Tampilkan postingan dengan label Materi Pelajaran Sekolah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Pelajaran Sekolah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Oktober 2018

10 Contoh Penggunaan Tanda Koma sebagai Singkatan Gelar

Kalian semua pasti pernah membaca buku atau minimal pernah membaca tulisan. Tulisan bisa termuat dalam koran bisa juga dalam sosial media semacam facebook atau layanan percakapan semacam WhatsApp.

Sudah lazim dalam sebuah tulisan selalu ada tanda baca yang menyertainya, tujuannya agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan benar oleh penerima. Salah satu tanda baca yang digunakan adalah "tanda koma"

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), ada tiga belas cara penggunaan tanda koma. Kali ini kita akan bersama-sama belajar bagaimana contoh penggunaan tanda koma sebagai singkatan gelar. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Ada sepuluh contoh penggunaan tanda koma sebagai singkatan gelar.



1. Setelah berjuang keras selama empat tahun akhirnya Nilam berhasil meraih gelar sarjana hukum, Diah Ayu Nilamsari, S.H. 

2. Ia tertegun sejenak saat hendak membuka pintu, dilihatnya nama yang pernah ia kenal tertempel di daun pintu, Rudi Rahardian, S.I.Pust.

3. Pelajaran kali ini sepertinya akan menarik karena gurunya merupakan lulusan S2 Universitas terkemuka di kota Jakarta. Nama gurunya adalah Joko Suprianto, S.Pd., M.Pd.

4. Sungguh sebuah keunikan tersendiri ketika ada orang yang begitu bersemangat untuk kuliah dengan mengambil berbagai jurusan. Nama orang itu adalah Robi Darwis, S.H., S.E., S.Sos., M.M.

5. Penulisan gelar seringkali keliru. Misalnya pada penulisan gelar sarjana hukum. Untuk lebih jelasnya sila perhatikan contoh di bawah.

- Muhammad Nur Hidayat, SH (salah)
- Muhammad Nur Hidayat, S.H (salah)
- Muhammad Nur Hidayat, S.H. (benar)

6. Nama lengkap dan gelarnya adalah Iwan Surahman, S.E., M.M.

7. Di kalangan awam, seringkali terdapat kesalahan ketika menulis gelar Strata 1 dan Strata 2. Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan contoh di bawah ini.

- Irwan Setiadi, S.Pd,M.Pd (salah)
- Irwan Setiadi, S.Pd, M.Pd (salah)
- Irwan Setiadi, S.Pd, M.Pd. (salah)
- Irwan Setiadi, S.Pd., M.Pd. (benar)

8. Diberitahukan kepada seluruh karyawan agar menuliskan nama lengkap dan gelarnya pada lembar yang sudah disediakan, misalnya Ida Royani, S.Pd.I.

9. Johan bangga terhadap anaknya yang berhasil menyelesaikan perkuliahan dengan hasil cumlaude. Ira Ardianti, S.T. itulah nama anaknya.

10. Untuk kali ini hanya mereka yang bergelar sarjana ilmu komunikasi yang berhak mendaftar lowongan. Iwan girang karena ia bergelar sarjana ilmu komunikasi, Iwan Agustiawan Yusuf, S.I.Kom.


Demikianlah sepuluh contoh penggunaan tanda koma sebagai singkatan gelar. Mudah-mudahan bermanfaat.

Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah

Novel sejarah seperti juga novel-novel lainnya, termasuk dalam genre teks cerita ulang. Novel sejarah juga memunyai struktur teks yang sama dengan struktur novel lainnya yaitu orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action, komplikasi, evaluasi/ resolusi, dan koda.



Di bawah ini merupakan penjelasan dari tiap-tiap struktur di atas.

1. Pengenalan situasi cerita (exposion, orientasi)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu, tempat maupun peristiwa. selain itu, orientasi juga dpat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan antartokoh

2. Pengungkapan peristiwa
dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

5.Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh utama.

6. Koda
Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja tidak setiap novel memiliki koda, bahkan novel-novel modern lebi banyak menyerahkan simpulan akhir ceritanya itu kepada para pembacanya. Mereka dibiarkan menebak-nebak sendiri penyelesaian ceritanya.

Agar lebih memahami struktur novel, kita kaan mempelajari contoh analisis struktur novel sejarah



sumber : Buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas XII Kemendikbud 2018

Selasa, 21 Agustus 2018

Unsur Intrinsik Cerita Pendek (Cerpen)

Cerita Pendek atau yang kita sebut dengan cerpen merupakan salah satu karya sastra yang cukup digemari pembaca. Dengan kata-kata yang terbatas, berkisar 500-5000 kata, pembaca tidak perlu meluangkan banyak waktu untuk mengunyah renyahnya kata-kata dalam cerita pendek.

Selama ini mungkin kalian terbiasa membaca cerpen, tidak ada salahnya kali ini kita belajar bersama tentang unsur pembangun cerpen di bawah ini.


a. Tema

Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen itu.

b. Amanat

Amanat merupakan ajaran atau pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen umumnya bersifat tersirat; disembunyikan pengarangnya di balik peristiwa-peristiwa yang membentuk isi cerita. Kehadiran amanat, pada umumnya tidak bisa lepas dari tema cerita. Misalnya paabila tema cerita itu tentang perjuangan kemerdekaan, amanat cerita itu pun tidak jauh dari pentingnya mempertahankan kemerdekaan.

c. Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Berikut cara-cara penggambaran karakteristik tokoh.

1. Teknik analitik langsung
Alam termasuk siswa yang paking rajin di antara teman-temannya. Ia pun tidak merasa sombong walaupun berkali-kali dia mendapat juara bela diri. Sifatnya itulah yang menyebabkan ia banyak disenangi teman-temannya.

2. Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.
Seperti sedang berkampanye, orang-orang desa itu serempak berteriak-teriak ! Mereka menyuruh camat agar secepatnya keluar kantor. Tak lupa mereka mengacung-acungkan tangannya wlaaupun dengan persaaan yang masih juga ragu0ragu. malah ada di ntara mereka sibuk sendiri menyeragamkan acungan tangannya, agar tidak kelihatan berbeda dengan orang lain. Sudah barang tentu, suasana di sekitar kecamatan menjadi riuh. Bukan saja oleh demonstran-demonstran dari desa itu, tapi juga oleh orang-orang yang kebetulan lewat dan ada di sana.

3. Penggambaran linkungan kehidupan tokoh.
Desa Karangsaga tidak kebagian aliran listrik. Padahal kampung-kampung tetangganya sudah pada terang semua.

4. Penggambaran tata kebahasaan tokoh
Dia bilang, bukan maksudnya menyebarkan provokasi. Tapi apa yang diucapkannya benar-benar membuat orang sedesa marah.

5. Pengungkapan jalan pikiran tokoh
Ia ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan; ingin ia mendekapnya, mencium bau keringatnya. Dalam pikirannya, cuma anak gadisnya yang masih mau menyambut dirinya. Dan mungkin ibunya, seorang janda yang renta tubuhnya, masih berlapang dada menerima kepulangannya.

6. Penggambaran oleh tokoh lain
Ia paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia bertandang ke rumah sambil membawa aneka brosur barang-barang promosi. Yang menjengkelkan saya, seluruh keluargaku jadi menaruh perhatian kepadanya.

d. Alur

Alur merupakan pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun bersifat kronologis. Pola pengembangan cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami, dan logis. Jalan cerita suatu cerpen kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang-kadang sederhana.

e. Latar

Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan budaya yang digunakan dalam suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bis abersifat faktual atau bisa pula yang imajinatif. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Dengan demikian, apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang benar adanya, maka cenderugn dia pun akan lebih siap dalam menerima pelaku ataupun kejadian-kejadian yang berada dalam latar itu.

f. Gaya bahasa

Dalam cerita, penggunaan bahasa berfungi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. Kemampuan sang penulis mempergunakan bahasa secara cerat dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus terang atau satiris, simpatik atau menjengkelkan, obnjektif atau emosiaonal. Bahasa dapat menimbulkan suasana yang tepat untuk adegan yang seram, adegan romantis ataupun peperangan, keputusan, maupun harapan.
Bahasa dapat pula digunakan pengarang untuk menandai karakter seorang tokoh. Karakter jahat dan bijak dapat digambarkan dengan jelas melalui kata-kata yang digunakannya. Demikian pula dengan tokoh anak-anak dan dewasa, dapat pula dicerminkan dari kosakata ataupun struktur kalimat yang digunakan oleh tokoh-tokoh yang bersangkutan.

Isi dan Struktur dalam Teks Ceramah



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ceramah berarti pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Bagi kalian para pelajar tentu sudah akrab dengan ceramah. Baik ceramah guru ketika berada di dalam kelas, ceramah dari teman kalian, juga ceramah ketika upacara bendera.

Ditambah lagi dengan ceramah-ceramah agama di masjid, lalu ada lagi ceramah di media televisi mengenai berbagai macam hal.

Ceramah-ceramah tersebut memiliki dampak terhadap diri kalian. Ada yang merasa senang dan kagum ketika mendengarkan ceramah, ada juga sebaliknya, merasa bosan saat mendengarkan ceramah.

Terlepas dari itu semua. Apabila kamu hendak menjadi penceramah yang baik, setidaknya mulailah dengan mengenali isi dan struktur dalam teks ceramah berikut.

1. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan teks ekpsosisi, yang disebut isu.

2. Teks
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara

3. Penutup
Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Berikut ini contoh analisis strutktur untuk teks di atas.

a. Pendahuluan
Dewasa ini, pemerintah Republik Indonesia memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyatnya. Bukan hanya unutk ikut menyampaikan ide demi perbaikan dan kemajuan bangsa, melainkan juga untuk menyampaikan kritik. Akan tetapi, tak jarang kebebasan berpendapat tersebut cenderung disalahgunakan. Sebagian masyarakat sudah tidak mampu lagi membedakan mana kritik dan cemoohan. Akibatnya, bukan kritik yang dilancarkan melainkan hinaan dengan kata-kata yang tidak sopan terhadap pemerintah.

b. Isi (Rangkaian Argumen)
Fenomena tersebut menunjukkan kepada kita semua, kebebasan berpendapat yang tidak disertai dengan adab ketimuran justru dimanfaatkan sebagaian masyarakat untuk menghina pemerintah. Hal itu bisa menjurus ke ujaran kebencian yang akhirnya justru berdampak buruk bagi masyarakat.

c.Penutup
Meskipun pemerintah menjamin kebebasan berpendapat, seyogianya kita bisa menyampaikan dengan kata-kata perilaku yang baik, sebab bagaimanapun budaya yang kita miliki adalah budaya timur yang penuh tata krama dan sopan santun. Paling tidak, lancarkanlah kritik dengan bahasa yang lugas dan langsung ke inti permasalahan.

Senin, 13 Agustus 2018

Unsur Intrinsik Novel (Materi Bahasa Indonesia Kelas 12)



Novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah belajar menangkap maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel, kaitannya dengan latar belakang sosial budaya pengarang. Pada pelajaran ini, kamu akan berlatih menganalisis isi novel, yaitu unsur-unsur intinsik novel.

Berikut ini uraian unsur-unsur intrinsik novel, yang terdiri dari tokoh, alur, latar belakang, sudut pandang, dan tema.

a. Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya fiksi oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam udapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Nurgiyantoro, 2012: 165).

Nurgiyantoro (2000: 176) membedakan tokoh dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam cerita sebagai tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh sentral atau tokoh yang sangat penting perannya dalam fiksi. Tokoh tambahan adalah tokoh bawah atau tokoh yang tidak selalu diceritakan namun memiliki hubungan dengan tokoh utama.

Dilihat dari peran tokoh-tokoh dalam pengembangan plot, Nurgiyantoro (2000: 178) membaginya ke dalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang disukai pembaca karena sifat-sifatnya (biasanya hero, baik, penyelamat). Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disukai pembaca karena sifat-sifatnya (biasanya jahat, pengecut).

Penokohan merupakan teknik atau cara-cara tokoh ditampilkan atau dicitrakan dalam fiksi. Para ahli menunjukkan dua cara menampilkan atau mencitrakan tokoh, yakni cara analitik dan cara dramatik. Secara analitik, perwatakan tokoh-tokoh cerita ditampilkan atau dicitrakan langsung dalam bentuk perintian oleh pengarang. Secara dramatik, perwatakan tokoh-tokoh cerita dicitrakan melalui dialog, pikiran, perasaan, lukisan fisik, perbuatan dan komentar atau penilaian tokoh lain dalam fiksi.

b. Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Di dalam alur terdapat peristiwa yang saling berelasi dalam peran masing-masing, baik sebagai sebab maupun sebagai akibat sehingga menciptakan konflik. Sifat tersebut tercermin melalui suspens (misteri) karena di dalamnya terdapat kejadian berupa konflik yang mampu menyihir pembaca untuk terus mendorongnya membaca.

Di dalam  alur terkandung peristiwa, konflik, dan klimaks. Peristiwa merupakan peralihan dari satu situasi kepada situasi yang lain, baik peristiwa fungsional (penentu bagi perkembangan alur), kaitan (satu peristiwa dikaitkan dengan peristiwa  yang lain agar masuk akal), maupun acuan (peristiwa yang diacu melalui tokoh). 

Konflik merupakan peristiwa yang memunculkan kejadian-kejadian yang sangat penting yang disebabkan oleh adanya interaksi antartokoh, tokoh dalam masyarakat, tokoh dengan dirinya sendiri dalam dua atau lebih masalah yang bertentangan. Klimaks merupakan orientasi tokoh yang sudah berakhir akan dihadapkan pada puncak masalah. Secara garis besar, alur dibagi dalam tiga bagian yaitu awal, tengah, dan akhir.

Alur atau plot memiliki kaidah plausability (kemasukakalan), surprise (kejutan), suspense (misteri), dan unity (keutuhan). Kemasukakalan dalam alur sangat erat kaitannya dengan jalan cerita yang dapat diterima oleh caraq berpiki pembaca. Kejutan dalam alur merujuk kepada peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh dengan penuh ketidakpastian. 

Kejutan ini mampu menyentuh perasaan dan pikiran sehingga pembaca tergelitik, terdorong, termotivasi untuk terus membaca. kejutan dalam alur menampilkan peristiwa-peristiwa yang bertentangan atau tiba-tiba karena tidak terduga. Fungsinya untuk memperlambat atau mempercepat klimaks cerita. Keutuhan dalam alur sangat erat kaitannya dengan ciri peristiwa yakni fungsional, kaitan, dan acuan yang mengandung konflik.

d. Latar atau setting adalah gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa di dalam suatu penceritaan fiksi. Latar ini menyaran pada tempat, waktu, sosial sehingga latar seringkali dibedakan menjadi tiga macam, yakni tempat waktu dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan kondisi geografis. Acuannya dapat berupa pusat keramaian, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, pusat perdesaan, pusat perkotaan, sekolah, rumah dan lain-lain. Latar waktu berkaitan dengan kondisi abad, dasawarsa, abad, tahun, bulan, hari, jam, zaman maupun historis. Latar belakang sosial berkaitan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang digambarkan dalam cerita. Acuannya dapat berupa lapisan dalam masyarakat, budaya masyarakat, seni pada masa tertentu, cara berpikir masyarakat pada masa tertengu, kehidupan beragama dan sebagainya.

e. Sudut Pandang atau point of view memasalahkan siapa yang bercerita. Pencerita akan menempatkan tokoh melalui berbagai cara atau pandangan dalam ceritamenampilkan tokoh, laku, latar dan peristiwa untuk menata cerita fiksi kepada pembaca. 

Sudut pandang dapat dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Cerita yang penyampaiannya dilakukan oleh seorang tokoh/ aku/ saya secara langsung atau yang ada dalam disebut sebagai sudut pandang orang pertama. 

Jika tokoh tersebut adalah tokoh utama, cerita sudut pandangnya adalah orang pertama (protagonis). Jika tokoh tersebut bukan tokoh utama, sudut pandangnya adalah orang pertama pengamat (pengamat). 

Cerita yang penyampaiannya dilakukan bukan oleh seorang tokoh yang ada dalam cerita tetapi oleh penulis yang berada di luar cerita (dia/ia) disebut sebagai sudut pandang orang pertama. Jika narator menyampaikan pemikiran tokoh, sudut pandang ceritanya adlaah orang ketiga yang mengetahui banyak hal. Jika narator hanya menceritakan/ memberikan informasi sebagat yang bisa dilihat atau didengar dan belum sapai pada pengungkapan pemikiran, sudut pandang cerita adalah orang ketiga.

f. Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan makna kehidupan. Pada umumnya pengarang menawarkan kepada pembaca tentang makna kehidupan, mengajak pembaa untuk melihat, merasakan dam menghayati makna kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan itu sebagaimana ia memandangnya.

sumber : Buku Bahasa Indonesia Kemendikbud Edisi Revisi 2018

Rabu, 11 Juli 2018

Sistematika Penulisan Surat Lamaran yang Benar, Baik dan Mudah



Secara umum, sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, salam penutup, serta tanda tangan dan nama terang.

Berikut penjelasan dari masing-masing komponen sistematika surat lamaran pekerjaan tersebut.

1. Tempat dan tanggal pembuatan surat
Tempat dan tanggal pembuatan surat ditempatkan di pojok kanan atas tanpa titik di akhir karena bukan merupakan kalimat.
Contoh : Surabaya, 20 Juli 2018

2. Lampiran dan hal
a. Kata "Lampiran' dan 'hal tidak disingkat, seperti lamp.
b. Angka dalam kolom lampiran ditulis menggunakan huruf.
Contoh : Lampiran : Lima lembar
 Hal : Pemberitahuan

3. Alamat surat
a. Tidak menggunakan kata "Kepada".
b. ALamat disarankan tidak lebih dari tiga baris.
c. Jabatan tidak boleh menggunakan jenis kelamin seperti Bapak atau Ibu.
d. Tulisan "Jalan" pada alamat tidak boleh disingkat.
e. Tidak menggunakan titik pada masing-masing akhir barisnya.
contoh :
Yth. Direktur Karya Sejati
Jalan M. Hatta 14, Krapyak
Semarang

4. Salam Pembuka
Setelah kata "Dengan hormat" digunakan tanda baca koma (,).
Contoh:
Dengan hormat,
Berdasarkan..............

5. Alinea pembuka
Alinea pembuka sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan sopan agar para pihak atau instansi yang membacanya tidak tersinggung. DI dalam alinea ini juga sudah harus muncul pernyataan umum yang menggambarkan diri pelamar (tesis).

6. Isi
Dalam isi terdapat hal-hal berikut.
a. Identitas
Isi identitas berisi keterangan berupa nama, tempat tanggal lahir, alamat, pendidikan terakhir dan dapat ditambah agi sesuai dengan keperluan. Di dalam menuliskan keterangan tersebut, huruf awal digunakan huruf kecil.

Contoh:
nama : Sumarjoko
tempat tanggal lahir : Surabaya, 20 Juli 1989
pendidikan terakhir: S1 Sastra Indonesia
alamat : Jalan Ki Hajar Dewantara 40, Tegal 56789

b. Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan merupakan keterangan tentang alasan pengirim atau pelamar pekerjaan menulis surat.

c. Menyatakan lampiran
Dalam lamaran pekerjaan terdapat beberapa lampiran tentang syarat yang sudah diminta oleh instansi yang membutuhkan pekerja. Oleh karena itu, pelamar harus memenuhi lampiran yang diminta tersebut. Kemudian pada setiap rincian digunakan tanda baca titik koma (;) dan pad akhir lampiran digunakan tanda baca titik (.).

Contoh :
fotokopi ijazah terakhir yang sudah dilegalisasi;
fotokopi kartu tanda penduduk;
pasfoto ukuran 3x4 dua lembar

7. Penutup
Di dalam surat lamaran pekerjaan, isi penutup haruslah menunjukkan keantusiasan pelamar pekerjaan kepada instansi yang dituju.
Contoh:
Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat. Besar harapan saya untuk dapat menjadi bagian dari perusahaan.....

8. Salam penutup
Jika pada awal ada salam pembuka, tentulah harus diakhiri dengan salam penutup. Sebagai surat lamaran, salam penutup menjadi sangat penting. Salam penutup sebagai bentuk etika, sopan santun, dan penghormatan.
Contoh: Hormat saya.

9. Tanda tangan dan nama terang
Tanda tangan ini biasanya berada di pojok kanan bawah surat, lalu dibawahnya ditulis nama lengkap.
Contoh :
Hormat saya
(ttd)
Sumarjoko

Untuk melihat contoh surat lamaran yang baik dan benar, silakan klik contoh surat lamaran

sumber : Buku Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 edisi revisi 2018

Cara Membuat Surat Lamaran Pekerjaan yang Baik dan Benar



Apa kabar para pembaca blog ini yang sedang mencari informasi tentang cara membuat surat lamaran pekerjaan ?

Juga apa kabar para pelajar kelas XII SMA di Indonesia? Tak terasa sudah tiba waktunya bagi kalian untuk kembali berangkat sekolah. Tibalah bagi kalian untuk memulai lagi rutinitas sehari-hari yakni bangun pagi, salat subuh, mandi, sarapan lalu bergegas menuju ke sekolah masing-masing.


Pada artikel kali ini, kita akan bersama-sama membahas materi pelajaran bahasa Indonesia yang terdapat dalam buku Kurikulum 2013 edisi revisi 2018. Meskipun ini materi pelajaran SMA, namun sangat penting juga bagi kalian yang hendak memulai melamar pekerjaan.

Ada beberapa bab dalam buku tersebut. Kita akan memulai membicarakan bab pertama yang penting untuk masa depan kalian yaitu tentang membuat Surat Lamaran. Teori tentang teknik penulisan surat lamaran pekerjaan bisa kalian baca kembali dalam buku yang kalian pegang. Kali ini akan saya tampilkan beberapa contoh surat lamaran berdasarkan teori yang terdapat dalam buku bahasa Indonesia tersebut.


Surat lamaran pekerjaan merupakan surat yang berisi permohonan untuk bekerja di suatu lembaga. Pada umumnya surat ini memiliki bagian-bagian yang berisi identitas diri, jasa yang dapat diberikan, pendidikan, kecakapan, keahlian, serta pengalaman. Bagian-bagian ini sering disebut juga kualifikasi pelamar.

Apabila kita perhatikan dengan seksama, contoh surat lamaran tersebut sudah menggunakan aturan bahasa Indonesia yang baku, tidak bertele-tele dan langsung ke inti permasalahan.

Ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis surat lamaran


Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan terkait dengan bahasa yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan bentuk surat yang standar.
2. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
3. Menggunakan kata-kata yang sopan.
4. Menggunakan kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informatif dan tepat sasaran.
5. Tulisan bersih, mudah dibaca, dan sesuai dengan kaidah ejaan.
6. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti unsur hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang).

Contoh Surat lamaran pekerjaan


Surat lamaran pekerjaan dapat ditulis berdasarkan sumber informasi di media massa, informasi dari seseorang, pengumuman, permintaan suatu instansi, atau inisiatif sendiri. Berikut ini contoh penulisan pada bagian alinea pembuka untuk masing-masing sumber informasi tersebut (Romadi dan Rustamaji, 2019:4)

1. Iklan
Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian........tanggal...yang isinya menyatakan bahwa.....


Contoh Surat Lamaran  (Berdasarkan Iklan)
Surabaya, 17 Juli 2018

Yth. Direktur PT. Media Utama
Jalan Pangeran Diponegoro 40, Surabaya

Dengan hormat,
Menanggapi iklan pada harian Surabaya Pos tanggal 1 Juli 2018 tentang penerimaan pegawai baru, dengan ini saya mengajukan lamaran untuk jabatan sebagai editor
Adapun kualifikasi diri saya:
Nama                           : Sumarjoko, S.Sos.;
tempat, tanggal lahir   : Jombang, 20 Januari 1989;
pendidikan                  : S-1 Sastra Indonesia;
alamat                          : Jalan Gubernur Suryo 20, Jombang.
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. pasfoto ukuran 4x6,
2. fotokopi ijazah,
3. daftar riwayat hidup, dan
4. Surat keterangan catatan kepolisian.

Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.

Hormat Saya


Sumarjoko, S.Sos.

Untuk memindahkan contoh file tersebut ke dalam laptop/ pc anda, silakan Download Surat Lamaran (Versi MS. Word)

Contoh Surat Lamaran Berdasarkan iklan (2)



Surabaya, 17 Juli 2018

Yth. Direktur PT. Surya Perkasa
Jalan Pangeran Diponegoro 40, Surabaya

Dengan hormat,
Dalam harian Suara Karya tanggal 2 Juli 2018 saya membaca iklan yang menyatakan bahwa PT. Surya Perkasa membutuhkan karyawan pada bagian Call Center. Berkenaan dengan hal tersebut maka saya mengajukan diri untuk melamar pekerjaan.

Adapun kualifikasi diri saya:
nama                           : Joni Andrean, S.Kom.;
jenis kelamin              : laki-laki;
tempat, tanggal lahir   : Kudus, 20 Januari 1987;
pendidikan                  : S-1 Ilmu Komunikasi;
alamat                          : Jalan Jenderal Ahmad Yani 50 Kota Semarang, Jawa Tengah 57102
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. fotokopi ijazah,
2. daftar riwayat hidup, dan
3. Surat keterangan catatan kepolisian.
Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.

Hormat Saya


Joni Andrea, S.Kom.




2. Informasi seseorang




Hal: Lamaran Pekerjaan                                                                      Semarang, 15 Juli 2018

Yth. Direktur PT. Sahabat Ekspress
Jalan Raden Ajeng Kartini 20, Jepara

Dengan hormat,
Menurut informasi dari Bapak Ahmad Baharudin, perusahaan Bapak/ Ibu membutuhkan karyawan untuk bagian kurir, sehubungan dengan hal itu saya bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan. Adapun kualifikasi saya adalah sebagai berikut:
Nama                           : Frans Anton Sudibdyo;
tempat, tanggal lahir   : Semaran, 21 Maret 1990
pendidikan                  : Sekolah Menengah Atas (SMA)
alamat                          : Jalan Jenderal Sudirman 35 Kota Semarang 57106
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. pasfoto ukuran 4x6 4 lembar
2. fotokopi ijazah,
3. fotokopi KTP
4. daftar riwayat hidup, dan
5. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK0
6. Surat keterangan dokter
Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat dengan sebenarnya. Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.

Hormat Saya




Frans Anton Sudibyo.

3. Pengumuman resmi dari instansi yang membutuhkan tenaga

.Hal: Lamaran Pekerjaan                                                                      Semarang, 14 Juli 2018

Yth. Direktur PT.Cendana Putra Perkasa
Jalan K.H. Agus Salim 30, Semarang

Dengan hormat,
Berdasarkan dengan pengumuman nomor: 20/V/20118 tanggal 1 Juli 2018.tentang penerimaan karyawan PT Cendana Putra Perkasa untuk berbagai posisi, maka yang bertanda tangan di bawah ini, saya.
nama                            : Dian Permana Putra;
tempat, tanggal lahir   : Semarang, 21 Maret 1990
pendidikan                  : Sekolah Menengah Atas (SMA)
alamat                          : Jalan Raden Patah 45 Kota Semarang 57106
Berkmakusd mengajukan permohonan surat lamaran pekerjaan untuk bagian admin kantor. Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. pasfoto ukuran 4x6 4 lembar
2. fotokopi ijazah,
3. fotokopi KTP
4. daftar riwayat hidup, dan
5. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK0
6. Surat keterangan dokter
Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat dengan sebenarnya. Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.

Hormat Saya


Dian Permana Putra


4. Permohonan instansi pada sekolah

Hal: Lamaran Pekerjaan                                                                      Semarang, 14 Juli 2018

Yth. Direktur PT.Cendana Putra Perkasa
Jalan K.H. Agus Salim 30, Semarang

Dengan hormat,
Setelah mendapat informasi dari kepala sekolah tentang permohonan tenaga guru honorer, saya bermaksud mengajukan surat permohonan lamaran untuk mengisi lowongan tersebut,
Adapun data diri saya adalah sebagai berikut.
nama                            : Ria Arista Widiyanti;
tempat, tanggal lahir   : Semarang, 21 Juli 1992
pendidikan                  : Sekolah Menengah Atas (SMA)
alamat                          : Jalan Raden Patah 45 Kota Semarang 57106
Berkmakusd mengajukan permohonan surat lamaran pekerjaan untuk bagian admin kantor. Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan:
1. pasfoto ukuran 4x6 4 lembar
2. fotokopi ijazah,
3. fotokopi KTP
4. daftar riwayat hidup, dan
5. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK0
6. Surat keterangan dokter
Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat dengan sebenarnya. Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini.
\Hormat Saya

 Ria Arista 

5. Inisiatif sendiri
Yang bertanda tangan di bawah ini, ....dengan ini mengajukan permohonan untuk diterima sebagai karyawan pada....


Demikian informasi tentang cara membuat surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar, semoga sukses.