Kawan, Apa yang Kau Sedihkan?
Kawanku,
pada hari perpisahan ini
aku memberanikan diri
untuk
memandang wajahmu
Namun aku terdiam sejenak
Saat kulihat tepat pada kedua bola matamu
Aku mendapati
sepasang matamu basah
sepertinya ada air menggenang di pelupuk
matamu
Apakah kau menangis?
Apa yang kau sedihkan ?
Bukankah hari ini adalah hari yang menggembirakan ?
Kita semua telah menyelesaikan tugas
di sekolah kita ini
kita semua lulus ujian
Lihatlah panggung itu,
yang disediakan untuk
merayakan keberhasilan kita
Lihatlah panggung itu
yang disediakan
untuk mengantar
dan mendoakan kita
agar berhasil
menempuh pendidikan berikutnya
lihatlah di belakang panggung itu
wajah adik adik kelas kita
yang akan tampil ke panggung
mereka begitu ceria
tidak sabar menunggu saat
untuk tampil mementaskan tari-tarian
drama dan pertunjukan lainnya
Kawan,
Apakah hatimu merasa sedih
kita semua akan berpisah ?
Apakah ada rasa resah
karena kita tak akan
lagi bisa mengulang kebersamaan di sekolah ini ?
Akupun sama denganmu
kawan
Selama enam tahun
kita selalu bersama-sama
di ruang kelas
di kantin
di lapangan
dan di seluruh lokasi sekolah yang kita cintai ini
Akupun juga sedih saat mengingat itu semua
Itu bukti bahwa kau begitu berharga bagiku
Itu bukti bahwa hati kita telah terikat
dalam persahabatan yang indah
Aku berjanji
meskipun
nanti kita terpisah
akan menjadikan
persahabatan kita
abadi
Tibalah Hari Perpisahan
Tanpa kusadari
hari perpisahan ini tiba jua
Sebuah hari yang menandai
bahwa aku telah selesai
belajar di
sekolah dasar
Sebuah tempat yang pada setiap sudutnya
berisi berbagai kenangan
yang pernah kualami
bersama teman-temanku
Namun, hari perpisahan ini
seperti mengakhiri kebersamaan
dengan kalian di sekolah ini
Hari ini seperti menandai
bahwa
Tidak akan ada lagi
tawa canda mewarnai hari-hari
bersamamu di sekolah ini
Kita juga tidak akan lagi
berlarian menuju
kantin
saat bel istirahat berbunyi
Semua itu
telah berakhir hari ini
pada hari perpisahan
sekolah kita tercinta
kita semua
harus berpisah jalan
Pada hari perpisahan ini
Sajak Perpisahan Untuk Guruku
Sekian lama
engkau mendidikku
baru sekarang kusadari
betapa besar jasamu
bagiku
Saat menjelang kutinggalkan
sekolahku
kucoba melihat bagaimana
perilaku
adik-adik kelasku
yang masih duduk di kelas 1
hingga kelas 5
Aku baru menyadari
bahwa seperti merekalah
kenakalanku selama ini
Sering usil
sering mengganggu teman
kerap ramai sendiri di kelas
Aku baru menyadari
betapa luasnya kesabaranmu
menghadapi semua kenakalanku
Untuk itu
Aku mohon maaf sebesar-besarnya
atas semua kesalahan
dan perbuatan yang sering
kulakukan