Rabu, 26 Desember 2018

Pengalaman Snorkeling di Pulau Semak Daun Kepulauan Seribu

Tags

Atas inisiatif dari mas Edi, supervisor Inbound, maka diadakanlah acara jalan jalan sekadar untuk menghilangkan penat melayani konsumen. Beliau Pulau Seribu/ Kepulauan Seribu, Jakarta Utara sebagai tempat tujuan wisata kali ini. Awalnya beliu memiliki alternatif tempat wisata sepeti Anyer namun akhirnya diputuskan memilih kepulauan Seribu. Saya sendiri belum pernah mengunjungi kepulauan tersebut.

Tibalah hari yang dirancanakan, di sela sela kesibukan kantor yang luar biasa membuat kami jenuh, kami bersiap berangkat ke Pulau Seribu. Kira kira pukul 6 pagi saya dan lima orang teman lainnya naik Transjakarta (busway) dengan tarif Rp3500 menuju ke arah Ancol. Rutenya dari Daan Mogot-Harmoni-Senen-Ancol (kalo nggak salah ). Dan inilah pengalaman pertama saya naik Transjakarta, saya baru tahu kalau dengan Rp3500 kita bisa berkeliling jakarta.

Perjalanan berlangsung aman terkendali. Setelah kurang lebih 1 jam kami tiba di Ancol, kemudian membayar biaya masuk ke Ancol Rp.10000 (tahun 2007).

Untuk menuju ke Kepulauan Seribu kita harus menuju Ke Dermaga Marina Ancol yang masih berada di area Kawasan wisata Ancol. Setelah berjalan kaki 15 menit, sampailah di dermaga. Disitu berjejer dari dermaga 1 sampai dengan dermaga 23 (paling ujung).

Saya lupa di dermaga mana jika harus ke Kepulauan Seribu, (anda bisa bertanya kepada orang orang yang ada di situ). Belakangan saya baru tahu, ternyata kita juga bisa pergi ke Kepulauan Seribu melalui Muara Angke.

Kami harus naik speedboat untuk sampai ke kepulauan seribu. Satu persatu kami mulai masuk ke Speedboat, setelah terisi sekitar 30 penumpang, speedboat mulai melaju ke Kepulauan Seribu. Meskipun dilengkapi dengan pelampung, tapi ini adalah pengalaman pertama naik speedboat di laut lepas, saya agak takut juga he he.

Berapa tarifnya saya nggak tahu, karena saya sudah bayar Rp125.000 untuk biaya selama berwisata ke Kepulauan Seribu yang meliputi, transpor, penginapan, makan dll.

Perlahan lahan Speedboat meninggalkan kota Jakarta, gedung gedung tinggi sudah mulai hilang dari pandangan, berganti dengan birunya air laut. Dan kepenatan, kesibukan kota Jakarta sejenak terlupa seiring menjauhnya Speedboat kami dari Kota Jakarta

Selama perjalanan, ternyata hujan turun cukup lebat, karena takut maka hampir semua penumpang mulai memakai pelampung yang sudah disediakan. Kami bisa melihat air hujan yang jatuh kelaut begitu derasnya dan terkadang justru menakutkan, bayangan akan indahnya lautan lenyap saat itu. Terkadang speedboat kami juga bertabrakan dengan ombak.


Setelah 2 jam, kami tiba juga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.Kami turun dari Speedboat dan berjalan 300 m menuju ke penginapan kami, yang ternyata terletak di depan dermaga Pulau Pramuka. Jarak dermaga hanya 50 m dari penginapan kami. Waaah senengnya punya rumah dekat dengan laut.



Ganti baju saya langsung aja menceburkan diri di perairan dermaga Pulau Pramuka, yang kebetulan sedang sepi, Ditemani anak anak kecil yang mungkin sudah terbiasa dengan laut. Huahh..Seger badan bisa mandi dilaut. Eh nggak taunya  gatal karena ubur ubur….

Setelah makan siang dengan menu makanan laut, kegiatan dimulai dengan snorkeling di Pulau Semak Daun. Dari Pulau Pramuka, kami naik ojek menuju kearah Pulau Pramuka. Tak lupa kami menyewa perlengkapan Snorkeling. Perlahan Ojek perahu dengan 20an penumpang mulai meninggalkan Pulau Pramuka menuju Pulau Semak Daun.

Dari perahu saya melihat hamparan laut biru yang membentang begitu luasnya. Rasa nyaman saya rasakan saat wajah tersapu angin dan sesekali percikan air membasahi wajah. Ketika perahu berjalan pelan, tak tahan, saya mencelupkan kaki di perairan Pulau Seribu. Teman teman yang sudah siap dengan peralatan snorkeling bahkan segera menceburkan diri karena sudah tidak sabar.

Saya yang baru kali ini akan melakukan snorkeling menunggu sampai perahu berhenti. Dalam waktu yang relatif singkat, kami tiba di Pulau Semak Daun. Inilah foto Pulau Semak Daun.(saya tidak sempat mendokumentasi, gambar saya ambil dari sini, )



Ternyata memang benar pulau ini hanya terdiri dari semak dan daun. Kami diarahkan oleh pemandu wisata ke pulau ini, karena kondisi pulau ini cocok untuk para pemula belajar snorkeling. Lagi lagi saya menatap hamparan laut biru dengan kerlipan cahaya matahari yang terpantul. Pokoknya kereen..

Kemudian saya memakai perlengkapan snorkeling yang terdiri dari masker, snorkel, dan kaki katak. Dan mulailah saya mengelilingi perairan sekitar Pulau Semak Daun. Saya memang hobi renang, tapi baru kali ini melakukan snorkeling.


Rasanya memang benar benar melihat keindahan lain dari lautan Indonesia. Rasanya seperti melihat aquarium, tapi aquarium raksasa, ada ikan ikan kecil yang sesekali lewat. sedang asyik menikmati pemandangan bawah laut, samar samar terdengar ada yang kakinya tertusuk bulu babi. “Bulu Babi” adalah suatu binatang laut yang 95% tubuhnya terdiri dari duri-duri. Duri-duri yang “sedikit” beracun ini sangatlah rapuh. Dan kalau terkena kaki/ tangan cara mengobatinya adalah dengan urin? ha Urin yang bener? air kencing ya? ya ya bener. Karna Urin mengandung amoniak.

Kalau di Pulau semak daun saja sudah begitu bagusnya, bagaimana kira kira di lokasi lain ya?.Penginnya sih ke Seluruh Pulau di Pulau Seribu, tapi hari sudah sore, dan ojek perahupun tiba menjemput kami. Sebelum pulang kami mampir ke pabrik pengolaha atau pasar ikan ya? Yang jelas pasar ikan ini terapung di tengah laut.

Setelah sholat, mandi, acara malam hari adalah makan malam dengan menu laut, yang sayang sekali saya tidak begitu suka, tapi temen temen lain begitu lahap menyantap makanan laut itu.

Kami baru pulang dari Kepulauan seribu besok paginya. Kembali melihat gedung gedung Jakarta, dan terbayang macet dan sibuknya kota Jakarta. Tapi dalam hati berkata “kapan kapan saya akan ke Pulau seribu lagi”…

Jakarta, Desember 2007

Artikel Terkait