Penulis Puisi yang akan saya hadirkan kepada bapak ibuk pembaca blog ini bertema bulan dan fenomena malam yang menyertainya. Kali ini puisi saya hadirkan khusus untuk anak Sekolah Dasar (SD).
Bulan Purnama merupakan fenomena alam yang sebenarnya sangat indah untuk dipandang. Suasana tersebut nampak semakin indah ketika berada di pedesaan, terutama pada masa lalu ketika belum ada teknologi listrik yang masuk ke desa.
Saat itu, anak-anak senang sekali ketika terjadi bulan purnama. Mereka keluar dari rumah, bermain dan berkumpul bersama teman-teman. Pokoknya suasananya sangat menyenangkan.
Sekarang, seiring perkembangan teknologi-bukan hanya listrik- hal tersebut sudah jarang dilakukan. Baik bulan purnama maupun tanpa bulan, anak-anak asyik bermain gadget di rumah masing-masing.
Baiklah, bagaimanakah puisi tentang bulan, silakan disimak dengan baik.
Bulan purnama yang dinanti akhirnya tiba jua
Aku dan teman-temanku
Sudah merencanakan permainan
Pada malam bulan purnama
Biasanya kami berkumpul di halaman sekolah
Lalu melakukan banyak kegiatan permainan
Ada petak umpet, beteng-betengan dan sebagainya
Kami senang sekali ketika malam bulan purnama
Kubuka jendela kamarku
Lalu kupandang bulan yang bertengger di atas sana
Di langit, tampak bulan purnama bersinar sangat indah
Bentuknya bulat penuh
Bagaikan sepotong lingkaran yang bersinar
Cahayanya lembut membuat mata tak lelah memandang
Sesekali awan berarak menghalangi sinar bulan
Saat itu, malam gelap untuk sesaat
Saat awan sudah hilang
Bulan kembali terlihat
Menerangi malam-malam
Membuat suasana malam sangat menakjubkan
Setelah beberapa saat, kututup kembali jendela kamarku
Kulanjutkan belajar
Karena besok pagi ada ulangan IPA
Malam ini, tiba-tiba terjadi pemadaman listrik
Membuat rumah menjadi gelap gulita
Saat itu, aku meihat keluar rumah
Ternyata di luar rumah
Suasananya terang benderang
Rupanya, malam ini malam bulan purnama
Malam bulan purnama adalah malam yang indah
Saat kumemandang bulan purnama
Aku teringat kata Ibu Guru tentang bulan
Kata beliau, bulan sebenarnya tidak memiliki cahaya
Ia hanya memantulkan cahaya matahari
Bulan diibaratkan hanyalah cermin
Yang memantulkan cahaya matahari ke bumi
Itulah gunanya belajar IPA
kita jadi tahu bahwa bulan tidak memiliki cahaya sendiri
Malam ini tanpa sengaja
Aku memandang ke arah langit
Di atas sana terlihat bulan
Yang seperti bentuk sabit sedan bertengger di ketinggian
Saat bulan sabit seperti itu
Suasana malam di sekitar rumahku
Masih gelap
Karena bulan hanya sedikit memantulkan cahaya
Bulan sabit terjadi karena ia menerima pantulan sinar matahari
Namun sudut di antar bulan dan matahari masih ciut
Jika nanti sudutnya sudah besar
Akan terjadi bulan purnama yang indah
Dan menakjubkan
Seharusnya malam ini adalah malam bulan purnama
Namun sayang, aku yang sudah menunggu
Kehadiran bulan purnama harus kecewa
Karena hujan turun dengan derasnya
Sejak sore hari tadi
Mendung memang menggelayut
Hendak menurunkan air hujan segera
Saat malam telah tiba
Hujan benar-benar mengguyur bumi
Aku termenung sendiri di dalam kamar
Mengharap mudah-mudahan hujan segera reda
Beberapa saat kemudian
Hujan benar-benar reda
Dengan agak malas kubuka tirai jendela kaca
Agar bisa memandang ke luar dan ke langit
Tiba-tiba aku tersentak
Ternyata di atas sana bulan sedang purnama
Aku senang sekali akhirnya melihat bulan
Yang bersinar sehabis hujan.
Bulan Purnama merupakan fenomena alam yang sebenarnya sangat indah untuk dipandang. Suasana tersebut nampak semakin indah ketika berada di pedesaan, terutama pada masa lalu ketika belum ada teknologi listrik yang masuk ke desa.
Saat itu, anak-anak senang sekali ketika terjadi bulan purnama. Mereka keluar dari rumah, bermain dan berkumpul bersama teman-teman. Pokoknya suasananya sangat menyenangkan.
Sekarang, seiring perkembangan teknologi-bukan hanya listrik- hal tersebut sudah jarang dilakukan. Baik bulan purnama maupun tanpa bulan, anak-anak asyik bermain gadget di rumah masing-masing.
Baiklah, bagaimanakah puisi tentang bulan, silakan disimak dengan baik.
Saat Bulan Purnama
Bulan purnama yang dinanti akhirnya tiba jua
Aku dan teman-temanku
Sudah merencanakan permainan
Pada malam bulan purnama
Biasanya kami berkumpul di halaman sekolah
Lalu melakukan banyak kegiatan permainan
Ada petak umpet, beteng-betengan dan sebagainya
Kami senang sekali ketika malam bulan purnama
Bulan Purnama yang Terang Benderang
Kubuka jendela kamarku
Lalu kupandang bulan yang bertengger di atas sana
Di langit, tampak bulan purnama bersinar sangat indah
Bentuknya bulat penuh
Bagaikan sepotong lingkaran yang bersinar
Cahayanya lembut membuat mata tak lelah memandang
Sesekali awan berarak menghalangi sinar bulan
Saat itu, malam gelap untuk sesaat
Saat awan sudah hilang
Bulan kembali terlihat
Menerangi malam-malam
Membuat suasana malam sangat menakjubkan
Setelah beberapa saat, kututup kembali jendela kamarku
Kulanjutkan belajar
Karena besok pagi ada ulangan IPA
Sinar Bulan adalah Pantulan Cahaya matahari
Malam ini, tiba-tiba terjadi pemadaman listrik
Membuat rumah menjadi gelap gulita
Saat itu, aku meihat keluar rumah
Ternyata di luar rumah
Suasananya terang benderang
Rupanya, malam ini malam bulan purnama
Malam bulan purnama adalah malam yang indah
Saat kumemandang bulan purnama
Aku teringat kata Ibu Guru tentang bulan
Kata beliau, bulan sebenarnya tidak memiliki cahaya
Ia hanya memantulkan cahaya matahari
Bulan diibaratkan hanyalah cermin
Yang memantulkan cahaya matahari ke bumi
Itulah gunanya belajar IPA
kita jadi tahu bahwa bulan tidak memiliki cahaya sendiri
Ketika Bulan Sabit Muncul
Malam ini tanpa sengajaAku memandang ke arah langit
Di atas sana terlihat bulan
Yang seperti bentuk sabit sedan bertengger di ketinggian
Saat bulan sabit seperti itu
Suasana malam di sekitar rumahku
Masih gelap
Karena bulan hanya sedikit memantulkan cahaya
Bulan sabit terjadi karena ia menerima pantulan sinar matahari
Namun sudut di antar bulan dan matahari masih ciut
Jika nanti sudutnya sudah besar
Akan terjadi bulan purnama yang indah
Dan menakjubkan
Bulan yang Bersinar Setelah Hujan
Seharusnya malam ini adalah malam bulan purnama
Namun sayang, aku yang sudah menunggu
Kehadiran bulan purnama harus kecewa
Karena hujan turun dengan derasnya
Sejak sore hari tadi
Mendung memang menggelayut
Hendak menurunkan air hujan segera
Saat malam telah tiba
Hujan benar-benar mengguyur bumi
Aku termenung sendiri di dalam kamar
Mengharap mudah-mudahan hujan segera reda
Beberapa saat kemudian
Hujan benar-benar reda
Dengan agak malas kubuka tirai jendela kaca
Agar bisa memandang ke luar dan ke langit
Tiba-tiba aku tersentak
Ternyata di atas sana bulan sedang purnama
Aku senang sekali akhirnya melihat bulan
Yang bersinar sehabis hujan.