Ada pertemuan ada perpisahan, itulah pepatah yang lazim kita dengarkan pada saat perpisahan. Perpisahan terkadang menjadi momen yang cukup menyedihkan, namun sesuai dengan hukum alam, ada pertemuan pasti ada perpisahan, mau tidak mau kita harus menjalaninya.
Begitu juga dengan perpisahan yang pasti dialami oleh para siswa Sekolah Dasar (SD), setelah enam tahun menempuh pendidikan di Sekolah Dasar, siswa SD harus berpisah dengan bapak ibu guru maupun dengan sesama siswa kelas enam dan adik kelas. Kali ini akan saya tuliskan kumpulan puisi perpisahan dari siswa SD kelas 6 terhadap bapak ibu guru.
Rasanya Baru Sehari Yang Lalu
Rasanya
baru sehari yang lalu
Aku diantar ibu
masuk ruang kelas satu
Rasanya
baru sehari yang lalu
Ibu guru mengajariku
mengeja kata
dan belajar angka
Rasanya
baru sehari yang lalu
Aku masih sering menangis
Saat kutahu
Ibu tak menunggui
di depan kelas
Sekarang
tak terasa
aku sudah duduk di kelas 6
tak terasa aku sudah selesai
mengerjakan semua ujian
Tak terasa
aku akan segera lulus
akan kutinggalkan
sekolahku
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
Selamat Tinggal Sekolahku
Besok pagi
Sekolahku menggelar
acara perpisahan
Pagi ini
aku berangkat ke sekolah
lalu
aku masuk ke ruang kelasku
yang masih sepi
teman-temanku masih belum berangkat
karena hari masih sangat pagi
aku duduk di salah satu bangku
kupandang seisi ruang kelas
Aku beranjak
mendekati papan tulis
kusentuh papan tulis itu
untuk sejenak terbayang
segala kenangan
yang pernah aku lalui
melalui papan tulis itulah
Ibu guru menggoreskan kapur
menulis pelajaran
matematika, IPA, Bahasa Indonesia
dan pelajaran lainnya
Lalu
aku berbalik melihat deretan bangku
di depanku
Di bangku itulah
teman-temanku duduk
untuk menerima pelajaran
ada yang sangat serius mendengarkan
ada yang melamun
ada yang senyum-senyum dengan teman sebangku
Itulah kami, siswa kelas 6 dengan beragam tingkah laku
yang terkadang membuat jengkel ibu guru
Maafkan kami, ibu guruku
Lalu kulihat
meja ibu guru
di situlah
selama ini Ibu guru duduk
saat sedang mengajar
Dengan sabar
Ibu guru mendidik kami
Namun tak jarang
Ibu guru berteriak cukup keras
karena kami terkadang nakal
Setelah itu
sejenak kupejamkan mata
dan kukatakan
Selamat Tinggal Sekolahku
Aku bangga pernah bersekolah di situ