Tampilkan postingan dengan label Tutorial Menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tutorial Menulis. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Oktober 2018

7 Cara Mudah Mendapatkan Ide Menulis Puisi



Jika ada karya sastra yang sering diajarkan oleh bapak ibu guru bahasa Indonesia sejak dari bangku SD hingga SMA, kita pasti sepakat, itu adalah puisi. Mungkin kita juga sepakat, menulis puisi sepertinya cukup mudah untuk dilakukan, baik oleh siswa SD, SMP, SMA maupun masyarakat awam.

Boleh saja kita berpendapat demikian, namun menulis karya puisi hingga akhirnya bisa diterima banyak orang atau dimuat di media massa tentu membutuhkan kelihaian dan kecerdasan  mengolah kata-kata.

Namun tidak ada prestasi bakal terwujud tanpa melakukan langkah awal. Bagi para pembaca yang sedang belajar menulis puisi atau sedang berjuang keras untuk merangkai kata-kata indah, mari kita berbagi pengalaman tentang proses menulis puisi. Mari kita mulai dengan bagaimana cara kita mendapatkan ide dengan cepat dan mudah.

Begitu banyak kata-kata yang hari ini kita terima, kita harus pandai untuk memilah dan memilih kata terbaik untuk kita jadikan puisi. Kita juga harus mengerahkan segenap daya imajinasi kita sehingga bisa menjadi puisi yang indah, setidaknya menurut kita sendiri.

Di bawah ini, merupakan beberapa pengalaman yang saya peroleh dalam rangka menemukan atau mencari ide menulis puisi.

1. Mengeksplorasi suasana hati.
    Suasana hati memang selalu berubah-ubah. Pada suatu saat kita merasa gembira, namun saat yang lain tiba-tiba merasakan kesedihan. Saat-saat itulah kita perlu diam sejenak, lalu mulai mengetikkan kata-kata yang berhubungan dengan perasaan kita.

2. Mengingat perjalanan hidup kita.
    Banyak penulis puisi menggunakan pengalaman pribadi sebagai ide menulis puisi. Kita bisa sejenak mengingat-ingat kembali perjalanan hidup kita sejak kita kecil hingga sekarang.

3. Memperhatikan orang-orang terdekat kita.
    Kita bisa memperhatikan kedua orang tua kita, saudara bahkan siapa saja, lalu kita kenang kembali kebersamaan bersama mereka selama ini. Misalnya orang tua kita yang sejak kecil telah merawat kita. Kita bisa menggali kata-kata paling indah sebagai persembahan kita kepada orang tua kita, melalui puisi.
4. Memperhatikan fenomena alam.
    Fenomena alam juga bisa menjadi sumber ide dalam menulis puisi. Kita bisa memperhatikan hamparan sawah, laut yang membentang dan fenomena alam lainnya, lalu kita pilih kata-kata terbaik sebagai puji-pujian terhadap keindahan alam semesta.

5. Mengingat Tuhan
    Mengingat Tuhan berarti kita akan membuat puisi religi. Kita bagi pengalaman beragama kita kepada orang lain dengan cara menulis puisi tentang kebesaran Tuhan Semesta Alam.

6. Mendengarkan lagu
    Dengan mendengarkan lagu kita bisa membawa perasaan hati ini ke suasana yang diciptakan oleh lagu. Misalnya saat mendengarkan lagu sedih, tiba-tiba kita teringat dengan kenangan yang berkaitan dengan lagu tersebut, lalu mulailah mengetik

7. Memperhatikan keadaan lingkungan
Tak ada salahnya memperhatikan situasi lingkungan yang ada saat ini. Kita bisa mengeksplorasi bagaimana kehidupan masyarakat yang kurang mampu. Hal ini bisa mempertajam rasa empati sekaligus menghadirkan puisi yang menyentuh dan mengetuk hati.

Nah itulah tujuh cara yang cukup mudah untuk memancing ide menulis puisi.

Rabu, 11 Juli 2018

Pemakaian Tanda Baca Titik yang Benar

Dalam dunia kepenulisan mulai dari menulis percakapan di sosial media hingga menulis karya ilmiah, seorang penulis harus memahami penggunaan tanda baca dengan baik dan benar sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan baik oleh orang lain.

Adapun di bawah ini merupakan cara pemakaian tanda baca titik yang benar berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)



1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.

Misalnya:

Mereka duduk di sana.
Dia akan datang pada pertemuan itu.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

Misalnya:

I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
    A. Bahasa Indonesia
      1. Kedudukan
      2. Fungsi
    B. Bahasa Daerah
      1. Kedudukan
      2. Fungsi
    C. Bahasa Asing
      1. Kedudukan
      2. Fungsi
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus
...
Catatan:

(1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian.

Misalnya:

Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional, dan
c) alat pemersatu bangsa;
2) bahasa negara ....

(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih dari satu angka (seperti pada Misalnya 2.b).

(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.

Misalnya:

Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
Bagan 2 Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagian Umum
Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan terhadap Bahasa Indonesia
Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia
Gambar 1 Gedung Cakrawala
Gambar 1.1 Ruang Rapat

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

Misalnya:

pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
00.00.30 jam (30 detik)

4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.

Misalnya:

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.

5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Misalnya:

Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.
Catatan:

(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Misalnya:

Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Kata sila terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa halaman 1305.
Nomor rekening panitia seminar adalah 0015645678.
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau tabel.

Misalnya:

Acara Kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)
Gambar 3 Alat Ucap Manusia
Tabel 5 Sikap Bahasa Generasi Muda Berdasarkan Pendidikan
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan pengirim surat serta (b) tanggal surat.

Misalnya:

Yth. Direktur Taman Ismail Marzuki
Jalan Cikini Raya No. 73
Menteng
Jakarta 10330
Yth. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta Timur
Indrawati, M.Hum.
Jalan Cempaka II No. 9
Jakarta Timur
21 April 2013
Jakarta, 15 Mei 2013 (tanpa kop surat)

Demikian petunjuk bagaimana menggunakan tanda baca titik yang benar.
sumber : https://puebi.readthedocs.io/en/latest/tanda-baca/tanda-titik/