Tampilkan postingan dengan label Materi Pelajaran Sekolah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Pelajaran Sekolah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 31 Oktober 2018

50 Contoh Kata Berimbuhan dalam Kalimat

Kali ini kita akan bersama-sama mempelajari contoh kata berimbuhan: awalan (prefiks), akhiran (sufiks), konfiks (awalan dan akhiran), dan infiks (sisipan). Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan contoh di bawah ini.



1. Contoh Kata Berimbuhan Awalan (Prefiks) dalam Kalimat. (meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke).


  • Aku harus bekerja mencari uang demi keluargaku. (me + cari) 
  • Aku baru saja mengambil uang di Bank Rakyat Indonesia. (me+ambil)
  • Dokter menyuruh perawatnya mengambil gunting operasi. (me+suruh)
  • Ida pergi ke toko buku untuk membeli pensil dan penggaris. (me + beli)
  • Sudah lama aku berdiam diri di sini. (ber + diam)
  • Sebagai rakyat, kita harus bersatu demi kemajuan bangsa. (ber+satu)
  • Di rumah ini, Kukuh tinggal berdua dengan istrinya. (ber + dua)
  • Kantor itu tampak berantakan seperti baru saja dirampok. (di+rampok)
  • Sesuai kesepakatan, barang belanjaan Ibu Sumarto akan diantar ke rumah. (di + antar)
  • Rangga berhasil mencapai cita-citanya, menjadi pelari tercepat. (ter+cepat)
  • Nilai tertinggi untuk formasi PNS Pustakawan diraih Tulus Ardianto. (ter+ tinggi)
  • Pencuri itu akhirnya menyerahkan diri ke kantor polisi. (pe + curi)
  • Para pedagang kaki lima harus menghargai hak pejalan kaki. (pe + jalan)
  • Sebagai bukti kesungguhanku, terimalah seikat bunga mawar ini. (se + ikat)

2.   Contoh Kata Berimbuhan Akhiran (Sufiks) dalam Kalimat. Akhiran terdiri dari kan, an, i, nya, wati, wan, asi, isme, in, wi, dan lainnya.
  • Biarkan saja dia bermain sepuasnya. (biar + kan)
  • Jangankan menghafal, membaca buku saja aku malas. (jangan + kan)
  • Lupakan keinginanmu untuk pergi ke Surabaya. (lupa+kan)
  • Pascagempa, banyak relawan yang datang ke Palu. (rela +wan)
  • Makanan ini rasanya enak sekali. (makan + an)
  • Satu persatu teman-temannya mulai menjauhi. (men +jauh+i)
  • Rumahnya terletak di antara Kantor Pos dan Bank Rakyat Indonesia. (rumah + nya)
  • Istrinya bekerja sebagai karyawati di Toko Buku Maju Baca. (karya+wati)
  • Di kota ini, Suranto terkenal sebagai orang yang dermawan. (derma+wan)
  • Pada zaman presiden Sukarno, banyak perusahaan Belanda yang dinasionalisasi. (nasional+asi)
  • Atheisme dilarang di Indonesia. (atheis+isme)
  • Para hadirin dimohon untuk berdiri. (hadir + in)
  • Selain memikirkan duniawi, kita juga perlu berikhtiar untuk kehidupan ukhrawi. (dunia+wi)
3. Contoh Kata Berimbuhan Awalan-Akhiran (Konfiks) dalam Kalimat

  • Agar kamarmu nyaman, kamu harus selalu menjaga kebersihan. (ke+ bersih + an)
  • Aku telah melakukan kesalahan, silakan aku diadili. (ke + salah + an)
  • Pengalaman menjadikan saya lebih berhati-hati. (pen + alam + an)
  • Untuk menambah penghasilan, Pak Kamto juga bekerja sebagai penambal ban. (pen+ hasil + an)
  • Pernah menjadi sahabatmu adalah hal yang tidak terlupakan. (ter + lupa + kan)
  • Idenya benar-benar cemerlang, sama sekali tak pernah terpikirkan olehku. (ter + pikir + kan)
  • Mendengar apa kata Sunjaya, kami berdua berpandangan. (ber + pandang + an)
  • Mendengar ada razia, para pelajar yang membolos itu segera berlarian. (ber + lari + an)
  • Sepertinya aku telah dilupakan oleh dia. (di + lupa + kan)
  • Alhamdulillah, semoga kita ditakdirkan hidup bersama selamanya. (di+takdir+kan)
  • Alangkah kecewanya Pak Wiryo, sapinya cuma dihargai murah. (di + harga + i)
  • Saya merasa bangga karena turut disalami oleh Pak Jokowi. (di + salam + i)
  • Kasus itu sudah ditangani Polres Gunung Kidul. (di + tangan + i)

4. Contoh Kata Berimbuhan Sisipan (Infiks) dalam Kalimat


  • Untuk meningkatkan kinerja karyawan, pihak manajemen mengadakan pelatihan khusus. (sisipan in)
  • Ririn yang baru berusia tiga tahun suka sekali bermain gelembung sabun. (sisipan em)
  • Gemerlap bintang di langit malam membuatku rindu kepadamu. (sisipan em)
  • Temaram senja menghadirkan kenanganku bersamamu. (sisipan em)
  • Resep masakan bu Kromo sudah diwariskan secara turun temurun. (sisipan em)
  • Agar tali tidak mudah lepas, ia dikaitkan pada kayu yang bergerigi. (sisipan er)
  • Pada pelajaran keterampilan kali ini, siswa disuruh membuat keset dari serabut kelapa, (sisipan er)
  • Saat berburu di hutan, ia hampir saja diseruduk babi hutan. (sisipan er)
  • Setiap penggalang, wajib menguasai materi tali temali. (sisipan em)
  • Pada jambore ini, materi penjelajahan akan dilaksanakan di pinggir hutan. (sisipan el)


Selasa, 30 Oktober 2018

65+ Contoh Penggunaan Huruf Kapital dalam Kalimat

Penggunaan huruf kapital dalam bahasa Indonesia harus memperhatikan kaidah berbahasa yang benar yaitu mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Setelah memahami hal tersebut, diharapkan para pembaca bisa menulis huruf besar dengan benar dalam setiap kalimat.

Untuk itu mari belajar bersama, ada 65 Contoh Penggunaan Huruf Kapital dalam Kalimat Bahasa Indonesia, di bawah ini.



a. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat

  • Aku sedang makan
  • Siapa namamu?
  • Mobil itu berwarna merah
  • Berapa jumlah saudaramu?
  • Pengumuman ini ditujukan kepada semua siswa
b.  Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
  • Arif Rahmawan
  • Almira Putri 
  • Budi Setiawan
  • Mujair
  • Raja Dangdut
  • Rudolf Diesel

Catatan:

(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:
  • ikan mujair
  • mesin diesel
  • 5 ampere
  • 10 volt
2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna 'anak dari', seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.

Misalnya:

  • Suharto bin Maryanto
  • Siti Zahro binti Zainudin
  • Indani boru Sitanggang
  • Marco van basten
  • Ayam Jantan dari Timur
  • Mutiara dari Selatan
c.  Contoh huruf kapital yang dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

  • Ibu berkata, "Hari ini, kita akan pergi ke rumah kakek."
  • Rian bertanya, "Siapa yang mengambil pensilku?"
  • "Sebaiknya aku segera pulang," katanya.
  • "Besok siang," katanya, "mereka akan pulang."
  • "Rumahku selalu terbuka untukmu," kata Hardiman.
d. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.

  • Sultan Hamengkubuwono IX
  • Haji Abdul Karim Amrullah
  • Nabi Ibrahim
  • Raden Ajeng Kartini
  • Doktor Hendra Sulistyawan
  • Mujianto Kartika Utama, Magister Humaniora
e. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

  • Selamat pagi, Jenderal.
  • Terima kasih, Kiai.
  • Selamat pagi, Dokter.
  • Silakan duduk, Prof.
  • Mohon doa restu, Yang Mulia.

f. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

  • Presiden Joko Widodo
  • Jenderal Wiranto
  • Gubernur Jawa Tengah
  • Bupati Semarang
  • Wali Kota Surakarta
g. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

  • bangsa Indonesia
  • suku Dayak
  • bahasa Jawa
  • bangsa Indian
  • bahasa Arab
Catatan: Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

  • pengindonesiaan kata asing
  • keinggris-inggrisan
  • kejawa-jawaan

h. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.

  • tahun Hijriah
  • bulan Januari
  • bulan Syawal
  • hari Jumat
  • hari Paskah
i. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah

  • Konferensi Meja Bundar
  • Perundingan Roem Royen
  • Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
  • Perang Dunia I
  • Perundingan Linggajati
Catatan: Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.

Misalnya:

  • Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
  • Para pejuang harus memaksa belanda untuk bertemu di meja perundingan.
j. Contoh  Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
  • Surabaya
  • Telaga Sarangan
  • Danau Toba
  • Sungai Amazon
  • Kelurahan Arjawinangun
k. Contoh huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

  • Republik Indonesia
  • Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
  • Ikatan Arsitektur Indonesia
  • Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya
  • Organisasi Siswa Intra Sekolah
l. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

  • Saya baru saja membeli Ronggeng Dukuh Paruk di Gramedia.
  • Setiap hari Bapak membaca Suara Merdeka.
  • Artikelnya yang berjudul Ironi Dunia Pendidikan telah dimuat di Wawasan.
  • Makalah berjudul Strategi Menjadi Penulis Berprestasi sudah berhasil saya sajikan.
  • Laskar Pelangi merupakan novel yang sangat menginspirasi.
m. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
  • S.E. = Sarjana Ekonomi
  • K.H. = Kiai Haji
  • Pdt. = Pendeta
  • Tn. = Tuan
  • Ny. = Nyonya
n. Contoh huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
  • "Bapak sudah menunggumu." kata Hasan.
  • "Siapa namamu, Dik!" kata orang itu.
  • Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
  • "Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?"
  • "Bu, saya sudah mengatakan hal ini kepada Bapak."

20 Contoh Penggunaan Tanda Koma yang Dipakai Di antara Nama dan Alamat, dan lain-lain

Pada artikel ini, kita akan mempelajari tentang penggunaan tanda koma. Bisa menguasai cara penggunaan tanda baca termasuk tanda koma merupakan bekal yang baik dalam memahami sebuah teks.

Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan contoh penggunaan tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.




Contoh penggunaan tanda koma yang dipakai di antara nama dan alamat.

1.  Aji Santoso, Jalan Budi Utomo 12, Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Kebun Nanas, Surabaya 15150
2. Rudi Hartono, Jalan Ahmad Yani 15, Keluarahan Budi Karya, Kecamatan Karangsari, Bojonegoro 12345
3. Suharti, Dusun Wanabakti RT 006 RW 005, Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka 45462
4. Raditya Setiawan, Jalan Pahlawan, Desa Banjaran, Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka  45468
5. Dini Sari Murti, Jalan Pangeran Diponegoro, Desa Suniabaru, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka 45468

Contoh penggunaan tanda koma yang dipakai di antara bagian-bagian alamat,

1. Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
2. Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam, Universitas Negeri Surakarta, Jalan Ir. Sutami 36A, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126
3. Unit Kegiatan Mahasiswa Rohani Islam, Universitas Negeri Surakarta, Jalan Ir. Sutami 36A, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126
4. Unit Reaksi Cepat, Kepolisian Resor Purbalingga, Jalan Mayjend Sungkono 1, Karangpoh Kulon, Kalikabong, Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53321
5. Satuan Lalu Lintas, Kepolisian Resor Purbalingga, Jalan Mayjend Sungkono 1, Karangpoh Kulon, Kalikabong, Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53321


Contoh penggunaan tanda koma yang dipakai di antara tempat dan tanggal

1. Surabaya, 10 November 1945
2. Jakarta, 17 Agustus 1945
3. Semarang, 5 Oktober 1945
4. Bogor, 28 Oktober 2018
5. Medan, 10 April 2017

Contoh penggunaan tanda koma yang dipakai di antara nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan

1. Jakarta, Indonesia
2. Bali, Indonesia
3. Yogyakarta, Indonesia
4. Surabaya, Indonesia
5. Medan, Indonesia

Rabu, 24 Oktober 2018

20 Contoh Penggunaan Tanda Koma untuk Memisahkan Petikan Langsung dari Bagian Lain Dalam Kalimat.

Untuk kesekian kali, kita akan melanjutkan pelajaran tentang penggunaan tanda koma. Kali ini kita akan membahas penggunaan tanda koma tanda koma untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Tanda koma sama pentingnya dengan tanda baca lain. Ia sangat bermanfaat untuk memperjelas maksud sebuah tulisan. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan sebuah tulisan bisa diterima dengan baik oleh para pembaca.

Untuk itu mari kita simak bersama dua puluh contoh penggunaan tanda koma untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.




1. Kata Ibu saya, "Kita harus rajin belajar agar bisa lulus dalam ujian."
2. "Kita harus sopan terhadap ayah dan ibu," kata ibu guru, "karena mereka berdua adalah orang yang mencintai kita."
3. "Aku akan selalu bersamamu sampai maut memisahkan kita," kata Mira kepada Yudha.
4. Kata Ida, "Aku sudah lama duduk di sini."
5. "Lebih baik aku pergi dari tempat ini, "Ujar Brian.
6. Kata Rudi, "Perjalanan ini sangat melelahkan."
7. Aku berjanji, "Setiap hari aku akan menjemputmu."
8. Kata Umar, "Aku merasa senang berada di tempat ini."
9. "Untuk apa kita selalu bersama jika kau terus melukai hatiku," kata Wulan.
10. "Jika memang itu pilihanmu, aku akan menghargainya," ujar Budi.
11. "Pergilah jika itu maumu," kata Irwan.
12. "Setiap hari kau harus berlatih keras," kata Suwarto.
13.  "Sebaiknya kamu jangan mengikutiku, "kata Bu Joko.
14. Kata Hasan, "Aku mau pinjam sepedamu untuk ikut lomba balap sepeda."
15. Kata Rustam, "Aku akan segera pindah ke kota Semarang."
16. Kata Rudi, "Sebaiknya kujual saja sepeda motor ini untuk bekal merantau."
17. "Bagaimanapun dia adalah sehabatku, aku tidak boleh memusuhinya," kata Ujang
18."Semua itu di luar rencanaku, tetapi aku sangat bahagia," kata Adinda.
19. Kata kakek, " Jika ingin pintar, kau harus rajin belajar dan berdoa."
20. Kata Gunawan, "Jalan raya ini dibangun pada tahun 1998."

Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.

Misalnya:

"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Iwan.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintah Pak Guru.
"Wow, indahnya pantai ini!" seru wisatawan itu.

30 + Contoh Penggunaan Tanda koma yang Dipakai Sebelum dan/atau Sesudah Kata Seru

Pada artikel ini kita akan melanjutkan pelajaran tentang penggunaan tanda koma. Kali ini, kita akan membahas tentang penggunaan tanda koma yang dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.

Dengan memahami hal tersebut, lalu mempraktikkannya, insyaallah akan banyak ilmu yang akan kita dapatkan. Terutama bagi anda yang memiliki kegemaran menulis dan sering bingung bagaimana cara menulis kata sapaan dalam kalimat, artikel ini akan membantu memberikan contoh bagaiman semestinya kata sapaan dan kata seru ditulis dalam kalimat.

Meskipun demikian, bagi pembaca awam tidak ada salahnya mengerti tentang penggunaan tanda koma dengan benar, agar ketika menulis status di sosial media selalu menggunakan aturan kebahasaan yang benar.

Nah, berikut ini dua puluh contoh penggunaannya.



1. O, ternyata begitu?
2. O, jadi begitu ?
3. O, aku baru tahu!
4. Wah, luar biasa !
5. Wah, bagus sekali rumahmu !
6. Wah, mahal sekali harga sepatumu !
7. Wah, hebat sekali pidatomu !
8. Hati hati, ya, lantainya licin !
9. Pelan-pelan, ya, jalannya licin !
10. Jangan diambil hati, ya, dia cuma bercanda !
11. Jangan marah, ya, aku sudah punya pacar!
12. Jaga dirimu, ya, semoga selalu sehat !
13. Hai, apa kabar !
14. Hai, aku kangen kamu !
15. Hai, siapa namamu ?
16. Hai, jangan marah ya?
17. O, jadi itu suamimu?
18. O, aku tidak menyangka !
19. Wah, luas sekali halaman rumahmu ?
20. Wah, pintar sekali kamu!
21. Selamat siang, Bu!
22. Selamat pagi, Bu
23. Selamat malam, Bu!
24. Apa kabar, Dik ?
25. Sedang apa, Dik
26. Mau kemana, Dik ?
27. Jangan menangis, Nak !
28. Kakek di mana, Nak?
29. Belajar yang rajin, Nak !
30. Tabahkan hatimu, Nak.
31. Kamu yang sabar, ya, Nak !
32. Sedang apa, Bu ?


Senin, 22 Oktober 2018

20 Contoh Penggunaan Tanda Koma di Belakang Kata atau Ungkapan Penghubung Antarkalimat

Hai para pembaca, apa kabar ? Mudah-mudahan baik. Kali ini kita akan bersama-sama belajar tentang penggunaan tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.

Bagi anda yang memiliki hobi menulis, menguasai penggunaan tanda koma dalam kalimat sangat bermanfaat agar kita bisa menulis kalimat dengan benar dan efektif. Diharapkan setelah membaca artikel ini, anda bisa menulis kalimat dengan benar, khususnya yang berkaitan dengan pembahasan kita kali ini.

Sementara itu bagi anda yang hanya gemar membaca, menguasai penggunaant tanda koma juga akan membuat anda mampu menyerap informasi dengan benar.

Di bawah ini merupakan dua puluh contoh penggunaan tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.



1. Wawan selalu giat berlatih pencak silat. Oleh karena itu, dia meraih juara pertama turnamen pencak silat Piala Bupati.
2. Besok pagi harga BBM Premium naik. Oleh karena itu, masyarakat berbondong-bondong membeli premium.
3. Besok pagi hari kartini. Oleh karena itu, setiap siswa harus mengenakan pakaian adat.
4. Kekerasan terhadap anak semakin marak. Oleh karena itu, para orangtua harus selalu mengawasi putra-putri mereka.
5. Aku sudah resmi menikah denganmu. Oleh karena itu, jangan pernah menyakitiku.
6. Hari ini, semua guru mengikuti ujian di Balai Kota. Jadi, semua murid diminta belajar di rumah
7. Ardian Mahesa Putra berhasil menjadi lulusan terbaik di sekolah itu. Jadi, ia berhak meraih penghargaan sebagai siswa teladan.
8. Ia membutuhkan uang untuk sekolah anaknya. Jadi, Ujang terpaksa menjual sepeda motornya.
9. Semua yang dituduhkan jaksa kepadanya tidak terbukti. Jadi, Irwan bebas tanpa syarat.
10. Opick berhasil  lulus tes CPNS. Jadi, ia akan segera menikah.
11. Nilai ujian semester Tasya tertinggi di sekolahnya. Dengan demikian, ia berhak mendapat beasiswa ke luar negeri.
12. Ruang perpustakaan akan segera direnovasi. Dengan demikian, untuk sementara kegiatan perpustakaan dilaksanakan di ruang kelas XMIPA1.
13. Putri berhasil lolos seleksi administrasi penerimaan CPNS. Dengan demikian, ia akan segera mengikuti tes selanjutnya.
14. Regu voli SMAN 1 Blora berhasil mengalahkan lawannya di semifinal. Dengan demikian, mereka akan melaju ke final.
15. Di sepanjang Jalan Sudirman ada acara festival budaya. Dengan demikian, arus lalu lintas dialihkan ke tempat lain.
16. Hari ini merupakan hari pemilihan gubernur. Sehubungan dengan itu, semua instansi pemerintah diliburkan.
17. Rumahnya sudah laku dijual. Sehubungan dengan itu, ia akan segera pindah ke luar kota.
18. Tanto anak yatim piatu. Meskipun demikian, ia jarang terlihat sedih.
19. Desi bekerja di pabrik sepatu. Meskipun demikian, ia juga aktif mengikuti kuliah.
20. Orangtuanya seorang penarik becak. Meskipun demikian, Yana selalu juara kelas.

Minggu, 21 Oktober 2018

20 Contoh Penggunaan Tanda Koma untuk Memisahkan Anak Kalimat yang Mendahului Induk Kalimatnya

Hai apa kabar para pembaca, sekali lagi anda telah menyempatkan dirimembaca artikel ini, yakni tentang penggunaan tanda koma. Sebelumnya kita sudah mempelajari penggunaan tanda koma yang dipakai sebelum kata penghubung, penggunaan tanda koma sebagai singkatan gelar, dan penggunaan tanda koma untuk pemerincian dan pembilangan.

Kali ini kita akan belajar tentang penggunaan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Anak kalimat adalah bagian kalimat (klausa) yg tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap; klausa terikat. Contohnya: agar sehat, ketika pulang. Sementara itu yang dimaksud dengan induk kalimat adalah bagian kalimat (klausa) dari kalimat majemuk bertingkat yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat yg mempunyai potensi untuk menjadi kalimat. Contohnya: aku makan, Rita tidur.

Sekarang kita akan menyimak dua puluh contoh penggunaan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat yang mendahuui induk kalimat.



1. Kalau tidak ada halangan, aku akan datang ke rumahmu.
2. Karena rajin belajar, Ardi berhasil meraih peringkat pertama.
3. Sejak ditinggal ayah ibunya merantau, Sinta justru rajin belajar.
4. Sebelum menjadi kepala sekolah, jabatan Pak Sardi adalah guru sejarah.
5. Setelah sarapan pagi, Diana bergegas pergi ke sekolah.
6. Agar meraih kesuksesan, para pelajar harus menguasai literasi informasi.
7. Demi menggapai cita-cita, Kirana rajin belajar setiap hari.
8. Sejak duduk di bangku SMA, Rusdi semakin rajin membaca buku.
9. Meski berasal dari keluarga sederhana, Erna sangat pandai berbahasa Inggris.
10. Ketika aku lulus SMA, aku akan kuliah di Universitas Terbuka.
11. Untuk memenuhi target penjualan bulan ini, semua pemasar harus bekerja keras.
12. Karena kesal pada anak buahnya, direktur itu membanting pintu.
13. Agar lulus ujian seleksi CPNS, Tari belajar giat setiap hari.
14. Akibat terlalu sering makan makanan pedas, perut Husin sakit.
15. Walaupun rumahnya di pelosok desa, Ujang mahir menggunakan komputer.
16. Biarpun rumah mereka sederhana, keluarga Pak Farhan selalu gembira
17. Kecuali engkau mau menerimaku apa adanya, aku tidak akan pulang ke desa.
18. Asal bisa selalu bersamamu, aku rela melakukan apa saja.
19. Tanpa berkata apa-apa, Yadi pulang begitu saja.
20. Seandainya saja ada kesempatan kedua, aku tidak akan membiarkanmu menempuh jalan itu.

Demikianlah, dua puluh contoh penggunaan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Sebaliknya, tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Contoh :


  • Rudi akan pergi melaut jika diajak temannya.
  • Lesty mempunyai banyak teman karena baik hati.
  • Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.

Sabtu, 20 Oktober 2018

20 Contoh Penggunaan Tanda Koma yang Dipakai Sebelum Kata Penghubung

Hai para pembaca apa kabar? Kali ini kita akan bersama-sama melanjutkan belajar tentang penggunaan tanda koma. Salah satunya adalah  tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).

Meskipun sepertinya sepele, pengetahuan yang benar tentang pemakaian tanda baca termasuk tanda koma akan sangat bermanfaat bagi kalian, apalagi jika kalian adalah seorang pelajar. Apabila kalian mengerti tentang hal ini, kalian akan memiliki kemampuan literasi baca tulis yang lebih baik dibanding teman-teman kalian.

Nah, mari kita simak bersama contoh dari penggunaan tanda koma yang dipakai sebelum kata penghubung, khususnya kata penghubung "tetapi", "melainkan", dan "sedangkan".



1. Saya ingin membeli sepeda motor, tetapi tidak diperbolehkan ibu saya.
2. Saya suka masakan pedas, tetapi perut saya takut terkena sakit maag.
3. Aku ingin menjadi tentara, tetapi berat badanku masih kurang.
4. Aku rajin membaca buku komik, tetapi malas membaca buku pelajaran.
5. Awan sudah semakin mendung, tetapi hujan belum turun juga.
6. Rumahku sudah kubersihkan setiap hari, tetapi masih saja terlihat kotor
7. Hasan ingin pergi ke supermarket, tetapi ibunya menyuruh belajar di rumah.
8. Pekerjaan ayahnya bukan polisi, melainkan tentara.
9. Rumahku bukan di Jakarta, melainkan di Bogor.
10. Kuliahnya bukan di IPDN, melainkan di UNDIP
11. Roni bukan kekasihku, melainkan kekasih Intan.
12. Vokalis Dewa 19 bukan Armand Maulana, melainkan Ari Lasso.
13. Cita-citaku bukan menjadi presiden, melainkan menjadi pilot.
14.  Ibukota Indonesia bukan di Surabaya, melainkan di Jakarta
15.  Uang Ini bukan milikku, melainkan milik Joko.
16.  Di pasar, ia membeli sayur bayam, sedangkan ibunya membeli buah jeruk.
17. Adikku gemar membaca buku, sedangkan aku gemar olahraga.
18. Aku meraih juara pertama lomba membaca puisi, sedangkan Tari meraih juara pertama lomba melukis.
19. Rinto pandai bermain kata-kata, sedangkan Udin pandai bermain gitar.
20. Willy bercita-cita menjadi polisi, sedangkan adiknya bercita-cita menjadi tentara.

Jumat, 19 Oktober 2018

20 Contoh Penggunaan Tanda koma untuk Pemerincian atau Pembilangan

Pada penulisan sebuah artikel, opini, novel, cerpen dan lain sebagainya, tanda koma pasti akan selalu disertakan karena penggunaan tanda tersebut bisa memperjelas maksud dan tujuan dari sebuah tulisan. Keberadaan tanda koma mempermudah para pembaca untuk memahami sebuah tulisan. Sungguh sukar dibayangkan seandainya ada tulisan yang sama sekali tidak menggunakan tanda koma. Hampir bisa dipastikan tulisan tersebut akan kacau balau, dan susah dipahami oleh pembacanya.

Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang penggunaan tanda koma sebagai Singkatan Gelar, sekarang kita akan belajar bersama tentang penggunaan tanda koma untuk pemerian atau pembilangan. 

Agar lebih jelas, mari kita perhatikan dua puluh contoh kalimat di bawah ini.



1. Saya pergi ke pasar untuk membeli sayur bayam, ikan asin, dan gula pasir.
2. Pak Iwan memiliki tiga orang anak: Irwan, Rani, dan Akbar.
3. Arman, Budi, ataupun Hanif harus belajar giat.
4. Satu, dua, ... tiga!
5. Mobil, becak, ataupun sepeda motor dilarang melintas jalan itu.
6. Jeruk, apel, dan jambu air termasuk buah-buahan segar.
7. Aku melakukan kegiatan rutin setiap hari: makan, tidur, beribadah, membantu orang tua, dan belajar.
8. Tahun ini ada tiga lulusan SMA 1 yang diterima di AKPOL: Johan Saputra, Ardian Hidayat, dan Melani Ardianti Lesmana.
9. Jakarta, Medan, dan Surabaya merupakan tiga kota terbesar di Indonesia.
10. Belut, ikan sepat, dan ikan gabus telah berhasil kami tangkap di sungai sore ini.
11. Roti, air putih, dan segelas susu menjadi menu yang membosankan setiap hari.
12. Pada ujian kali ini aku hanya belajar bahasa indonesia, matematika, dan IPA.
13. Setelah sukses ia membeli tiga hal yang paling diinginkannya: rumah, mobil, dan sepeda motor
14. Samsung, Iphone, dan Redmi menjadi merk gawai paling populer di Indonesia.
15. Kepala sekolah, guru, dan karyawan wajib menghadiri rapat di aula.
16. Di dompetku hanya ada tiga kartu: BPJS, ATM, dan SIM C.
17. Ahmad Tohari, Andrea Hirata, dan Marah Rusli merupakan novelis terkenal di Indonesia.
18. Batu, debu, dan panas menjadi teman setia para tukang batu.
19. Tayo, Gani, Rogi, dan Lani merupakan bus kecil yang terkenal.
20. Aku pergi ke kantor pos untuk mengambil surat, uang, dan membeli perangko.

Kamis, 18 Oktober 2018

10 Contoh Penggunaan Tanda Koma sebagai Singkatan Gelar

Kalian semua pasti pernah membaca buku atau minimal pernah membaca tulisan. Tulisan bisa termuat dalam koran bisa juga dalam sosial media semacam facebook atau layanan percakapan semacam WhatsApp.

Sudah lazim dalam sebuah tulisan selalu ada tanda baca yang menyertainya, tujuannya agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan benar oleh penerima. Salah satu tanda baca yang digunakan adalah "tanda koma"

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), ada tiga belas cara penggunaan tanda koma. Kali ini kita akan bersama-sama belajar bagaimana contoh penggunaan tanda koma sebagai singkatan gelar. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Ada sepuluh contoh penggunaan tanda koma sebagai singkatan gelar.



1. Setelah berjuang keras selama empat tahun akhirnya Nilam berhasil meraih gelar sarjana hukum, Diah Ayu Nilamsari, S.H. 

2. Ia tertegun sejenak saat hendak membuka pintu, dilihatnya nama yang pernah ia kenal tertempel di daun pintu, Rudi Rahardian, S.I.Pust.

3. Pelajaran kali ini sepertinya akan menarik karena gurunya merupakan lulusan S2 Universitas terkemuka di kota Jakarta. Nama gurunya adalah Joko Suprianto, S.Pd., M.Pd.

4. Sungguh sebuah keunikan tersendiri ketika ada orang yang begitu bersemangat untuk kuliah dengan mengambil berbagai jurusan. Nama orang itu adalah Robi Darwis, S.H., S.E., S.Sos., M.M.

5. Penulisan gelar seringkali keliru. Misalnya pada penulisan gelar sarjana hukum. Untuk lebih jelasnya sila perhatikan contoh di bawah.

- Muhammad Nur Hidayat, SH (salah)
- Muhammad Nur Hidayat, S.H (salah)
- Muhammad Nur Hidayat, S.H. (benar)

6. Nama lengkap dan gelarnya adalah Iwan Surahman, S.E., M.M.

7. Di kalangan awam, seringkali terdapat kesalahan ketika menulis gelar Strata 1 dan Strata 2. Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan contoh di bawah ini.

- Irwan Setiadi, S.Pd,M.Pd (salah)
- Irwan Setiadi, S.Pd, M.Pd (salah)
- Irwan Setiadi, S.Pd, M.Pd. (salah)
- Irwan Setiadi, S.Pd., M.Pd. (benar)

8. Diberitahukan kepada seluruh karyawan agar menuliskan nama lengkap dan gelarnya pada lembar yang sudah disediakan, misalnya Ida Royani, S.Pd.I.

9. Johan bangga terhadap anaknya yang berhasil menyelesaikan perkuliahan dengan hasil cumlaude. Ira Ardianti, S.T. itulah nama anaknya.

10. Untuk kali ini hanya mereka yang bergelar sarjana ilmu komunikasi yang berhak mendaftar lowongan. Iwan girang karena ia bergelar sarjana ilmu komunikasi, Iwan Agustiawan Yusuf, S.I.Kom.


Demikianlah sepuluh contoh penggunaan tanda koma sebagai singkatan gelar. Mudah-mudahan bermanfaat.

Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah

Novel sejarah seperti juga novel-novel lainnya, termasuk dalam genre teks cerita ulang. Novel sejarah juga memunyai struktur teks yang sama dengan struktur novel lainnya yaitu orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action, komplikasi, evaluasi/ resolusi, dan koda.



Di bawah ini merupakan penjelasan dari tiap-tiap struktur di atas.

1. Pengenalan situasi cerita (exposion, orientasi)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu, tempat maupun peristiwa. selain itu, orientasi juga dpat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan antartokoh

2. Pengungkapan peristiwa
dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

5.Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh utama.

6. Koda
Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja tidak setiap novel memiliki koda, bahkan novel-novel modern lebi banyak menyerahkan simpulan akhir ceritanya itu kepada para pembacanya. Mereka dibiarkan menebak-nebak sendiri penyelesaian ceritanya.

Agar lebih memahami struktur novel, kita kaan mempelajari contoh analisis struktur novel sejarah



sumber : Buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas XII Kemendikbud 2018

Selasa, 21 Agustus 2018

Unsur Intrinsik Cerita Pendek (Cerpen)

Cerita Pendek atau yang kita sebut dengan cerpen merupakan salah satu karya sastra yang cukup digemari pembaca. Dengan kata-kata yang terbatas, berkisar 500-5000 kata, pembaca tidak perlu meluangkan banyak waktu untuk mengunyah renyahnya kata-kata dalam cerita pendek.

Selama ini mungkin kalian terbiasa membaca cerpen, tidak ada salahnya kali ini kita belajar bersama tentang unsur pembangun cerpen di bawah ini.


a. Tema

Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen itu.

b. Amanat

Amanat merupakan ajaran atau pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen umumnya bersifat tersirat; disembunyikan pengarangnya di balik peristiwa-peristiwa yang membentuk isi cerita. Kehadiran amanat, pada umumnya tidak bisa lepas dari tema cerita. Misalnya paabila tema cerita itu tentang perjuangan kemerdekaan, amanat cerita itu pun tidak jauh dari pentingnya mempertahankan kemerdekaan.

c. Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Berikut cara-cara penggambaran karakteristik tokoh.

1. Teknik analitik langsung
Alam termasuk siswa yang paking rajin di antara teman-temannya. Ia pun tidak merasa sombong walaupun berkali-kali dia mendapat juara bela diri. Sifatnya itulah yang menyebabkan ia banyak disenangi teman-temannya.

2. Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.
Seperti sedang berkampanye, orang-orang desa itu serempak berteriak-teriak ! Mereka menyuruh camat agar secepatnya keluar kantor. Tak lupa mereka mengacung-acungkan tangannya wlaaupun dengan persaaan yang masih juga ragu0ragu. malah ada di ntara mereka sibuk sendiri menyeragamkan acungan tangannya, agar tidak kelihatan berbeda dengan orang lain. Sudah barang tentu, suasana di sekitar kecamatan menjadi riuh. Bukan saja oleh demonstran-demonstran dari desa itu, tapi juga oleh orang-orang yang kebetulan lewat dan ada di sana.

3. Penggambaran linkungan kehidupan tokoh.
Desa Karangsaga tidak kebagian aliran listrik. Padahal kampung-kampung tetangganya sudah pada terang semua.

4. Penggambaran tata kebahasaan tokoh
Dia bilang, bukan maksudnya menyebarkan provokasi. Tapi apa yang diucapkannya benar-benar membuat orang sedesa marah.

5. Pengungkapan jalan pikiran tokoh
Ia ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan; ingin ia mendekapnya, mencium bau keringatnya. Dalam pikirannya, cuma anak gadisnya yang masih mau menyambut dirinya. Dan mungkin ibunya, seorang janda yang renta tubuhnya, masih berlapang dada menerima kepulangannya.

6. Penggambaran oleh tokoh lain
Ia paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia bertandang ke rumah sambil membawa aneka brosur barang-barang promosi. Yang menjengkelkan saya, seluruh keluargaku jadi menaruh perhatian kepadanya.

d. Alur

Alur merupakan pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun bersifat kronologis. Pola pengembangan cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami, dan logis. Jalan cerita suatu cerpen kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang-kadang sederhana.

e. Latar

Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan budaya yang digunakan dalam suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bis abersifat faktual atau bisa pula yang imajinatif. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Dengan demikian, apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang benar adanya, maka cenderugn dia pun akan lebih siap dalam menerima pelaku ataupun kejadian-kejadian yang berada dalam latar itu.

f. Gaya bahasa

Dalam cerita, penggunaan bahasa berfungi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. Kemampuan sang penulis mempergunakan bahasa secara cerat dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus terang atau satiris, simpatik atau menjengkelkan, obnjektif atau emosiaonal. Bahasa dapat menimbulkan suasana yang tepat untuk adegan yang seram, adegan romantis ataupun peperangan, keputusan, maupun harapan.
Bahasa dapat pula digunakan pengarang untuk menandai karakter seorang tokoh. Karakter jahat dan bijak dapat digambarkan dengan jelas melalui kata-kata yang digunakannya. Demikian pula dengan tokoh anak-anak dan dewasa, dapat pula dicerminkan dari kosakata ataupun struktur kalimat yang digunakan oleh tokoh-tokoh yang bersangkutan.

Isi dan Struktur dalam Teks Ceramah



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ceramah berarti pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Bagi kalian para pelajar tentu sudah akrab dengan ceramah. Baik ceramah guru ketika berada di dalam kelas, ceramah dari teman kalian, juga ceramah ketika upacara bendera.

Ditambah lagi dengan ceramah-ceramah agama di masjid, lalu ada lagi ceramah di media televisi mengenai berbagai macam hal.

Ceramah-ceramah tersebut memiliki dampak terhadap diri kalian. Ada yang merasa senang dan kagum ketika mendengarkan ceramah, ada juga sebaliknya, merasa bosan saat mendengarkan ceramah.

Terlepas dari itu semua. Apabila kamu hendak menjadi penceramah yang baik, setidaknya mulailah dengan mengenali isi dan struktur dalam teks ceramah berikut.

1. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan teks ekpsosisi, yang disebut isu.

2. Teks
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara

3. Penutup
Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Berikut ini contoh analisis strutktur untuk teks di atas.

a. Pendahuluan
Dewasa ini, pemerintah Republik Indonesia memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyatnya. Bukan hanya unutk ikut menyampaikan ide demi perbaikan dan kemajuan bangsa, melainkan juga untuk menyampaikan kritik. Akan tetapi, tak jarang kebebasan berpendapat tersebut cenderung disalahgunakan. Sebagian masyarakat sudah tidak mampu lagi membedakan mana kritik dan cemoohan. Akibatnya, bukan kritik yang dilancarkan melainkan hinaan dengan kata-kata yang tidak sopan terhadap pemerintah.

b. Isi (Rangkaian Argumen)
Fenomena tersebut menunjukkan kepada kita semua, kebebasan berpendapat yang tidak disertai dengan adab ketimuran justru dimanfaatkan sebagaian masyarakat untuk menghina pemerintah. Hal itu bisa menjurus ke ujaran kebencian yang akhirnya justru berdampak buruk bagi masyarakat.

c.Penutup
Meskipun pemerintah menjamin kebebasan berpendapat, seyogianya kita bisa menyampaikan dengan kata-kata perilaku yang baik, sebab bagaimanapun budaya yang kita miliki adalah budaya timur yang penuh tata krama dan sopan santun. Paling tidak, lancarkanlah kritik dengan bahasa yang lugas dan langsung ke inti permasalahan.

Senin, 13 Agustus 2018

Unsur Intrinsik Novel (Materi Bahasa Indonesia Kelas 12)



Novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah belajar menangkap maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel, kaitannya dengan latar belakang sosial budaya pengarang. Pada pelajaran ini, kamu akan berlatih menganalisis isi novel, yaitu unsur-unsur intinsik novel.

Berikut ini uraian unsur-unsur intrinsik novel, yang terdiri dari tokoh, alur, latar belakang, sudut pandang, dan tema.

a. Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya fiksi oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam udapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Nurgiyantoro, 2012: 165).

Nurgiyantoro (2000: 176) membedakan tokoh dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam cerita sebagai tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh sentral atau tokoh yang sangat penting perannya dalam fiksi. Tokoh tambahan adalah tokoh bawah atau tokoh yang tidak selalu diceritakan namun memiliki hubungan dengan tokoh utama.

Dilihat dari peran tokoh-tokoh dalam pengembangan plot, Nurgiyantoro (2000: 178) membaginya ke dalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang disukai pembaca karena sifat-sifatnya (biasanya hero, baik, penyelamat). Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disukai pembaca karena sifat-sifatnya (biasanya jahat, pengecut).

Penokohan merupakan teknik atau cara-cara tokoh ditampilkan atau dicitrakan dalam fiksi. Para ahli menunjukkan dua cara menampilkan atau mencitrakan tokoh, yakni cara analitik dan cara dramatik. Secara analitik, perwatakan tokoh-tokoh cerita ditampilkan atau dicitrakan langsung dalam bentuk perintian oleh pengarang. Secara dramatik, perwatakan tokoh-tokoh cerita dicitrakan melalui dialog, pikiran, perasaan, lukisan fisik, perbuatan dan komentar atau penilaian tokoh lain dalam fiksi.

b. Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Di dalam alur terdapat peristiwa yang saling berelasi dalam peran masing-masing, baik sebagai sebab maupun sebagai akibat sehingga menciptakan konflik. Sifat tersebut tercermin melalui suspens (misteri) karena di dalamnya terdapat kejadian berupa konflik yang mampu menyihir pembaca untuk terus mendorongnya membaca.

Di dalam  alur terkandung peristiwa, konflik, dan klimaks. Peristiwa merupakan peralihan dari satu situasi kepada situasi yang lain, baik peristiwa fungsional (penentu bagi perkembangan alur), kaitan (satu peristiwa dikaitkan dengan peristiwa  yang lain agar masuk akal), maupun acuan (peristiwa yang diacu melalui tokoh). 

Konflik merupakan peristiwa yang memunculkan kejadian-kejadian yang sangat penting yang disebabkan oleh adanya interaksi antartokoh, tokoh dalam masyarakat, tokoh dengan dirinya sendiri dalam dua atau lebih masalah yang bertentangan. Klimaks merupakan orientasi tokoh yang sudah berakhir akan dihadapkan pada puncak masalah. Secara garis besar, alur dibagi dalam tiga bagian yaitu awal, tengah, dan akhir.

Alur atau plot memiliki kaidah plausability (kemasukakalan), surprise (kejutan), suspense (misteri), dan unity (keutuhan). Kemasukakalan dalam alur sangat erat kaitannya dengan jalan cerita yang dapat diterima oleh caraq berpiki pembaca. Kejutan dalam alur merujuk kepada peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh dengan penuh ketidakpastian. 

Kejutan ini mampu menyentuh perasaan dan pikiran sehingga pembaca tergelitik, terdorong, termotivasi untuk terus membaca. kejutan dalam alur menampilkan peristiwa-peristiwa yang bertentangan atau tiba-tiba karena tidak terduga. Fungsinya untuk memperlambat atau mempercepat klimaks cerita. Keutuhan dalam alur sangat erat kaitannya dengan ciri peristiwa yakni fungsional, kaitan, dan acuan yang mengandung konflik.

d. Latar atau setting adalah gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa di dalam suatu penceritaan fiksi. Latar ini menyaran pada tempat, waktu, sosial sehingga latar seringkali dibedakan menjadi tiga macam, yakni tempat waktu dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan kondisi geografis. Acuannya dapat berupa pusat keramaian, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, pusat perdesaan, pusat perkotaan, sekolah, rumah dan lain-lain. Latar waktu berkaitan dengan kondisi abad, dasawarsa, abad, tahun, bulan, hari, jam, zaman maupun historis. Latar belakang sosial berkaitan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang digambarkan dalam cerita. Acuannya dapat berupa lapisan dalam masyarakat, budaya masyarakat, seni pada masa tertentu, cara berpikir masyarakat pada masa tertengu, kehidupan beragama dan sebagainya.

e. Sudut Pandang atau point of view memasalahkan siapa yang bercerita. Pencerita akan menempatkan tokoh melalui berbagai cara atau pandangan dalam ceritamenampilkan tokoh, laku, latar dan peristiwa untuk menata cerita fiksi kepada pembaca. 

Sudut pandang dapat dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Cerita yang penyampaiannya dilakukan oleh seorang tokoh/ aku/ saya secara langsung atau yang ada dalam disebut sebagai sudut pandang orang pertama. 

Jika tokoh tersebut adalah tokoh utama, cerita sudut pandangnya adalah orang pertama (protagonis). Jika tokoh tersebut bukan tokoh utama, sudut pandangnya adalah orang pertama pengamat (pengamat). 

Cerita yang penyampaiannya dilakukan bukan oleh seorang tokoh yang ada dalam cerita tetapi oleh penulis yang berada di luar cerita (dia/ia) disebut sebagai sudut pandang orang pertama. Jika narator menyampaikan pemikiran tokoh, sudut pandang ceritanya adlaah orang ketiga yang mengetahui banyak hal. Jika narator hanya menceritakan/ memberikan informasi sebagat yang bisa dilihat atau didengar dan belum sapai pada pengungkapan pemikiran, sudut pandang cerita adalah orang ketiga.

f. Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan makna kehidupan. Pada umumnya pengarang menawarkan kepada pembaca tentang makna kehidupan, mengajak pembaa untuk melihat, merasakan dam menghayati makna kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan itu sebagaimana ia memandangnya.

sumber : Buku Bahasa Indonesia Kemendikbud Edisi Revisi 2018

Rabu, 11 Juli 2018

Sistematika Penulisan Surat Lamaran yang Benar, Baik dan Mudah



Secara umum, sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, salam penutup, serta tanda tangan dan nama terang.

Berikut penjelasan dari masing-masing komponen sistematika surat lamaran pekerjaan tersebut.

1. Tempat dan tanggal pembuatan surat
Tempat dan tanggal pembuatan surat ditempatkan di pojok kanan atas tanpa titik di akhir karena bukan merupakan kalimat.
Contoh : Surabaya, 20 Juli 2018

2. Lampiran dan hal
a. Kata "Lampiran' dan 'hal tidak disingkat, seperti lamp.
b. Angka dalam kolom lampiran ditulis menggunakan huruf.
Contoh : Lampiran : Lima lembar
 Hal : Pemberitahuan

3. Alamat surat
a. Tidak menggunakan kata "Kepada".
b. ALamat disarankan tidak lebih dari tiga baris.
c. Jabatan tidak boleh menggunakan jenis kelamin seperti Bapak atau Ibu.
d. Tulisan "Jalan" pada alamat tidak boleh disingkat.
e. Tidak menggunakan titik pada masing-masing akhir barisnya.
contoh :
Yth. Direktur Karya Sejati
Jalan M. Hatta 14, Krapyak
Semarang

4. Salam Pembuka
Setelah kata "Dengan hormat" digunakan tanda baca koma (,).
Contoh:
Dengan hormat,
Berdasarkan..............

5. Alinea pembuka
Alinea pembuka sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan sopan agar para pihak atau instansi yang membacanya tidak tersinggung. DI dalam alinea ini juga sudah harus muncul pernyataan umum yang menggambarkan diri pelamar (tesis).

6. Isi
Dalam isi terdapat hal-hal berikut.
a. Identitas
Isi identitas berisi keterangan berupa nama, tempat tanggal lahir, alamat, pendidikan terakhir dan dapat ditambah agi sesuai dengan keperluan. Di dalam menuliskan keterangan tersebut, huruf awal digunakan huruf kecil.

Contoh:
nama : Sumarjoko
tempat tanggal lahir : Surabaya, 20 Juli 1989
pendidikan terakhir: S1 Sastra Indonesia
alamat : Jalan Ki Hajar Dewantara 40, Tegal 56789

b. Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan merupakan keterangan tentang alasan pengirim atau pelamar pekerjaan menulis surat.

c. Menyatakan lampiran
Dalam lamaran pekerjaan terdapat beberapa lampiran tentang syarat yang sudah diminta oleh instansi yang membutuhkan pekerja. Oleh karena itu, pelamar harus memenuhi lampiran yang diminta tersebut. Kemudian pada setiap rincian digunakan tanda baca titik koma (;) dan pad akhir lampiran digunakan tanda baca titik (.).

Contoh :
fotokopi ijazah terakhir yang sudah dilegalisasi;
fotokopi kartu tanda penduduk;
pasfoto ukuran 3x4 dua lembar

7. Penutup
Di dalam surat lamaran pekerjaan, isi penutup haruslah menunjukkan keantusiasan pelamar pekerjaan kepada instansi yang dituju.
Contoh:
Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat. Besar harapan saya untuk dapat menjadi bagian dari perusahaan.....

8. Salam penutup
Jika pada awal ada salam pembuka, tentulah harus diakhiri dengan salam penutup. Sebagai surat lamaran, salam penutup menjadi sangat penting. Salam penutup sebagai bentuk etika, sopan santun, dan penghormatan.
Contoh: Hormat saya.

9. Tanda tangan dan nama terang
Tanda tangan ini biasanya berada di pojok kanan bawah surat, lalu dibawahnya ditulis nama lengkap.
Contoh :
Hormat saya
(ttd)
Sumarjoko

Untuk melihat contoh surat lamaran yang baik dan benar, silakan klik contoh surat lamaran

sumber : Buku Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 edisi revisi 2018

Cara Membuat Surat Lamaran Pekerjaan yang Baik dan Benar



Apa kabar para pembaca blog ini yang sedang mencari informasi tentang cara membuat surat lamaran pekerjaan ?

Juga apa kabar para pelajar kelas XII SMA di Indonesia? Tak terasa sudah tiba waktunya bagi kalian untuk kembali berangkat sekolah. Tibalah bagi kalian untuk memulai lagi rutinitas sehari-hari yakni bangun pagi, salat subuh, mandi, sarapan lalu bergegas menuju ke sekolah masing-masing.


Pada artikel kali ini, kita akan bersama-sama membahas materi pelajaran bahasa Indonesia yang terdapat dalam buku Kurikulum 2013 edisi revisi 2018. Meskipun ini materi pelajaran SMA, namun sangat penting juga bagi kalian yang hendak memulai melamar pekerjaan.

Ada beberapa bab dalam buku tersebut. Kita akan memulai membicarakan bab pertama yang penting untuk masa depan kalian yaitu tentang membuat Surat Lamaran. Teori tentang teknik penulisan surat lamaran pekerjaan bisa kalian baca kembali dalam buku yang kalian pegang. Kali ini akan saya tampilkan beberapa contoh surat lamaran berdasarkan teori yang terdapat dalam buku bahasa Indonesia tersebut.


Surat lamaran pekerjaan merupakan surat yang berisi permohonan untuk bekerja di suatu lembaga. Pada umumnya surat ini memiliki bagian-bagian yang berisi identitas diri, jasa yang dapat diberikan, pendidikan, kecakapan, keahlian, serta pengalaman. Bagian-bagian ini sering disebut juga kualifikasi pelamar.

Apabila kita perhatikan dengan seksama, contoh surat lamaran tersebut sudah menggunakan aturan bahasa Indonesia yang baku, tidak bertele-tele dan langsung ke inti permasalahan.

Ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis surat lamaran


Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan terkait dengan bahasa yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan bentuk surat yang standar.
2. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
3. Menggunakan kata-kata yang sopan.
4. Menggunakan kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informatif dan tepat sasaran.
5. Tulisan bersih, mudah dibaca, dan sesuai dengan kaidah ejaan.
6. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti unsur hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang).

Contoh Surat lamaran pekerjaan


Surat lamaran pekerjaan dapat ditulis berdasarkan sumber informasi di media massa, informasi dari seseorang, pengumuman, permintaan suatu instansi, atau inisiatif sendiri. Berikut ini contoh penulisan pada bagian alinea pembuka untuk masing-masing sumber informasi tersebut (Romadi dan Rustamaji, 2019:4)

1. Iklan
Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian........tanggal...yang isinya menyatakan bahwa.....


Contoh Surat Lamaran  (Berdasarkan Iklan)
Surabaya, 17 Juli 2018

Yth. Direktur PT. Media Utama
Jalan Pangeran Diponegoro 40, Surabaya

Dengan hormat,
Menanggapi iklan pada harian Surabaya Pos tanggal 1 Juli 2018 tentang penerimaan pegawai baru, dengan ini saya mengajukan lamaran untuk jabatan sebagai editor
Adapun kualifikasi diri saya:
Nama                           : Sumarjoko, S.Sos.;
tempat, tanggal lahir   : Jombang, 20 Januari 1989;
pendidikan                  : S-1 Sastra Indonesia;
alamat                          : Jalan Gubernur Suryo 20, Jombang.
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. pasfoto ukuran 4x6,
2. fotokopi ijazah,
3. daftar riwayat hidup, dan
4. Surat keterangan catatan kepolisian.

Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.

Hormat Saya


Sumarjoko, S.Sos.

Untuk memindahkan contoh file tersebut ke dalam laptop/ pc anda, silakan Download Surat Lamaran (Versi MS. Word)

Contoh Surat Lamaran Berdasarkan iklan (2)



Surabaya, 17 Juli 2018

Yth. Direktur PT. Surya Perkasa
Jalan Pangeran Diponegoro 40, Surabaya

Dengan hormat,
Dalam harian Suara Karya tanggal 2 Juli 2018 saya membaca iklan yang menyatakan bahwa PT. Surya Perkasa membutuhkan karyawan pada bagian Call Center. Berkenaan dengan hal tersebut maka saya mengajukan diri untuk melamar pekerjaan.

Adapun kualifikasi diri saya:
nama                           : Joni Andrean, S.Kom.;
jenis kelamin              : laki-laki;
tempat, tanggal lahir   : Kudus, 20 Januari 1987;
pendidikan                  : S-1 Ilmu Komunikasi;
alamat                          : Jalan Jenderal Ahmad Yani 50 Kota Semarang, Jawa Tengah 57102
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. fotokopi ijazah,
2. daftar riwayat hidup, dan
3. Surat keterangan catatan kepolisian.
Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.

Hormat Saya


Joni Andrea, S.Kom.




2. Informasi seseorang




Hal: Lamaran Pekerjaan                                                                      Semarang, 15 Juli 2018

Yth. Direktur PT. Sahabat Ekspress
Jalan Raden Ajeng Kartini 20, Jepara

Dengan hormat,
Menurut informasi dari Bapak Ahmad Baharudin, perusahaan Bapak/ Ibu membutuhkan karyawan untuk bagian kurir, sehubungan dengan hal itu saya bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan. Adapun kualifikasi saya adalah sebagai berikut:
Nama                           : Frans Anton Sudibdyo;
tempat, tanggal lahir   : Semaran, 21 Maret 1990
pendidikan                  : Sekolah Menengah Atas (SMA)
alamat                          : Jalan Jenderal Sudirman 35 Kota Semarang 57106
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. pasfoto ukuran 4x6 4 lembar
2. fotokopi ijazah,
3. fotokopi KTP
4. daftar riwayat hidup, dan
5. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK0
6. Surat keterangan dokter
Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat dengan sebenarnya. Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.

Hormat Saya




Frans Anton Sudibyo.

3. Pengumuman resmi dari instansi yang membutuhkan tenaga

.Hal: Lamaran Pekerjaan                                                                      Semarang, 14 Juli 2018

Yth. Direktur PT.Cendana Putra Perkasa
Jalan K.H. Agus Salim 30, Semarang

Dengan hormat,
Berdasarkan dengan pengumuman nomor: 20/V/20118 tanggal 1 Juli 2018.tentang penerimaan karyawan PT Cendana Putra Perkasa untuk berbagai posisi, maka yang bertanda tangan di bawah ini, saya.
nama                            : Dian Permana Putra;
tempat, tanggal lahir   : Semarang, 21 Maret 1990
pendidikan                  : Sekolah Menengah Atas (SMA)
alamat                          : Jalan Raden Patah 45 Kota Semarang 57106
Berkmakusd mengajukan permohonan surat lamaran pekerjaan untuk bagian admin kantor. Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. pasfoto ukuran 4x6 4 lembar
2. fotokopi ijazah,
3. fotokopi KTP
4. daftar riwayat hidup, dan
5. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK0
6. Surat keterangan dokter
Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat dengan sebenarnya. Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.

Hormat Saya


Dian Permana Putra


4. Permohonan instansi pada sekolah

Hal: Lamaran Pekerjaan                                                                      Semarang, 14 Juli 2018

Yth. Direktur PT.Cendana Putra Perkasa
Jalan K.H. Agus Salim 30, Semarang

Dengan hormat,
Setelah mendapat informasi dari kepala sekolah tentang permohonan tenaga guru honorer, saya bermaksud mengajukan surat permohonan lamaran untuk mengisi lowongan tersebut,
Adapun data diri saya adalah sebagai berikut.
nama                            : Ria Arista Widiyanti;
tempat, tanggal lahir   : Semarang, 21 Juli 1992
pendidikan                  : Sekolah Menengah Atas (SMA)
alamat                          : Jalan Raden Patah 45 Kota Semarang 57106
Berkmakusd mengajukan permohonan surat lamaran pekerjaan untuk bagian admin kantor. Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. pasfoto ukuran 4x6 4 lembar
2. fotokopi ijazah,
3. fotokopi KTP
4. daftar riwayat hidup, dan
5. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK0
6. Surat keterangan dokter
Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat dengan sebenarnya. Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.
\Hormat Saya

 Ria Arista 

5. Inisiatif sendiri
Yang bertanda tangan di bawah ini, ....dengan ini mengajukan permohonan untuk diterima sebagai karyawan pada....


Demikian informasi tentang cara membuat surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar, semoga sukses.