Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Kecewa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Kecewa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Mei 2017

Puisi Kekecewaan Cinta Karena Sikap, Terbaru

Puisi yang akan bapak Ibuk baca di bawah ini bertema tentang kekecewaan karena ditinggal kekasih atau seorang pacar yang selama ini selalu menemani dalam suka maupun duka. Rasa tersebut hinggap dalam rongga dada seseorang dan menyebabkan orang tersebut bisa menjadi murung selama berhari-hari karena mereka sudah menggantungkan harapan pada kekasih. Sayangnya, kekasihnya tersebut pergi tanpa pesan. Ini sangat menjengkelkan.

Namun bagi yang mengerti kenyataan bahwa hubungan bisa dijalin dengan siapa saja, tentu tidak akan memikirkan hal tersebut sampai berlarut-larut.
Kumpulan puisi di bawah ini adalah tentang rasa kecewa yang sulit terobati.



Aku Kecewa, Kau Ingkar Janji


Dengan sedih, kupandang lekat-lekat cincin emas
Yang melingkar di jari manisku

Terkenang aku denganmu, kekasih
Kala itu, saat langit di atas pantai nampak cerah
Di atas hamparan pasir putih
Kita duduk berdua larut dalam buaian asmara
Kau berjanji akan segera melamarku

Tak berapa lama
Kau benar-benar datang ke rumahku
Dengan penuh kegembiraaan
Kau berikan aku sebuah cincin
Sebagai pengikat cinta kita

Namun aku kecewa denganmu
Ternyata ikatan cincin itu hanya palsu belaka

Akhirnya kau putus hubungan di antara kita
Tanpa alasan jelas
Hatiku hancur berkeping-keping
Kala mendengar kabar
Kau tega mengingkari semua janji yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan aku merana sendirian
Cincin di jari manis ini kulepas dengan paksa
Karena kau telah mengkhianatiku

Selamat Menempuh Hidup Baru, Kekasih


Undangan pernikahanmu
Telah aku terima kemarin sore
Tepat ketika hujan deras mengguyur kotaku

Hari ini, kau akan mengikat janji
Bersumpah sehidup semati di hadapan penghulu
Dan para hadirin yang telah kau undang
Termasuk diriku

Kau suguhkan kepadaku sebuah drama pernikahan
Antara kau dengannya

Seharusnya akulah yang duduk di pelaminan itu denganmu
Bukan dia

Kekasih, ini adalah kenyataan pahit yang harus aku telan
Melihat dirimu bersanding di pelaminan
Tapi bukan dengan aku

Aku sungguh kecewa menerima takdir ini

Selama ini
Akulah yang menjadi pelipur laramu
Pengobat luka saat kau terluka
Namun ketika semua laramu sirna, dan lukamu terobati

Kau justru mencampakkan aku bagai sampah tak berguna
Kau biarkan aku sendirian menahan tangis
Di antara para tamu undanganmu
Tanpa seorangpun yang akan memelukku
Kau sungguh tega kepadaku, wahai kekasih
Sungguh tega


Kupendam Kecewa karena kau Berdusta


Dusta
Semua yang kau katakan kepadaku selama ini
Ternyata hanyalah kebohongan yang kau bungkus dengan kata-kata manis

Bibir manismu pernah mengatakan 
bahwa hanya aku satu-satunya di hatimu
Dan hanya aku yang engkau cintai
Ternyata dusta

Seiring berjalannya waktu, kebohonganmu mulai terkuak satu demi satu
Aku hanyalah korban rayuan manismu
Ternyata kau hanyalah seorang buaya yang gemar menebar cinta di mana-mana

Hari ini, kekecewaanku sudah tak tertahankan lagi
Kita harus akhiri hubungan cinta ini
Kita tempuh jalan masing-masing