Soal dan jawaban dari Tugas dalam buku Bahasa Indonesia kurikulum 2013 kelas 11 SMA/ SMK/MA/ MAK bab 2 halaman 94. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal di bawah ini tentang Tesis, rangkaian argumen dan penegasannya.
Soal:
Tugas
1.
a. Berkelompoklah dan diskusikanlah struktur teks tentang sikap berbahasa para siswa
b. Jelaskanlah bagian yang merupakan tesis, rangkaian argumen, dan penegasannya.
Jawab:
Soal:
Tugas
1.
a. Berkelompoklah dan diskusikanlah struktur teks tentang sikap berbahasa para siswa
b. Jelaskanlah bagian yang merupakan tesis, rangkaian argumen, dan penegasannya.
Jawab:
Silakan tonton video di bawah ini
atau baca tulisan di bawah ini
a. Tesis
Isi teks: Saudara-saudara yang baik hati, sauatu ketika saya melihat beberapa orang siswa asyik berjalan di depan kelas dengan langkahnya yang cukup membuat orang di sekitarnya merasa bising. Terdengar percakapan di antara mereka yang kira-kira begini,"Punya gua kemarin hilan." Terdengar pula sahutan salah seorang mereka,"Lho, kalau punya gua, sama elu kemanain?"
Tak menyangka, salah seorang siswa di samping saya juga memperhatikan percakapan mereka. Ia kemudian nyeletuk,"Gua apa" Gua Selarong atau Gua Jepang?"
Beberapa siswa yang mendengarnya tertawa kecil. Di antara meeka ada yang berbisik, "Serasa di Terminal Kampung Rambutan, ye..?"
(Paragraf 1 -3)
Penjelasan: Penulis artikel menyusun pendahuluan dengan berdasarkan pengalaman pribadi yang ia peroleh dari peristiwa yang terjadi sebelumnya.
b. Rangkaian Argumen
Isi teks: Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut. Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memikiki kepedulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar., Hal itu tanmpak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang menurut sindiran kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung rambutan. Bahasanya orang-orang Betawi.
dst
(Paragraf 4 -11)
Penjelasan: Rangkaian argumen disusun dengan baik oleh penulis. Ia memaparkan fakta dan contoh-contoh yang memperkuat argumennya tentang lemahnya kebiasaan berbahasa siswa. Selain itu ia juga memaparkan penyebab mengapa para siswa cenderung enggan berbahasa baku dan benar. Yakni pada paragraf 8, Ragam bahasa Indonesia ragam baku mereka anggap kurang asyik dibandingkan dengan bahasa gaul, lebih-lebih dengan bahasa asing, baik itu dalam pergaulan ataupun ketika mereka sudah masuk dunia kerja.
c.Penegasan (kembali)
Isi teks: Hadirin yang berbahagia, kalangan terpelajar dengan julukan hebatnya sebagai tulang punggung negara, harapan masa depan bangsa seharusnya tidak larut dengan kebiasaan seperti itu. Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri dalam hal berbahasa.
dst
paragraf (12 - 15)
Penjelasan: Para bagian akhir artikel yakni bagian penjelasan, penulis menyampaikan saran agar para siswa menjadi kelompok tersendiri yang menguasai kecerdasan berbahasa yang lebih baik dibanding mereka yang tidak sekolah.
a. Tesis
Isi teks: Saudara-saudara yang baik hati, sauatu ketika saya melihat beberapa orang siswa asyik berjalan di depan kelas dengan langkahnya yang cukup membuat orang di sekitarnya merasa bising. Terdengar percakapan di antara mereka yang kira-kira begini,"Punya gua kemarin hilan." Terdengar pula sahutan salah seorang mereka,"Lho, kalau punya gua, sama elu kemanain?"
Tak menyangka, salah seorang siswa di samping saya juga memperhatikan percakapan mereka. Ia kemudian nyeletuk,"Gua apa" Gua Selarong atau Gua Jepang?"
Beberapa siswa yang mendengarnya tertawa kecil. Di antara meeka ada yang berbisik, "Serasa di Terminal Kampung Rambutan, ye..?"
(Paragraf 1 -3)
Penjelasan: Penulis artikel menyusun pendahuluan dengan berdasarkan pengalaman pribadi yang ia peroleh dari peristiwa yang terjadi sebelumnya.
b. Rangkaian Argumen
Isi teks: Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut. Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memikiki kepedulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar., Hal itu tanmpak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang menurut sindiran kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung rambutan. Bahasanya orang-orang Betawi.
dst
(Paragraf 4 -11)
Penjelasan: Rangkaian argumen disusun dengan baik oleh penulis. Ia memaparkan fakta dan contoh-contoh yang memperkuat argumennya tentang lemahnya kebiasaan berbahasa siswa. Selain itu ia juga memaparkan penyebab mengapa para siswa cenderung enggan berbahasa baku dan benar. Yakni pada paragraf 8, Ragam bahasa Indonesia ragam baku mereka anggap kurang asyik dibandingkan dengan bahasa gaul, lebih-lebih dengan bahasa asing, baik itu dalam pergaulan ataupun ketika mereka sudah masuk dunia kerja.
c.Penegasan (kembali)
Isi teks: Hadirin yang berbahagia, kalangan terpelajar dengan julukan hebatnya sebagai tulang punggung negara, harapan masa depan bangsa seharusnya tidak larut dengan kebiasaan seperti itu. Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri dalam hal berbahasa.
dst
paragraf (12 - 15)
Penjelasan: Para bagian akhir artikel yakni bagian penjelasan, penulis menyampaikan saran agar para siswa menjadi kelompok tersendiri yang menguasai kecerdasan berbahasa yang lebih baik dibanding mereka yang tidak sekolah.