Cinta dan kesedihan entah mengapa selalu bersama-sama mengisi hati seseorang. Cinta bisa berujung pada kebahagiaan, namun tak jarang berakhir dengan air mata kesedihan.
Di bawah ini, kumpulan puisi cinta yang berujung pada kesedihan.
Saat ini
kau telah melihat
sepasang mataku basah
berlinang
oleh air mata
tak perlu kau turut bersedih
lalu menggerakkan jari jemarimu
untuk menghapusnya
Aku sungguh tak membutuhkan
uluran tanganmu lagi
untuk menguraikan kesedihanku
Karena setelah semua yang kau lakukan
kepadaku
aku sudah tak mungkin lagi memercayaimu
biarkanlah air mataku mengalir deras
membasahi pipi
Linangan air mata itu
adalah ungkapan kekecewaanku
kepadamu
linangan air mata itu
ungkapan penyesalanku
yang begitu dalam
atas semua kenangan
yang tertoreh di antara kita
Biarkanlah aku menangis
tanpa perlu kau turut menangis jua
Selamat tinggal,
jalan kita takkan lagi bersama-sama
Langkah kaki kita
pernah seiring sejalan
berjalan bersama-sama
menginjak genangan air hujan
di pinggir jalan
sore itu
di bawah guyuran hujan
yang tetesannya
terasa sakit kala menyentuh kulit tanganku
dan tanganmu
kita tetap melangkah
bercanda tawa
tak menghiraukan guyuran hujan yang semakin deras
Saat itu langkah kaki kita
selaras dalam satu irama
dalam melodi
yang kita menyebutnya
Cinta
Namun, sayang beribu sayang
Cinta kita tak bertahan lama
tetes-tetes air hujan yang pernah
begitu membahagiakan hati kita
kini berubah menjadi tetesan air mata
yang mengalir deras dari sudut mataku
mengaliri pipiku
Cinta kita terhempas begitu saja
karena kau telah mengkhianatinya
Sayang, kita harus berpisah jalan
tak ada lagi yang bisa kita pertahankan
Di bawah ini, kumpulan puisi cinta yang berujung pada kesedihan.
Biarlah Air Mataku Mengalir
Saat ini
kau telah melihat
sepasang mataku basah
berlinang
oleh air mata
tak perlu kau turut bersedih
lalu menggerakkan jari jemarimu
untuk menghapusnya
Aku sungguh tak membutuhkan
uluran tanganmu lagi
untuk menguraikan kesedihanku
Karena setelah semua yang kau lakukan
kepadaku
aku sudah tak mungkin lagi memercayaimu
biarkanlah air mataku mengalir deras
membasahi pipi
Linangan air mata itu
adalah ungkapan kekecewaanku
kepadamu
linangan air mata itu
ungkapan penyesalanku
yang begitu dalam
atas semua kenangan
yang tertoreh di antara kita
Biarkanlah aku menangis
tanpa perlu kau turut menangis jua
Selamat tinggal,
jalan kita takkan lagi bersama-sama
Kita Harus Berpisah Langkah
Langkah kaki kita
pernah seiring sejalan
berjalan bersama-sama
menginjak genangan air hujan
di pinggir jalan
sore itu
di bawah guyuran hujan
yang tetesannya
terasa sakit kala menyentuh kulit tanganku
dan tanganmu
kita tetap melangkah
bercanda tawa
tak menghiraukan guyuran hujan yang semakin deras
Saat itu langkah kaki kita
selaras dalam satu irama
dalam melodi
yang kita menyebutnya
Cinta
Namun, sayang beribu sayang
Cinta kita tak bertahan lama
tetes-tetes air hujan yang pernah
begitu membahagiakan hati kita
kini berubah menjadi tetesan air mata
yang mengalir deras dari sudut mataku
mengaliri pipiku
Cinta kita terhempas begitu saja
karena kau telah mengkhianatinya
Sayang, kita harus berpisah jalan
tak ada lagi yang bisa kita pertahankan