Puisi yang akan saya tulis di bawah ini menceritakan tentang matahari. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, matahari merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini. Tanpanya, alam semesta ini akan gelap pekat. Jika kegelapan itu berlangsung terus menerus, tidak akan ada kehidupan lagi di muka bumi ini.
Sasaran dari puisi kali ini adalah untuk anak Sekolah Dasar. Karena bangku Sekolah Dasar merupakan landasan untuk pendidikan berikutnya. Dengan memberi banyak pengetahuan kepada anak tentang kebesaran Tuhan yang terlihat dan bisa kita rasakan melalui ciptaannya, diharapkan anak bisa mendapat pendidikan karakter.
Silakan disimak
Suara azan subuh telah terdengar
membangunkanku untuk segera
menunaikan salat Subuh berjamaah di Mushola
Saat itu matahari belum muncul,
matahari muncul sekitar pukul lima pagi
Aku selalu menunaikan salat subuh
tepat waktu
ketika matahari sudah muncul
di ufuk timur
hatiku lega sudah menunaikan salat Subuh
Sang mentari pagi telah muncul di ufuk timur
Seiring waktu, ia berangsur-angsur naik
menerangi seluruh alam semesta
dengan cahayanya yang begitu hebat
Oh mentari pagi
cayahamu telah memberiku semangat
sinarmu yang cerah
telah menerbitkan harapan baru
untuk menggapai cita-cita
Setelah menunaikan salat subuh
kurapikan kamarku
kupersiapkan diriku
untuk berangkat ke sekolah
demi meraih cita-cita
menjadi manusia yang berbakti bagi nusa bangsa
terima kasih mentari pagi
Matahari yang bersinar pagi ini
seperti biasa selalu tak bisa
menemui Bapak di depan rumah
Bapak selalu pergi meninggalkan rumah
sebelum matahari terbit
Beliau bekerja sebagai seorang
pengayuh becak
Matahari selalu kecewa
jika tak bisa menemui bapak di depan rumah
Biasanya matahari menjumpai bapak
saat hari beranjak siang
di kawasan perbelanjaan di kota
Saat itulah terjalin
persahabatan antara matahari dan bapak
mereka sudah sangat akrab
Saat bapak mengayuh becaknya
matahari selalu menemaninya
saat sedang mengahyu becak
keringat membasahi sekujur tubuh bapak
dari atas sana, matahari nampak tersenyum seperti mengatakan
Ikhlaslah bekerja, niscaya akan kau dapatkan rezeki halal
untuk anak-anakmu
Saat itu pula, biasanya bapak melambai-lambaikan
tangannya pada matahari
teman setia bapak
Oh matahari
siang ini cahayamu begitu panas
kurasakan
Kulitku rasanya seperti kepanasan
membuatku malas pergi kemanapun
hanya berdiam diri di rumah
sambil membaca buku perpustakaan
Oh matahari
dengan sinarmu yang begitu panas
membuat tubuhku merasa sangat gerah
meskipun sudah menyalakan kipas angin
tetap saja, tubuhku ini basah oleh keringat
karena kepanasan
Oh matahari dengan sinarmu yang begitu panas
maaf, aku baru berani keluar rumah nanti selepas
Ashar
sang matahari sudah nampak di ufuk timur
sebentar lagi aku akan mandi
dan mempersiapkan diri untuk bersekolah
ketika matahari mulai bersinar
para murid mulai bergegas
untuk bersekolah
Saat matahari mulai bersinar
dan menerangi alam ini
para guru juga sudah bersiap untuk mengajar
matahari bersinar memberikan kebahagiaan bagi semua orang
Sasaran dari puisi kali ini adalah untuk anak Sekolah Dasar. Karena bangku Sekolah Dasar merupakan landasan untuk pendidikan berikutnya. Dengan memberi banyak pengetahuan kepada anak tentang kebesaran Tuhan yang terlihat dan bisa kita rasakan melalui ciptaannya, diharapkan anak bisa mendapat pendidikan karakter.
Silakan disimak
Matahari Belum Muncul Ketika aku Salat Subuh
Suara azan subuh telah terdengar
membangunkanku untuk segera
menunaikan salat Subuh berjamaah di Mushola
Saat itu matahari belum muncul,
matahari muncul sekitar pukul lima pagi
Aku selalu menunaikan salat subuh
tepat waktu
ketika matahari sudah muncul
di ufuk timur
hatiku lega sudah menunaikan salat Subuh
Terima kasih mentari pagi
Sang mentari pagi telah muncul di ufuk timur
Seiring waktu, ia berangsur-angsur naik
menerangi seluruh alam semesta
dengan cahayanya yang begitu hebat
Oh mentari pagi
cayahamu telah memberiku semangat
sinarmu yang cerah
telah menerbitkan harapan baru
untuk menggapai cita-cita
Setelah menunaikan salat subuh
kurapikan kamarku
kupersiapkan diriku
untuk berangkat ke sekolah
demi meraih cita-cita
menjadi manusia yang berbakti bagi nusa bangsa
terima kasih mentari pagi
Matahari Pagi dan Bapak
Matahari yang bersinar pagi ini
seperti biasa selalu tak bisa
menemui Bapak di depan rumah
Bapak selalu pergi meninggalkan rumah
sebelum matahari terbit
Beliau bekerja sebagai seorang
pengayuh becak
Matahari selalu kecewa
jika tak bisa menemui bapak di depan rumah
Biasanya matahari menjumpai bapak
saat hari beranjak siang
di kawasan perbelanjaan di kota
Saat itulah terjalin
persahabatan antara matahari dan bapak
mereka sudah sangat akrab
Saat bapak mengayuh becaknya
matahari selalu menemaninya
saat sedang mengahyu becak
keringat membasahi sekujur tubuh bapak
dari atas sana, matahari nampak tersenyum seperti mengatakan
Ikhlaslah bekerja, niscaya akan kau dapatkan rezeki halal
untuk anak-anakmu
Saat itu pula, biasanya bapak melambai-lambaikan
tangannya pada matahari
teman setia bapak
Sang mentari yang bersinar teramat Panas
Oh matahari
siang ini cahayamu begitu panas
kurasakan
Kulitku rasanya seperti kepanasan
membuatku malas pergi kemanapun
hanya berdiam diri di rumah
sambil membaca buku perpustakaan
Oh matahari
dengan sinarmu yang begitu panas
membuat tubuhku merasa sangat gerah
meskipun sudah menyalakan kipas angin
tetap saja, tubuhku ini basah oleh keringat
karena kepanasan
Oh matahari dengan sinarmu yang begitu panas
maaf, aku baru berani keluar rumah nanti selepas
Ashar
Matahari mulai bersinar
sang matahari sudah nampak di ufuk timur
sebentar lagi aku akan mandi
dan mempersiapkan diri untuk bersekolah
ketika matahari mulai bersinar
para murid mulai bergegas
untuk bersekolah
Saat matahari mulai bersinar
dan menerangi alam ini
para guru juga sudah bersiap untuk mengajar
matahari bersinar memberikan kebahagiaan bagi semua orang