Jumat, 09 Februari 2018

20+ Pantun Anak Indonesia yang Kaya dengan Keragaman Budaya

Anak Indonesia merupakan aset bangsa yang sangat penting dan berharga. Di tangan merekalah kelak bangsa ini akan berkembang, maju atau bahkan mundur. Atas dasar itulah pendidikan dilaksanakan sedemikian rupa agar mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas sehingga bisa membangun bangsa menjadi lebih baik.

Tujuan pendidikan bukan hanya itu. Selain cerdas, anak bangsa juga harus berkarakter dan berakhlak luhur. Karakter anak Indonesia seyogianya dibentuk berdasarkan warisan dan tradisi bangsa. Karakter bisa juga dibentuk melalui sastra. Sementara akhlak yang luhur bersumber dari agama dan kepercayaan masing-masing.

Kira-kira seperti itulah mungkin tujuan dari diselenggarakannya Festival dan Lomba Literasi Nasional Sekolah Dasar 2018 (FL2NSD 2018). Tema dari FL2NSD 2018 adalah Bangga Menjadi Anak Indonesia yang Kaya dengan Keragaman Budaya.

Adapun di bawah ini merupakan contoh pantun bertema Bangga Menjadi Anak Indonesia yang Kaya dengan Keragaman Budaya.

Tujuan pembuatan pantun ini bukan agar para pembaca menyalin kemudian mengikutsertakannya dalam perlombaan. Sama sekali tidak. Karena saya percaya, anak-anak kita mampu membuat pantun yang lebih indah dibanding pantun-pantun di bawah ini. Lagipula, tindakan plagiat pasti dengan cepat akan terdeteksi.

Tujuan saya adalah turut menambah karya sastra pantun khususnya yang bertema tentang anak Indonesia dan Kebudayaan yang sangat kita banggakan karena kata Pramoedya, “Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.” 





(1)
Kuingin jadi juara kelas
agar ayah dan ibu bangga
Anak Indonesia harus cerdas
juga cinta budaya bangsa

(2)
Pagi hari membaca koran
sambil memakan buah kurma
Sungguh senang main Jamuran
bersama teman kala purnama

baca juga : Pantun Pramuka Siaga, Penggalan dan Penegak

(3)
tinggi menjulang pohon cemara
tumbuh indah di pegunungan
Sore ini aku gembira
diajak ayah nonton Barongan

(4)
Harum nian aroma melati
petiklah satu buat bergaya
Tidak sabar kumenanti
Hari Kartini pakai kebaya

(5)
Ayah bekerja mencari duit
setiap hari memakai dasi
Boeh pintar setinggi langit
jangan lupa adat tradisi

(6)
Pukul dua belas saatnya zuhur
jangan tinggalkan bisa berdosa
sopan santun tradisi luhur
wajib dijaga sepanjang masa

(7)
Mengantar ibu pergi ke toko
hendak membeli tepung maizena
Boleh saja menari disko
tari jaranan lebih bermakna

(8)
Ke supermarket beli celana
Uangnya malah jatuh di jalan
cita-citaku cukup sederhana
bisa memainkan irama gamelan

(9)
Bel dua kali tanda istirahat
semua anak ke luar kelas
Bermain lompat tali itu sehat
juga melatih sportifitas

(10)
Beli permen harganya seribu
lalu masukkan ke dalam plastik
Terima kasih ayah dan ibu
mengajariku belajar membatik

(11)
Pergi ke pasar membeli kurma
beli juga buah kiwi
Belajarlah bertata krama
tradisi mulia bumi pertiwi

(12)
Manis rasanya si buah duku
baru saja dipetik dari pohon
Terima kasih wahai kakekku
membelikanku sebuah blangkon

baca juga : Pantun Sahabat untuk Anak SD, SMP dan SMA

(13)
Bandeng presto tulangnya lunak
makanan khas kota Semarang
Pecel Madiun rasanya enak
perut kenyang hatipun riang

(14)
Lelah bekerja bolehlah cuti
pergi tamasya bersama keluarga
Jika kawan ke kota Pati
Nasi Gandul menggoda selera

(15)
Seekor kucing melompat pagar
jatuh berdebum di atas batu
Minuman ringan itu segar
lebih sehat minumlah jamu

(16)
Susi Susanti atlet badminton
pahlawan bangsa di bidang olahraga
Di Surakarta ada keraton
warisan leluhur yang makin langka

(17)
Disengat lebah tanganku bengkak
karena memanjat pohon jambu
Bersama dengan adik dan kakak
bermain congklak di ruang tamu

(18)
Minum jamu badanpun sehat
lalu berlari keliling lapangan
Bermain betengan saat istirahat
rasanya asyik dan menyenangkan

(19)
Kapal bersandar di pelabuhan
menurunkan para penumpang
Bermain gobak sodor di lapangan
semua riang tertawa senang

(20)

Pergi ke sungai mencari udang
namun sayang sungainya kering
Menonton televisi tiada yang melarang
belajar aksara jawa tak kalah penting

(21)
Tenis Meja itulah pingpong
Berlatihlah setiap hari
Bersama teman menari Jaipong
agar budaya bangsa terus lestari

Artikel Terkait