Musim hujan, selain dinantikan
oleh para petani juga identik dengan cerita romantis bagi anak manusia. Tak
sedikit orang yang tiba-tiba terkenang-kenang dengan seseorang karena memandang
rintik-rintik hujan dari jendela kamar atau dari beranda rumah sambil minum
secangkir kopi.
Dalam bidang seni dan
budaya, banyak penyair maupun pencipta lagu yang menciptakan karya seni dengan
hujan sebagai inspirasi utama, termasuk saya seorang blogger penyair yang
tiba-tiba ingin menulis puisi tentang hujan setelah kehujanan di tengah jalan.
Berikut ini kumpulan
puisi yang bertema tentang hujan. Silakan dibaca sampai akhir, agar makna yang
terkandung di dalamnya bisa bapak ibuk resapi.
Genangan Air Hujan
Sisa-sisa hujan yang baru
saja turun
Masih tampak jelas
Di jalan beraspal
Ada air hujan yang
menggenang
Genangan itu berkali-kali
Terbelah setelah
diterjang
Roda kendaraan
Mobil atau motor
Seperti itukah kenangan ?
Tiba-tiba datang dari awan
kehampaan
Lalu jatuh menimpa
Hati yang resah
Kenangan itu juga pecah
Disibakkan oleh kenyataan
Yang terkadang mengusik
kenangan
Sayang, biarkanlah biarkanlah
sesekali kenangan datang
Lewat genangan air hujan
Yang kau terjang
Melalui roda sepeda
motormu
Hujan ataukah Air Matamu
?
Hujan ataukah air matamu
Yang begitu deras
membasahi
Pipimu
Saat kuusap lembut
Pipimu
Aku tak bisa membedakan
Hujan ataukah air matamu
Yang tanpa henti
membasahi pipimu
Jika itu air matamu
Apa gerangan yang
mendorongnya jatuh
Membasahi pipimu ?
Rintik Hujan Itu Serupa
Rindu
Rintik air hujan
Yang jatuh bertubi tubi
Telah meninggalkan lubang
Kecil pada tanah lempung
Sehabis kemarau panjang
Meniupkan aroma tanah
Ke dalam rongga-rongga
hidung
Serupa itulah hatiku
Yang dihujani rindu
Kepadamu kekasihku
Terasa menyiksa
Namun terasa nikmat
Saat kuhirup
Aroma kerinduanku
Padamu