Puisi yang akan bapak
Ibuk baca di bawah ini bertema tentang kekecewaan karena ditinggal kekasih atau
seorang pacar yang selama ini selalu menemani dalam suka maupun duka. Rasa
tersebut hinggap dalam rongga dada seseorang dan menyebabkan orang tersebut
bisa menjadi murung selama berhari-hari karena mereka sudah menggantungkan
harapan pada kekasih. Sayangnya, kekasihnya tersebut pergi tanpa pesan. Ini
sangat menjengkelkan.
Namun bagi yang mengerti
kenyataan bahwa hubungan bisa dijalin dengan siapa saja, tentu tidak akan
memikirkan hal tersebut sampai berlarut-larut.
Kumpulan puisi di bawah
ini adalah tentang rasa kecewa yang sulit terobati.
Aku Kecewa, Kau Ingkar Janji
Dengan sedih, kupandang
lekat-lekat cincin emas
Yang melingkar di jari
manisku
Terkenang aku denganmu,
kekasih
Kala itu, saat langit di
atas pantai nampak cerah
Di atas hamparan pasir
putih
Kita duduk berdua larut
dalam buaian asmara
Kau berjanji akan segera
melamarku
Tak berapa lama
Kau benar-benar datang ke
rumahku
Dengan penuh kegembiraaan
Kau berikan aku sebuah
cincin
Sebagai pengikat cinta
kita
Namun aku kecewa denganmu
Ternyata ikatan cincin
itu hanya palsu belaka
Akhirnya kau putus
hubungan di antara kita
Tanpa alasan jelas
Hatiku hancur
berkeping-keping
Kala mendengar kabar
Kau tega mengingkari
semua janji yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan aku merana
sendirian
Cincin di jari manis ini
kulepas dengan paksa
Karena kau telah
mengkhianatiku
Selamat Menempuh Hidup Baru, Kekasih
Undangan pernikahanmu
Telah aku terima kemarin
sore
Tepat ketika hujan deras
mengguyur kotaku
Hari ini, kau akan
mengikat janji
Bersumpah sehidup semati
di hadapan penghulu
Dan para hadirin yang
telah kau undang
Termasuk diriku
Kau suguhkan kepadaku sebuah
drama pernikahan
Antara kau dengannya
Seharusnya akulah yang
duduk di pelaminan itu denganmu
Bukan dia
Kekasih, ini adalah
kenyataan pahit yang harus aku telan
Melihat dirimu bersanding
di pelaminan
Tapi bukan dengan aku
Aku sungguh kecewa
menerima takdir ini
Selama ini
Akulah yang menjadi
pelipur laramu
Pengobat luka saat kau
terluka
Namun ketika semua laramu
sirna, dan lukamu terobati
Kau justru mencampakkan
aku bagai sampah tak berguna
Kau biarkan aku sendirian
menahan tangis
Di antara para tamu
undanganmu
Tanpa seorangpun yang
akan memelukku
Kau sungguh tega
kepadaku, wahai kekasih
Sungguh tega
Kupendam Kecewa karena kau Berdusta
Dusta
Semua yang kau katakan kepadaku
selama ini
Ternyata hanyalah
kebohongan yang kau bungkus dengan kata-kata manis
Bibir manismu pernah
mengatakan
bahwa hanya aku satu-satunya di hatimu
Dan hanya aku yang engkau
cintai
Ternyata dusta
Seiring berjalannya
waktu, kebohonganmu mulai terkuak satu demi satu
Aku hanyalah korban
rayuan manismu
Ternyata kau hanyalah
seorang buaya yang gemar menebar cinta di mana-mana
Hari ini, kekecewaanku
sudah tak tertahankan lagi
Kita harus akhiri
hubungan cinta ini
Kita tempuh jalan
masing-masing