Puisi yang akan saya bagi kepada para pembaca kali ini bertema tentang waktu. Ya, waktu yang tidak bisa kita lihat namun bisa kita rasakan. Dalam Agama Islam sendiri ada surat khusus yang menerangkan tentang waktu yaitu Al-Ashr (Demi Waktu).
Malam sepi, aku duduk sendiri di depan cermin
memandang wajahku sendiri
Wajah itu sudah semakin tua rupanya
berbeda jauh dengan kala masih balita
saat itu wajah ini masih lucu, menggemaskan
dan membuat semua orang ingin menciumku
Sekarang, wajah itu sudah tak seperdi dulu lagi
berganti dengan wajah yang semakin menua
Oh sang waktu
telah mengubah segalanya
memutihkan rambut
mengerutkan kulit
Sang waktu juga membawa kita pada perjalanan penuh misteri
yang begitu jauh
dan tak mungkin bisa kembali lagi
Manusia hanya bisa tunduk
pada sang waktu yang terus berjalan
tanpa bisa dihentikan
Begitupun aku
terbersit penyesalan atas segala kesalahan
yang terjadi pada masa lalu
terbersit penyesalan atas tingkah laku yang memalukan
yang terjadi pada masa lalu
Kuberharap waktu yang lewat mampu memberi pelajaran penting
demi menyelesaikan sisa waktu yang membentang di depan.
Keheningan malam ini
membawaku terbang pada berbagai rangkaian peristiwa masa lalu
yang pernah kualami selama hidupku
hingga saat ini
Aku seolah melihat diriku berdiri
tepat membelakangi garis waktu yang terbentang
sepanjang aku lahir hingga sekarang
Sang waktu telah memberi begitu banyak
pengalaman batin yang begitu dalam
perasaan suka
saat mengalami peristiwa yang menyenangkan
dan perasaan duka
saat mengalami peristiwa yang menyedihkan
Wahai sang waktu,
masih ada sisa-sisa garis yang harus kutempuh
semoga bernilai manfaat bagiku maupun orang-orang sekitarku
Di jalan raya
ribuan motor berlalu lalang setiap hari
mereka hilir mudik tanpa henti
sebagian dari mereka melaju
dengan kecepatan tinggi
mereka sedang menjalani rutinitas
sehari-hari
bersekolah
bekerja
mereka sedang dikejar waktu
waktu serupa tukang tagih utang
yang selalu mengejar ngejar di belakang kita
Karena waktu tak menunggu kita siap
Ya Allah, entah sudah sejauh mana perjalanan hidupku
namun aku berjanji kepada diri sendiri
dan kepada-Mu ya Allah
dalam sisa waktu perjalanan hidup ini
akan kugunakan hanya untuk mencintai
mencintai orang-orang terdekatku
Membahagiakan mereka meskipun dengan cara sederhana
Ya Allah, harapanku itu tak mungkin terwujud
jika tak engkau ridhai
Untuk itu ya Allah, ridhailah cita-citaku
untuk menjalankan asmaul husnamu
Rahman dan Rahim
bagi sesama manusia
Ridhailah ya Allah
Waktu yang telah Lewat
Malam sepi, aku duduk sendiri di depan cermin
memandang wajahku sendiri
Wajah itu sudah semakin tua rupanya
berbeda jauh dengan kala masih balita
saat itu wajah ini masih lucu, menggemaskan
dan membuat semua orang ingin menciumku
Sekarang, wajah itu sudah tak seperdi dulu lagi
berganti dengan wajah yang semakin menua
Oh sang waktu
telah mengubah segalanya
memutihkan rambut
mengerutkan kulit
Sang waktu juga membawa kita pada perjalanan penuh misteri
yang begitu jauh
dan tak mungkin bisa kembali lagi
Manusia hanya bisa tunduk
pada sang waktu yang terus berjalan
tanpa bisa dihentikan
Begitupun aku
terbersit penyesalan atas segala kesalahan
yang terjadi pada masa lalu
terbersit penyesalan atas tingkah laku yang memalukan
yang terjadi pada masa lalu
Kuberharap waktu yang lewat mampu memberi pelajaran penting
demi menyelesaikan sisa waktu yang membentang di depan.
Mengenang masa lalu
Keheningan malam ini
membawaku terbang pada berbagai rangkaian peristiwa masa lalu
yang pernah kualami selama hidupku
hingga saat ini
Aku seolah melihat diriku berdiri
tepat membelakangi garis waktu yang terbentang
sepanjang aku lahir hingga sekarang
Sang waktu telah memberi begitu banyak
pengalaman batin yang begitu dalam
perasaan suka
saat mengalami peristiwa yang menyenangkan
dan perasaan duka
saat mengalami peristiwa yang menyedihkan
Wahai sang waktu,
masih ada sisa-sisa garis yang harus kutempuh
semoga bernilai manfaat bagiku maupun orang-orang sekitarku
Waktu yang Berharga
Di jalan raya
ribuan motor berlalu lalang setiap hari
mereka hilir mudik tanpa henti
sebagian dari mereka melaju
dengan kecepatan tinggi
mereka sedang menjalani rutinitas
sehari-hari
bersekolah
bekerja
mereka sedang dikejar waktu
waktu serupa tukang tagih utang
yang selalu mengejar ngejar di belakang kita
Karena waktu tak menunggu kita siap
Waktu yang tersisa
Ya Allah, entah sudah sejauh mana perjalanan hidupku
namun aku berjanji kepada diri sendiri
dan kepada-Mu ya Allah
dalam sisa waktu perjalanan hidup ini
akan kugunakan hanya untuk mencintai
mencintai orang-orang terdekatku
Membahagiakan mereka meskipun dengan cara sederhana
Ya Allah, harapanku itu tak mungkin terwujud
jika tak engkau ridhai
Untuk itu ya Allah, ridhailah cita-citaku
untuk menjalankan asmaul husnamu
Rahman dan Rahim
bagi sesama manusia
Ridhailah ya Allah