Puisi yang akan saya bagikan kepada bapak ibuk pembaca blog ini adalah puisi dengan tema pohon mangga. Pohon mangga ditanam agar berbuah dan buahnya itu dinikmati sendiri atau dijual di pasar. Banyak orang menanam pohon mangga di pekarangan rumah dengan alasan karena waktu berbuah pohon mangga cukup cepat, tidak membutuhkan waktu hingga puluhan tahun, cukup dalam hitungan bulan, pohon mangga akan berbuah. Apalagi jika yang ditanam adalah bibit yang sudah pernah disambung dengan bibit lain yang pernah berbuah.
Buah mangga sendiri memiliki banyak jenis, namun yang paling digemari adalah mangga jenis manalagi. Rasanya sungguh manis dan membuat siapa saja pasti ketagihan
Baiklah, silakan simak puisi saya tentang pohon dan buah mangga untuk anak SD.
Sepulang dari rumah kakek
Ayah mengajakku mampir
Ke toko tanaman di dekat pasar
Ayah berencana hendak menanam buah mangga
Di halaman rumah
Di toko tanaman
Terdapat banyak sekali bibit buah-buahan
Ada mangga, belimbing, sawo, kelengkeng dan lain-lain
Ayah lebih memilih membeli bibit buah mangga
Karena, tanah di sekitar rumah ayah, sangat cocok ditanami buah mangga
Akhirnya setelah memilih-milih
Ayah membeli enam buah bibit buah mangga
Yang akan ditanam di halaman rumah
Agar rumah selalu teduh dan buah mangga bisa dipetik
Setiap saat.
Sore ini aku senang sekali
Ayah mengajakku menanam pohon mangga
Di halaman rumah
Ayah sudah mempersiapkan
Enam buah bibit buah mangga
Yang ditanam dalam plastik
Bibit tersebut dibeli ayah dari toko tanaman
Di dekat pasar
Ayah juga mempersiapkan cangkul
Untuk menggali tanah
dan sekop untuk meratakan tanah
Setelah ayah menggali tanah
Bibit segera dimasukkan ke dalam lubang
Sementara ayah menggali lubang yang lain
Aku disuruh meratakan tanah dengan sekop
Menjelang maghrib
Kami selesai menanam pohon mangga
Mudah-mudahan segera berbuah
Akhirnya pohon mangga yang kutanam bersama ayah
Di pekarangan rumah
Berbuah juga
Buahnya besar-besar, bergelantungan di pohon mangga
Hari minggu ini, aku dan ayah akan memanen
Beberapa buah yang sudah tua
Ayah yang memetiknya
Aku yang menaruhnya di keranjang
Setelah beberapa lama
Akhirnya kami selesai memanen
Ibu datang dengan membawa pisau
Beliau mengupas beberapa buah mangga
Kemudian mengirisnya dan meletakkannya di piring
Di atas meja
Aku mencicipinya
Rasanya sungguh manis
Kemudian aku mengambil lagi
Selain itu, Ibu juga mengambil beberapa buah
Untuk diblender menjadi jus mangga yang segar
Dan menyehatkan
Terima kasih ayah, telah menanam Buah mangga manalagi
Yang rasanya memang sungguh manis
Pohon mangga yang ditanam ayah di depan rumah
Sudah tumbuh dengan subur
Pohonnya sangat rindang
Dan berbuah lebat
Sejak menanamnya,
ayah merawat dengan baik
memberi pupuk
menyiram air
dan mencabuti rumput di sekitar pohon
Ayah menanam enam pohon mangga
Yang dibagi menjadi dua tempat
Tiga pohon di samping kiri jalan
Tiga pohon di sebelah kanan jalan
Keenam pohon mangga itu
Memayungi jalan masuk ke rumah
Sehingga sangat teduh dan memberikan hawa semilir
Yang segar bagi paru-paru
Terima kasih ayah, telah menanam pohon mangga
Yang bermanfaat bagi kami sekeluarga
Buah mangga sendiri memiliki banyak jenis, namun yang paling digemari adalah mangga jenis manalagi. Rasanya sungguh manis dan membuat siapa saja pasti ketagihan
Baiklah, silakan simak puisi saya tentang pohon dan buah mangga untuk anak SD.
Membeli Bibit Pohon mangga di Toko Tanaman
Sepulang dari rumah kakek
Ayah mengajakku mampir
Ke toko tanaman di dekat pasar
Ayah berencana hendak menanam buah mangga
Di halaman rumah
Di toko tanaman
Terdapat banyak sekali bibit buah-buahan
Ada mangga, belimbing, sawo, kelengkeng dan lain-lain
Ayah lebih memilih membeli bibit buah mangga
Karena, tanah di sekitar rumah ayah, sangat cocok ditanami buah mangga
Akhirnya setelah memilih-milih
Ayah membeli enam buah bibit buah mangga
Yang akan ditanam di halaman rumah
Agar rumah selalu teduh dan buah mangga bisa dipetik
Setiap saat.
Menanam pohon mangga di halaman rumah
Sore ini aku senang sekali
Ayah mengajakku menanam pohon mangga
Di halaman rumah
Ayah sudah mempersiapkan
Enam buah bibit buah mangga
Yang ditanam dalam plastik
Bibit tersebut dibeli ayah dari toko tanaman
Di dekat pasar
Ayah juga mempersiapkan cangkul
Untuk menggali tanah
dan sekop untuk meratakan tanah
Setelah ayah menggali tanah
Bibit segera dimasukkan ke dalam lubang
Sementara ayah menggali lubang yang lain
Aku disuruh meratakan tanah dengan sekop
Menjelang maghrib
Kami selesai menanam pohon mangga
Mudah-mudahan segera berbuah
Manisnya rasa Mangga Manalagi
Akhirnya pohon mangga yang kutanam bersama ayah
Di pekarangan rumah
Berbuah juga
Buahnya besar-besar, bergelantungan di pohon mangga
Hari minggu ini, aku dan ayah akan memanen
Beberapa buah yang sudah tua
Ayah yang memetiknya
Aku yang menaruhnya di keranjang
Setelah beberapa lama
Akhirnya kami selesai memanen
Ibu datang dengan membawa pisau
Beliau mengupas beberapa buah mangga
Kemudian mengirisnya dan meletakkannya di piring
Di atas meja
Aku mencicipinya
Rasanya sungguh manis
Kemudian aku mengambil lagi
Selain itu, Ibu juga mengambil beberapa buah
Untuk diblender menjadi jus mangga yang segar
Dan menyehatkan
Terima kasih ayah, telah menanam Buah mangga manalagi
Yang rasanya memang sungguh manis
Pohon Mangga yang Rindang dan Berbuah Lebat
Pohon mangga yang ditanam ayah di depan rumah
Sudah tumbuh dengan subur
Pohonnya sangat rindang
Dan berbuah lebat
Sejak menanamnya,
ayah merawat dengan baik
memberi pupuk
menyiram air
dan mencabuti rumput di sekitar pohon
Ayah menanam enam pohon mangga
Yang dibagi menjadi dua tempat
Tiga pohon di samping kiri jalan
Tiga pohon di sebelah kanan jalan
Keenam pohon mangga itu
Memayungi jalan masuk ke rumah
Sehingga sangat teduh dan memberikan hawa semilir
Yang segar bagi paru-paru
Terima kasih ayah, telah menanam pohon mangga
Yang bermanfaat bagi kami sekeluarga