Tampilkan postingan dengan label Partikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Partikel. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 November 2018

20 Contoh Penulisan Partikel “Pun” yang Benar Menurut Kaidah Bahasa Indonesia

Pada artikel ini, kita akan mempelajari tentang penulisan partikel pun. Hal itu sebenarnya cukup mudah, asal kita memahami perbedaan penggunaannya. Kesalahan yang kerap kali muncul yaitu penulisan partikel pun yang tidak pada tempatnya. Partikel pun yang seharusnya dirangkai, justru tidak dirangkai. Begitu pun sebaliknya. Misalnya seperti kalimat di bawah ini.

1. Apapun yang terjadi aku akan selalu bersamamu
2. Bagaimana pun, semua sudah terjadi.

Seharusnya:

1. Apa pun yang terjadi aku akan selalu bersamamu
2. Bagaimanapun, semua sudah terjadi.

Agar lebih jelas, mari kita perhatikan contoh di bawah ini.




A.  Partikel “Pun” yang ditulis terangkai/digabung.

Partikel pun yang ditulis serangkai tersebut merupakan unsur kata penghubung. Contoh partikel ini terdiri dari dua belas kata penghubung: adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun. Untuk lebih jelasnya mari kita simak bersama contoh di bawah ini.


  • Besok pagi, koperasi sekolah akan membantu korban gempa. Adapun dananya diambil dari kas anggota.
  • Andaipun diterima menjadi PNS, ia tetap akan memilih menjadi pengusaha.
  • Baik susah ataupun senang, aku yakin bisa hidup bahagia bersamamu.
  • Bagaimanapun Intan adalah adiknya, aku tidak mungkin memukulnya.
  • Biarpun aku sudah berusaha mencintaimu, aku tetap tidak bisa melupakannya.
  • Kalaupun harus memilih, aku tidak akan memilih dirimu.
  • Kendatipun sudah berusaha keras, Andini tetap gagal menjadi PNS.
  • Baik putra maupun putri, semua siswa harus berkumpul di lapangan sekolah.
  • Meskipun kakiknya sakit, Ayah tetap bekerja keras di sawah.
  • Sekalipun ia tinggal di Jakarta, ia jarang pergi ke Monas.
  • Walaupun berharta banyak, Devi tetap rendah hati.
  • Sungguhpun demikian, aku tetap akan melanjutkan perjalanan.

2. Partikel “Pun” yang ditulis terpisah
  • Kemana pun aku pergi, aku merasa engkau hadir di sini.
  • Aku pun bingung dengan cara berpikirnya.
  • Dewi pun setuju dengan keputusannya.
  • Betapa pun berat, aku harus merelakan kepergianmu.
  • Langit pun seakan marah mendengar perkataanmu kepadaku
  • Berjalan pun sepertinya aku sudah tidak mampu lagi.
  • Selain pintar, Irfan pun baik hati.
  • Jangankan rumah, kendaraan pun aku tidak punya.
  • Apa pun yang menjadi kehendak-Mu, aku ikhlas, Ya Allah.
  • Malam pun semakin lengang, lalu aku lelap dalam tidur.