memenangkan 7.903.886 suara, mewakili 20,9% suara rakyat, dan meraih 57 kursi di parlemen. Masyumi termasuk populer di daerah modernis Islam seperti Sumatra Barat, Jakarta, dan Aceh. 51,3% suara Masyumi berasal dari Jawa, tetapi Masyumi merupakan partai dominan untuk daerah-daerah di luar Jawa, dan merupakan partai terdepan bagi sepertiga orang yang tinggal di luar Jawa. Di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, Masyumi memperoleh jumlah suara yang signifikan. Di Sumatra, 42,8% memilih Masyumi, kemudian jumlah suara untuk Kalimantan mencapai 32%, sedangkan untuk Sulawesi mencapai angka 33,9%.

Pada tahun 1958, beberapa anggota Masyumi bergabung dengan pemberontakan PRRI terhadap Soekarno. Sebagai hasilnya, pada tahun 1960 Masyumi —bersama dengan Partai Sosialis Indonesia— dilarang.

Setelah pelarangan tersebut, para anggota dan pengikut Masyumi mendirikan Keluarga Bulan Bintang (bahasa Inggris: Crescent Star Family) untuk mengkampanyekan hukum syariah dan ajarannya. Sebuah upaya untuk membangkitkan kembali partai ini selama masa transisi ke Orde Baru sempat dilakukan, tetapi tidak diizinkan. Setelah kejatuhan Soeharto pada tahun 1998, upaya lain untuk membangkitkan partai ini kembali dilakukan, tetapi para pengikut Masyumi mendirikan Partai Bulan Bintang, yang berpartisipasi dalam pemilihan legislatif tahun 1999, 2004, dan 2009.

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Masyumi
https://historia.id/politik/articles/riwayat-berdirinya-partai-masyumi-DOayq

Artikel Terkait