Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Islami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Islami. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Mei 2017

Puisi Islami tentang Nabi Muhammad, Menyentuh Hati

Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam adalah Nabi Besar umat Islam. Beliau sangat mencintai umatnya begitupun sebaliknya. Tak terhitung lagi, umat Islam di seluruh dunia yang setiap hari mengucapkan shalawat dan puji-pujian kepada manusia pilihan Allah, Muhammad SAW.
Perjalanan hidupnya sejak kecil, kemudian beranjak remaja hingga menjadi utusan Allah telah menghadirkan inspirasi bagi miliaran umat Islam di seluruh dunia.

Perjalanan dakwahnya yang diawali dari kota tempat kelahirannya, pada awalnya menemui banyak sekali rintangan. Beliau memutuskan hijrah ke kota Yastrib yang di kemudian hari berganti menjadi nama Madinah. Perjuangan dakwah yang bergulir dari kota madinah, akhirnya membuahkan kemenangan, Nabi Muhammad berhasil kembali ke Mekkah tanpa pertempuran.

Adapun, puisi-puisi yang akan saya rangkai  di bawah ini hanyalah upaya untuk mengenang keagungan dan kebesaran Nabi Muhammad. Ia tak lebih hanyalah puisi-puisi sederhana yang sama sekali jauh dari estetika sastra. Saya hanya ingin mencurahkan pendapat saya tentang Rasul, melalui puisi.



Lelaki yang mencintai Kaum papa


Oh Muhammad
Namamu diucapkan dengan penuh kebencian
Oleh seorang pria yahudi buta
Di sudut pasar
Namun dengan penuh kasih sayang
Engkau suapi ia
Setiap kali mulut yahudi itu berhenti menghina
Nama Muhammad
Setiap kali pula, dengan lembut kau suapi ia

Hingga akhirnya
Allah menakdirkan engkau meninggal dunia
Wahai muhammad

Pengemis buta itu
Masih dengan ujaran kebenciannya
Terus memaki-maki dan menghina namamu

Sahabatmu Abu Bakar
Geram bukan kepalang melihat engkau dihina terus menerus
Dengan penuh kegeraman ia suapi sang pengemis buta
Rupanya pengemis buta tahu, bahwa Abu Bakar bukanlah
Orang yang selama ini menyuapinya

Alangkah terkejutnya sang pengemis buta
Saat mengetahui bahwa orang yang selama ini ia hina
Adalah orang selama ini menyuapinya
Menangis ia sejadi-jadinya


Muhammad sang Revolusioner


Kejahatan dan kezaliman
adalah hal-hal yang sudah biasa terjadi
pada masa itu

Hingga muncullah seorang anak muda
yang jujur, bisa dipercaya, amanah dan cerdas
ia datang dengan membawa risalah
yang diterima dari Allah

namun mereka yang hatinya diliputi iri dengki
dan kesombongan

berusaha membungkam sang pemuda
dengan menawarkan harta yang berlimpah
tahta yang menjadikannya berkuasa
serta wanita

namun semua itu tak menggoyahkan
keimanannya
dilanjutkannya dakwahnya

Seandainya matahari di tangan kananku
dan bintang di tangan kiriku, agar aku meninggalkan urusan ini,
niscaya aku takkan meninggalkannya hingga Allah memenangkannya, atau aku binasa

Muhamamd tetap melanjutkan dakwahnya
hingga akhirnya Islam tersebar di seluruh penjuru dunia

Allahuma Shalli Alla Sayyidina Muhammad...


Riwayat singkatmu Wahai Muhammad


Wahai Muhamad
Engkau terlahir dalam keadaan yatim
tanpa ayah

ayah tercinta meninggal dunia
kala Ibumu sedang mengandung dirimu

Saat baru berusia enam tahun
Ibu tercinta wafat

Engkau sendiri menjadi anak yatim piatu
di tengah-tengah kehidupan dunia ini
Wahai Muhammad

Kemudian engkau dirawat Kakekmu
Selepas Kakek meninggal
engkau diasuh oleh pamanu, Abu Thalib

Hingga pada suatu ketika
dalam kesunyian malam yang mencekam
engkau berkhalwat, bermunajat pada sang pencipta alam
datanglah Malaikat Jibri
menurunkan wahyu sekaligus perintah dari Tuhan
tentang kewajiban untuk menyeru

Kau lakukan dakwah tanpa henti
dengan mengorbankan jiwa dan raga

hingga setelah berjuang selama dua puluh tiga tahun

di suatu tempat akhirnya engkau menghembuskan nafas terakhir
di hadapan para sahabat dan keluargamu wahai muhammad

Namun sinarmu tetap terang menyinari dunia
hingga hari ini...

Shalawat serta salam kami haturkan untukmu
Wahai Rasulullah Muhammad SAW

Senin, 15 Mei 2017

Kumpulan Puisi Menyambut Bulan Ramadhan 1438 H 2017

Bulan Ramadhan telah tiba di depan mata kita. Seluruh umat muslim seluruh dunia menunggu selama setahun untuk menunaikan ibadah puasa di bulan ramadhan. Bulan mulia tersebut sangat dinanti umat, karena memiliki banyak berkah.

Bulan ramadhan merupakan bulan di mana setiap pahala digandakan oleh Allah. bulan tersebut juga seperti sebuah kawah candradimuka bagi umat Islam, untuk giat melaksanakan ibadah. Baik itu ibadah salat lima waktu, ibadah sunah tarawih, membaca Alquran dan yang tak kalah penting adalah ibada sosial seperti menyantuni anak yatim hingga berzakat.

Semua ibadah tersebut hendaknya dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran agar kita mendapat rahmat dan pahala dari Allah SWT. Apabila semua rangkaian ibadah yang pada bulan sebelumnya tidak pernah dilakukan, diharapkan membiasakan diri beribadah wajib maupun sunah dapat menjadikan umat Islam tetap menjaga hal tersebut pada bulan-bulan berikutnya.

Kali ini, saya akan berbagi puisi tentang pulan Ramadhan 1438 Hijriah. Mudah-mudahan bisa mengantar batin menuju pada kesucian dan kekhusyukan bulan ramadhan. Hal yang juga menjadi perhatian, alangkah baiknya jika sebelum ramadhan juga menyampaikan permintaan maaf kepada handai tolan dan sahabat.



Ramadhan yang Kunantikan Telah Tiba


Degup jantungku berdebar-debar semakin keras
menanti tiba saatnya bulan yang kurindu
bulan penuh berkah
bulan penuh ampunan
bulan penuh rahmat dari Allah

Oh Ramadhan, akhirnya kau datang juga
Aku rindu dengan kegembiraan yang hadir
selama bulan ramadhan

saat berbuka puasa
Aku bahagia saat melaksanakan ibadah
salat malam

Aku merasakan kedamaian
saat membaca lagi Alquran

Kedatanganmu telah membawa
ketenangan bagi jiwaku
oh ramadhan.....


Menikmati Lapar Dahaga Kala Bulan Ramadhan


Sepertiga malam yang biasanya kulalui
dengan tidur yang semakin dalam dan lelap
kini kulewati dengan bangun
kemudian melaksanakan salat tahajud

sesudahnya, saat mata masih terkantuk-kantuk
aku harus melaksanakan makan sahur
sekadarnya dan seadanya

Selama sehari, kutahan lapar
kutahan dahaga


Kunikmati rasa lapar dan dahaga
demi melaksanakan perintah Allah
agar menjadi manusia yang bertakwa
juga berguna bagi sesama manusia

perut yang biasanya kupenuhi dengan makanan dan minuman
sepuasnya
setiap hari
setiap saat

pada bulan ramadhan, kubiasakan untuk menahannya sekejap saja
untuk kemudian kuakhiri
ketika bedug maghrib bertalu
mengajakku berbuka puasa


Kusambut Maghrib dengan gembira
makan minum sekadarnya
karena ternyata hanya itulah kebutuhan perut kita

Oh,
Bulan ramadhan, bulan penuh ampunan
telah menghampiri kita

dengan suka cita
kita laksanakan semua perintah-Nya
dan tinggalkan larangan-Nya

Meski lapar dan dahaga, kita tetap melaksanakan-Nya


Senja yang begitu Istimewa


Senja hari yang berwarna merah temaram
yang tak pernah kuhiraukan
sore itu tampak semakin indah

dari beranda rumah

sayup-sayup terdengar suara alunan
ayat suci yang begitu indah
memenuhi ruang di telingaku
membuat senja semakin indah

semua itu membuatku larut
dalam rasa syukur tak terkira
pada kebesaran sang Maha Pencipta

Ramadhan telah mengajakku untuk
menikmati senja
sekaligus mensyukuri keindahan alam semesta

Rasa syukur semakin dalam kurasakan
ketika terdengar Azan Maghrib berkumandang
mengajakku untuk segera mengakhiri puasa hari ini
dengan mereguk secangkir teh hangat
sambil memandang senja

untuk kemudian kutinggakan ia
bersembahyang Maghrib melaksanakan tugas suci
dari Allah Subhanallahu Wataala


Semangat Beribadah pada Bulan Ramadhan



Ketika salat tarawih telah dimulai
saat itu pula, kita telah memasuki bulan ramadhan
bulan penuh ridha Ilahi
di mana semua umat Islam sedunia
berbondong-bondong
berlomba=lomba
menebarkan kebaikan-kebaikan
bagi sesama manusia

Berpuasa bersama-sama dengan seluruh umat Islam
telah menghadirkan perasaan yang sama
kita merasakan lapar yang sama
dahaga yang sama
dan penantian buka puasa yang sama

Itulah saat bagi kita untuk bersatu padu sebagai muslim
untuk menjalankan perintah Allah
agar semua makhluk di dunia
terayomi dan merasa damai
dengan keberadaan kita, umat Islam

Permintaan Maafku Sebelum Ramadhan

Saat melihat gundukan pasir
di pinggir jalan itu
terbayang dosa-dosa dan kesalahan yang telah kuperbuat
baik terhadap sesama manusia maupun kepada Allah

Kuberserah diri kepada-Mu ya Allah
dan berharap kau ampuni dosa-dosaku

Kujuga sampaikan permohonan maaf
kepada mereka yang pernah kusakiti hatinya
kuzalimi mereka
entah sengaja atau tidak

Menyambut ramadhan, kumohon maafmu
agar hatiku lega hingga aku dapat memasuki ramadhan dengan tanpa beban


Sujudku pada bulan ramadhan


Sepertiga malam tak lagi sunyi
umat Islam tak akan melewatkan waktu
untuk semakin mendekatkan diri pada Allah Azza wa Jalla

dalam sujudku di atas sajadah yang mulai basah
kusampaikan semua permintaan ampunku kepadamu ya Allah
atas segala dosa-dosa yang selama ini telah melumuri tubuhku
hingga merasuk ke dalam jiwaku

Ya Allah, begitu nista diri hamba
yang tak tahu cara bersyukur
yang lalai terhadap perintah-Mu

Hamba manusia tak berdaya dan tak bisa apa-apa
tanpa-Mu

Namun, perkenankan hamba yang hina dina ini
memohon kepadamu ya Allah
Ihdinash shirathal mustaqiim
Tunjukilah kami di jalan yang lurus
Sirataladina an amta alaihim
yaitu jalan orang-orang yang engkau beri nikmat
ghoirul maghdubi alaihim waladhaalinn
bukan jalan orang orang yang sesat

Buatlah mata hati kami selalu melihat jalan itu
seumur hidup kami

hingga maut menjemput
kami tetap di jalan-Mu ya Allah...

Kabulkanlah ya Allah....

Selasa, 02 Mei 2017

Kumpulan Puisi Subuh yang Menyentuh Hati

Subuh merupakan salah satu waktu Salat bagi umat Islam. Ia berlangsung sekira pukul 4 pagi hingga pukul 5 pagi. Di negara mayoritas beragama Islam, bukan hal yang susah untuk mengetahui kapan waktu subuh dimuai, cukup dengarkan azan yang berkumandang dari masjid, kita akan mengetahui waktu Subuh.

Waktu Subuh selain menandai waktu Salat, juga dimaknai sebagai waktu untuk bangun pagi dan memulai aktivitas dengan penuh semangat. Orang yang terbiasa bangun tepat pada waktu subuh kemudian melakukan aktivitas sehari-hari adalah orang yang memiliki semangat tinggi dalam menjalani hidup. Bangun ketika subuh melambangkan optimisme dari seorang manusia.

Kumpulan puisi yang akan saya ketengahkan pada posting kali ini bertema tentang Subuh. Silakan disimak dengan baik, mudah-mudahan bermanfaat dan mampu memberi inspirasi bagai bapak ibuk pembaca blog ini.



Suara Azan dari Surau Pinggir Sawah

Azan subuh yang berkumandang dari surau di pinggir sawah
Hanya lirih terdengar

Namun semangat penduduk kampung pinggir sawah
Untuk menunaikan Ibadah Salat Subuh sungguh menakjubkan
Mereka sudah duduk bersila di dalam surau

Kedatangan mereka ke surau
tidak tergantung dengan kerasnya pengeras dari surau
mereka datang atas panggilan jiwa
dan sikap disiplin yang telah ditempa selama bertahun-tahun

Kaki mereka seakan memiliki kehendak sendiri
Untuk berjalan menuju surau
Mata mereka seakan terbiasa bangun
Beberapa menit sebelum waktu subuh

Tradisi itu sudah berlangsung turun temurun
Sejak nenek moyang mereka
Jauh sebelum ditemukan teknologi pengeras suara
Mereka sudah mendatangi surau
Tanpa harus dipanggil muazin..

Surau di pinggir sawah
Mungkinkah bertahan di tengah gerusan zaman ?

Semangat Subuh Para Petani


Subuh yang gelap,
Dingin dan basah
Tidak berarti apa-apa bagi
Para petani yang sudah bersiap pergi ke sawah mereka

Saat sarung sudah dilipat
Dan kopiah sudah digantungkan
Mereka siap berganti peran
Menjadi pekerja keras di sawah

Semburat merah di ufuk timur
Seakan menjadi cahaya terang
Yang menuntun para petani
Memanggul cangkul dan memegang sabit

Mereka berjalan pasti menuju
Ladang jihad mereka, di sawah

Semangat petani kala subuh, menginspirasi
Kita untuk terus berjuang
Menapak kehidupan dengan penuh semangat

Subuh Terakhir Bulan Ramadhan


Ini subuh terakhir bulan ramadhan
Masjid di tengah kota itu mulai diliputi perasaan gundah

Terkenang olehnya
Saat awal ramadhan
Ia yang sebelumnya jarang dikunjungi umat
Mendadak sesak oleh jamaah Salat Isya dan tarawih

Bahkan ketika Subuh yang biasanya sepi
Mendadak dipenuhi jamaah

Masjid di tengah kota itu
Tahu pasti, wajah-wajah umat yang penuh dengan semangat ramadhan
Terlihat begitu jelas

Mendadak, sang masjid di tengah kota
Tersenyum kecut
Shaf jamaah Maghrib, Isya yang penuh saat ramadhan
Berangsur-angsur maju

Begitupun dengan kala Salat Subuh

Seperti pada akhir ramadhan ini
Kembali sepi

Entah pergi kemana
Para jamaah ?
Bisik masjid di tengah kota
Lagi-lagi dengan senyum kecut.


Subuh pertama bersamamu, istriku


Langkah kaki kami berjalan pasti
Menuju masjid di dekat perempatan

Langkah kaki yang biasanya hanya sepasang
Kini bertambah sepasang lagi

Itu langkah kita, wahai istriku
Langkah kaki kita menuju rumah Allah
Ini subuh pertamaku berjalan beriringan bersama denganmu
Istriku

Kuharap langkah kaki kita ini akan terus bersama
Berjalan beriringan dan senantiasa melangkah menuju
Ke jalan yang diridhai Allah

Subuh pertama bersama denganmu
Komitmen dari cintaku kepadamu
Dengan menyandarkannya kepada
Allah Azza Wa Jalla.