Tampilkan postingan dengan label Kelas 10 Bahasa Indonesia Bab 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelas 10 Bahasa Indonesia Bab 4. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Oktober 2019

Bacalah Hikayat Berikut ini Kemudian Tuliskan Alur Ceritanya (Rangkaian Peristiwanya) Secara Singkat

Kunci jawaban  dari pertanyaan nomor 2 dan nomor 3 dalam tugas Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/ SMK/ MA/ MAK bab 4 halaman 140 kurikulum 2013 terbitan kemendikbud. Soal nomor 2 ini tentang alur cerita hikayat Bayan Budiman.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !



Soal

2. Bacalah Hikayat Berikut ini kemudian tuliskan alur ceritanya (rangkaian peristiwanya) secara singkat
3. Bandingkan alur cerpen dan hikayat tersebut

Jawab:

2. Alur Cerita Hikayat Si Miskin

Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan mencari rizkinya berkeliling negara antah-berantah. Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadapi oleh segala raja-raja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. Maka dilemaprilah akan si miskin itu kena tubuhnya habis bengkak-bengka dan berdarah. Maka diusir oranglah akan si Miskin hingga sampailah ke tepi hutan. Maka haripun malamlah. Maka bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanaya itu. Maka segala raja-raja dan menteri, hulubalang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya.

Adapun akan si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah siang hari maka ia pun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari riskinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang. Apabila orang yang empunya kampung itu akan melihat akan dia. Mak diusirlah dnegan kayu. Maka si Miskin itupun larilah. Ia lalu ke pasar. Mak apabila dilihat oleh orang pasar itu si Miskin datang, maka masing-masing pun datang ada yang melempari dengan batu, ada yang memalu dengan kayu. Maka si Miskin itupun larilah tungng langgang.

Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu


3. Jika kita bandingkan alur cerita antara cerpen dan hikayat, kita akan menemukan beberapa hal :
a. Pada cerpen, alur ceritanya tidak terlalu rapat, sebalknya pada hikayat si Miskin, kita akan menemukan rangkaian peristiwa yang digambarkan dengan sangat detail dan berurutan.

Bacalah Kembali Cerpen Tukang Pijat Keliling. Tuliskan Alur Ceritanya

Kunci jawaban dari Tugas 1 dalam buku Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/ SMK/ MA/ MAK bab 4 halaman 140 kurikulum 2013 terbitan kemendikbud. Peserta didik diminta mengerjakan tugas tentang alur cerita.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !



Soal

Tugas 1

Petunjuk:
1. Bacalah kembali cerpen Tukang Pijat Keliling. Tuliskan alur ceritanya (rangkaian peristiwanya0 secara singkat
2. Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan alur ceritanya (rangkaian peristiwanya) secara singkat
3. Bandingkanlah alur cerpen dan hikayat tersebut

Jawab:

1. Alur cerita cerpen Tukang Pijat Keliling.
a. Tiba-tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh.
b. Setiap malam, dengan membawa minyak urut, dia menyusuri gang-gang di kampung guna menjemput pelanggan.
c. Dia akan berhenti ketika seseorang memanggilnya.
d. Bila hampir malam tandas, Darko kembali ke tempat pemakaman di ujung kampung.
e. Di keranda itulah Darko tidur, memimpikan apa saja.
f. Sudah berhari-hari dia tinggal di sana.
g. Seminggu kemudian orang-orang kampung gusar. Pak Lurah mengumumkan bahwa masjid kampung satu-satunya yang berada di jalan utama, akan segera dipindah ke permukiman berimpitan rumah-rumah warga.
h. Setelah merasa tak ada lagi sesuatu yang harus dikerjakan, Darko permisi. Berjalan kembali menapaki malam yang lengang.
i. Siang hari. Darko selalu duduk-duduk berlama-alama di celah gundukan-gundukan tanah yang berjajar.
j. Malamn itu diam-diam Pak Lurah memanggil Darko ke rumahnya.
k. Sesampainya di sana, kami tidak menjumpai Darko.

2. Alur Cerita Hikayat Si Miskin
3. Perbandingan dari alur cerita cerpen dan hikayat

Tugas Bandingkanlah Nilai yang Terkandung Dalam Kutipan Hikayat dan Cerpen Berikut

Kunci jawaban tugas dalam buku Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/ SMK/ MA/ MAK bab 4 halaman 138 kurikulum 2013 terbitan kemendikbud. Peserta didik diminta mengerjakan soal tentang nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat dan cerpen.


Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini !



Soal

Tugas
Bandingkanlah nilai yang terkandung dalam kutian hikaayat dan cerpen berikut ini

Hikayat
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih,
hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa
yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.
Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.

Cerpen

“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!” “Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas….”

Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu.

“Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita ke sana ya, Git.

Jawab:

Baik pada kutipan hikayat maupun kutipan cerpen, keduanya menampilkan teks yang mengandung nilai religi.

Pada kutipan hikayat, kita bisa membaca bahwa ada kisah tentang orang yang sejuak tujuh tahun ditiahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sementara pada kutipan cerpen, juga terjadi hal yang sama, yakni ketika tokoh yang bernama Mas Gagah memanfaatkan waktu di sela-sela perkerjaan dan penulisan skripsi untuk mengaji.

Rabu, 16 Oktober 2019

Carilah Penggunaan Majas yang Sama dalam Hikayat Bayan Budiman dan Tukang Pijat Keliling

Soal dan jawaban dari tugas dalam buku Bahasa Indonesia SMA/ SMK/ MA/ MAK kelas 10 Bab 4 halaman 137 kurikulum 2013 terbitan kemendikbud. Tugas ini masih tentang hikayat dan cerpen.

Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !



Soal

1. Carilah penggunaan majas yang sama dalam Hikayat Bayan Budiman dan Tukang Pijit Keliling. Gunakan tabel berikut ini. Kamu boleh menambahkan kolom di bawahnya sesuai dengan kebutuhan. Kerjakan di buku tugasmu


2. Temukan penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan peritiwa dalam Hikayat Bayan Budiman dan Tukang Pijat Keliling di atas. Gunakan tabel berikut ini. Kamu boleh menambahkan kolom di bawahnya sesuai dengan kebutuhan.


Jawab:


1.  Penggunaan Majas yang sama dalam Hikayat Bayan Budiman dan Tukang Pijit Keliling
a. Jenis majas: Majas hiperbola
kutipan hikayat: Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya bibi Zainab.
Kutipan cerpen: - Namun keramahannya yang mengalir menambah daya pikat tersendiri.
- Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci.
- Setiap hari kami harus menumpahkan tenaga di ladang.

b. Jenis majas: Majas perbandingan
Kutipan hikayat: Karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam daripada senjata.
Kutipan cerpen: Kami melihat mata yang bagai selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang terlihat

c. Majas retoris:
Kutipan hikayat: Apatah yang dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran dan kekayaan
kutipan cerpen: Adakah Darko memang sudah mengetahui segala yang akan terjadi?

d. Jenis majas: Personifikasi
kutipan hikayat
kutipan cerpen: - Tentulah kehadiran Darko membuat kampung kami lebih menggeliat, makin bergairah.
-
e. Jenis majas: Majas simile
Kutipan hikayat:
kutipan cerpen: Kakinya bagai digerakkan tanah, dia begitu saja melangkah tanpa bantuan tongkat.

2. Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu


Kutipan Hikayat Bayan Budiman:
- Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun.
Tak seberapa lama = konjungsi urutan waktu

- Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun.
Setelah = konjungsi urutan kejadian

-  Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan.
Beberapa lamanya = konjungsi urutan waktu

- Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.
Lalu = konjungsi urutan peristiwa

- Begitulah seterusnya sehingga Khoja Maimun pulang dari pelayarannya.
Seterusnya = konjungsi urutan peristiwa

Kutipan cerpen Tukang Pijat Keliling
- Kemudian kami ketahui, bila malam hampir tandas, Darko kembali ke tempat pemakaman di ujung kampung.
Kemudian = konjungsi urutan 

- Seminggu kemudian orang-orang kampung gusar.
Seminggu kemudian = konjungsi urutan waktu

- Dengan sikap yang tenang dia mulai mengusap telapak tangan Kurit, menatapnya dengan mata terpejam, kemudian berkata; Telapak tangan adalah pertemuan antara kesedihan dan kebahagiaan.
Kemudian = konjungsi urutan peristiwa

- Setelah merasa tak ada lagi sesuatu yang harus dikerjakan, Darko permisi.
Setelah = konjungsi urutan peristiwa

- Kini hampir setiap malam selalu saja ada yang membutuhkan jasanya.
Kini hampir setiap malam = konjungsi urutan waktu

- Tak lama jelang itu, Surtini si perawan tua menerima lamaran seorang duda dari kampung sebelah.
Tak lama jelang itu = konjungsi urutan waktu.

Petunjuk Bacalah kembali Hikayat Bayan Budiman di atas, Daftarlah Kata Arkais di Dalamnya

Soal dan jawaban dari tugas dalam buku Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/ SMK/MA/ MAK kurikulum 2013 terbitan kemendikbud halaman 128. Peserta didik diminta mengerjakan soal tentang kata-kata arkais dalam sebuah hikayat.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !



Soal

Petunjuk
(1) Bacalah kembali Hikayat Bayan Budiman di atas.
(2) Daftarlah kata-kata arkais di dalamnya.
(3) Temukan makna kata arkais tersebut dengan menggunakan KBBI.

Gunakan tabel berikut ini. Kamu dapat menambahkan kolomnya sesuai dengan kebutuhan.




Jawab:

1. Bertitah:  berkata.
2. sebermula: pada mulanya
3. pinang: meminta seorang perempuan (untuk dijadikan istri)
4. paras: wajah
5. elok: baik; bagus; cantik (tentang cerita, baju, rupa, dan sebagainya)
6. perniagaan: perdagangan
7.mufakat: setuju; seia sekata
8.hubaya-hubaya: kata penghubung untuk memperkuat (peringatan, larangan, dan sebagainya) sekali-kali; benar-benar (jangan ...)
9.Hatta: lalu ...; sudah itu lalu...; maka...;
10. nasihat:  ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik
11.Apatah: kata tanya untuk menanyakan sesuatu yang tidak memerlukan jawaban
12.jikalau: kalau; jika
13.binasa:  rusak sama sekali; hancur lebur; musnah
14.martabat:  tingkat harkat kemanusiaan, harga diri;

Selasa, 15 Oktober 2019

Buatlah Tesis Berdasarkan Nilai-Nilai dalam Hikayat yang Masih Relevan dengan Kehidupan Saat ini.

Kunci jawaban tugas dalam buku Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA / SMK/ MA/MAK halaman 127 bab 4 terbitan kemendikbud. Peserta didik diharuskan mengembangkan tesis.

Agar lebih jelas, sila perhatikan dengan seksama soal dan jawaban dari tugas tersebut, di bawah ini!



Soal

Tugas
Buatlah tesis berdasarkan nilai-nilai dalam hikayat yang masih relevan dengan kehidupan saat ini. Selanjutnya, kembangkanlah tesis tersebut ke dalam teks eksposisi.


Jawab: 

1. Nilai dalam Hikayat: Terdapat nilai religi untuk berdoa kepada Tuhan dan berusaha agar memiliki anak.  Nilai religi ini masih sesuai dengan kehidupan saat ini.

Tesis/ pernyataan sikap: Manusia wajib menempatkan agama dalam kehidupannya, termasuk ketika mengharapkan keinginannya bisa tercapai.

Pengembangan:

Manusia adalah hamba Tuhan di muka bumi. Ia wajib mengikuti kehendak dan ketentuan sang Pencipta. Apabila Tuhan menghendaki manusia mendapat rezeki, memiliki keturunan atau sebaliknya, maka terjadilah. Namun demikian, apabila manusia sudah berusaha keras untuk memiliki keturunan, namun belum terwujud, langkah yang seharusnya dilakukan manusia tersebut adalah berdoa dan pasrah kepada Tuhan. Bukan hanya pada hikayat, pada zaman sekarang pun manusia harus bekerja keras untuk memperoleh apa yang dicita-citakannya, dan pada saat yang sama ia harus rajin berdoa kepada Tuhan.


2. Nilai dalam hikayat: Terdapat nilai religi dan pendidikan yaitu ketika Khojan Maimun mengaji. Nilai religi dan pendidikan ini masih sesuai, namun sangat jarang yang melakukannya.

Tesis/ pernyataan sikap: Hingga saat ini, pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Ada orangtua yang menghendaki anaknya menguasai ilmu modern sekaligus ilmu agama.

Pengembangan:

Pendidikan yang dilaksanakan oleh Khoja Maimun dengan ngaji di berbagai tempat hingga usia lima belas  tahun merupakan upaya dari orang tua Khoja Maimun demi kesuksesan anaknya. Pada zaman sekarang, ada orangtua yang mengirimkan anaknya ke tempat pendidikan agama (pesantren), sekaligus memberi bekal ilmu modern kepada anak-anak mereka.

3. Nilai dalam hikayat: Terdapat nilai kebudayaan yaitu perjodohan. Nilai kebudayaan ini sudah sangat jarang terjadi, sebagian besar memilih jodoh sendiri-sendiri.

tesis/ pernyataan sikap: Meskipun kebudayan modern membebaskan manusia sehingga bisa bertingkah semaunya, namun perjodohan masih relevan dilakukan pada zaman sekarang.

Pengembangan: Meskipun kebudayaan modern membebaskan manusia sehingga bisa bertingkah semaunya, namun perjodohan masih relevan dilakukan pada zaman sekarang. Hal tersebut karena bangsa Indonesia masih memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat dan sangat menghormati orang tua. Dengan demikian, orangtua akan memilihkan yang terbaik bagi anaknya, salah satunya melalui perjodohan.

Bacalah Hasil Analisis Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Hikayat Bayan Budiman

Kunci jawaban dalam buku Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/SMK/ MA/MAK kurikulum 2013 terbitan kemendikbud Bab 4 halaman 126. Peserta didik diminta untuk menganalisis apakah nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah hikayat masih sesuai dengan kondisi kehidupan modern saat ini.

Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini !



Soal

Tugas
Bacalah hasil analisis nilai-nilai yang terkandung dalam Hikayat Bayan Budiman. Kemudian, analisislah apakah nilai-nilai tersebut masih sesuai dengan kehidupan saat ini.

Jawab:

1. Kutipan hikayat: Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun.

Analisis: Terdapat nilai religi untuk berdoa kepada Tuhan dan berusaha agar memiliki anak.  Nilai religi ini masih sesuai dengan kehidupan saat ini.

2. Kutipan hikayat: Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun
Analisis: terdapat nilai religi dan pendidikan yaitu ketika Khojan Maimun mengaji. Nilai religi dan pendidikan ini masih sesuai, namun sangat jarang yang melakukannya.

3. Kutipan hikayat: Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya raya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.
Analisis: Terdapat nilai kebudayaan yaitu perjodohan. Nilai kebudayaan ini sudah sangat jarang terjadi, sebagian besar memilih jodoh sendiri-sendiri.

4. Kutipan hikayat: Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Sebelum pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam daripaa senjata.
Analisis: Terdapat nilai religi dan kebudayaan. Nilai tersebut adalah berupa kewajiban suami mencari nafkah dengan meminta izin istri. Sebaliknya, istri juga harus setia kepada suami. Nilai kebudayaan ini masih sesuai dengan kehidupan saat ini. Suami istri harus saling menghormati.

5.Kutipan hikauyat: Hatta berapa lama ditinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua.
Analisis: terdapat nilai kebudayaan dan religi yang hendak dilanggar. Pada zaman sekarang, masih ada pasangan yang melakukan hal tersebut, meskipun sebenarnya dilarang.